Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INOVASI POSYANDU
PADA POSYANDU TANACELLAE DESA LABAE
KECAMATAN CITTA
KABUPATEN SOPPENG
2018

Oleh :

RUSTANG. S.Kep

PUSKESMAS CITTA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SOPPENG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Posyandu

Posyandu Tanacellae terletak di Desa Labae, Kecamatan Citta , Kabupaten Soppeng. Strata
Posyandu Tanacellae adalah Posyandu Purnama dengan sasaran balita sebanyak 58 anak, rata-
rata kehadiran 86 %. Jumlah kader aktif 5 orang. Tahun 2018 tidak ada balita dengan
BGM.Tempat pelaksanaan Posyandu bertempat di salah satu rumah warga. Jumlah kader aktif 5
orang, yang rata-rata berpendidikan SMA dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Berikut ini
adalah data SKDN Posyandu Tanacellae Tahun 2018 :

Tabel 1.1 SKDN Posyandu Tanacellae Tahun 2018

BULAN S K D N K/S(%) D/K(%) D/S(%) N/D(%) N/S(%)

JAN 57 57 45 34 100 79 79 75 60

FEB 58 58 58 62 100 100 100 106 106

MAR 58 58 56 49 100 96 96 88 84

APR 59 59 58 43 100 98 98 74 73

MEI 60 60 58 51 100 97 96 88 85

JUN 60 60 59 54 100 98 98 91 90

Untuk menambah semangat datang di Posyandu dan sebagai bentuk nyata dari contoh menu
sehat, para kader selalu menyediakan menu PMT yang bervariasi yang mana sumber dananya
selain dari BOK, juga adanya swadaya yang berasal dari pemberdayaan posyandu.

1.2. Latar Belakang Munculnya Inovasi

Inovasi dilatar belakangi dari keinginan dari para kader dan ibu-ibu balita untuk lebih
memajukan Posyandu. Bila pawa awalnya Posyandu berjalan dengan monoton, dengan
kegiatan-kegiatan yang sudah rutin berjalan, maka dengan arahan dan bantuan dari beberapa
pihak seperti Puskesmas, PKK, dan UPTB serta UPTD maka diharapkan Posyandu lebih dari
sekedar Pos untuk menimbang dan imunisasi saja. Dengan adanya inovasi-inovasi, diharapkan
Posyandu menjadi hal yang ditunggu-tunggu, sebagai tempat menambah ilmu, tempat bermain,
posko pemberdayaan keluarga dan ajang silaturahmi antar sasaran Posyandu.

Inovasi-inovasi ini diadakan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan semua pihak yang
terlibat.

1.3. Tujuan

Tujuan dari inovasi-inovasi Posyandu ini adalah untuk

• memenuhi kebutuhan sasaran Posyandu

• meningkatkan kehadiran ibu dan balita di Posyandu

• menambah semangat dan kinerja kader

• melanggengkan keberadaan Posyandu

• untuk meningkatkan derajad kesehatan sasaran Posyandu.


BAB II

INOVASI

Inovasi-inovasi yang dilakukan adalah berbagai bentuk pendidikan kesehatan yang wujudnya tidak
hanya penyuluhan secara lesan saja, tetapi sasaran Posyandu mempraktekan secara langsung berbagai
bentuk pendidikan kesehatan tersebut.Bentuk-bentuk inovasi Posyandu yang telah diadakan di
Posyandu Tanacellae antara lain adalah :

1. Wartawan Posyandu

Yang dimaksud dengan wartawan Posyandu di sini adalah tukang sayur keliling yang biasa berjualan
di lingkungan Posyandu Tanacellae

Tukang sayur ini membantu membagikan undangan Posyandu kepada ibu balita dan yang
diedarkan pada hari H-1. Bagi sasaran yang baru,Wartawan Posyandu bertugas menginformasikan
jadwal Posyandu Tanacellae.

2. Lumbung Pitutur

Lumbung Pitutur adalah salah satu inovasi Posyandu yang terletak di meja 6. Lumbung Pitutur di isi
oleh orang yang dituakan, tokoh agama, yang memberikan pitutur (nasehat) tentang masalah-
masalah

di luar masalah Posyandu, tetapi bisa jadi masalah tersebut mempengaruhi kesejahteraan balita
baik langsung maupun tidak langsung. Contohnya masalah KDRT, kenakalan anak, dll.

3. Warung Posyandu

Warung Posyandu adalah istilah untuk kegiatan di Posyandu dimana warung ini berjualan
kebutuhan pengunjungPosyandu berupa sayur mayur, lauk pauk, buah-buahan, makanan-makanan
sehat tanpa pengawet dan pewarna yang tidak diijinkan. Warung Posyandu dikelola oleh salah
seorang pedagang sayur keliling yang juga merangkap sebagai Wartawan Posyandu.

Warung Posyandu bertujuan untuk :

• mendukung perilaku sehat melalui kecermatan dalam memilih bahan makanan yang sehat.

• memenuhi kebutuhan ibu-ibu pengunjung Posyandu.


• menambah kas Posyandu,

Antara pedagang dan Kader Posyandu telah ada kesepakatan-kesepakatan dalam rangka
mendukung kegiatan Posyandu yang menguntungkan kedua belah pihak di antaranya :

Dagangan yang dijual harus sehat karena sebagai sarana pendidikan bagi sasaran Posyandu yaitu
contoh makanan sehat.

Untuk berjualan di Posyandu, pedagang menyetor uang hasil keuntungan sebesar Rp 3000,00
sampai Rp 8000,00 disesuaikan dengan omzet hari itu.

4. Pojok Laktasi

Pojok laktasi adalah sebuah ruang khusus sederhana yang bertujuan mensukseskan program Asi
Eklusif. Dengan adanya Pojok Laktasi ini,

membantu mengurangi keengganan ibu menyusui untuk menyusui bayinya di tempat umum.

5. Taman Baca

Taman Baca merupakan suatu pojok/ruangan yang disitu disediakan

majalah-majalah, bacaan-bacaan yang berguna menambah wawasan ibu balita tentang kesehatan,
dan pengetahuan umum, selain itu juga merangsang minat membaca pada balita.

6. Panggung Boneka

Panggung boneka adalah salah satu bentuk cara penyuluhan dalam

bentuk cerita yang dibawakan oleh seorang dalang yang memainkan boneka-boneka sehingga lebih
menarik perhatian balita dan ibu. Dalang berasal dari salah satu kader yang sebelumnya telah
mempersiapkan materi penyuluhan.

7. Tabungan Balita

Untuk melatih balita hidup berhemat dan berdisiplin maka disediakan

Tabungan Balita. Tabungan Balita ini berupa celengan yang masing-masing anak memiliki satu buah
yang disimpan di Posyandu dan diisi setiap kali datang ke Posyandu. Tabungan. Tabungan balita
diambil setelah usia balita.

8. Kebun Balita
Kebun Balita diadakan bertujuan sebagai berikut :

• sarana pembelajaran bagi Balita untuk mengenal dan mengetahui manfaat sayur-sayuran, buah-
buahan dan TOGA

• Mendukung perilaku sadar gizi

• Mendukung pemberdayaan keluarga dalam penganekaragaman pangan dengan pemanfaatan


pekarangan.

• Hasil dari Taman Gizi dan TOGA dijual melalui Warung Posyandu sehingga dapat menambah kas
Posyandu.

9. PHBS, diantaranya :

• GERSIPAMA (Gerakan Sikat Gigi Pagi Malam)

Gersipama adalah salah satu bentuk penyuluhan oleh kader

tentang cara sikat gigi yang benar kepada para Balita.Gersipama bertujuan sebagai pendidikan
untuk membiasakan Balita menjaga kesehatan giginya agar tidak karies. Caranya adalah dengan
sikat gigi bersama-sama di Posyandu ,yang sebelumnya dicontohkan oleh salah seorang
kader.Gersipama dilaksanakan secara berkala setiap 6 bulan sekali

• Cuci tangan dengan air bersih dan sabun

• Di Posyandu telah disediakan air bersih yang mengalir dan

sabun. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun rutin dilakukan Ibu dan Balita sebelum makan
PMT. Dari pembiasaan tersebut harapannya sasaran Posyandu selalu ingat untuk cuci tangan
dengan air bersih dan sabun di rumah masing-masing.

• Pemilahan Sampah

Praktek pemilahan sampah dilakukan rutin di Posyandu. Di

Posyandu telah disediakan tempat sampah yang dipisah antara tempat sampah basah dan tempat
sampah kering.

10. Kelas Ibu

Kelas Ibu hamil rutin dilakukan setiap bulan setiap hari sabtu minggu

ke 4 bertempat di Balai Desa Labae. Di kelas ibu, ibu-ibu hamil diberi penyuluhan oleh Bidan Desa.
Setelah itu dilanjutkan dengan senam hamil yang juga dipandu oleh Bidan Desa.
BAB III

HASIL DARI INOVASI

3.1. HASIL

Setelah adanya inovasi-inovasi, Posyandu Tanacellae mengalami beberapa perubahan sebagai berikut :

• Dengan adanya wartawan Posyandu,sasaran baru lebih cepat mendapat informasi hari buka
Posyandu.

• Dengan Lumbung Pitutur, masalah-masalah di luar sasaran tidak sampai mempengaruhi masalah
sasaran Posyandu, misalnya adanya masalah rumah tangga, hak anak untuk mendapat pelayanan
kesehatan di Posyandu tetap terpenuhi.

• Tambahan masukan dana ke Posyandu lebih banyak karena adanya dana swadaya Posyandu dari
Warung Posyandu dan Taman Gizi dan TOGA.

• Menu PMT lebih bervariasi dengan adanya tambahan dana karena kader lebih leluasa untuk
membuat menu PMT.

• Kesinambungan penimbangan tetap bertahan baik.

• Tidak ada Balita BGM di Wilayah Posyandu Tanacellae. Hal tersebut bisa dikarenakan :

Sistem deteksi dini adanya masalah gizi berjalan dengan baik karena tingkat kehadiran balita baik.

Pengetahuan sasaran posyandu tentang kesehatan baik karena adanya praktek-praktek pendidikan
kesehatan di Posyandu seperti Taman Gizi dan TOGA, GERSIPAMA,CTPS, Pemilahan Sampah, yang mana
hal-hal tersebut secara lansung atau tidak langsung mempengaruhi status kesehatan balita.

• Kesehatan Ibu Hamil lebih terpantau karena dengan adanya kelas ibu :

deteksi dini resiko tinggi ibu hamil berjalan baik

pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan baik.

3.2. MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dalam perjalanannya, adanya inovasi-inovasi memunculkan kendala-kendala. Secara umum, kendala


yang ada seperti kurangnya dana, sarana dan SDM untuk mendukung kegiatan Beberapa kendala
tersebut seperti :
NO MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. Karena keterbatasan sarana dan kader yang menguasai Panggung Boneka Panggung Boneka tidak
selalu dapat dilaksanankan setiap Bulan karena hanya ada 1 Panggung boneka set di tiap
Puskesmas.

• Pengadaan set Panggung Boneka secara swadaya dengan mengajukan melalui PNPM.

• Menambah jumlah kader yang menguasai Panggung Boneka dengan melatih semua kader.

2. Pada Lumbung Pitutur, tidak semua warga yang bermasalah mau/bisa/berani mengungkapkan
masalahnya di Lumbung Pitutur.

• Perlu menambah kemampuan penutur supaya klien merasa lebih nyaman mengemukaan
masalahnya.

3. Pojok Laktasi.Dengan sadarnya Ibu menyusui untuk tetap menyusui dimanapun, maka pengguna
Pojok Laktasi semakin banyak sehingga kadang-kadang kapasitasnya kurang dibanding
pengguna.Perlunya menambah kapasitas Pojok Laktasi dengan memperluas/menambah ruangan,
dengan menyediakan lagi ruangan cadangan bila masih suatu saat kurang.

4. Taman Baca.

Bahan bacaan di Taman Baca sudah lama, dan sering kurang dibanding jumlah peminat. Jumlahnya
semakin berkurang akibat rusak, Meminta bantuan teknis atau bantuan berupa buku/majalah
kepada kantor perpustakaan dan arsip.
BAB IV

PENUTUP

Posyandu mempunnyai peran yang sangat strategis dalam menjembatani program-program kesehatan
guna meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Dengan berdaya dan berjayanya sebuah Posyandu,
maka Posyandu menjadi sebuah kebutuhan yang dapat dirasakan oleh mayarakat. Masyarakat
mendapat kemudahan dalam mendapat informasi dan pelayanan kesehatan, disamping manfaat sosial
yang lain.

Demikian, karya tulis ini dibuat. Semoga segala informasi ini dapat bermanfaat, dapat menjadi inspirasi
bagi pembaca dan mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya setempat.

FOTO-FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai