Anda di halaman 1dari 9

9/18/2017

ASKEP PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG Tujuan Umum


KORONER :
MIOCARD CARDIAC INFARCT
• Setelah mengikuti materi peserta mampu
melakukan perawatan pasien dengan
penyakit jantung koroner : Miocard
Cardiac Infarct

OLEH :
ACHIRMAN,SKep,Ns., M.Kep

Tujuan Khusus Anatomi jantung

– Memahami anatomi dan fisiologi sistem


kardiovaskular
– Memahami sistem sirkulasi
– Mengerti tentang angina pektoris
– Memahami penyakit MCI
– Mampu membaca EKG pada pasien MCI

Sistem sirkulasi Sistem konduksi

1
9/18/2017

Anatomi pembuluh darah koroner

Penyakit Jantung Koroner


• Adalah terjadinya ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
miokard
• Penyebab :
1. Penyempitan arteri koroner
2. Penurunan aliran darah(CO)
3. Peningkatan kebutuhan O2 miokard
4. Spasme arteri koroner

Manifestasi Klinis MEKANISME NYERI DADA


Atherosklerosis/spasme
1. Tanpa gejala
2. Angina Pektoris Suplai darah berkurang

3. Infark Miokard Akut


Kekurangan oksigen (O2) pada pembuluh darah di jantung(iskemia)
4. Aritmia
5. Payah Jantung Sehingga terjadi mekanisme anaerob

6. Kematian Mendadak Sehingga terjadi penimbunan asam laktat

Memicu reseptor terjadinya nyeri di jantung ( Bradikin )

Nyeri dada

2
9/18/2017

Angina Pektoris Angina Pektoris


1. Angina Pektoris Stabil (stable angina)
1. Angina Pektoris Stabil (stable a. Nyeri dada timbul pada saat aktifitas
angina) b. Nyeri ≤ 15 menit
2. Angina Pektoris Tidak Stabil (UAP) c. Hilang dengan istirahat
2. Angina Pektoris Tidak Stabil (UAP)
3. Angina variant/Prinzmetal a. Nyeri dada timbul pada saat istirahat
4. Akut Miokard Infark b. Nyeri > 15 menit
c. Tidak Hilang dengan istirahat  obat angina (baru
hilang)

MCI
Angina Pektoris
Miocard Cardiac Infarc
3. Angina variant/Prinzmetal • Miocard Cardiac Infarct mengacu pada proses
Sama dengan UAP tetapi karena spasme arteri koroner rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah
4. Akut Miokard Infark yang tidak adekuat sehingga aliran darah
a. Nyeri dada timbul pada saat aktifitas/istirahat koroner berkurang
b. Nyeri > 30 menit • Termasuk dalam MCI :
c. Tidak Hilang dengan istirahat/ obat anti angina - UAP
- NSTEMI
- STEMI
 Bisa juga disebut Sindroma Koroner Akut

SINDROMA KORONER AKUT


Infark miokard (Q wave myocardial infarction dengan • Merujuk pd sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuai
elevasi segmen ST) dengan infrak miokard akut
• Mencakup infark miokard akut (dgn elevasi /depresi segmen ST,
• Pecahnya plak diikuti trombosis berlebihan, dengan akibat gelombang-Q dan non gel Q) dan angina tidak stabil ( UAP)
oklusi total.
• MCI menyebabkan oklusi arteri koroner secara tiba-tiba, Sindrom Koroner Akut
bukan bertahap
• Oklusi total arteri koroner menyebabkan iskemia yang
dapat menyebabkan kematian jaringan jantung. Tanpa elevasi ST Elevasi ST
• Kebanyakan kematian sel terjadi pada 6 jam pertama NSTEMI
setelah onset gejala.
• Insidens trombosis oklusi koroner, ditentukan dengan
angiografi selama 4 jam pertama setelah onset gejala Infark Miokard Akut
sebesar 87 %. Angina Tdk Stabil NQMI Qw MI

3
9/18/2017

Etiologi
1. Faktor penyebab 2. Faktor predisposisi
• Suplai oksigen ke miokard berkurang : - Faktor resiko biologis yang tidak dapat
- Faktor pembuluh darah : diubah : Usia lebih dari 40, laki-laki lebih
Aterosklerosis, spasme, arteritis banyak dari wanita (wanita setelah
- Faktor sirkulasi : Hipotensi, stenosis menopause), keturunan, lebih tinggi insiden
aorta, insufisiensi pada kulit hitam
- Faktor darah : Anemia, hipoksemia, - Faktor resiko yang dapat diubah :
polisitemia Hiperlipidemia, hipertensi, merokok,
• Curah jantung yang meningkat : Aktifitas diabetes, obesitas, diet tinggi lemak jenuh,
berlebihan, emosi, makan terlalu banyak, inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe
hipertiroidisme (emosi,agresif, ambisius), stres
• Peningkatan kebutuhan oksigen ke miokard :
Kerusakan miokard, hipertropi miokard,
hipertensi diastolik

Tanda dan gejala


1. Nyeri : mendadak dan terus menerus,
lokasi di sub sternal sebelah kiri, onset
lebih dari 15 menit, rasa sakit seperti
ditusuk/diremas/dicengkram/diiris/ panas
/ditimpa beban berat/dada terasa penuh,
penjalaran ke tangan kiri/ rahang/
punggung , keringat dingin, mual
muntah, sesak nafas, takut akan mati

PATOFISIOLOGI
2. Biochemical markers:
Troponin T
Stable Plaque Unstable Plaque Disrupted Plaque
- More sensitive and specific than
CKMB
- Rise in 3-4 hours persist up to 2 weeks
- Mostly negative in early stage
(repeat in 6- 2 hours)
- False positive in chronic kidney disease
Braunwald E et al. J Am Coll Cardiol 2000;36:970–1062.

4
9/18/2017

Patofisiologi
• Plak yang tidak stabil
• Ruptur plak
• Angina tidak stabil
• Mikroemboli
• Oklusi trombus
• Dulu dianggap : semakin sempit semakin
berberbahaya.
Sekarang : semakin tidak stabil plak, semakin
mudah pecah, semakin berbahaya

ST depresi dan perubahan gelombang T

• ST depresi dianggap bermakna bila > 1 mm di bawah garis dasar PT di titik J


• Titik J didefinisikan sebagai akhir kompleks QRS dan permulaan segmen ST

Bentuk segmen ST :

• up-sloping ( tidak spesifik )


• horizontal ( lebih spesifik untuk iskemia )
• down-sloping ( paling terpercaya untuk iskemia )

Perubahan gelombang T pada


iskemia kurang begitu spesifik

Gelombang T hiperakut
kadang2 merupakan satu-satunya
perubahan EKG yang terlihat

TIMI Score For STEMI


(The Thrombolysis In Myocardial Infarction) risk score
A. Historical : Point
Age : 65 – 74 2
> 75 3
DM / HTN or Angina 1
B. Exam
SBP < 100 3
HR >100 2
Killip II-IV (CHF) 2
Weight < 67 kg 1
C. Presentation
Anterior STE or LBBB 1
Time to RX > 4 hrs 1
Risk Score = Total 0-14
30

5
9/18/2017

Anatomi pembuluh darah koroner


dan
EKG 12 sandapan

• Sandapan V1 dan V2 menghadap septal area


ventrikel kiri
• Sandapan V3 dan V4 menghadap dinding
anterior ventrikel kiri
• Sandapan V5 dan V6 ( ditambah I dan avL )
menghadap dinding lateral ventrikel kiri
• Sandapan II, III dan avF menghadap dinding
inferior ventrikel kiri

aVR I aVL

V1 V2
V3 V4 V5 V6

II
III

aVF

Proximal large RCA occlusion Small inferior distal RCA occlusion

ST elevation in leads II, III, aVF, V5, and V6


with precordial ST depression ECG changes in leads II, III, and aVF

6
9/18/2017

Antero lateral

Posterior
18-Sep-17 Posterior 37

Classification of ACS:
ST Elevation myocardial infarction

Troponin T Acute MCI


CKMB Required Thrombolysis

Treatment (MONA)
1. Morphine
2. Oxygen
3. Nitroglycerin (SL, spray) then
intravenous
4. Aspirin
5. Clopidogrel
6. B-blocker IV than oral
7. ACE inhibitor: hypertension, LV
dysfunction, heart failure, or diabetes
8. Fibrinolisis
9. PCI

7
9/18/2017

STEMI NSTEMI NORMALI

8
9/18/2017

Asuhan Keperawatan
• Pengkajian  Anamensa • Respon psikologis  depresi, gelisah/cemas, denial
1. Keluhan sakit dada  faktor pencetus, • Prosedur diagnostik  EKG, laboratorium, foto torak,
kualitas/sifatnya, penjalaran rasa sakit, gejala echocardiography, CT scan, kateterisasi jantung
& tanda yang menyertai, lama sakit dada • Masalah keperawatan
2. Riwayat penyakit/pengobatan sebelumnya 1. Nyeri b.d iskemia jaringan sekunder thd
3. Faktor risiko sumbatan arteri
• Pemeriksaan fisik 2. Risiko penurunan curah jantung b.d
1. Tanda vital penurunan karakteristik miokard
3. Gangguan perfusi jaringan b.d iskemik,
2. Perfusi perifer
kerusakan otot jantung, penyempitan arteri
3. Bunyi jantung
koroner
4. Bunyi paru
4. Keterbatasan aktifitas

• Tujuan 6. Membantu aktifitas sehari-hari


1. Menurunkan kebutuhan oksigen 7. Memberikan penjelasan mengenai prosedur
2. Meningkatkan suplai oksigen miokard yang dilakukan
3. Mencegah perluasan kerusakan miokard 8. Mengambil sampel darah untuk
4. Mencegah komplikasi pemeriksaan
9. Mengobservasi efek samping obat
• Intervensi
1. Tirah baring/posisi nyaman 10. Mengatur diet
2. Mengobservasi tanda vital 11. Mengurangi rangsangan lingkungan
3. Memasang infus 12. Mengkaji pengetahuan pasien
4. Memonitor EKG 13. Mengobservasi tanda-tanda komplikasi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
O2, obat

•Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai