B. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Berikan posisi semifowler
2. Berikan oksigen konsentrasi tinggi (6-10 liter/menit)
3. Kolaborasi pemberian nitrogen, bete bloker dan kalsium anatagonis)
4. Monitor tekanan darah, nadi dan pernapasan
5. Lakukan EGC
6. Observasi bunyi jantung
7. Observasi adanya mual, muntah dan konstipasi
Pengkajian
B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan merupakan langkah kedua dalam proses keperawatan yaitu mengklasifikasi
masalah kesehatan dalam lingkup keperawatan. Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis
tentang respon seorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon
klien individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Tujuan
pencacatan diagnosa keperawatan yaitu sebagai alat komunikasi tentang masalah pasien yang sedang
dialami pasien saat ini dan merupakan tanggung jawab seorang perawat terhadap masalah yang
diidentifikasi berdasarkan data serta mengidentifikasi pengembangan rencana intervensi keperawatan
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Data yang dikelompokan, dianalisa dan dipriositaskan masalahnya maka ditentukan beberapa
kemungkinan diagnosa keperawatan pada UAP.
1) Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung dibuktikan dengan
bradikardia/takikardia, nadi 118x/menit.
2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas dibuktikan dengan klien
mengatakan sesak nafas tidak berkurang walaupun sedang istirahat, klien tampak pucat dan
sulit bernafas, pernafasan 28x/menit.
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan klien mengatakan
nyeri dibagian dada dan pada saat batuk terasa nyeri, P = nyeri dada pada saat batuk, Q =
seperti ditusuk-tusuk, R = nyeri pada dada, S = Skala nyeri 6, T = hilang timbul selama 3-5 menit,
pasien tampak lemas dan gelisah dikarenakan nyeri pada dada,pasien tampak sulit tidur, TTV =
tekanan darah 140/90 mmhg, nadi118x/menit, pernafasan 28x/menit, suhu 36,6”C
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikandengan klien
mengatakan badan terasa lemas, keluarga klienmengatakan klien dibantu dalam
beraktivitas, klien mengatakan sesaknafas tidak berkurang walaupun saat istirahat, terjadi
kelelahan saatberaktivitas, warna kulit pucat.
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi
Implementasi adalah suatu kegiatan tindakan yang akan dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kedalam suatu kamus kesehatan yang
lebih baik yangmenggambarkan criteria hasil yang diharapkan. (potter & perry, 2012)
E. Evaluasi Evaluasi adalah mengkaji respon pasien terhadap keberhasilan rencanakeperawatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan pasien. Tahap inimerupakan kunci keberhasilan dalam proses
keperawatan