A. Definisi
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana penderita mendapat
serangan sakit dada di dearah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau dada
sebelah kiri yang khas, yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali
menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung, rahang, leher atau
ke lengan kanan. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan
aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.
Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard,
karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Serangan sakit dada biasanya
berlangsung 1 sampai 5 menit, bila sakit dada terus berlangsung lebih dari 20 menit,
mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina
pektoris biasa. Pada pasien angina pektoris dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak
napas, perasaan kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin
Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun
Praktis Kardiovaskuler)
B. Etiologi
Penyebab yang paling umum dari angina adalah penyakit arteri koroner.
Penyebab yang kurang umum dari angina adalah spasme (kekejangan) dari arteri-arteri
koroner.
C. Faktor Risiko
a. Dapat Diubah (dimodifikasi)
Diet (hiperlipidemia)
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
Kurang aktifitas
Diabetes Mellitus
Usia
Jenis Kelamin
Ras
Herediter
D. Faktor pencetus
a. Emosi
b. Stress
c. Kerja fisik terlalu berat
d. Hawa terlalu panas dan lembab
e. Terlalu kenyang
f. Banyak merokok
E. Patofisiologi
Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidak
adekuatan suplay oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena
kekakuan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner).
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa
tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan
ateriosklerosis.
Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering
ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan
oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat
maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen
keotot jantung.
Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat
ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan
kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah)
miokardium.
Ph sel menurun
Tekanan jantung kiri, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan
dan paru-paru kiri meningkat
Nyeri
F. Tipe Angina
a. Angina Pektoris Stabil
i. Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang
meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.
ii. Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.
iii. Durasi nyeri 3 15 menit.
b. Angina Pektoris Tidak Stabil
i. Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan
Angina Pektoris stabil.
ii. Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari Angina Pektoris
stabil.
iii. Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat
aktifitas ringan.
iv. Kurang responsif terhadap nitrat.
v. Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.
vi. Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus,
trombus atau trombosit yang beragregasi.
c. Angina Prinzmental (Angina Varian).
i. Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi
hari.
ii. Nyeri
disebabkan
karena
spasmus
pembuluh
koroneraterosklerotik.
iii. EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.
iv. Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.
d. Angina de effort
Disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis)
yang mensuplai darah kaya oksigen ke otot jantung. Dalam kasus Angina
de effort, jantung (koroner) pembuluh darah dapat menyediakan otot
jantung (miokardium) darah yang cukup selama istirahat tetapi tidak
selama periode latihan dan stres. Rasa sakit ini berkurang dengan
istirahat atau dengan pemberian nitrogliserin, obat yang mengurangi
iskemia jantung. Pasien dengan Angina de effort memiliki peningkatan
risiko serangan jantung (infark miokard).
G. Gejala Klinis
a. Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan
daerah inter skapula atau lengan kiri.
b. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas,
kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).
c. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.
d. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.
H. Diagnosis
Biasanya dapat mendiagnosis angina berdasarkan gejala pasien dan
faktor-faktor pencetus melalui pemeriksaan fisik.
I. Pemeriksaan Penunjang
a. Elektrokardiogram
Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu
istirahat dan bukan pada waktu serangan angina seringkali masih normal.
Gambaran EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah
mendapat infark miokard pada masa lampau. Kadang-kadang EKG
menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan
angina. Kadang-kadang EKG menunjukkan perubahan segmen ST dan
gelombang T yang tidak khas. Pada waktu serangan angina, EKG akan
menunjukkan adanya depresi segmen ST dan gelombang T menjadi
negatif.
b. Foto Rontgen Dada
Foto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang
normal, tetapi pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung yang
membesar dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.
c. Pemeriksaan Laboratorium
suplai
dan
kebutuhan
oksigen
miokard,
pada
pengobatan
jangka
panjang
untuk
antagonis
adalah
amlodipin,
bepridil,
diltiazem,
untuk
vasodilator
endothelium
mengurangi
symptom
yang
angina
sangat
pectoris,
menurunkan
kebutuhan
oksigen
miokard
melalui
b. Non Farmakologis
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan
kebutuhan oksigen jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok,
karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah,
sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang obesitas dianjurkan
menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. Mengurangi
stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan
vasokontriksi pembuluhdarah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan
kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau
ambisius.
K. Edukasi
Pencegahan Angina Pektoris dalam kebanyakan kasus, pencegahan
terbaik adalah mencegah sesuatu yang dapat menyebabkan serangan angina. Jika
ia telah diberi obat darah tinggi oleh dokter, kepatuhan adalah suatu keharusan
dan harus menjadi prioritas. Banyak profesional kesehatan termasuk dokter,
ahli gizi, dan perawat dapat memberikan saran berharga pada diet yang tepat,
mengontrol berat badan, kadar kolesterol darah, dan tekanan darah. Para
profesional ini juga menawarkan saran tentang perawatan saat ini dan informasi
untuk membantu berhenti merokok. Secara umum, mayoritas dari mereka
dengan angina menyesuaikan hidup mereka untuk meminimalkan episode
angina, dengan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan
menggunakan obat jika dianjurkan dan perlu. Penyakit arteri koroner adalah
masalah
mendasar
yang
harus
ditangani.