Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUANUAP

A. DefinisiAngina pektoris adalah nyeri dada yang menyertai iskemiamiokardium yang


dipicu oleh aktivitas yang meningkatkan kebutuhanmiokardium akan oksigen; seperti
latihan fisik; dan hilang dalambeberapa menit dengan istirahat atau pemberian
nitrogliserin (Majid,2018). Angina pektoris adalah suatu sindroma klinik
yangdisebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan (demand) dansuplai aliran
arteri koroner (PERKI, 2018). Angina Pectoris (UAP) atau disebut juga angina
pectoristidak stabil yaitu bila nyeri timbul untuk pertama kali, sakit dada yangtiba-
tiba terasa pada waktu istirahat atau aktivitas minimal yang terjadilebih berat
secara mendadak atau bila angina pectoris sudah adasebelumnya namun menjadi
lebih berat. Biasanya dicetuskan olehfaktor yang lebih ringan dibanding sebelumnya
(Khotimah dkk, 2022).
B. PenyebabAspiani (2017) menyatakan bahwa penyebab UAP yaitu :
1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard yang dapat disebabkanoleh tiga faktor yaitu, faktor
pembuluh darah: aterosklerosis,spasme, dan arteritis, faktor sirkulasi: hipotensi, stenosis
aorta daninsufisiensi, serta faktor darah: anemia, hipoksemia, polisitemia.
2. Murah jantung meningkat yang disebabkan oleh aktivitasberlebihan, emosi, makan terlalu
banyak, dan hypertiroidisme.
3. Kebutuhan oksigen miokard yang meningkat pada kerusakanmiokard, hypertropimiocard,
dan hipertensi diastolic
Klasifikasi
Kelas A
Angina tak stabil sekunder, karena adanya anemia, infeksi lain atau febris.
Kelas B
Angina tak stebil yang primer, tak ada faktor ekstra kardiak.
Kelas C
Angina yang timbul setelah serangan infark jantung
C. Gejala klinisAdapan gelaja yang klinisnya yaitu:
1. Didapatkan rasa tidak enak di dada yang tidak selalu sebagai rasa sakit, tetapidapat pula
sebagai rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik atau rasaterbakar. Rasa tersebut
dapat terjadi pada leher, tenggorokan, daerah antaratulang skapula, daerah rahang ataupun
lengan.
2. Sesak napas atau rasa lemah yang menghilang setelah angina hilang.
3. Dapat pula terjadi palpitasi, berkeringat dingin, pusing ataupun hampirpingsan
D. Patofisiologi
Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemiamiokard atau
karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Aliran darahberkurang karena
penyempitan pembuluh darah koroner (arteri koronaria).Penyempitan terjadi karena
proses ateroskleosis atau spasme pembuluh koroneratau kombinasi proses aterosklerosis dan
spasme. Aterosklerosis dimulai ketikakolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar.
Timbunan ini, dinamakanateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrient oleh sel-sel
endotel yangmenyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran
darahkarena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh
darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut,selanjutnya
lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Padalumen yang
menyempit dan berdinding kasar, akan cenderung terjadipembentukan bekuan darah.
Hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasiintravaskuler, diikuti oleh penyakit
tromboemboli, yang merupakan komplikasitersering aterosklerosis. Pada mulanya, suplai darah
tersebut walaupun berkurangmasih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard pada waktu
istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan oksigen miokard meningkat seperti pada waktu
pasienmelakukan aktivitaas fisik yang cukup berat. Pada saat beban kerja suatu
jaringanmeningkat, kebutuhan oksigennya juga meningkat. Apabila kebutuhan
oksigenmeningkat pada jantung yang sehat, arteri-arteri koroner akan berdilatasi
danmengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Akan tetapi apabilaarteri
koroner mengalami kekakuan atau menyempit akibat aterosklerosis dantidak
dapatberdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan oksigen,dan terjadi
iskemia(kekurangan suplai darah) miokardium dan sel-sel miokardiummulai menggunakan
glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya.Proses pembentukan energy
ini sangat tidak efisien dan menyebabkanpembentukan asam laktat. Asam laktat
menurunkan pH miokardium danmenyebabkan nyeri ang berkaitan dengan angina
pectoris. Apabila kebutuhanenergy sel-sel jantung berkurang, suplai oksigen oksigen menjadi
adekut kembali.
E. Pemeriksaan diagnostik/ Penunjang
1. EKG EKG perlu dilakukan pada waktu serangan angina, bila EKG istirahat normal, stress test
harus dilakukan dengan treadmill ataupun sepeda ergometer. Tujuan dari stress test adalah
menilai sakit dada apakah berasal dari jantung atau tidak, dan menilai beratnya penyakit
seperti bila kelainan terjadi pada pembuluh darah utama akan memberi hasil positif kuat.
Gambaran EKG penderita ATS dapat berupa depresi segmen ST, depresi segmen ST disertai
inversi gelombang T, elevasi segmen ST, hambatan cabang ikatan His dan tanpa perubahan
segmen ST dan gelombang T. Perubahan EKG pada ATS bersifat sementara dan masing-
masing dapat terjadi sendiri-sendiri ataupun sersamaan. Perubahan tersebut timbul di saat
serangan angina dan kembali ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang
dalam waktu 24 jam. Bila perubahan tersebut menetap setelah 24 jam atau terjadi evolusi
gelombang Q, maka disebut sebagai IMA.
2. Enzim LDH, CPK dan CK-MB Pada ATS kadar enzim LDH dan CPK dapat normal atau
meningkat tetapi tidak melebihi nilai 50% di atas normal. CK-MB merupakan enzim yang
paling sensitif untuk nekrosis otot miokard, tetapi dapat terjadi positif palsu. Hal ini
menunjukkan pentingnya pemeriksaan kadar enzim secara serial untuk menyingkirkan
adanya IMA
F. Diagnosis Terminologi ATS harus tercakup dalam kriteria penampilan klinis sebagai berikut :
1. Angina pertama kali Angina timbul pada saat aktifitas fisik. Baru pertama kali dialami oleh
penderita dalam periode 1 bulan terakhir.
2. Angina progresif Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan
terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat, lebih lama, timbul dengan pencetus yang
lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yangbiasa dilakukan. Penderita
sebelumnya menderita angina pektoris stabil.
3. Angina waktu istirahat Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal
yang dapatmenimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard. Lama angina sedikitnya
15menit.
4. Angina sesudah IMA Angina yang timbul dalam periode dini (1 bulan) setelah IMA.
Kriteriapenampilan klinis tersebut dapat terjadi sendiri-sendiri atau bersama-bersamatanpa
adanya gejala IMA. Nekrosis miokard yang terjadi pada IMA harusdisingkirkan misalnya
dengan pemeriksaan enzim serial dan pencatatan EKG.
G. Komplikasi
1. Infraksi miokardium yang akut (serangan jantung).
2. Kematian karena serangan jantung secara mendadak.
3. Aritma kardiak.
4. Hipoksemia
5. Trombosis vena dalam
6. Syok kardiogenik.
H. Penatalaksanaana.
a) Penatalaksanaan Medis Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk menurunkan
kebutuhanoksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuanini
dicapai melalui terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktorresiko.secara bedah
tujuan ini dicapai melalui revaskularisasi suplai darahjantung melalui bedah pintas
arteri koroner atau angioplasti koronertransliminal perkutan (PTCA = percutaneous
transluminal coronaryangioplasty), (didiskusikan di bawah). Biasanya diterapkan kombinasi
antaraterapi medis dan pembedahan.Seperti yang akan didiskusikan kemudian, terdapat
beberapa pendekatan yang akhir-akhir ini sering digunakan untuk revaskularisasi jantung.
Tiga teknik utama yang menawarkan penyembuhan bagi klien dengan penyakit arteri
koroner mencakup penggunaan alat intrakoroner utnuk meningkatkan aliran darah,
penggunaan untuk menguapkan plak dan endarterektomi koroner perkutan untuk
mengangkat obstruksi. Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil akhir yang
dipakai oleh salah satu atau seluruh teknik diatas, melalui bedah pintas koroner dan PTCA
sedang dilakukan. Ilmu pengetahuan terus dikembangkan untuk mengurangi gejala dan
kemunduran proses angina yang di derita pasien. Terapi Farmakologi Nitrogliserin.
Senyawa nitrat masih merupakan obat utama untuk menangani angina pektoris.
Nitrogliserin diberikan untuk menurunkan konsumsi oksigemn jantung yang akan
mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri augina. Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang
berfungsi baik vena maupun arteria sehingga mempengaruhi perifer. Dengan pelebaran
vena terjadi pengumpulan darah vena di seluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang
kembali ke jantung dan terjalah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga
melemaskan arteriol sistemik dan menyebabkan penurunan tekanan darah (penurunan
afterload ). Semuanya itu berakibat pada penurunan kebutuhan oksigen jantung,
merupakan suatu keadaan yang lebih seimbang antara suplai dan kebutuhan. Nitrogliserin
biasanya diletakkan dibawah lidah (subtingual) atau dipipi (kantong bukal) dan akan
menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.
1. Pasien diminta tidak menggerakkan lidah dan jangan menelan ludah sampai tablet
nitrogliserin larut. Bila nyeri sangat berat, tablet dapat dikunyah untuk dapat
mempercepat penyerapan di bawah lidah.
2. Sebagai pencegah, pasien harus selalu membawa obat ini. Nitrogliserin bersifat sangat
tidak stabil dan harus di simpan dalam botol gelap tertutup rapat. Nitrogliserin tidak
boleh di simpan dalam botol plastik atau logam.
3. Nitrogliserin mudah menguap dan menjadi tidak aktif bila terkena panas, uap, udara,
cahaya dalam waktu lama. Bila nitrogliserin masih segar, pasien akan merasa terbakar di
bawah lidah dan kadang kepala terasa tegang dan berdenyut. Persediaan nitrogliserin
harus diperbaharui setiap 6 bulan sekali.
4. Selain menggunakan dosis yang telah ditentukan, pasien harus mengatur sendiri dosis
yang diperlukan, yaitu dosis terkecil yang dapat menghilangkan nyeri. Obat harus
digunakan untuk mengantisipasi bila akan melakukan aktivitas yang mungkin akan
menyebabkan nyeri. Karena nitrogliserin dapat meningkatkan toleransi pasien terhadap
latihan dan stress bila di gunakan sebagai pencegahan (misalk sebelum latihan, menaiki
tangga, hubungan seksual) maka lebih baik gunakan obat ini sebelum rasa nyeri muncul.
5. Pasien harus mengingat berapa lama kerja nitrogliserin dalam menghilangkan nyeri, bila
nyeri tidak dapat dikurangi dengan nitrogliserin, harus dicurigai adanya ancaman
terjadinya infark miokardium.
6. Bila nyeri menetap setelah memakai tiga (3) tablet sublingual dengan interval 5 menit,
pasien dianjurkan segera dibawa ke fasilitas perawatan darurat terdekat. Efek samping
nitrogliserin meliputi rasa panas, sakit kepala berdenyut, hipertensi, dan takikardia.
Penggunaan preparat nitrat long-acting masih diperdebatkan. Isorbid dinitrat (isordil)
tampaknya efektif sampai 2 jam bila digunakan dibawah lidah, tetapi efeknya tidak jelas
bila diminum peroral. Salep Nitrogliserin Topikal. Nitrogliserin juga tersedia dalam
bentuk lanonin-petrolatum_._ Bentuk ini dioleskan di kulit sebagai perlindungan
terhadap nyeri angina dan mengurangi nyeri. Bentuk ini sangat berguna bila digunakan
pada pasien yang mengalami angina pada malam hari atau yang harus menjalankan
aktivitas dalam waktu cukup lama (misal main golf) karena mempunyai efek jangka
panjang sampai 24 jam. Dosis biasanya ditingkatkan sampai terjadi sakit kepala atau
efek berat terhadap tekanan darah atau frekuensi jantung, kemudian diturunkan sampai
dosistertinggi yang tidak menimbulkan efek samping tersebut. Cara pemakaiansalep
biasanya dilampirkan pada kemasan. Pasien selalu diingatkan untukmengganti tempat
yang akan dioleskan salep untuk mencegah iritasi kulit.
Terapi Non Farmakologis
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhanoksigen jantung
antara lain : pasien harus berhenti merokok, karenamerokok mengakibatkan
takikardia dan naiknya tekanan darah, sehinggamemaksa jantung bekerja keras. Orang
obesitas dianjurkan menurunkanberat badan untuk mengurangi kerja jantung.
Mengurangi stress untukmenurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan
vasokontriksipembulu darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi
dankepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.

B. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Berikan posisi semifowler
2. Berikan oksigen konsentrasi tinggi (6-10 liter/menit)
3. Kolaborasi pemberian nitrogen, bete bloker dan kalsium anatagonis)
4. Monitor tekanan darah, nadi dan pernapasan
5. Lakukan EGC
6. Observasi bunyi jantung
7. Observasi adanya mual, muntah dan konstipasi

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATANA.

Pengkajian

1. Identitas pasien: Nama, usia, alamat, agama, pekerjaan danpendidikan


2. Identitas Penanggung Jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama,pekerjaan,
hubungan dengan klien
3. Keluhan utama, Keluhan utama merupakan hal yang pertama kali dikeluhkan klien kepada
perawat atau pemeriksa.
4. Riwayat Kesehatan
 Riwayat penyakit sekarang. Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual
muntah, demam, nyeri perut kanan atas.
 Riwayat penyakit dahulu. Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang
pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan,
prosedur operasi dan perawatan rumah sakit
 Riwayat penyakit keluarga Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit
menular khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan.
5. Psikososial Di kaji perilaku verbal pasien yaitu bagaimana pasien memberikan jawaban
kepada perawat dan non verbal pasien
6. Pemeriksaan fisik
 Statatus kesehatan umum : Akan terjadi nyeri perut hebat akibat proses penyakitnya
 System respirasi : sesuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan
tidak terjadi sesak tapi jika derajat nyerinya hebat / meninggi akan terjadi sesak
 System cardiovaskuler : bias terjadi takikardi, bradikardi dan distrimia atau penyakit
jantung lainnya
 System persyarafan : nyeri abdomen, pusing atau sakit kepala karna sinar
 System gastrointestinal : pada system gastrointestinal di dapatkan intoleran terhadap
makanan / nafsu makan berkurang, muntah.
 System genitourinaria / eliminasi : terjadi konstipasi akibat intoleransi

B. Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan merupakan langkah kedua dalam proses keperawatan yaitu mengklasifikasi
masalah kesehatan dalam lingkup keperawatan. Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis
tentang respon seorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon
klien individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Tujuan
pencacatan diagnosa keperawatan yaitu sebagai alat komunikasi tentang masalah pasien yang sedang
dialami pasien saat ini dan merupakan tanggung jawab seorang perawat terhadap masalah yang
diidentifikasi berdasarkan data serta mengidentifikasi pengembangan rencana intervensi keperawatan
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

Data yang dikelompokan, dianalisa dan dipriositaskan masalahnya maka ditentukan beberapa
kemungkinan diagnosa keperawatan pada UAP.

1) Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung dibuktikan dengan
bradikardia/takikardia, nadi 118x/menit.
2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas dibuktikan dengan klien
mengatakan sesak nafas tidak berkurang walaupun sedang istirahat, klien tampak pucat dan
sulit bernafas, pernafasan 28x/menit.
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan klien mengatakan
nyeri dibagian dada dan pada saat batuk terasa nyeri, P = nyeri dada pada saat batuk, Q =
seperti ditusuk-tusuk, R = nyeri pada dada, S = Skala nyeri 6, T = hilang timbul selama 3-5 menit,
pasien tampak lemas dan gelisah dikarenakan nyeri pada dada,pasien tampak sulit tidur, TTV =
tekanan darah 140/90 mmhg, nadi118x/menit, pernafasan 28x/menit, suhu 36,6”C
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikandengan klien
mengatakan badan terasa lemas, keluarga klienmengatakan klien dibantu dalam
beraktivitas, klien mengatakan sesaknafas tidak berkurang walaupun saat istirahat, terjadi
kelelahan saatberaktivitas, warna kulit pucat.

C. Intervensi Keperawatan

 Penurunan curah jantung berhubungan dengan irama jantung.


 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

D. Implementasi

Implementasi adalah suatu kegiatan tindakan yang akan dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kedalam suatu kamus kesehatan yang
lebih baik yangmenggambarkan criteria hasil yang diharapkan. (potter & perry, 2012)

E. Evaluasi Evaluasi adalah mengkaji respon pasien terhadap keberhasilan rencanakeperawatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan pasien. Tahap inimerupakan kunci keberhasilan dalam proses
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai