GANGGUAN BERHUBUNGAN
: Isolasi Sosial
Di Sampaikan Oleh :
Ns. Sri Supami, S.Kep, S.Pd,
M.Kes
1. Pengertian.
Isolasi Sosial adalah suatu prilaku yang menghindar
berinteraksi dengan orang lain/pihak lain. Orang yang
berperilaku seperti ini merasa bahwa ia tidak memiliki
kesempatan atau suatu peluang untuk bertukar pikiran,
perasaan, kepandaian dan kegagalan. (Rawaling dan Evans
pada tahun 2000).
2. Rentang Respon Berhubungan
Manusia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya tanpa adanya hubungan dengan
lingkungan sosial, tiap individu mempunyai
potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial,
tersebut yang terdapat pada berbagai tingkat
hubungan yaitu dari hubungan intim biasa
sampai hubungan saling ketergantungan.
Sedangkan hubungan antar individu terhadap
lingkungannya berada pada rentang respons
adaptif hingga respons maladaptif.
Adapun rentang respons yang terjadi pada klien
dengan gangguan berhubungan adalah sebagai berikut
(Stuart and Sundeen, 2007)
Bayi.
Bayi sangat tergantung pada orang lain dalam pemenuhan kebutuhan
biologis dan psikologisnya. Bayi umumnya menggunakan komunikasi
yang sangat sederhana dalam menyampaikan kebutuhanya, misalnya :
menangis untuk semua kebutuhannya.
Tugas Perkembangan yang Berhubungan dengan
Pertumbuhan Interpersonal
Tahap Perkembangan Tugas
Masa bayi Menetapkan landasan rasa percaya
Masa todler Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri
Masa Pra Sekolah Belajar menunjukkan inisiatif dan rasa tanggung jawab
serta hati nurani
Masa sekolah Belajar berkompetisi, kerjasama dan kompromi
Masa pra remaja Menjadi intim dengan teman sesama jenis
Masa remaja Menjadi intim dengan teman lawan jenis dan tidak
tergantung pada orang tua
Masa dewasa awal Menjadi saling tergantung dengan orang tua dan teman;
menikah; memiliki anak
Dewasa Tengah
Individu pada usia dewasa tengah umumnya telah pisah tempat tinggal
dengan orang tua, khususnya individu yang telah menikah. Jika ia telah
menikah maka peran menjadi orang tua dan mempunyai hubungan antar
orang dewasa merupakan situasi tempat menguji kemampuan hubungan
interdependen. Individu yang perkembangannya tidak baik akan
mengakibatkan perhatian hanya tertuju pada diri sendiri, produktivitas dan
kreativitas berkurang, perhatian pada orang lain berkurang.
Dewasa Lanjut
Pada masa ini individu akan mengalami kehilangan, baik itu kehilangan
fungsi fisik, kegiatan, pekerjaan, teman hidup (teman sebaya dan
pasangan), anggota keluarga (kematian orang tua). Individu tetap
memerlukan hubungan yang baik memuaskan dengan orang lain.
Individu yang mempunyai perkembangan yang baik dapat menerima
kehilangan yang terjadi dalam kehidupannya dan mengakui bahwa
dukungan orang lain dapat membantu dalam menghadapi kehilangannya.
Kegagalan individu untuk menerima kehilangan yang terjadi pada
kehidupannya serta menolak bantuan yang disediakan untuk membantu
akan mengakibatkan perilaku menarik diri. Kegagalan-kegagalan yang
terjadi sepanjang daur kehidupan dapat mengakibatkan perilaku isolasi
sosial
4. Tanda dan Gejala
Observasi yang dilakukan pada klien akan ditemukan (data objektif) :
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri). pasien tampak memisahkan
diri dari orang lain, misalnya pada saat makan.
c. Komunikasi kurang / tidak ada. pasien tidak tampak bercakap-cakap
dengan pasien lain atau perawat.
d. Tidak ada kontak mata, pasien lebih sering menunduk
e. Berdiam diri dikamar/ tempat terpisah. pasien kurang mobilitasnya.
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, pasien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
g. Tidak melaksanakan kegiatan sehari-hari, artinya perawatan diri dan
kegiatan rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
h. Posisi janin pada saat tidur.
5. Psikodinamika Isolasi Sosial
Pada mulanya individu akan merasa rendah diri tidak berharga lagi dan tidak
berguna. Sehingga merasa tidak aman dalam membina hubungan dengan
orang lain, perilaku menarik diri biasanya berasal dari keluarga yang penuh
masalah, ketegangan, kecemasan yang tidak menjamin untuk mengembangkan
kehangatan emosional dalam hubungan positif dengan orang lain
I. Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada klien dengan dengan gangguan isolasi
sosial antara lain : Faktor prediposisi – stressor presipitasi – pelaku
dan koping mekanismen.
a. Faktor predisposisi
Banyaknya faktor yang dapat mendukung terjadinya gangguan dalam
hubungan interpersonal namun tidak ada yang spesifik. Faktor-faktor itu bisa
dari diri individu tersebut, orang lain predisposisi tersebut diantaranya adalah
faktor perkembangan, faktor komunikasi dalam keluarga, faktor sosial serta
faktor biologis.
Faktor perkembangan
Kapasitas berhubungan merupakan akibat dari sebuah proses perkembangan.
Adapun yang berhubungan dengan proses tersebut dapat mengurangi kemampuan
seseorang untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang sehat,
pengalaman pertama untuk berhubungan erat dengan orang lain dimulai dari
keluarga. Kurangnya stimulus/rangsangan atau perhatian orang tua dapat
menghilangkan rasa aman anak, selanjutnya anak tersebut tidak dapat
membentuk dasar rasa percaya, dan hal ini dapat menimbulkan rasa curiga
b. Faktor Presipitasi
Gangguan berhubungan adalah hasil dari pengalaman yang mempengaruhi
seseorang mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan interpersonal.
Banyak orang yang mampu menanggulangi masalah-masalah interpersonal mereka
dan mereka merasa agak puas dengan aspek kehidupan ini. Namun, stress
tambahan dapat menyebabkan suatu kehidupan interpersonal yang memuaskan
tersebut menjadi sangat terganggu. Stressor sosial budaya, stressor biokimia dan
stressor psikologi.
c. Perilaku
Secara umum perilaku yang biasanya diperhatikan pada klien isolasi
sosial dilihat dari 5 dimensi, yaitu
Dimensi Fisik ; makan dan minum kurang, tidur kurang atau
terganggu, penampilan diri kurang dan keberanian kurang.
Dimensi Emosi ; bicara tidak jelas, menangis seperti anak kecil,
merasa malu, bersalah dan tiba-tiba marah.
Dimensi Sosial; duduk menyadari, selalu menunduk, tampak
melamun, tidak peduli dengan lingkungan, menghindari orang lain
dan tergantung pada orang lain.
Dimensi Intelektuall; bicara terbatas dan membisu, hidup dalam
dunianya sendiri, bicara tidak dimengerti oleh orang lain.
Dimensi Spiritual; putus asa, merasa sendiri, ada sokongan serta
kurang percaya diri.
d. Koping Mekanisme
Klien isolasi sosial pada dasarnya menginginkan hubungan
interpersonal, namun takut ditolak oleh orang lain, kemudian
secara tidak disadari individu tersebut mengembangkan sikap
cinta yang berlebihan yang disertai dengan menutup diri terhadap
aktivitas kecuali untuk kepuasan dirinya. Individu menjadi
pesimis, takut dan pasif terhadap lingkungan ( Spliting )
* Regresi
* Isolasi
* Proyeksi
Pohon Masalah
Resiko Gangguan Sensori Persepsi :Halusinasi
Pada Keluarga:
Keluarga mampu berkomunikasi dengan pasien secara
therapeutic
Keluarga mampu mengurangi penyebab pasien isolasi
sosial