Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PELATIHAN

PIJAT REFLEKSI

MATA AJAR : Hipertensi


POKOK BAHASAN : Pijat Refleksi
WAKTU : 30 menit
HARI/TANGGAL : Kamis, 15 januari 2014
TEMPAT : Rumah keluarga Tn. S
SASARAN : Keluarga Ny.J
PENYULUH : Devriani Yuliartha, S. Kep
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di masyarakat,
oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan perawatannya di
rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya diketahui oleh masyarakat.
Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat, selain itu komplikasi
akibat penyakit hipertensi dapat berakibat fatal seperti penyakit jantung, stroke,
dan ginjal bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang
adekuat.
Dari hasil pengkajian kepada Ny. J pada tanggal 05 Januari 2015, Ny. J
mengatakan akhir-akhir ini sering mengeluh tekanan darahnya meningkat, dan
sering merasa lelah, dan pusing.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pijat hipertensi selama 1 x
30 menit keluarga Ny. J mampu melakukan gerakan pijat hipertensi.
III.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Ny. J dapat:
a. Menyebutkan kembali pengertian pijat refleksi
b. Menyebutkan kembali manfaat pijat refleksi
c. Menyebutkan kembali langkah-langkah pijat refleksi
III. MATERI
a. Pengertian pijat refleksi
b. Tujuan pijat refleksi
c. Manfaat pijat refleksi
d. Teknik memijat pada pijat refleksi

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


KEGIATAN
NO WAKTU PENYULUH PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
d. Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan

2. 20 Menit Kegiatan inti penyuluhan


- Memperhatikan dan
a. Menjelaskan definisi, tujuan,
mencatat penjelasan
dan manfaat pijat hipertensi
penyuluh dengan
b. Mendemostrasikan gerakan
cermat
pijat hipertensi
- Menanyakan hal-hal
c. Memeragakan pijat hipertensi
yang belum jelas.
bersama
d. Memberikan kesempatan untuk
- Memperhatikan
bertanya
e. Menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan gerakan yang
belum jelas.

3 5 Menit Penutup
a. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan. - Memperhatikan.
b. Evaluasi penyuluhan dengan
pertanyaan secara lisan. - Menjawab
c. Salam
- Menjawab salam

V. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
VI. MEDIA DAN ALAT
1. Poster
2. Minyak lavender
VII. EVALUASI
a.Evaluasi persiapan
b. Evaluasi proses
c.Evaluasi hasil

VIII. SUMBER
IX. Dalimartha, S. (2008). Care yourself, hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.
X. Gillanders, ANN. (2007). Terapi Relaksasi otot progesif. Mandiri.
Yogjakarta: Diglossia.
XI. Kowalsky, Robert E. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung: Qanita.
XII. Safitri, Putri. (2009). Efektivitas terapi otot progesif Kaki terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di
Dusun XI Desa Buntu BedimbarKecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang. Medan: PSIK Fkep USU.
Lampiran Materi :

PIJAT HIPERTENSI

A. Definisi
Tekhnik pemijatan titik tertentu yang dapat menghilangkan sumbatan
dalam darah sehingga aliran darah dan energi di dalam tubuh kembali lancar.
(Kaplan,2006).
B. Manfaat :
1. Menimbulkan relaksasi yang dalam sehingga meringankan kelelahan
jasmani dan rohani dikarenakan sistem saraf simpatis mengalami penurunan
aktivitas yang akhirnya mengakibatkan turunnya tekanan darah.
2. Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri dan
inflamasi, dikarenakan masase meningkatkan sirkulasi baik darah maupun
getah bening.
3. Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiap
organ internal berdasarkan filosofi aliran energi meridian masase mampu
memperbaiki aliran peredaran energi (meridian) didalam tubuh menjadi
positif sehingga memperbaiki energi tubuh yang sudah lemah.
4. Mendorong kepada postur tubuh yang benar dan membantu
memperbaiki mobilitas. Otot yang tegang menyebabkan nyeri dan
bergesernya tulang belakang keluar dari posisi normal sehingga postur tubuh
mengalami perubahan, masase berfungsi untuk menstimulasi saraf otonom
yang dapat mengendurkan ketegangan otot.
5. Sebagai bentuk dari suatu latihan pasif yang sebagian akan
mengimbangi kurangnya latihan yang aktif karena masase meningkatkan
sirkulasi darah yang mampu membantu tubuh meningkatkan energi pada titik
vital yang telah melemah (Thie, 2007; Dalimartha, 2008).
C. Prosedur Gerakan Masase Pada Kaki
1. Effleurage
Letakkan telapak tangan dipermukaan kaki dengan jemari rapat dan
lekukan gerakan seperti berenang. Buatlah lingkaran yang saling
bertumpukkan dengan kedua tangan secara bergantian. Usap seluruh bagian
kaki hingga kebagian sisi. Ketika tangan berada dibagian bawah, gerakkan
tangan kembali keatas.

2. Masase pada kaki belakang


Letakkan tangan bersilangan dibelakang pergelangan kaki kanan.
Dorong kedua tangan hingga pangkal paha. Pisahkan dan kembali turun ke
bawah dengan lembut, ikuti tekuk kaki. Ulangi lagi gerakan tersebut.

Tekan ibu jari ke bagian tengah otot betis seolah-olah memisahkannya,


pijat hingga ke bagian bawah lutut. Dengan sangat lembut pijat bagian
belakang lutut. Buat lingkaran kecil dengan ibu jari diseluruh wilayah
tersebut.
Kembali ke telapak kaki dan lakukan gerakan mengusap panjang ke
atas menuju paha. Untuk mengakhiri pemijatan pada kaki bagian belakang
urut turun kembali ke pergelangan kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki
kiri.

3. Masase pada kaki bagian depan


Ambillah posisi menghadap ke kaki klien dengan kedua lutut berada
disamping betisnya. Letakkan tangan kita sedikit diatas pergelangan kaki
dengan jari-jari menuju ke atas, dengan satu gerakan tak putus luncurkan
tangan ke atas pangkal paha dan kembali turun di sisi kaki mengikuti lekuk
kaki.

Tarik ibu jari dan buatt bentuk V (posisi mulut naga). Letakkan tangan
di atas tulang garas dibagian bawah kaki. Gunakan tangan secar bergantian
untuk memijat perklahan hingga ki bawah lutut. Dengan tangan masih pada
posisi V urut ke atas dengan sangat lembut hingga ke tempurung lutut,
pisahkan tangan dan ikuti lekuk tempurung lutut pijat ke bagian bawah. Lalu
ulangi pijat keatas bagian tempurung lutut.
Tekanlah dengan sisi luar telapak tangan membuat lingkaran secara
bergantian mulai dari atas lutut hingga pangkal paha dan mendorong otot.
Dengan keedua tangan pijatlah kebawah pada sisi kaki hingga ke pergelangan
kaki. Kemudian remas bagian dorsum dan plantaris kaki dengan kedua tangan
sampai ke ujung jari. Ulangi pada kaki kiri.

4. Masase pada telapak kaki


Letakkan alas yang cukup besar dibawah kaki klien, lalu tangkupkan
telapak tangan kita di sekitar sisi kaki kanannya. Rilekskan jari-jari serta
gerakkan tangan kedepan dan kebelakang dengan cepat. Ini akan membuat
kaki rileks.

Biarkan tangan tetap memegang bagian atas kaki. Geser tangan kiri
kebawah tumit kaki, dengan lembut tarik kaki ke arah pemijat mulai dari
tumit. Dengan gerakan oval putar kaki beberapa kali kesetiap arah.
Pegang kaki pasangan dengan ibu jari kita berada di atas dan telunjuk
di bagian bawah. Kemudian dengan menggunakan ibu jari, tekan urat-urat
otot mulai dari jaringan antara ibu jari dan telunjuk kaki. Tekan diantara
urat-urat otot dengan ibu jari. Ulangi gerakan ini pada tiap lekukan.

Pegang tumit kaki klien dengan tangan kanan, gunakan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri pemijat untuk menarik kaki dan meremas jari kaki.
Pertama, letakkan ibu jari pemijat diatas ibu jari kaki dan telunjuk
dibawahnya. Lalu pijat dan tarik ujungnya, dengan gerakan yang sama pijat
sisi-sisi jari. Lakukan gerakan ini pada jari yang lain.

Pijat pada daerah telapak kaki dari ujung ke tumit dengan tekanan yang kuat
5. Effleurage
Untuk mengakhiri dan menyeimbangkan energi kaki, letakkan tangan
kiri pemijat diatas kaki klien dan tangan kanan dibawahnya. Tarik tangan
kiri pemijat mundur hingga ke jari-jari kaki dan dorong tangan kanan ke
arah atas kaki dengan usapan yang tak terputus.

Anda mungkin juga menyukai