T DENGAN
UNSTABLE ANGINA PECTORY (UAP) NSTEMI DI RUANG ICU RSD GUNUNG
JATI
KOTA CIREBON
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Gawat Drurat dan Kritis dengan
Dosen pembimbing : Idris Handriana, S. Kep.,Ners., M.Kep
Disusun Oleh :
YUYUM YUMITA DEWI, S.Kep
NIM : 22149011090
Kelas Definisi
III Aktivitas fisik biasa terbatas secara nyata. Angina terjadi ketika berjalan
satu sampai dua blok dan menaiki satu anak tangga dalam kondisi
normak dengan kecepatan normal.
Nekrosis
aspek penting dalam proses keperawatan. Hal ini untuk merencanakan tindakan
1. Identitas
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, hubungan dengan klien dan
alamat.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
terasa berat dan seperti diremas yang timbul mendadak nyeri dada
timbul berhubungan dengan aktifitas fisik berat atau emosi yang hebat.
yang tersumbat dan luasnya area iskemik miokard nyeri dada dapat
disertai dengan gejala mual munta diaphoresis, dan sesak napas. Bila
nyeri timbul saat klien istirahat atau tidur maka prognosisnya buruk
• Severity (Scale)mof Pain : Kaji rentang skala nyeri pada klien (1-
10). Skala nyeri bersifat subyektif, yaitu berbeda antara klien satu
mengenai obat – obat yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu
orang tua yang timbulnya pada usia muda merupakan faktor resiko
2009).
tentang kebiasaan merokok, sudah berapa lama, berapa batang per hari
f. Pemeriksaan Kesehatan
g. Keadaan Umum
a. Sistem pernapasan
melebihi normal, dan mengeluh sesak seperti tercekik. Sesak nafas terjadi
miokardium yang kronis dapat terjadi dyspnea kardiak yang timbul saat
b. Sistem Kardiovaskular
2014).
d. Sistem Pencernaan
e. Sistem Genitourinaria
f. Sistem Endokrin
g. Sistem Integumen
(Udjianti, 2011)
h. Sistem Muskuloskeletal
lemah, tidak dapat tidur, dan pola hidup tidak banyak gerak (Majid,
2014).
4. Aktifitas Sehari-hari
a. Nutrisi
Perlu dikaji keadaan makanan dan minuman klien meliputi : porsi yang
makan, nyeri ulu hati sebelum atau pada waktu masuk rumah sakit, yang
b. Eliminasi
Pada klien dengan unstable angina pectoris biasanya tidak terjadi retensi
c. Pola Istirahat
Pola istirahat tidak teratur karena klien sering mengalami sesak nafas.
d. Personal Hygine
e. Aktifitas
5. Data penunjang
maupun respiratorik.
e. Tes fungsi ginjal dan hati (BUN, Kreatinin) : menilai efek yang terjadi
kemampuan kontraksi.
6. Pengobatan
B. Diagnose Keperawatan
berlebih/perdarahan aktif).
miokard.
ketidakmampuan makan.
miokard.
Intervensi Rasional
1. Observasi adanya pembatasan klien 1. Menurunkan kerja miokard dan
dalam melakukan aktivitas konsumsi oksigen.
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan 4. Respons klien terhadap aktivitas dapat
fisik dan emosi secara berlebihan mengindikasikan penurunan oksigen
miokardium.
10. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan 10. Mengurangi resiko kelelahan aktifitas.
spiritual
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
ketidakmampuan makan.
Tubuh
Intervensi Rasional
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 1. Mengetahui tingkat kebutuhan kalori
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan oleh penderita gagal
yang dibutuhkan pasien. jantung.
3. Berikan makanan yang terpilih ( sudah 3. Meningkatkan asupan gizi bagi penderita
dikonsultasikan dengan ahli gizi). gagal jantung.
teridiri dari:
keperawatan.
E. Evaluasi Keperawatan
angina pectoris dengan nyeri akut adalah mampu mengontrol nyeri (tahu
menggunakan manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarh. (2008). Keperawatan medical bedah vol 2.
Jakarta : EGC. Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta :
ECG.
Fauzi. 2010. Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner secara
tepat dan cepat. Bandung : PT Mizan Pustaka.
Majid,A. (2008). Penyakit Koroner Patofisiologi, pencegahan dan
pengobatan terkini. Penyakit Jantung Koroner: Patofiologi,
Pencegahan Dan Pengobatan Terkini. Jakarta : Salemba Medika.
Marilyn E, doenges at all. (2008). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Marrelli, T. M. (2007). “Buku saku dokumentasi keperawatan”. Jakarta : EGC.
Maryam, R. (2008). Mengenal usia lanjutdan perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Muqtagim. (2010). Pengantar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler.Jakarta : Penerbit Salemba. NIC Interventions
and NOC Outcome. New Jersy : Horrisonburg.
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
PERKI. (2013). Holistic Management of Cardiovaskuler Disease,
Surabaya : Surabaya Pres.
Rab, T. (2008) Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung :
Penerbit PT Alumni.
Rahmawansa. 2009. Dislipidema sebagai faktor Resiko utama Penyakit
Jantung Koroner. Jakarta : Group PT. Kalbe Farma.
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna
Publishing.
Sundigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :
CV. Sagung Seto.
Udjianti, Juni Wajan. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta :
Salemba Medika.