: Bladder training
: senam kegel
: lansia
: lansia wanita
: rabu , 5 desember 2012
: 08.30 wita selesai
: balai banjar
: Mahasiswa UPN "veteran" jakarta
Latar Belakang
Inkontinensia urin adalah kehilangan kontrol berkemih. Inkontinensia
dapat bersifat sementara atau menetap. Inkontinensia tidak harus selalu
dikaitkan dengan lansia. Inkontinensia dapat dialami setiap individu pada usia
berapa pun, walaupun kondisi ini lebih umum dialami oleh lansia.
Diperkirakan bahwa 37% wanita berusia 60 tahun atau lebih mengalami
tingkatan inkontinensia (Potter & Perry, 2005).
Masalah inkontinensia adalah salah satu masalah yang meluas dan
merugikan di Amerika Serikat. Inkontinensia mempengaruhi 15% sampai
39% lansia yang tinggal di komunitas dan merupakan penyebab utama kedua,
lansia dititipkan di panti werda. Inkontinensia sering disertai dengan isolasi
sosial dan depresi (Potter&Perry, 2005). Menurut AHCPR, lebih dari 10 juta
penduduk dewasa di Amerika Serikat menderita inkontinensia urin.
Dilaporkan bahwa lebih dari separuh penghuni panti lansia menderita
inkontinensia urin (Smeltzer & Bare, 2001).
Inkontinensia Urine 14,6% pada Wanita Asia, sedangkan Wanita Indonesia
5,8%. Prevalensi pada Pria Asia berdasar survei dari APCAB (Asia Pacific
Continence Advisor Board) sekitar 6,8%, sedangkan untuk Pria Indonesia 5%
.
Tetapi sekarang ini, ada berbagai macam cara untuk mengembalikan lagi
fungsi berkemih. Salah satunya bisa dilakukan dengan melatih kembali
kandung kemih (bladder training). Bladder training adalah salah satu upaya
untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke
keadaan normal atau ke fungsi optimal (Potter & Perry, 2005). Tujuan dari
bladder training ialah untuk mengembalikan pola normal perkemihan dengan
menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih.
Terdapat tiga macam metode bladder training, yaitu Delay
urination(menunda
berkemih), scheduled
bathroom
trips (jadwal
berkemih), dan kegel exercises (latihan pengencangan atau penguatan otototot dasar panggul). Kegel exercise adalah latihan untuk meningkatkan
kekuatan otot dasar panggul yang terdiri dari kontraksi kelompok otot yang
berulang (Potter & Perry, 2005).
Karena kegel exercise memiliki manfaat yang baik untuk mengembalikan
fungsi kandung kemih. Untuk itu diperlukan pemberian informasi dan
demonstrasi mengenai kegel exercise, khususnya bagi lansia karena
berdasarkan data yang didapat inkontinensia lebih umun dialami oleh lansia.
Pemberian informasi dan demonstrasi kali ini menyasar lansia wanita di
Br. Puseh Pedungan. Dengan adanya pemberian informasi dan demonstrasi
kegel exercise diharapkan inkontinensia pada lansia dapat di tekan.
Strategi Pelaksanaan
Metode
: Ceramah dan demonstrasi
Media
: Leaflet, dan flip chart
Alat
: Kursi, meja,
Sumber
: Media dan alat yang digunakan bersumber dari mahasiswa.
Garis besar materi (penjelasan terlampir)
VII.
SASARAN
Lansia wanita
WAKTU
Hari
Tanggal
Jam
Tempat
: rabu
: 5 desember 2012
: 08.30 selesai
: Balai banjar
Proses Penatalaksanaan
No
Kegiatan
Penyuluh
Pendahuluan
Salam pembuka
Perkenalan
Menyampaikan
tujuan penyuluhan
Mengingatkan
Kerja
Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan
Menyimak penyuluh
Waktu
5 menit
Mendengarkan
Mendengarkan,
menjawab pertanyaan
Penyampaian
garis
Mendengarkan dengan 10 menit
besar inkontenesia
penuh perhatian
1.
Pengertian
Senam
Kegel
2.
Evaluasi
Menanyakan hal-hal
yang belum jelas
Mendengarkan
dan
memperhatikan jawaba
n dari penyuluh
Menjawab pertanyaan
penyuluh
3
Penutup
Menyimpulkan
Salam penutup
TOTAL WAKTU
X.
Mendengarkan
Menjawab salam
3 menit
20 menit
Rencana Evaluasi
Tahap Evaluasi
Indikator Keberhasilan
Struktur
Proses
Hasil
Lampiran Materi
Definisi Inkontenensia
Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering ditemukan
pada pasien geriatri. Diperkirakan prevalensi inkontinensia urin berkisar antara 1530%
usia lanjut di masyarakat dan 20-30% pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit
mengalami inkontinensia urin, dan kemungkinan bertambah berat inkontinensia urinnya
25-30% saat berumur 65-74 tahun. Masalah inkontinensia urin ini angka kejadiannya
meningkat dua kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.
Komplikasi
Inkontinensia urine dapat menimbulkan komplikasi infeksi saluran kemih, lecet pada area
bokong sampai dengan ulkus dekubitus karena selalu lembab, serta jatuh dan fraktur
akibat terpeleset oleh urin yang tercecer.
a.
-
b.
c.
-
d.
1.
2.
3.
4.
5.
ketika otot-otot dasar panggul (PC) dikontraksi, berarti gerakan Anda benar.
Kontraksi.
Kontraksikan otot-otot Panggul Anda dengan menarik ke dalam dan keras sekitar vagina,
anus dan saluran kencing (uretra) seperti menahan air seni. Tujuannya untuk menemukan
letak otot Panggul. Untuk mudahnya dapat melakukan latihan berikut: Ketika Anda ingin
buang air kecil, tahanlah aliran air seni, lalu lepaskan kembali. Lakukan beberapa kali
sehingga bisa merasakan benar letak otot Panggul lersebut.
Ulangan.
Setelah Anda mampu melakukan, mulailah berlatih sebanyak 10 kali ulangan. Setiap kali
kontraksi, tahan selama tiga hitungan. Kemudian secara perlahan naikkan hitungan
kontraksinya hingga Anda bisa menahan selama 10-15 hitungan, dengan istirahat selama
10 detik diantaranya. Jumlah optimum kira-kira 50-100 kali sepanjang hari, pagi, siang,
sore dan malam.
Variasi.
Lakukan variasi untuk menghindari kebosanan dengan munggabungkan latihan otot-otot
Panggul dengan latihan pengencangan otot-otot lain di sekitarnya, yaitu otot-otot perut,
paha atas, dan otot bokong, dalam posisi berdiri, duduk atau berbaring.
Catatan.
Latihan Kegel dengan menahan air seni, disarankan hanya dilakukan pada saat awal
berlatih. Gunanya untuk menemukan letak otot Panggul. Setelah itu sebaiknya jangan
dilakukan lagi karena akan mengganggu pola kencing Anda. Sebaiknya berkonsultasi
lebih dulu sebelum berlalih dan lakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu.