Untuk menambah semangat datang di Posyandu dan sebagai bentuk nyata dari contoh
menu sehat, para kader selalu menyediakan menu PMT yang bervariasi yang mana
sumber dananya selain dari BOK, ada dana dari PNPM, juga adanya swadaya yang
berasal dari pemberdayaan posyandu.
BAB II
INOVASI
II. Tukang sayur ini membantu membagikan undangan Posyandu kepada ibu balita dan
yang diedarkan pada hari H-1. Bagi sasaran yang baru,Wartawan Posyandu bertugas
menginformasikan jadwal Posyandu Centong II.
2. Lumbung Pitutur
Lumbung Pitutur adalah salah satu inovasi Posyandu yang terletak di meja 6. Lumbung
Pitutur di isi oleh orang yang dituakan, tokoh agama, yang memberikan pitutur
(nasehat) tentang masalah-masalah
di luar masalah Posyandu, tetapi bisa jadi masalah tersebut mempengaruhi
kesejahteraan balita baik langsung maupun tidak langsung. Contohnya masalah KDRT,
kenakalan anak, dll.
3. Warung Posyandu
Warung Posyandu adalah istilah untuk kegiatan di Posyandu dimana warung ini
berjualan kebutuhan pengunjungPosyandu berupa sayur mayur, lauk pauk, buah-
buahan, makanan-makanan sehat tanpa pengawet dan pewarna yang tidak diijinkan.
Warung Posyandu dikelola oleh salah seorang pedagang sayur keliling yang juga
merangkap sebagai Wartawan Posyandu.
5. Taman Baca
Taman Baca merupakan suatu pojok/ruangan yang disitu disediakan
majalah-majalah, bacaan-bacaan yang berguna menambah wawasan ibu balita tentang
kesehatan, dan pengetahuan umum, selain itu juga merangsang minat membaca pada
balita.
6. Panggung Boneka
Panggung boneka adalah salah satu bentuk cara penyuluhan dalam
bentuk cerita yang dibawakan oleh seorang dalang yang memainkan boneka-boneka
sehingga lebih menarik perhatian balita dan ibu. Dalang berasal dari salah satu kader
yang sebelumnya telah mempersiapkan materi penyuluhan.
7. Tabungan Balita
Untuk melatih balita hidup berhemat dan berdisiplin maka disediakan
Tabungan Balita. Tabungan Balita ini berupa celengan yang masing-masing anak
memiliki satu buah yang disimpan di Posyandu dan diisi setiap kali datang ke
Posyandu. Tabungan. Tabungan balita diambil setelah usia balita.
8. Kebun Balita
BAB III
HASIL DARI INOVASI
3.1. HASIL
Setelah adanya inovasi-inovasi, Posyandu Centong II mengalami beberapa perubahan
sebagai berikut :
• Dengan adanya wartawan Posyandu,sasaran baru lebih cepat mendapat informasi
hari buka Posyandu.
• Dengan Lumbung Pitutur, masalah-masalah di luar sasaran tidak sampai
mempengaruhi masalah sasaran Posyandu, misalnya adanya masalah rumah tangga,
hak anak untuk mendapat pelayanan kesehatan di Posyandu tetap terpenuhi.
• Tambahan masukan dana ke Posyandu lebih banyak karena adanya dana swadaya
Posyandu dari Warung Posyandu dan Taman Gizi dan TOGA.
• Menu PMT lebih bervariasi dengan adanya tambahan dana karena kader lebih leluasa
untuk membuat menu PMT.
• Kesinambungan penimbangan tetap bertahan baik.
• Tidak ada Balita BGM di Wilayah Posyandu Centong II. Hal tersebut bisa dikarenakan
:
Sistem deteksi dini adanya masalah gizi berjalan dengan baik karena tingkat kehadiran
balita baik.
Pengetahuan sasaran posyandu tentang kesehatan baik karena adanya praktek-
praktek pendidikan kesehatan di Posyandu seperti Taman Gizi dan TOGA,
GERSIPAMA,CTPS, Pemilahan Sampah, yang mana hal-hal tersebut secara lansung
atau tidak langsung mempengaruhi status kesehatan balita.
• Kesehatan Ibu Hamil lebih terpantau karena dengan adanya kelas ibu :
deteksi dini resiko tinggi ibu hamil berjalan baik
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan baik.
BAB IV
PENUTUP
Demikian, karya tulis ini dibuat. Semoga segala informasi ini dapat bermanfaat, dapat
menjadi inspirasi bagi pembaca dan mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya
setempat.