Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disingkat UMKM, selama

ini merupakan salah satu sektor yang menjaga pertumbuhan ekonomi nasional

khususnya ketika terjadi guncangan atau tekanan eksternal. Di saat ekonomi

global memburuk, UMKM berperan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan

penyediaan lapangan pekerjaan di berbagai sektor ekonomi yang telah

diklasifikasikan sebagai 9 sektor ekonomi yang bergerak di bidang Pertanian dan

Peternakan, Perdagangan, Hotel, Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi Sektor

Listrik, Gas, dan Air Bersih.

Sektor peternakan adalah salah satu sektor UMKM yang langsung

berhubungan dengan pelaku usahanya, seperti peternak. Cabang usaha sektor

peternakan sangat beragam. Mulai dari ternak besar, seperti usaha sapi potong,

sapi perah, kerbau, kuda dan lainnya. Kemudian ternak ukuran sedang, seperti

usaha ternak kambing, domba, beri-beri, dan lainnya. Lalu ternak kecil yang

termasuk golongan unggas, seperti usaha ayam potong, ayam pedaging, itik,

puyuh dan sebagainya.

Sektor usaha peternakan ini sangat berkembang mengingat andilnya yang

besar untuk memenuhi konsumsi rakyat Indonesia.Salah satu usaha yang banyak

digeluti dari UMKM sektor iniialah usaha ayam potong. Usaha ini bila ditinjau

dari aspek finansial merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang

memberikan keuntungan.

Universitas Sumatera Utara


Permintaan pasar yang cukup kuat dan sarana distribusi yang tersebar di

mana-mana seperti pasar tradisional, warung-warung pinggir jalan, pedagang

sayur keliling hingga supermarket, merupakan salah satu alasan mengapa usaha

ini tetap diminati.

Beberapa alasan yang menyebabkan permintaan daging ayam cukup besar

ialah daging ayam relatif murah dibandingan daging lainnya, mengandung lebih

sedikit lemak dan kaya protein dibandingkan daging sapi,kambing atau babi,tidak

ada larangan agama manapun dalam mengkonsumsi daging ayam dan mempunyai

rasa yang lebih dapat diterima banyak orang serta daging ayam cukup mudah

diolah menjadi produk olahan yang bernilai tinggi,mudah disimpan dan mudah

dikonsumsi.

Hal tersebut dapat dilihat dari terus meningkatnya produksi daging ayam,

khususnya di Kota Binjai. Sejak tahun 2008 hingga 2011, perkembangan populasi

ternak ayam ras di Kota Binjai terus mengalami kenaikan.

Tabel.1.1 Perkembangan Populasi Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak di

Kota Binjai

Ayam Burung
No Tahun Ayam Ras Itik
Kampung Puyuh

1 2008 674.418 39.655 7.519 1.419

2 2009 762.896 44.249 7.733 23.807

3 2010 1.580.430 52.454 7.952 9.360

4 2011 1.673.152 60.323 9.145 10.260

(BPS, 2012)

Universitas Sumatera Utara


Seperti yang terlihat, bahwa dibandingkan dengan jenis unggas lainnya,

perkembangan populasi ayam ras dari tahun ke tahun secara konstan terus

menunjukkan kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi permintaan yang

terus meningkat akan kebutuhan ayam ras di Kota Binjai. Hal ini juga terlihat dari

minat masyarakat yang cukup tinggi untuk mengkonsumsi daging ayam. Di setiap

rumah makan besar maupun kecil, selalu tersedia sajian yang berbahan dasar

daging ayam.

Dalam pemasarannya, para peternak mempunyai berbagai cara dalam

memasarkan ayam tersebut. Peternak dapatlangsung menyalurkannya kepada

konsumen akhir, melalui pedagang pengumpul, pedagang eceran maupun lewat

pedagang besar. Dilihat dari jenis yang telah dikemukakan, maka penjualan

kembali ayam melalui pedagang besar dapat menjadi awal yang baik dalam

memulai usaha ini. Hal ini disebabkan oleh relatif minimnya resiko yang di

hadapi dan tidak ada kendala dalam pemasaran kembali, karena telah memiliki

saluran distribusi yang jelas.

Pertumbuhan produk domestik regional bruto kota Binjai menurut

lapangan usaha atas dasar harga berlaku sejak tahun 2009 hingga 2011 dari sektor

peternakan dan hasil-hasilnya juga menunjukkan kenaikan yaitu 10,44% pada

2009, 10,81% pada 2010 dan 11% pada tahun 2011 juga mengindikasikan bahwa

bisnis ayam turut memiliki andil dalam pencapaian tersebut, sehingga berbisnis

ternak ayam potong merupakan peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara


Meskipun terkadang dapat terjadi penurunan dalam permintaan pasar

dikarenakan situasi yang ada seperti pada saat merebaknya virus flu burung di

tahun 2004, tetap tidak berlangsung lama. Seperti saat ini ketika isu flu burung

sudah perlahan menghilang, bisnis ayam potong kembali menjadi prospek cerah

dalam sektor pertanian dan terus mengalami kenaikan.

Banyaknya peminat menjadikan usaha peternakan dan jual beliayam

potong ini menjadi ketat. Di dalam kawasan pasar Tapiv Binjai sendiri,di

lingkungan tempat pemilik berjualan pun terdapat 9 usaha lain yang sejenis. Hal

ini menunjukkan bahwa tingkat persaingan usaha yang ada relatif cukup tingggi.

Pada kasus UMKM jual beli ayam potong Pak Imanto,sesuai dengan

undang-undang UKM Nomor 20 Tahun 2008 telah mendefenisikan pengertian

umkm skala usahanya tergolong masih kecil yaitu mikro dan belum dapat

bersaing dalam pasar penjualan ayam potong yang lebih besar lagi. Kecilnya

modal merupakan salah satu alasan yang dirasakan pemilik menjadi hambatan

dalam mengembangkan usahanya.

Diawal perintisan usaha, pemilik meminjam uang kepada tengkulak untuk

memulai usaha dikarenakan sulitnya meminjam modal kepada bank. Seiring

berjalannya usaha,pinjaman modal yang diajukan kepada bank tidak selalu

disetujui sehingga upaya pengembanganyang usaha tersebut menjadi terhambat.

Kecilnya modal tersebut dirasakan cukup membatasi dalam berusaha dan

menghambat perkembangan usaha. Padahal permintaan terhadap daging ayam

cukup tinggi dan banyak calon pelanggan potensial seperti rumah makan,

restaurant dan sebagainya, namun permintaan daging ayam tidak dapat dipenuhi

Universitas Sumatera Utara


karena pedagang tidak memiliki modal untuk memenuhi permintaan tersebut

karena terbentur pada modal usaha.

Usaha ini lebih terfokus pada penjualan ayam potong bagi hari para

pedagang kuliner dibandingkan untuk konsumsi rumah tangga, sehingga setiap

harinya pemilik dapat memperkirakan berapa banyak ayam yang harus disediakan

guna memenuhi pesanan yang ada.

Dalam jangka panjang, pemilik mempunyai tujuan menjadikan usaha

penjualan ayam potong ini lebih besar baik dalam hal jumlah penyediaan ayam

potong, penyerapan tenaga kerja maupun pengelolaan yang lebih baik sehingga

dapat bersaing dengan pesaing-pesaing yang relatif lebih besar.

Sehingga diperlukan suatu strategi pengembangan usaha pada Usaha jual

beli ayam potong Pak Imanto ini agar dapat bersaing dengan para kompetitor.

Dengan adanya strategi ini diharapkan dapat meningkatkan peluang usaha dengan

menganalisispeluang, ancaman, kekuatan, kelemahanyang ada dan

merumuskannya menjadi strategi yang dapatmembantu usaha dalam mencapai

tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

1.2 Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini, berikut penulis menyajikan beberapa

hasil penelitian yang sejenis yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan

dalam penelitiandan penulisan karya ilmiah ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian

Tesis Program Strategi Berdasarkan hasil matriks


Boediharti Studi Industri Pengembangan IFE menunjukkan
Kecil Usaha Kue kekuatan utama industri
(2011) adalah kualitas atau mutu
Menengah D’Wonk
produk yang baik .
Sekolah Di Jakarta Pusat Berdasarkan matriks EFE
Pascasarjana diketahui bahwa peluang
Institut utama yang dimiliki
Pertanian adalah pangsa pasar yang
Bogor masih luas .
Berdasarkan analisa
SWOT disusun beberapa
alternatif strategi .
Berdasarkan analisa
matriks QSPM
diurutkanlah alternatif
strategi yang telah ada
Syaiful Skripsi Strategi Matriks EFE
menunujukkan peluang
Fakultas Pengembangan
Habib (2008) utama bagi perusahaan
Pertanian Usaha Minuman adalah wilayah kota Bogor
yang sangat strategis dan
Institut Instan
merupakan daerah tujuan
Pertanian Jahe Merah wisata mampu
membangkitkan usaha di
Bogor (Zingiber officinale
sektor makanan dan
Linn.Var.rubrum) minuman (wisata kuliner)
Matriks IFE menunjukkan
CV.Hanabio –
bahwa perusahaan sudah
Bogor mampu memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki
untuk mengatasi
kelemahannya dengan
baik.
Analisis SWOT
menyatakan bahwa
perusahaan berada
dalam kondisi internal
yang kuat dan eksternal
yang sedang atau rata-rata.
Berdasarkan matriks
QSPM terlihat bahwa

Universitas Sumatera Utara


strategi
terbaik yang harus
dilakukan perusahaan
adalah mempertahankan
jaringan yang
sudah ada dan
meningkatkan jumlah
distributor untuk
pengembangan pasar

Mira Nur Skripsi Strategi Matriks IFE menujukkan


kekuatan utama yang
Fakultas Pengembangan dimiliki adalah produk
Gandarinati
Ekonomi dan Usaha Kecil yang dihasilkan berkualitas
(2007) dan kelemahan utamanya
Manajemen Menengah adalah etos kerja dan
Institut Kerajinan Dengan disiplin karyawan masih
kurang.
Pertanian Pendekatan Matriks EFE menunjukkan
Bogor Penelitian peluang utama untuk usaha
ini adalah banyak memiliki
Aksi Partisipatif relasi dan pelanggan dan
ancaman utamanya adalah
(Studi Kasus UKM pesaing dari luar negeri
Ozi Aircraft terutama Cina.
Matriks IE menujukkan
Model, Desa perusahaan berada pada sel
Cikarawang V yang berarti perusahaan
telah berada pada posisi
Kabupaten Bogor) internal yang kuat dan
cukup merespon peluang
yang ada serta dapat
menghindari ancaman.
Matriks QSPM
menunjukkan strategi yang
dapat diprioritaskan adalah
meningkatkan penggunaan
teknologi.

Widya Skripsi Strategi Matriks IFE menunjukkan


kekuatan utama berada
Yudha Fakultas Pengembangan
pada keuletan pemilik
Ningtias Ekonomi dan Usaha Kecil dalam mengelola
perusahaan dengan
(2009) Manajemen "Waroeng Coklat"
kelemahan promosi yang
Institut (Kasus Usaha Kecil lemah .
Matriks EFE

Universitas Sumatera Utara


Pertanian danMenengah di menunjukkan bahwa
peluang terdapat pada
Bogor Kecamatan
dukungan dari
BogorUtara, Kota Disperindagkop dalam
pelatihan dan
Bogor,Jawa Barat)
pengembangan UKM,
sedangkan hambatannya
terdapat pada sulitnya
masuk ke usaha makanan
(cookies & praline)
Matriks IE menunjukkan
bahwa posisi perusahaan
berada pada sel V .
Strategi yang digunakan
ialah pertahankan dan
pelihara (hold and
maintain) berupa
strategi penetrasi pasar
(market penetrasion) dan
pengembangan produk
(product
development) .
matriks SWOT
menunjukkan terdapat 8
strategi yang dapat
digunakan
(1) memperluas pasar
untuk meningkatkan
volume penjualan,
(2) pengembangan
produk,
(3) mengoptimalkan
promosi,
(4) meningkatkan modal
usaha,
(5) memilih lokasi usaha
yang strategis,
(6) melakukan produksi
secara kontinyu,
(7)mempertahankan dan
meningkatkan jenis serta
kualitas produk,
(8) menambah
tenaga kerja
penyalur/distibutor.
Matriks QSPM

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa
strategi yang dapat
dijadikan prioritas adalah
promosi .
Agus Skripsi Strategi Berdasarkan matriks IFE
kekuatan terbesar adalah
Santoso Fakultas Pengembangan
mampunya menjual
(2008) Pertanian Bisnis Usaha Kecil kanbing sesuai kebutuhan
konsumen, sedangkan
InstitutPertania Menengah (Studi
kelemahan terbesarnya
n Bogor Kasus di UKM ialah pengetahuan tentang
pemeliharaan dan usaha
Kambing Desa
masih kurang.
Cikarawang Matriks EFE
menunjukkan peluang
Kecamatan
terbesar adalah dukungan
Darmaga, dari pemerintah Bogogr
untuk mengembangkan
Kabupaten Bogor,
UKM, sedangkan
Jawa Barat) ancaman terbesar adalah
telah disetujuinya
perjanjian AFTA dan
GATT.
analisis matriks I-E
memperlihatkan
perusahaan berada
dikuadran 5 yang
menunjukkan kemampuan
bersaing masih tergolong
rata-rata. Strategi yang
terbaik dilakukan yaitu
holdand maintain atau
strategi stabilitas. Strategi
yang disarankan adalah
penetrasi pasar dan
pengembangan pasar.
Analisis matriks
SWOT diperoleh beberapa
alternatif strategi antara
lain menambah jumlah
pelanggan tetap,
meningkatkan kapasitas
penjualan, menambah
kapasitas produksi,
melakukan promosi,
melakukan sistem

Universitas Sumatera Utara


pencatatan keuangan dan
administrasi, melakukan
penelitian dan
pengembangan pasar,
menyediakan
kambing yang berkualitas,
meningkatkan sinergisme
dan kemitraan,
memberikan
makanan tambahan dan
obat-obatan pencegah
penyakit dan melakukan
studi banding.
Matriks QSPM
menunjukkan promosi dan
pembukuan yang baik
menjadi strategi yang
dapat diprioritaskan oleh
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai

strategi pengembangan usaha dan menuangkannya menjadi sebuah judul :

“STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM POTONGPAK IMANTO

DI PASAR TAPIV BINJAI”

1.3 Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang ada, maka perumusan masalah penelitian pada

Usaha jual beli ayam potong Pak Imanto adalah:

1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal yang ada di Usaha jual beli

ayam potong Pak Imanto?

2. Apa saja yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan UKM

Usaha jual beli ayam potong Pak Imanto?

3. Rumusan Strategi pengembangan bisnis apa yang sebaiknya dilakukan

olehUsaha jual beli ayam potong Pak Imanto?

Universitas Sumatera Utara


1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Usaha jual beli ayam potong

Pak Imanto.

2. Menganalisis peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang dihadapi

oleh Usaha jual beli ayam potong Pak Imanto.

3. Merumuskan strategi pengembangan bisnis yang sebaiknya dilakukan oleh

Usaha jual beli ayam potong Pak Imanto.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian iniadalah:

a. Bagi Objek Penelitian

Memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dan

pemilik Usaha jual beli ayam potong Pak Imanto dalam membuat keputusan

tentang strategi pengembangan bisnis.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bertujuan diharapkan dapat menambah wawasan dan untuk

sarana pengaplikasian dalam penerapan teori yang telah dipelajari selama ini.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapakan dapan menjadi bahan rujukan bagi penelitian

selanjutnya atau kegiatan lain yang berkaitan.

Universitas Sumatera Utara


1.6 Batasan Masalah

Ruang lingkup yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah aktivitas

pengelolaan UKM jual beli Ayam Potong Pak Imanto. Aktivitas pengelolaan

terbatas pada kegiatan jual beli ayam potong, pengelolaan sumber daya manusia

termasuk didalamnya tenaga kerja, pengelolaan keuangan dan administrasi oleh

Usaha jual beli Ayam Potong Pak Imanto.

Analisis yang dilakukan terbatas pada formulasi strategi pengembangan

bisnis Usaha jual beli Ayam Potong Pak Imanto. Alat analisis terkait yang

digunakan terbatas pada matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal

FactorEvaluation (EFE), matriks Internal-Eksternal (I-E) dan matriks SWOT.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai