REFARAT
FAKULTAS KEDOKTERAN JULI,2021
BRONCHIECTASIS
Oleh :
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KESIMPULAN .................................................................................................. 28
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.............................................................................................................4
Gambar 2.............................................................................................................5
Gambar 3.............................................................................................................10
Gambar 4.............................................................................................................15
Gambar 5.............................................................................................................16
Gambar 6.............................................................................................................16
Gambar 7.............................................................................................................17
Gambar 8.............................................................................................................18
Gambar 9.............................................................................................................19
Gambar 10...........................................................................................................21
Gambar 11...........................................................................................................21
Gambar 12...........................................................................................................22
Gambar 13...........................................................................................................22
Gambar 14...........................................................................................................23
iv
PENDAHULUAN
berarti pipa atau tabung dan “ektasis” yang berarti melebar atau meluas.
refrakter, dengan gejala sisa yang terjadi adalah batuk darah, obstruksi
dini.1
pada tahun 2000-2007 meningkat 8,74% setiap tahun sesuai usia dan
puncaknya terjadi pada usia 80-84 tahun. Prevalensi lebih tinggi terjadi
1
semakin seringnya penggunaan high resolution computed tomography
ini, namun cukup sering ditemukan di klinik atau rumah sakit.5 Diagnosis
batuk kronis dan produksi sputum atau infeksi pernapasan yang berulang.
2
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
hemoptisis.5
fibrosis kistik.3
kompleks gejala yang didominasi oleh batuk dan pengeluaran sputum purulen
3
ANATOMI
kerucut, memiliki puncak yang tumpul yang berbatasan bagian bawah dari
yangmenyokong perikardium.8,9
mengelilingi paru paru disebut pleura. Pleura terdiri dari dua lapisan yaitu
pleura viseralis dan pleura parietalis. Pleura viseralis melekat pada paru
kavum pleura yang berisi cairan pleura. Cairan pleura berfungsi sebagai
4
Gambar 1. Struktur Sistem Respirasi
Paru-paru kanan dibagi menjadi 3 lobus –atas, tengah, dan bawah, oleh
memiliki fisura oblikus yang membagi paru menjadi 2 lobus, atas dan
bawah.10
kembali dari tiap paru ke atrium kiri jantung. Aliran limfe dari paru-paru
5
mempersarafi muskulus bronchial dan menerima aliran aferen dari
EPIDEMIOLOGI
napas.1,4
ditemukan dan diderita oleh laki laki maupun wanita. Penyakit ini
kongenital. 8
6
ETIOLOGI
maupun didapat.6
1. Kelainan kongenital
Syndrome,dll.6,11
2. Kelainan didapat
berikut:6,11
a. Infeksi
7
merupakan komplikasi pertusis maupun influenza yang diderita
jamur secara langsung pada saluran napas. Sebuah laporan baru-baru ini
8
para ahli diketahui bahwa infeksi ataupun obstruksi bronkus
tidak selalu nyata (automatis) menimbulkan bronchiectasis.6
9
PATOGENESIS
Berdasarkan defenisinya, bronchiectasis menggambarkan
nafas terdiri dari silia yang berukuran kecil pada jalan nafas. Silia
10
serta membentuk kantung atau saccus yang menyerupai balon yang
KLASIFIKASI
11
bronchiectasis yang klasik, ditandai dengan adanya dilatasi dan
GAMBARAN KLINIS
12
yang akut. Tetapi sebaliknya, pasien-pasien itu mengalami infeksi
dengan bau yang tidak sedap. Dahulu, jumlah total sputum harian
bronchiectasis.6
bronchiectasis lainnya.6
13
bronchiectasis tapi bukan merupakan temuan yang universal.
dan mungkin akibat obstruksi jalan nafas yang diikuti oleh destruksi
eksaserbasi akut. 6
berulang.6
14
GAMBARAN RADIOLOGI
Foto Thorax
1. Ring shadow
bronkus.13
15
Gambar 4. Tampak Ring Shadow pada bagian bawah paru yang
menandakan adanya dilatasi bronku
16
Gambar 6. Tampak ring shadow yang menandakan dilatasi bronkus
2. Tramline shadow
ini terlihat terdiri atas dua garis paralel yang putih dan tebal yang
13
sebenarnya terlihat lebih tebal dan bukan pada daerah parahilus.
17
Gambar 7. Tramline shadow terlihat diantara bayangan jantung
3. Tubular shadow
Ini merupakan bayangan yang putih dan tebal. Lebarnya dapat mencapai
sekret. Gambaran ini jarang ditemukan, namun gambaran ini khas untuk
13
bronchiectasis.
Bronkografi
18
pengisian media kontras ke dalam sistem saluran bronkus pada
tampak melebar
CT Scan Thorax
19
CT Scan dengan resolusi tinggi menjadi pemeriksaan
kelainan jalan nafas yang tidak dapat terlihat pada foto polos
thorax.13
Modalitas ini juga mampu mengetahui lobus mana yang terkena, terutama
1. Bronkitis Kronik
Penyakit bronkitis kronik tidak selalu memperlihatkan gambaran khas pada foto
minimal dan biasanya tidak spesifik. Bronkitis kronik secara radiologik dibagi
menjadi 3 golongan
20
c) Berat : ditemkan hal tersebut seperti diatas disertai cor pulmonale
terlihatnya corakan
bronkovaskular yang ramai. Gambaran opasitas yang kecil mungkin akan terlihat
pada semua tempat di seluruh lapangan paru namum penilaian gambaran ini
adanya edema perivascular dan peribronkial, inflamasi kronik dan fibrosis. Jika
gambaran ini terlihat jelas, dengan beberapa bayangan linear dan opasitas nodular
yang berat maka gambarannya akan mirip dengan fibrosis interstisial, limfangitis
21
Gambar 11. Foto thoraks laki-laki yang memilki riwayat merokok lama.
Terlihat adanya corakan bronkovaskular ramai disertai emfisema. Volume
paru tampak membesar, sela iga melebar, dan difragma mendatar.
22
Gambar 13. Adanya gambaran tubular shadow pada bronkitis kronik
2. Asma Bronkhial
pasien asma.16
23
Gambar 14. Gambaran asma bronkhial pada foto thoraks saat serangan
TERAPI
24
Pneumology and Thoracic surgery (SEPAR) pada tahun 2008, British
lebih dari dua kali dalam setahun dan sepertiganya membutuhkan rawat
inap di rumah sakit. Terapi saat ini merujuk pada hipotesis lingkaran setan
dari Cole. Terapi diharapkan bisa memotong alur lingkaran setan, yakni
kistik dan sesak saat aktivitas, latihan fisik berjalan kaki 2 kali seminggu,
25
eksaserbasi. Definisi eksaserbasi adalah perburukan gejala lokal (batuk,
dengan / atau tanpa wheezing, sesak, dan hemoptoe) dan gejala sistemik. 16
tingkat keparahan penyakit, hasil kultur dahak, uji sensitivitas obat. Jika
kultur dahak tidak tersedia atau pada kasus risiko tinggi kolonisasi kuman
dianjurkan adalah pemberian siprofloksasin oral 750 mg dua kali per hari
pasien kronik. Terapi dapat diberikan baik secara oral, inhalasi, maupun
26
menurunkan eksaserbasi. Berbagai agen nebulasi seperti cairan saline
yang sulit mengeluarkan dahak dan sudah diberi fisioterapi, namun tidak
berdasarkan profil gejala, tes toleransi agen mukoaktif dan agonis beta-2
sebagai premedikasi. 15
belum ada studi yang mendukung pemberian rutin pada bronchiectasis non-
fibrosis kistik.15
3. Penatalaksanaan Bedah
yang gagal dengan terapi medis dan menderita gejala klinis yang
27
bronchiectasis adalah menghilangkan area parenkim paru yang rusak
Jaringan paru yang rusak menjadi area reservoir bakteri yang menyebabkan
bedah antara lain: reseksi komplit area yang terlibat, intervensi awal untuk
PROGNOSIS
a. Kelangsungan Hidup
Prognosis pasien bronchiectasis tergantung pada berat-ringannya
serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan
pengobatan secara tepat (konservatif atau pembedahan) dapat
memperbaiki prognosis penyakit.12
Pada kasus-kasus yang berat dan tidak diobati, prognosisnya jelek,
survivalnya tidak akan lebih dari 5-15 tahun. Kematian pasien tersebut
biasanya karena pneumonia, empiema, payah jantung kanan,
hemoptisis dan lain-lain. Pada kasus-kasus tanpa komplikasi bronkitis
kronik berat dan difus biasanya disabilitasnya ringan. 12
b. Kelangsungan Organ
Kelainan pada bronchiectasis biasanya mengenai bronkus dengan
ukuran sedang. Adanya peradangan dapat menyebabkan destruksi
28
lapisan muscular dan elastic dari bronkus serta dapat pula menyebabkan
kerusakan daerah peri bronchial. Kerusakan ini biasanya akan
menyebabkan timbulnya daerah fibrosis terutama pada daerah
peribronkial. 12
29
KESIMPULAN
batuk lama, dahak menahun, batuk darah, dan menurunkan kualitas hidup
penderitanya.
3. Secara morfologi penyakit ini terdiri dari tiga bentuk, yaitu silindris, varikosa,
bronkus dan fibrosis parenkim, menghasilkan dinding bronkus yang lemah dan
paru yang lebih jelas. CT Scan resolusi tinggi mempunyai sensitivitas sebesar
30
DAFTAR PUSTAKA
Napas Atas. Dalam: Kumar V, Cotran RS, Robbins SL (eds). Buku Ajar
Kedokteran EGC.
31
Hill.2008.Page: 1629.
11. Goeminne PC, Scheers H, Decraene A , Seys S, and Dupont LJ. Risk factors
Research. 2012;13:21.
14. Eva P, Pieter CG, Melissa JM, Stefano A, Sara EM, Michael RL. European
Wali S, et al. The Saudi Thoracic Society guidelines for diagnosis and
2017;12:135-61
Yogyakarta
32