NPM : 220110190102
Kelompok : I (9)
A. Fungsi
Sebagai pompa ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh darah yang disebabkan adanya
pergantian antara kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik).
C. Siklus Jantung
1. Secara umum
● Systole (saat memompa darah) : Periode kontraksi ventrikel ejeksi darah dari
ventrikel ke arteri dan aorta.
● Diastole ( saat meneri darah) : Periode relaksasi ventrikel pengisian ventrikel .
2. Secara Spesifik
● Fase ventrikel filling
● Fase atrial contraction – gel P
E. Cardiac Output
Jumlah darah yang dipompa oleh setiap ventrikel selama periode tertentu harus responsif
terhadap perubahan kebutuhan metabolisme jaringan
CO = HR x Stroke Volume
F. Heart Rate
● Jumlah ventrikel kontraksi setiap menit.
● Nilai normal resting HR = 60-100x/menit
● Cardiovascular drugs (beta blocker) memblokir sistem simpatis yang mempengaruhi
turunnya HR.
● Dipengaruhi oleh :
a. Saraf Otonom
- Dikontrol oleh sistem saraf otonom, yang menyesuaikan dengan cepat bila diperlukan
untuk mengatur CO
b. Hormonal
c. Suhu Tubuh
d. Perubahan Konsentrasi Ion
- Hypercalsemia : membuat membrane sel tidak sensitive terhadap rangsangan.
- Hipokalsemia : melemahkan denyut jantung
- Hipernatremia: kontraksi terhambat
G. Stroke Volume
● Dipengaruhi oleh preload, afterload, dan kontraktilitas.
● Preload : Jumlah darah yang mengisi jantung berbending lagsung dengan tekanan yang
ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut otot jantung.
● Afterload : Mengacu pada besarnya tekanan ventrikel yang harus dihasilkan untuk
memompa darah melawan perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh tekanan arteriol.
● Kontraktilitas
- Mengacu pada perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel dan
berhubungan dengan perubahan pajang serabut jantung dan kadar kalsium.
- Akan meningkat pada sirkulasi katekolamin, sympathetic neural activity, dan obat
tertentu (ex. Digoksin, dopamin IV atau dobutamin).
- Akan menurun pada hipoksemia, asidosis, dan obat tertentu (ex. Beta-adrenergik
blocking agent).
- Peningkatan kontraktilitas akan meningkatkan stroke volume
● Bisa dilhat dari EDV – ESV
- EDV = End diastolic volume (preload) jumlah darah yang berada di dalam ventrikel
pada akhir pengisian ventrikel : Normal 120ml
- ESV = End systolic volume jumlah darah yang tersisa di dalam ventrikel pada akhir
konraksi ventrikel: Normalnya 50 ml
PJK
• Pada jantung, terdapat arteri coroner yang berfungsi menyuplai nutrisi yang kaya oksigen
bagi sel-sel jantung.
• Aliran darah koroner ini dapat terganggu karena adanya arterosklerosis.
• Aterosklerosis merupakan akumulasi lipid atau substansi lemk dan jaringan fibrosa di
pembuluh darah arteri. Substansi tersebut menyumbat dan mempersempit lumen arteri sehingga
mengurangi aliran darah ke miokardium.
• Penyempitan atau penyumbatan pada dinding arteri ini menyebabkan penyakit jantung
coroner.
a. Klasifikasi PJK
b. Faktor Risiko PJK
1) Faktor nonmodifiable (uncontrollable) : age (lk >45 th pr >55 th), gender, family history
Kenapa laki-laki lebih beresiko terkena PJK
2) Faktor modifiable (personal lifestyle habits) : merokok, hipertensi, P’ ↑ kadar kolesterol,
DM, Physical inactivity, Obesitas, Phychological variable (stress karena hormone adrenalin,
marah, depresi)
d. Angina
• Definisi: Angina adalah nyeei yang terjadi pada area tubuh ketika otot jantung tidak
mendapatkan oksigen darah yang cukup
• Klasifikasi angina
- Reversible : Stable angina tejadi dengan peningkatan kebutuhan jantung (arteri
coroner dengan plak stabil)
- Progressive : Unstable angina biasanya dihubungkan dengan serangan jantung (arteri
koroner dengan plak ruptur)
4. Intervensi kolaborasi
- Nitrogliserin : mengurangi iskemia dan nyeri
- Angiotensin : mengoptimalkan perfusi miokard
- Antiplatelet : mencegah penggumpalan darah
- β-Adrenergic Blokers : menurunkan tekanan darah dan denyut jantung
- Calsium channel blockers : meningkatkan suplai oksigen miokard
- Oksigen : meningkatkan oksigen ke miokard
[ aterosklerosis plak → penurunan pasokan oksigen → otot jantung lapar → Iskemia →
kematian otot (nekrosis) → nekrosis miokardium → infrak miokard ]
Infark Miokard dan Angina Pektoris Tidak Stabil akan menyebabkan penurunan aliran darah di
arteri koroner yang disebabkan oleh aterosklerosis dan oklusi arteri oleh trombus dan
mengakibatkan sindrom koroner akut.
a. Jantung berfungsi memompa darah yang berisi oksigen dan nutrisi ke jaringan di seluruh
tubuh yang terjadi karena adanya kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik) pada dinding
muskular.
b. Ketidakadekuatan dalam pompa dan/atau pengisian jantung ini disebut dengan gagal
jantung. Hal ini menyebabkan jantung tidak dapat menyediakan darah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan oksigen jaringan.
c. Ketidakadekuatan ini bisa terjadi pada kontraksi ventrikel (disebut dengan systolic
failure) atau pada pengisian ventrikel (diastolic failure)
Etiologi
1. Faktor Intrinsik
- Penyakit Jantung Koroner (PJK) -> mengurangi aliran darah melalui arteri koroner ->
mengurangi penghantaran oksigen ke miokardium
- Infark Miokardium -> miokardium kekurangan darah dan jaringan mengalami kematian -
> tidak adanya kontraksi
- Penyakit katup jantung, kardiomiopati, disritmia -> membatasi pengisian ventrikel dan
kontraktilitas miokard
- Perikarditis konstriktif -> pengisian ruang jantung berkurang dan peregangan serat
miokardium
2. Faktor Ekstrinsik
a. Peningkatan afterload
- Regurgitasi katup mitral
- Hipervolemia
- Defek kongenital
- Defek septum ventrikel dan atrium
- PDA (Patent Ductus Arteriosus)
b. Peningkatan preload
- Hipertensi
- Stenosis pulmonal atau aorta
- Tahanan vaskular perifer tinggi
Pertanyaan : Cari klasifikasi HF berdasarkan Ejeksi Fraksi
Gagal jantung dibagi menjadi dua =
- Gagal jantung sisi kiri
- Gagal jantung sisi kanan
Karakteristiknya = Volume berlebih atau perfusi jaringan tidak adekuat.
Penanganannya =
- Mengeliminasi atau mengurangi faktor penyebab.
- Mengurangi beban kerja jantung dengan mengurangi preload dan afterload.
a. Manifestasi Klinis
1) Sisi kiri
- Pulmonary congestion, crackles
- S3 atau Ventricular Gallop
- Dispnea pada saat beraktivitas
- Oliguria
- Batuk tidak efektif
2) Sisi kanan
- Viscera dan peripheral congestion
- Jugular venous distention
- Dependent edema
- Berat badan berlebih
- Hepatomegaly
Hipertensi
● Tekanan darah adalah kekuatan yang dikeluarkan oleh darah ke dinding pembuluh darah
● Tekanan darah harus adekuat untuk mempertahankan perfusi jaringan selama aktifitas
dan istirahat
● Untuk mempertahankan tek.darah normal dan perfusi jaringan yg adekuat memerlukana
integrasi dari faktor sistemik dan efek vascular perifer local
● Tekanan darah merupakan fungsi dari curah jantung dan resistensi vascular sistemik
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah ialah curah jantung dan resistensi vascular
1. Curah jantung dilihat dari denyut jantung, kontraktilitas , konduktifitas. kontrol volume
cairan ginjal (sisten renin-angiotensin-aldosteron daan Natriuretik peptic)
2. Resistensi vascular dilihat dari Sistem saraf simpatik ( α1 dan α2-adrenergic reseptor &
β2-adrenergic reseptor), Nerohormonal vasokonstriktor (angiotensin, norepinefrin),
regulasi local vasodilator (Prostaglandin, nitrat oksida vasokonstriktor, endotel)
Definisi Hipertensi
Menurut AHA 2017, Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik 130mmHg atau
diastolic > 80 mmhg
Hipertensi dibedakan menjadi :
1. Hipertensi primer : peningkatan TD tanpa penyebab yang terindentifikasi
2. Hipertensi Sekunder : Peningkatan TD dengan penyebab spesifik yang sering dapat
didindentifikasi dan dikoreksi
Pertanyaan : Cari definisi ht terbaru, ht pada lansia, berapa td dikatakan terkonrol pada pasien
ht..
Patofisiologi
4 sistem kontrol yang memainkan peran utama dalam menjaga tekanan darah :
1.Sistem baroreseptor dan kemoreseptor arteri (CO & PR)
2.Pengaturan volume cairan tubuh
● Perubahan volume cairan mempengaruhi tekanan arteri sistemik
● Kadar natrium dan air berlebih Volume total darah meningkat TD meningkat
3.Sistem renin-angiotensin
● Memainkan peran dalam pengaturan TD
● Renin adalah enzim yang diproduksi oleh ginjal untuk mengatalisis substrat protein
plasma untuk memisahkan angiotensin I yang dihilankan oleh enzim pengubah ke paru
paru untuk membentuk angiotensin II dan angiotensin III
● Peningkatan sistem saraf simpatis, angiotensin (( dan III menghambat eksreksi natrium -
TD meningkat
4.Autoregulasi vascular
● Sel endotel vascular penting dalam hipertensi
● Sel endotel memproduksi nitrat oksida yang mendilatasi arteriol dan endothelium yang
mengonstriksikannya
● Disfungsi endothelium hipertensi
Usia rata rata peningkatan hipertensi ialah pada usia 55-59. Namun dengan perubahan gaya
hidup, sekarang usia 20 tahun-30 tahun juga sudah ada yg menderita hipertensi
Proses keperawatan
1. Pengkajian
● Kaji riwayat kesehatan dahhulu dan medikasi
● Pola kesehatan fungsional L riwayat keluarga, merokok, konsumsi alkohol, intake garak
lemak, pola aktivitas dan istirahat, disfungsi ereksi, penurunan libido, mekanisme koping.
● Penyakit kardiovaskular : peningkatan TD dan nadi, bunyi jantung abnormal, denyut
perifer berkurang, denyut apikal bergeser ke lateral
● Gastrointestinal : obesitas, rasio pinggang-panggung abnormal
● Neurologi : perubahan status mental
● Pemeriksaan diagnostik : abnormal serum elektrolit, hasil ekg, hasil echocardiogram, dan
funduskopi
2. Diagnosa keperawatan
● Manajemen kesehatan diri tidak efektif b.d kurangnya informasi mengenai komplikasi
dan manajemen hipertensi
● Ansietas b,d kompleksitas manajemen rejimen
● Disfungsi seksual b.d efek samping pengobatan anti hipertensi
● Risiko penurunan perfunsi jaringan serebral
● Risiko ketidakefektifan perfusi ginjal
3. Tujuan
● Mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang diharapkan
● Memahami dan mengikuti rencan terapeutik
● Efeks samping terapi minimal atau tidak ada
● Percaya diri terhadapa kemampuan mengelola dan mengatasi kondisi
4. Intervensi :
● Promosi kesehatan/edukasi : Modifikasi gaya hidup dan Modifikasi nutrisi
● Monitoring tekanan darah
● Obat anti hipertensi
5. Evaluasi keperawatan
● Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat
● Memenuhi program selfcare
● Tidak ada komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang :
● HB/Ht kaji hubungan sel terhadap viskositas volume cairan
● BUN/KKreatinin fungsi ginjal
● Glukosa hiperlikemia
● Kalium serum mengindikasi adanya aldosterone
● Kolesterol dan trigliserid a mengindikasi pembentukan plak ateromatosa
● EKG Pembesaran jantung, pola peregangan, gangguan konduksi
7. Terapi : untuk memelihara tekanan darah dalam rentang normal dengan efek samping
minimal
● Penurunan BB
● Mengurangi asupan garam
● Olahraga
● Mengurangi konsumsi alcohol
● Berhenti merokok
● Farmakologi : Diuretik, penghambat adrenergic alfa dan beta antagonis (beta blocker),
ACE inhibitor, Angiotensin II blocker, calcium antagonis, vacodilator langsung
ARITMIA
● Gangguan pembentukan atau konduksi (atau keduanya) dari implus listrik di jantung
menyebabkan gangguan pada detak jantung atau irama jantung (atau keduanya), disebut
dengan aritmia.
● Aritmia yang berlangsung cukup lama dapat mengakibatkan bradikardi (mengurangi
frekuensi ejeksi ventrikel) ataupun takikardi (memperpendek waktu pengisian ventrikel
dan volume sekuncup) sehingga mengurangi kemampuan jantung untuk memompa
darah (mengurangi curah jantung) > jumlah oksigen yang mencapai jaringan dan organ
vital berkurang
● Aritmia dapat terjadi apabila :
○ Pacemaker (nodus SA) menghasilkan irama yang abnormal
○ Adanya gangguan pada jalur konduksi normal
○ Bagian jantung selain nodus SA mengambil alih sebagai pacemaker.
Pada aritmia, terdapat perubahan impuls listrik yang menyebabkan abnormalitas irama jantung,
kecepatan dan bentuk gelombang listrik jantung.
Manifestasi Klinis
1. Takikardi
2. Bradikardi
3. Pusing
4. Pingsan
5. Cepat Lelah
6. Sesak nafas
7. Nyeri dada
8. Akral dingin
Pemeriksaan Diagnostik
1. EKG
2. Echo
3. Holter Monitoring
4. Elektrolit Darah
5. GD
6. Echocardiografi
7. Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan
1. Obat obatan
2. Ablasi
3. Pace maker
4. Implantable cardioverter-defibrilator (ICD)
1. Pengkajian Subjektif
2. Pengkajian Objektif
● Penurunan kesadaran
● Kulit pucat dan dingin
● Resistensi cairan (distensi vena jugularis, crackles, wheezing)
● Denyut jantung dan irama jantung (apical dan perifer)
● Bunyi jantung (S3, S4), murmur, tekanan darah, tekanan nadi
● Perubahan EKG
Proses Keperawatan
1. Tujuan
2. Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Intervensi Kolaborasi
1. Defibrilasi
2. Pacemaker (pacu jantung)
3. Kardioversi
4. Implantable cardioverter defibrillator (ICD)
5. Electrophysiologi Studies ( EP Study)
6. Ablasi
7. Bedah Konduksi jantung
8. Obat antiaritmia (sodium channel blockers, β-adrenergic blockers, potassium channel
blockers, calcium channel blockers)
Evaluasi Keperawatan
a. Mempertahankan curah jantung
● Denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernafasan dan tingkat kesadaran dalam batas
normal
● Tidak ada atau berkurangnya episode aritmia
b. Pengurangan kecemasan
● Mengungkapkan sikap yang positif mengenai kehidupan dengan aritmia
● Menunjukkan kepercayaan diri mengenai kemampuan mengambil tindakan yang cepat
dalam kondisi emergensi
c. Menunjukkan pemahaman mengenai aritmia dan penanganannya