DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PRAJEKAN
Jln.Raya KHR .As’ad Syamsul Arifin – Prajekan No. Telp 0332 – 560520
Email :pkm_prajekan@yahoo.co.id
KECAMATAN PRAJEKAN
BONDOWOSO
I. PENDAHULUAN
Kelas ibu balita merupakan kelas untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman antar
ibu balita tentang kebutuhan balita. Kelas ini merupakan satu program untuk
memanfaatkan buku KIA dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Sama seperti
kelas ibu hamil, tetapi memang kebutuhannya saja yang berbeda. Kelas ibu balita masih
jarang diadakan, karena merupakan program baru dan belum tersosialisasi penuh ke
seluruh indonesia, bahkan banyak bidan yang belum mengetahui tentang kelas ini.Anak
Balita merupakan populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam gangguan
kesehatan, kesakitan dan kematian. Menurut Survey demografi dan kesehatan Indonesia (
SDKI ) tahun 2012 angka kematian anak Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup sedangkan kematian bayi mencapai 32 per 100 kelahiran hidup.
Di Kabupaten Bondowoso jumlah kematian ibu pada tahun 2019 dengan total 14
kasus, jumlah kematian bayi: 134 Bayi, sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Prajekan
Usia 0- 6 hari: 6 kasus, usia 7 – 28 hari : 0 kasus, usia 29 -11 bulan 0 kasus ,12 -59
bulan : 1 kasus. Di wilayah Puskesmas Prajekan pada tahun 2019 sampai Bulan Jan-
Nopember cakupan pencapaian ASI Eksklusif sebesar: 151 orang( 49,02 %) sedangkan
cakupan pencapaian Bayi paripurna : 102 % dan cakupan Balita Paripurna : 74 % ,Apras
Paripurna : 65,31 % belum mencapai target.Sedangkan Kelas Ibu Balita merupakan
kelas dimana para ibu yang yang mempunyai anak 0 – 5 tahun secara bersama – sama
berdiskusi , tukar pendapat ,tukar pengalamanan pemenuhan pelayanan kesehatan ,gizi
dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan
menggunakan buku KIA.
II. TUJUAN
1.) Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal .
2.) Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan Kesadaran Pemberian Cakupan ASI Eksklusif
2. Meningkatkan ketrampilan ibu akan pentingnya Imunisasi pada bayi.
3. Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang
Kepada Balita.
4. Meningkatkan kemampuan ibu untuk memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan Balita
5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan
mencuci tangan yang benar
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan
dan perawatan Balita.
6) Pembiayaan
6.1 Uang harian Petugas : 5 orangx 7 desa x 2 kali x Rp 40.000 = Rp 2.800.000
6.2 Transport kader :14 orang x 2 kali x Rp 40.000 = Rp 1.120.000
6.3 Kons Ibu (nasi ) : 259 org x 2 kali x Rp 27.000 = Rp13.986.000
6.4 Kons ( Kue ) : 63 Org x 2 kali x Rp 15.000 = Rp 1.890.000
6.5 Pengadaan Banner :3 meter x 7 desa x1 Kali x25.000 = Rp 525.000
6.6 Penggadaan /foto copy : 145 lbr x 2 kali x Rp 300 = Rp. 87.000
JUMLAH= Rp 20.408.000
IV. OUTPUT
1.) Meningkatnya cakupan ASI Eksklusif
2.) Meningkatnya cakupan Bayi dan Balita Paripurna
3.) Meningkatnya cakupan Bayi yang mendapat Imunisasi Lengkap
4.) Menurunnya angka Kesakitan
5.) Meningkatnya Cakupan bayi mendapat pelayanan Stimulasi Deteksi Tumbuh
Kembang Minimal 4 Kali pertahun.
6.) Bayi ( 6 -11 bulan ) yang mendapat Vit A 100.000 IU.
7.) Meningkatkan Cakupan Bayi yang ditimbang 8 kali pertahun
8.) Meningkatnya Cakupan balita mendapat pelayanan StimulasiDeteksi
TumbuhKembang Minimal 2 Kali pertahun.
V. PENUTUP
1.) Pencatatan dan Pelaporan Menggunakan Variabel Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
2.) Pelaporan Kelas Ibu Balita meliputi jumlah ibu Balita, petugas KIA, jumlah
fasilitator, kader yang terlibat, jumlah ibu balita yang ada, jumlah peserta kelas
ibu balita yang terlibat, Kelengkapan Sarana dan Prasarana
3.) Evaluasi dilaksanakan setiap kali pertemuan / 3 bulan sekali oleh Bikor
4.) Pelaporan Kelas Ibu Balita dilakukan semester I dan II ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Bondowoso ( PERKESMAS ) dan sebagai bukti akhir kegiatan BOK
5.) Rencana Tindak Lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di Minilokakarya.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Prajekan Pelaksana Kegiatan
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih belum memuaskan.
Hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian Ibu ( AKI ) dan angka kematian Bayi
( AKB ). Adapun penyebab langsung kematian ibu diIndonesia antara lain :
Perdarahan,Eklamsia, Partus lama, Infeksi dan Trauma obsteri.
Kematian neonatal 0 – 6 hari sebanyak 6 kasus dengan BBLR, Ikterus , Asphysia dan
sedangkan 7 – 28 hari , 0 kasus penyebab kematian , Umur 29 – 11 bulan : 1 kasus
penyebab : Hiv Aids , Umur 12 -59 bulan ada :1 kasus ,penyebab : Diare .
Pencapaian Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Prajekan tahun 2019
yaitu: 83,6 % sedangkan persalinan dukun : 0,55 % dari seluruh persalinan selama tahun
2019 sampai bulan Nopember , sedangkan jumlah dukun di wilayah Prajekan 20 orang
yang bermitra berjumlah 17 orang dan yang masih sulit untuk bermitra sebanyak 3 orang
tetapi masih aktif melakukan tindakan yang mengakibatkan komplikasi dan belum
bermitra.
Oleh karena itu kerjasama Bidan Dukun dalam upaya untuk menyelamatkan ibu
dan bayi, menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengalihkan peran dukun
dari penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas,
dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara bidan dan dukun. Kerjasama ini
melibatkan seluruh unsur elemen/unsur masyarakat yang ada sehingga dapat memberikan
dukungan dalam upaya percepatan angka kematian ibu dan angka kematian bayi .
II. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya perjanjian kerjasama antara bidan dan dukun sehingga dapat
menurunkan angka persalinan yang ditolong oleh dukun .
2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan angka kelahiran yang ditolong oleh Petugas Kesehatan yang
kompeten
2. Terlaksananya rujukan persalinan dukun kepada Bidan /Puskesmas.
3. Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara Bidan dan Dukun.
4. Lintas sektor mendukung semua persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan yang
Kompeten.
5. Dukun dapat melaksanakan Deteksi Dini Resiko Tinggi pada Ibu Hamil ,Ibu
bersalin ,Ibu nifas dan Bayi Baru Lahir ,membantu merawat BBL.
IV. OUTPUT :
1. Meningkatkan angka kelahiran yang ditolong oleh Petugas kesehatan yang
kompeten.
2. Terlaksananya rujukan semua persalinan oleh dukun ke petugas kesehatan
3. Terlaksananya kerjasama harmonis antara bidan dan dukun di wilayah kerja
Puskesmas Prajekan
4. Menurunnya angka pertolongan persalinan oleh dukun
5. Adanya perjanjian antara bidan dan dukun yang diketahui oleh semua sektor di
wilayah Puskesmas Prajekan.
V. PENUTUP
1. Pencatatan dan Pelaporan Hasil kegiatan perjanjian Bidan dan Dukun dilakukan
setiap 1 tahun sekali yang meliputi jumlah dukun, jumlah persalinan yang
ditolong oleh dukun yang tidak patuh, dan sanksi apabila dukun tetap
melaksanakan pertolongan persalinan
2. Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan, dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten
Bondowoso ( Bidang Perkesmas ) dan sebagai bukti laporan Kegiatan BOK tahun
2020
3. Rencana Tindak Lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di minilokakarya
Mengetahui,
I. PENDAHULUAN
Tenaga bidan sebagai pelaksana teknis dan manajemen pelayanan KIA dan KB
memerlukan pembinaan klinis serta manajemen program KIA dan KB yang terarah dan
sistematis, agar cakupan dan kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dan dipertahankan
bila sudah mencapai target dan standart yang diharapkan.Pembinaan klinis dan
manajemen secara terarah dan sistematis dilakukan oleh Bidan Koordinator dan
dilaksanakan dengan memaksimalkan kegiatan penyeliaan fasilitatif yang dilakukan
secara berkesinambungan dan tepat sasaran.Penyeliaan umumnya diartikan sebagai
proses/ kegiatan untuk melihat kinerja individu atau suatu unit dalam melaksanakan
suatu program untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan Hasil penyeliaan Superfisi Fasilitatif pada tahun 2019 sesuai daftar
tilik Asuhan Persalinan Normal dan Daftar Tilik Kesehatan Ibu dan Anak di 7 Desa
sudah mencapai target untuk Indikator tingkat kepatuhan lebih 80 % penilaian baik .
Hasil capaian penyeliaan Superfisi Fasilitatif berdasarkan daftar tilik di Ponkesdes
Sempol untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak: 93,71 % , asuhan persalinan normal :
96,87 %. Pada Pustu Bandilan untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak : 84,83 % ,
Asuhan persalinan normal: 90,91 %. Pada Ponkesdes Prajekan Kidul untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak: 87,70 %, asuhan persalinan normal : 93,90 %. Pada Ponkesdes
Prajekan Lor untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak : 87,97%, asuhan persalinan
normal : 90,17 %. Pada Ponkesdes Cangkring untuk pleyanan kesehatan ibu dan anak:
86,88 %, asuhan persalinan normal : 94,71%. Pada Ponkesdes Tarum, untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak: 87,97 %, asuhan persalinan normal: 95,12 %. Pada Pustu
Walidono untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak: 89,35 %, asuhan persalinan normal:
96,45 %. Target dari Indikator Kesehatan Ibu pada tahun 2019 masih belum mencapai
target antara lain :Cakupan K4 :58 %. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan : 83,6 % ,
Cakupan Nifas Paripurna : 77,4 % ,KN lengkap : 63,16 % , Balita Paripurna : 74 %
II. TUJUAN
II.1Tujuan Umum
Memberikan pemahaman dasar tentang peran dan tugas bidan dalam upaya
penguatan sitem penyeliaan program KIA baik dalam rangka upaya perbaikan mutu
pelayanan kesehatan dasar ponkesdes dan puskesmas.
II.2Tujuan Khusus
1. Membimbing pengetahuan keterampilan klinis,profesi dan sikap bidan
2. Membina Bidan dalam pengelolaan Program KIA
3. Melakukan pemantauan ,penyeliaan dan evaluasi program KIA termasuk
penilaian terhadap prasarana dan logistik,kinerja klinis dan kinerja manajemen
bidan di wilayah kerjanya.
4. Membantu mengindentifikasi masalah,mencari dan menetapkan solusi serta
melaksanakan tindakan yang mengarah peningkatan mutu pelayanan, KIA.
5. Memberikan dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta
memberikan bimbingan teknis di tempat kerja kepada bidan di wilayah kerjanya.
6. Melakukan kerjasama lintas sektor program dan lintas sektor baik secara
horizontal(pada tingkat puskesmas ) dan vertikal ( pada tingkat Kabupaten ).
III.6 Pembiayaan
Dari Dana BOK 2020
Transport petugas :5 orang x 7 desa x 2 kali x Rp.40.000 = Rp 2.800.000.
Foto copy : 1200 lbr x 2 kali x 300 : =Rp 720.000 ,-
Jumlah Rp 3.520.000
IV. OUTPUT
IV.1 Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standar.
IV.2 Melengkapi kelengkapan sarana dan prasarana
IV.3 Meningkatkan kinerja perorangan
IV.4 Melengkapi pencatatan dan pelaporan
IV.5 Meningkatkan pencapaian target
V. PENUTUP
V.1Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Superfisi Fasilitatif menggunakan daftar tilik
penyeliaan
V.2Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali
V.3Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso ( Bidang Kesmas) dan
sebagai bukti akhir pelaksanaan kegiatan BOK
V.4Rencana Tindak Lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di Minilokakarya
Mengetahui,
I. PENDAHULUAN
Kegiatan kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu- ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas
dan perawatan BBL melalui praktek dengan menggunakan buku KIA
Pada Tahun 2019 di Puskesmas Prajekan, hasil pencapaian KIA sampai dengan
bulan Nopember masih belum mencapai target , antara lain : K1= 90,7 %, K4= 58 %,
Persalinan Nakes = 83,6 %, Untuk kasus Komplikasi sebanyak 161 orang ,dengan kasus
Keguguran :20 ,Eklamsia /Preeklamsi : 48 ,Perdarahan persalinan : 6 Perdarahan
kehamilan : 1,Perdarahan nifas :2 Partus lama : 9 ,Aids :3 lain – lain : 72
kasus .Sedangkan pencapain KB Pasca Salin:295 orang.Dengan dilaksanakannya Kelas
Ibu Hamil dan suami diharapkan untuk meningkatkan cakupan KIA terutama K4 dan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
Setiap ibu hamil telah mendapatkan buku KIA pada saat pertama kali memeriksakan
kehamilannya (K1 ) Buku KIA sebagai sarana penyuluhan informasi kesehatan ibu dan
bayi juga sebagai alat komunikasi . Namun tidak jarang buku KIA hanya sekedar di bawa
tanpa di pelajari dan di pahami isinya.
Hal ini mungkin di sebabkan oleh kesibukan dan kurang motivasi untuk mempelajarinya.
Oleh sebab itu, perlu diadakan suatu pertemuan sebagai sarana belajar bersama ,
bertukar pengalaman , dan memperoleh informasi tentang kesehatan dan membantu ibu
hamil dadal memahami perawatan kehamilan ,menghadapi persalinan yang aman dan
nyaman dalam bentuk KELAS IBU HAMIL
II. TUJUAN
II.1Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan ,persalinan, nifas dan KB
pasca salin serta perawatan BBL ,mitos /kepercayaan/adat istiadatsetempat,penyakit
menular dan akte kelahiran.
II.2Tujuan Khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta ( ibu hamil dengan IH)
dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan /bidan tentang kehamilan.
2. Meningkatkan pemahaman ,sikap dan prilaku ibu hamil.
III.6 Pembiyaan
Dari dana BOK 2020
Konsumsi ( Nasi ) : 784 orang x Rp 27.000 = Rp 21.168.000
Perjalanan Dinas Petugas :6 orang x 7 desa x Rp 40.000 x 4 kali = Rp 6.720.000
Transport Kader: 14 orang x Rp 40.000 x 4 Kali = Rp 2.240.000
Pengadaan Banner :3 meter x 7 desa x1 Kali x Rp 25.000 = Rp 525.000
Penggandaan /foto copy : 152 lbr x 300 = Rp 45.600,-
Jumlah = Rp 30.698.000,-
IV. OUTPUT
1. Peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki buku KIA
2. Semua persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan / Bidan
3. Menurunkan angka kejadian resiko/ komplikasi kehamilan
4. Menurunkan AKI dan AKB
5. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan ibu hamil ,bersalin ,nifas dan BBL
6. Ibu dan Keluarga telah memiliki Perencanaan Persalinan.
7. ANC Terpadu sesuai standar
8. Meningkatakan capaian konseling untuk pemeriksaan HIV/AIDS
9. Kader dalam keterlibatan penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil.
10. Meningkatkan capaian KB Pasca salin.
V. PENUTUP
1. Pencatatan dan pelaporan menggunakan variabel pelaksanaan kelas ibu
hamil.Pelaporan kelas ibu hamil meliputi jumlah ibu hamil ,petugas KIA, jumlah
fasilitator, kader yang terlibat,jumlah ibu hamil yang ada,jumlah peserta kelas ibu
hamil,suami yang terlibat ,kelengkapan sarana dan prasarana.Evaluasi dilaksanakan
setiap kali pertemuan / 3 bulan sekali oleh Bikor tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
dan hasil kegiatan dari pencapaian PWS KIA .
2. Pelaporan kelas ibu hamil dilakukan setiap semester I dan II di Dinas Kesehatan
Kab.Bondowoso (Kesmas) dan bukti akhir kegiatan BOK.
3. Rencana Tindak Lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di Minilokakarya
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Prajekan Pelaksana Kegiatan
I. PENDAHULUAN
P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dengan
Stiker adalah merupakan suatu kegiatanyang di fasilitasi oleh Bidan di Ds. Dengan peran
Aktif Suami, Keluarga dan Masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu Hamil, termasuk perencanaan penggunaan
penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media nontifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan
bayi baru lahir.
Kader sebagai patner kerja di lapangan bagi petugas kesehatan dalam
pelaksanaan program P4K ini sangat berperan penting sehubungan dengan penguasaan
wilayah dan geografi wilayah kerja, serta pendekatan kepada masyarakat secara budaya
setempat.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung , yaitu
perdarahan, infeksi, Eklamsi, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Disamping
itu, kematian ibu juga dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor sosial budaya serta faktor
transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua keadaan yang tidak
menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat (Terlambat mengenal tanda bahaya dan
mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat
mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan) ; (2) Empat Terlalu (terlalu muda
melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua
untuk melahirkan). Mengingat penyebab dan latar belakang kematian ibu yang sangat
kompleks dan menyangkut bidang-2 yang ditangani oleh sektor, baik di lingkunngan
Pemerintah maupun Swasta, maka upaya percepatan penurunan AKI memerlukan
penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan melibatkan sektor
terkait.Hasil Cakupan stiker P4K pada tahun 2019 :Pokja Desa P4K : Pendataan
/penandaan : 7 , Tabulin /Dasolin : 0 ,Ambulans Desa : 2 , Donor darah : 0 ,Jumlah Desa
P4K : 7 ,Sasaran Bumil Desa : 375 ,Jumlah Bumil K1 :341 , Bumil dgn penandaan stiker
P4K : 340 ,Memiliki Buku KIA : 341 ,ANC didampingi suami : 338 ,Ibu hamil ikut
tabulin : 28 ,Dukungan Ambulance Desa : 81 ,Mendapat Donor Darah : 49 ,Ditolong
Nakes : 300 ,Didampingi suami : 184 ,Dengan Kontrasepsi Masa Nifas : 262 dan Bayi
dengan IMD : 221.
Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam berkomunikasi
merupakan kunci keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat
terhadap bidan. Dalam P4K dengan stiker, bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator
dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar dapat
terwujut kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan BBL.
II. TUJUAN
II.1Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang kegiatan pendamping stiker P4K
II.2Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader tentang stiker P4K
2. Terdapatnya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu
hamil
3. Terlaksananya perencanaan persalinan termasuk pemakaian metode KB pasca
melahirkan yangs sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.
4. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.
5. Tersedianya persiapan persalinan ibu hamil dalam hal biaya, transportasi, donor
darah untuk proses persalinan termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil,
ibu bersalin dan bayi baru lahir.
III.4 Sasaran
3
3.3
1. 7 Orang kader posyandu
2. 11 Orang linsek
3. 14 Orang Bidan dan Perawat
4. 6 Orang Petugas Puskesmas
III.5 Jadwal Pelaksanaan
Tempat : Aula puskesmas Prajekan
Waktu : Mei 2020
III.6 Pembiayaan
Dana BOK 2020
Konsumsi (Nasi) : 60 orang x 1 Kec x 1 Kali x 27.000 : Rp 1.620.000
Perj. Dinas PNS/Linsek : 2 orang x 1 kec x 1 kali x Rp.75.000: Rp. 150.000
Perj. Dinas PNS/ Linsek : 4 orang x 1 kec x 1 kali x Rp.40.000: Rp. 160.000
Fotocopy : 84 lbr x 1 kec x 1 kali x Rp.300 : Rp. 25.200
Konsumsi (Kue) : 60 orang x 1Kec x 1Kali x 15.000 : Rp 900.000
Transportasi : 42 orang x 1 Kec x 1 Kali x 40.000 : Rp1.680.000
Benner : 3 meter x 1 Kec x 1 Kali x 25.000 : Rp 75.000. +
Jumlah : Rp 4 .610.200
IV. OUTPUT
IV.1 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader tentang stiker P4K
IV.2 Meningkatkan pencapaian K1 dan K4 dengan terpasangnya stiker P4K disetiap
rumah.
IV.3 Meningkatkan perencanaan persalinan termasuk pemakaian metode KB Pasca
melahir kan yang sesuai dan disepakati ibu hamil ,suami ,keluarga dan bidan.
IV.4 Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama kehamilan ,persalinan dan nifas.
IV.5 Tersedianya persiapan persalinan ibu hamil dalam hal biaya ,transportasi ,donor
darah Untuk proses persalinan termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil ,
bersalin danBayi Baru Lahir.
IV.6 SK Tim Pokja P4K Tingkat Desa
V. PENUTUP
V.1Pencatatan dan Pelaporan Hasil kegiatan P4K oleh kader dan Bidan dilakukan setiap
bulan sekali yang meliputi jumlah ibu hamil yang sudah terpasang stiker P4K ,
Jumlah ibu hamil yang resiko tinggi , calon donor darah , perencanaan persalinan di
tenaga kesehatan,transporasi , biaya dan Kb pasca persalinan.
V.2Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan, dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Bondowoso (Kesmas ) dan sebagai bukti laporan kegiatan BOK tahun 2020.
V.3Rencana Tindak Lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di minilokakarya.
Mengetahui,
I. PENDAHULUAN
Program P4K dengan stiker adalah program pelayanan kesehatan dari Kementrian
Kesehatan untuk Ibu hamil yang di fasilitasi oleh bidan di desa /kelurahan dalam
rangkamembuat suami ,keluarga dan masyarakat ikut berperan aktif dalam merencanakan
persalinan yang amandan persalinan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.Sasaran
Jumlah ibu hamil tahun 2016 sebanyak:388 orang dan yang sudah terpasang stiker P4K :
366 ibu hamil.
Oleh karena itu evaluasi tentang pemasangan stiker P4K wajib dilakukan setiap 3
bulan sekali untuk mengetahui apakah sudah terpasang atau belum stiker P4K. Untuk
evaluasi stiker P4K apa yang menjadi kendala dalam pemasangan stiker dan lebih sering
memberikan penyuluhan/ pemahaman pada semua ibu hamil & keluarganya pentingnya
pemasangan stiker P4K.
Kader dan lintas sektor yang ada di desa sebagai patner kerja di lapangan, bagi
petugas kesehatan dalam pelaksana program P4K ini sangat berperan penting sehubungan
dengan penguasaan wilayah dan geografi, serta pendekatan kepada masyarakat secara
budaya setempat untuk kegiatan program P4K.
II. TUJUAN
II.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan Lintas Sektor ( Camat,anggota PKK, Koramil, Kapolsek
dan Kades ) tentang kegiatan evalusi pemasangan stiker P4K.
II.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil, kader tentang stiker P4k
2. Meningkatnya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4k di rumah ibu hamil
3. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan BBL
4. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemasangan stiker P4K, serta kendala-
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program P4K dengan penandaan
stiker P4K.
IV. OUTPUT
IV.1 Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir.
IV.2 Mengetahui tingkat keberhasilan pemasangan stiker P4K, serta kendala yang di
hadapi dalam pelaksanaan pemasangan P4K dengan stiker P4K.
IV.3 Meningkatkan status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di setiap rumah ibu
hamil
IV.4 Menurunkan angka resiko komplikasi ibu hamil dengan penempelan stiker P4K.
V. PENUTUP
1. Pencatatan dan pelaporan hasil evaluasi P4K oleh bidan dan kader dilakukan setiap
tiga bulan sekali yang meliputi jumlah ibu hamil yang sudah terpasang stiker P4K,
jumlah ibu hamil yang beresiko, calon donor darah, perencanaan persalinan di tegana
kesehatan, trasportasi, biaya dan KB pasca persalinan, dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bondowoso. (kesmas) dan sebagai bukti laporan kegiatan BOK
tahun 2017.
2. Rencana dan tindak lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di mini lokakarya.
Mengetahui,
I. PENDAHULUAN
Audit Maternal – Perinatal merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab
kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan
kematian di masa yang akan datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan
menentukan hubungan antara fakta penyebab yang dapat di cegah dan kesakitan /
kematian yang terjadi dengan kata lain istilah Audit Maternal - perinatal merupakan
kegiatan Deat and Case Follow – Up.
Proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta
penatalaksanaanya, dengan menggunakan informasi dan pengalaman dari suatu
kelompok terkait untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat
dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan KIA di suatu wilayah. Pada
tahun 2019 angka kematian bayi umur 0 -6 hari : 6 kasus 7 – 28 hari : 0 kasus bayi :
1 ,Balita :1 kasus penyebab kematian di PKM Prajekan Prematur, BBLR, Asphysia,
Ikterus, Hiv dan Diare
Diharapkan dengan adanya Audit Maternal – Perinatal ini akan dapat
mengetahui penyebab serta dapat mencegah angka kesakitan dan kematian.
Dengan demikian kegiatan Audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas
pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannyan dengan
pembinaan, ruang lingkup wilayah dibatasi pada kecamatan, sebagai unit efektif yang
mempunyai kemampuan pelayanan efektif obstetri dan di dukung oleh pelayanan KIA
sampai ke tingkat masyarakat .
II. TUJUAN
II.1Tujuan Umum
Untuk mengetahui penyebab angka Kesakitan dan kematian ibu dan bayi diseluruh
wilayah suatu kecamatan dan desa.
II.2Tujuan Khusus
1. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara
teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh puskesmas beserta jajaran.
2. Menentukan intevensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di
perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan
kasus.
3. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten dan
Puskesmas (desa) dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
terhadap intervensi yang disepakati.
4. Ada rencana tindak lanjut dari hasil kegiatan AMP Non Medis.
III. RENCANA KEGIATAN
III.1 Kegiatan Pokok/ Rincian Kegiatan
Kegiatan audit maternal – perinatal dilakukan setiap sebulan sekali, dengan
melakukan kunjungan langsung ke desa untuk mengetahui penyebab kesakitan dan
kematian.
III.2 Cara Pelaksanaan
Kunjungan Rumah
III.3 Pengorganisasian/ Pelaksana Kegiatan
1. Narasumber : Dokter puskesmas dan Bidan koordinator puskesmas
2. Materi : Cek list OVM dan OVP
III.4 Sasaran
7 Bidan Desa
III.5 Jadwal Pelaksanaan
Tempat : 7 desa yang ada kasus Kematian /Kesakitan .
Waktu : Agustus 2020
III.6 Pembiayaan
Dana BOK 2019
Transpot petugas : 5 orang x 1Kec x 1 kali x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Honor nara sumber : 2 orang x1 Kec x 1 Kali x Rp 300.000 = Rp 600.000
Penggandaan /fotocopi : 226 lbr x 1 Kec x 1 Kali x Rp 300 = Rp 67.800
Konsumsi ( Nasi ) : 47 Kotak x 1 Kec x 1 Kali x Rp 27.000 = Rp 1.269.000
Konsumsi (Kue) : 47 kotak x 1 Kec. x 1 Kali x Rp 15.000 = Rp 705.000
Transport Kader : 42 orang x 1 Kec x 1 Kali x Rp 40.000 = Rp 1.680.000
Benner : 3 meter x 1Kec x 1Kali x Rp 25.000 = Rp 75.000+
Jumlah = Rp 4. 596 .800
IV. OUTPUT
1. Meningkatkan mutu pelayanan KIA sesuai standart
2. Menurunkan angka kejadian kesakitan dan kematian ibu – perinatal
3. Meningkatkan mekanisme koordinasi antara pihak desa dengan puskesmas untuk
memberikan
Pembinaan dalam mengatasi masalah -2 yang ditemukan dalam pembahasan kasus.
4. Meningkatkann kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelayanan ANC dan
perencanaan persalinan diTenaga Kesehatan.
V. PENUTUP
1. Pencatatan dan Pelaporan hasil kegiatan pelacakan kasus kematian ibu dan bayi
dilakukan setiap 1 bulan sekali, meliputi sebab dan faktor -2 terkait kesakitan
/kematian, dimana dan mengapa berbagai sistem dan program gagal dalam mencegah
kematian.
2. Evaluasi tentang audit maternal dan perinatal untuk mengetahui penyebab
keterlambatan yang menjadi penyebab angka kesakitan dan kematian sebulan sekali,
dan dilaporkan keDinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso ( Perkesmas ) dan sebagai
buktilaporan kegiatan BOK tahun 2020.
3. Rencana Tindak lanjut akan disusun setelah ada pembahasan di Minilokakarya.
Mengetahui,
FORMULIR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2020
FORMULIR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2020
Kabupaten Bondowoso
FORMULIR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2020
Kabupaten Bondowoso
FORMULIR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2020
Kabupaten Bondowoso
FORMULIR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2019
FORMULIR PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2019