Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INKONTINENSIA URINE DAN MANFAAT SENAM KEGEL PADA


LANSIA DI PANTI WERDHA SURABAYA

Oleh :

Sofatul Ula 20151660035

PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN INKONTINENSIA URIN
Topik : Inkontinensia Urin
SubTopik : Senam Kegel
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Tempat : Panti Werdha Surabaya
Sasaran : Pasien lansia
Materi : Terlampir

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien mampu memahami inkontinensia urin
dan manfaat senam kegel.
II. Tujuan Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, pasien dapat menjelaskan
tentang:
1. Pengertian Inkontinensia Urine
2. Tanda dan gejala Inkontinensia Urine
3. Pencegahan Inkontinensia Urine
4. Penatalaksanaan Inkontinensia Urine
5. Manfaat Senam Kegel
III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
IV. Media
a. Leaflet
b. Slide show
c. Banner
V. Pengorganisasian :
- Pembimbing : 1.

- Penyaji : Sofatul Ula


- Fasilitator :
- Observer :
- Moderator :

Setting Tempat

Keterangan:

: Media : Fasilitator

: Pemateri : Peserta

: moderator
VI. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan waktu
1. Pendahuluan  Memberikan Salam 5 menit
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu

2. Penyajian  Menjelaskan Pengertian 15menit


Inkontinensia Urin
 Menjelaskan Tanda dan gejala
Inkontinensia urine
 Menjelaskan Pencegahan
Inkontinensia urin
 Menjelaskan Penatalaksanaan
Inkontinensia urin
 Menjelaksan manfaat senam kegel
 Memberikan kesempatan kepada
pasien untuk bertanya
 Menjelaskan kembali hal yang
belum dimengerti oleh pasien
 Menanyakan kembali materi yang
telah diberikan

 Salam penutup
 Mempraktekkan secara bersama
3. Penutup
senam kegel.
10 menit

VII. Evaluasi.
a. Evaluasi Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji tentang
Inkontinensia Urine
b. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian Inkontinensia Urine, gejala-
gejala Inkontinensia Urine, penatalaksanaan Inkontinensia Urine , manfaat
senam kegel.
Materi Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian Inkontinensia Urine


Inkontinensia urine merupakan eliminasi urine dari kandung kemih yang
tidak terkendali atau terjadi diluar keinginan (Brunner and Suddarth, 2002).
Inkontinensia urine didefinisikan sebagai keluarnya urine yang tidak terkendali
pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan
jumlahnya,yang mengakibatkan masalah social dan higienis penderitanya
(FKUI, 2006).

2. Tanda dan gejala

Etiologi Inkontinensia Urine menurut (Soeparman & Waspadji


Sarwono,2001) :

a. Poliuria, nokturia
b. Gagal jantung
c. Faktor usia : lebih banyak ditemukan pada usia >50 tahun.
d. Lebih banyak terjadi pada lansia wanita dari pada pria hal ini disebabkan
oleh :
1) Penurunan produksi esterogen menyebabkan atropi jaringan uretra dan
efek akibat melahirkan dapat mgengakibatkan penurunan otot-otot
dasar panggul.
2) Perokok, Minum alkohol.
3) Obesitas
4) Infeksi saluran kemih (ISK)
3. Cara pencegahan

a. Menjaga diri agar terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkannya.


b. berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
c. Makan tinggi serat agar terhindari dari sembelit.
d. Berhenti mengkonsumsi alkohol.
e. Mengurangi konsumsi caffein dan minuman bersoda.
f. Menjadi pribadi yang aktif secara fisik dan rutin berolah raga.
g. Mengontrol berat badan agar tidak menjadi kegemukan.
h. Jangan menahan-nahan keinginan untuk BAK.
i. Untuk wanita: jangan terlalu sering hamil dan melahirkan
4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan inkontinensia urin adalah untuk mengurangi faktor resiko,


mempertahankan homeostasis, mengontrol inkontinensia urin, modifikasi
lingkungan, medikasi, latihan otot pelvis dan pembedahan. Dari beberapa hal
tersebut di atas, dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Pemanfaatan kartu catatan berkemih yang dicatat pada kartu tersebut


misalnya waktu berkemih dan jumlah urin yang keluar, baik yang keluar
secara normal, maupun yang keluar karena tak tertahan, selain itu dicatat
pula waktu, jumlah dan jenis minuman yang diminum.
b. Terapi non farmakologi
Dilakukan dengan mengoreksi penyebab yang mendasari timbulnya
inkontinensia urin, seperti hiperplasia prostat, infeksi saluran kemih,
diuretik, gula darah tinggi, dan lain-lain. Adapun terapi yang dapat
dilakukan adalah : Melakukan latihan menahan kemih (memperpanjang
interval waktu berkemih) dengan teknik relaksasi dan distraksi sehingga
frekwensi berkemih 6-7 x/hari. Lansia diharapkan dapat menahan keinginan
untuk berkemih bila belum waktunya. Lansia dianjurkan untuk berkemih
pada interval waktu tertentu, mula-mula setiap jam, selanjutnya
diperpanjang secara bertahap sampai lansia ingin berkemih setiap 2-3 jam.
Membiasakan berkemih pada waktu-waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan kebiasaan lansia. Promted voiding dilakukan dengan cara mengajari
lansia mengenal kondisi berkemih mereka serta dapat memberitahukan
petugas atau pengasuhnya bila ingin berkemih. Teknik ini dilakukan pada
lansia dengan gangguan fungsi kognitif (berpikir). Melakukan latihan otot
dasar panggul dengan mengkontraksikan otot dasar panggul secara
berulang-ulang.
Adapun cara-cara mengkontraksikan otot dasar panggul tersebut adalah
dengan cara :
Berdiri di lantai dengan kedua kaki diletakkan dalam keadaan terbuka,
kemudian pinggul digoyangkan ke kanan dan ke kiri ± 10 kali, ke depan ke
belakang ± 10 kali. Gerakan seolah-olah memotong feses pada saat kita
buang air besar dilakukan ± 10 kali. Hal ini dilakukan agar otot dasar
panggul menjadi lebih kuat dan urethra dapat tertutup dengan baik.
c. Terapi farmakologi
Obat-obat yang dapat diberikan pada inkontinensia urgen adalah
antikolinergik seperti Oxybutinin, Propantteine, Dicylomine, flavoxate,
Imipramine. Pada inkontinensia stress diberikan alfa adrenergic agonis,
yaitu pseudoephedrine untuk meningkatkan retensi urethra. Pada sfingter
relax diberikan kolinergik agonis seperti Bethanechol atau alfakolinergik
antagonis seperti prazosin untuk stimulasi kontraksi, dan terapi diberikan
secara singkat.
d. Terapi pembedahan
Terapi ini dapat dipertimbangkan pada inkontinensia tipe stress dan urgensi,
bila terapi non farmakologis dan farmakologis tidak berhasil. Inkontinensia
tipe overflow umumnya memerlukan tindakan pembedahan untuk
menghilangkan retensi urin. Terapi ini dilakukan terhadap tumor, batu,
divertikulum, hiperplasia prostat, dan prolaps pelvic (pada wanita).
e. Modalitas lain
Sambil melakukan terapi dan mengobati masalah medik yang menyebabkan
inkontinensia urin, dapat pula digunakan beberapa alat bantu bagi lansia
yang mengalami inkontinensia urin, diantaranya adalah pampers, kateter.
f. Pemantauan Asupan Cairan
Pada orang dewasa minimal asupan cairan adalah 1500 ml perhari dengan
rentan yang lebih adekuat antara 2500 dan 3500 ml perhari dengan asumsi
tidak ada kondisi kontraindikasi. Lansia yang kontinen dapat membatasi
asupan cairan secara tidak tepat untuk mencegah kejadian-kejadian yang
memalukan. Pengurangan asupan cairan sebelum waktu tidur dapat
mengurangi inkontinensia pada malam hari, tetapi cairan harus diminum
lebih banyak selama siang hari sehingga total asupan cairan setiap harinya
tetap sama.
5. Manfaat Senam Kegel
A. Definisi
Kegel adalah senam untuk menguatkan otot panggul. Otot panggul atau otot
PC (PuboCoccygeal Muscle) adalah otot yang melekat pada tulang-tulang
panggul seperti ayunan dan berperan menggerakkan organ-organ dalam panggul
yaitu rahim, kantong kemih, dan usus. Bila Anda menahan dan melepaskan air
seni, berarti Anda sedang menggerakkan otot panggul. Cara lain untuk
mengetahui otot panggul adalah dengan memasukkan jari Anda yang bersih ke
dalam vagina, lalu menekannya. Otot-otot yang ‘mencengkeram’ jari Anda itu
adalah otot panggul.
Nama senam ini diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter
spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950-
an. Dokter Kegel seringkali melihat pasiennya yang sedang dalam proses
persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air seni (ngompol). Timbullah
inisiatifnya untuk menemukan exercise agar pasiennya tidak mengalami hal
tersebut.

B. Manfaat Senam Kegel (untuk wanita)


Kehamilan, persalinan, kegemukan dan batuk berat dapat menjadi beban
bagi otot panggul. Bila dasar otot panggul melemah, organ-organ panggul wanita
akan melorot dan menonjol keluar lewat vagina. Kondisi tersebut dinamakan
prolapsis uterus atau vagina yang seringkali membuat wanita kencing dan buang
air tanpa sengaja (Jawa: pecirit). Senam kegel yang teratur dapat mencegah hal
tersebut. Selain itu, senam kegel juga bermanfaat untuk:
 Memudahkan kelahiran bayi tanpa banyak merobek jalan lahir (tanpa atau
sedikit ‘jahitan’)
 Meningkatkan kepuasan seksual (karena lebih kuatnya ‘daya cengkeram’
vagina)
 Mencegah ambein/wasir.
 Mencegah ngompol kecil (beser) saat bersin dan batuk ( Pada lansia biasanya
mengalami gangguan inkontinensia urin.
C. Cara mengatasi beser dengan Senam Kegel
Beser memang bukan penyakit mematikan tetapi membuat pengidapnya
sengsara. Sebab, penderita penyakit beser atau yang dalam istilah kedokteran
disebut overactive bladder (OAB) bisa buang air seni tiap satu jam atau 24 kali
dalam sehari. Belum ditemukan bagaimana menyembuhkan penyakit ini, tetapi
frekuensinya bisa dikurangi dengan senam kegel dan pengobatan.
Hingga saat ini penyakit beser memang belum bisa disembuhkan tetapi
frekuensi buang air kecil bisa dikurangi. Penderita bisa mengkonsumi obat-obatan
dan latihan senam kegel. Senam ini melatih otot panggul atau pubococcygeus
yakni otot untuk menahan kemih.
Mengatasi beser dengan senam kegel, ada beberapa Cara:
1. Cara Pertama kenali otot dasar panggul yang benar (yang akan dilatih) yaitu
ototpubo-coccyygeus. Dapat dilakukan dengan menyetop pipis saat sedang
pipis lalu pipis lagi (Stop and Go). Atau dengan cara memasukkan jari ke liang
vagina lalu lakukan gerakan menahan pipis, jika jari terasa terjepit maka itulah
otot yang akan digerakkan/dilatih.
Setelah mengetahui otot mana yang akan digerakkan, maka gerakkan otot
tersebut selama 3 – 10 detik lalu lemaskan. Lakukan berulang-ulang 10-20 kali
atau kalau kuat bisa sampai terasa capek. Lakukan minimal 3 kali sehari. Dapat
dilakukan dimana saja saat sedang duduk di kantor, di mobil, di bus, saat
menunggu diruang tunggu praktek dan lain-lain. Bernafaslah secara normal dan
usahakan tidak menggerakkan kaki, bokong dan otot perut selama melakukan
senam ini.
2. Cara kedua perut ditarik sampai kempis, panggul lurus dan hembuskan napas
lembut saat menegangkan otot panggung itu. Tahan gerakan tersebut selama
tiga detik dan lakukan kontraksi sekuat mungkin. Lalu, rileks dan mulai lagi
dari awal.

Inkontinensia urin adalah kehilangan kontrol berkemih. Inkontinensia


dapat bersifat sementara atau menetap. Inkontinensia tidak harus selalu dikaitkan
dengan lansia. Inkontinensia dapat dialami setiap individu pada usia berapa pun,
walaupun kondisi ini lebih umum dialami oleh lansia. Diperkirakan bahwa 37%
wanita berusia 60 tahun atau lebih mengalami tingkatan inkontinensia (Potter &
Perry, 2005).
Tetapi sekarang ini, ada berbagai macam cara untuk mengembalikan lagi
fungsi berkemih. Salah satunya bisa dilakukan dengan melatih kembali kandung
kemih (bladder training). Bladder training adalah salah satu upaya untuk
mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan
normal atau ke fungsi optimal (Potter & Perry, 2005). Tujuan dari bladder training
ialah untuk mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau
menstimulasi pengeluaran air kemih.
        Terdapat tiga macam metode bladder training, yaitu Delay urination
(menunda berkemih), scheduled bathroom trips (jadwal berkemih), dan kegel
exercises (latihan pengencangan atau penguatan otot-otot dasar panggul). Kegel
exercise adalah latihan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul yang
terdiri dari kontraksi kelompok otot yang berulang (Potter & Perry, 2005).
        Karena kegel exercise memiliki manfaat yang baik untuk mengembalikan
fungsi kandung kemih. Untuk itu diperlukan pemberian informasi dan
demonstrasi mengenai kegel exercise, khususnya bagi lansia karena berdasarkan
data yang didapat inkontinensia lebih umun dialami oleh lansia.
        Pemberian informasi dan demonstrasi kali ini menyasar lansia wanita di Br.
Puseh Pedungan. Dengan adanya pemberian informasi dan demonstrasi kegel
exercise diharapkan inkontinensia pada lansia dapat di tekan

Anda mungkin juga menyukai