Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

GAGAL GINJAL KRONIS


Dosen pengampu : Budi Antoro.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH:
1. ANISA AYU RAHMAWATI 215140106

2. PUTRI AZAHRA 215140107

3. YOVIN ELA ADIJA 215140108

4. ELGA MANDA CLARISSA 215140112

5. DELLA KASTURI SYAM 215140116

6. CINDAI NURUL ULA 215140119

7. OLTIKA IPANDAR 215140120

8. DEVITA AYU SAFITRI 215140133

9. I GEDE SATRIA JAYA 215140135

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala Puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal "Pendidikan Kesehatan
Gagal Ginjal Kronis" ini. Proposal Laporan kegiatan ini disusun dengan maksud untuk
mempermudah para pembaca khususnya para mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Penyakit Kronis yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga proposal ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa proses penyusunan proposal laporan kegiatan ini tidaklah
mudah sehingga memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik
penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, guna penyempurnaan proposal yang selanjutnya.

Semoga proposal laporan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat bermanfaat. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih.

Bandar Lampung, 2024

Penyusun

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar ...........................................................................................................

II. Daftar Isi ...................................................................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................................

B. Tujuan Penyuluhan ...............................................................................................

C. Manfaat Penyuluhan .............................................................................................

D. Satuan Acara Penyuluhan .....................................................................................

E. Lampiran Materi ....................................................................................................

PENUTUP .....................................................................................................................

3
A. LATAR BELAKANG

Gagal ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) adalah gangguan fungsi ginjal
yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat
menyebabkan uremia yaitu retensi cairan dan natrium dan sampah nitrogen lain dalam
darah. (Smeltzer, 2002).

Di negara maju, angka penderita gangguan ginjal tergolong cukup tinggi. Di


Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat dalam 10 tahun. Pada
1990, terjadi 166 ribu kasus GGT (gagal ginjal tahap akhir) dan pada 2000 menjadi 372 ribu
kasus.Angka tersebut diperkirakan terus naik. Pada 2010, jumlahnya diestimasi lebih dari 650
ribu.Selain data tersebut, 6 juta 20 juta individu di AS diperkirakan mengalami GGK
(gagal ginjal kronis) fase awal

(Djoko, 2008)

B. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Ada pun maksud dan tujuan kami mengadakan penyuluhan ini, guna untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Gagal Ginjal Kronis. Dalam penyuluhan ini kami
pun memiliki tujuan umum dan khusus yaitu:

Tujuan umum : Pasien dan keluarga mendapatkan ilmu mengenai Gagal Ginjal Kronis

Tujuan khusus :

1. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai informasi bahaya Gagal Ginjal bagi
masyarakat.

2. Memberdayakan masyarakat dalam menghadapi Gagal Ginjal Kronis.

3. Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam penanganan pencegahan
penyakit Gagal Ginjal Kronis.

4. Mengontrol pola hidup sehat, selama kurang lebih 2 bulan kedepan setelah diadakan
penyuluhan ini.

4
C. MANFAAT

Adapun manfaat yang kami akan berikan pada penyuluhan ini yaitu, pemahaman
masyarakat untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit Gagal Ginjal Kronis. Serta
Membimbing dan mengajak Masyarakat untuk tetap mejaga perilaku hidup sehatnya. Setelah
mengadakan penyuluhan ini kami berharap masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup
sehat agar terhindar dari penyakit Gagal Ginjal Kronis. Kami di sini bertujuan untuk mengajak
masyarakat untuk lebih meningkatkan derajat kesehatannya.

D. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/Tanggal : Senin, 15 Januari

2024 Waktu : 15-20 menit

Tempat/Ruangan : Ruang Melati

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

Pelaksana : Kelompok 1

Topik Penkes : Gagal Ginjal Kronis

a) TUJUAN PENYULUHAN
a. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien dan


keluarga mampu memahami dan mengerti tentang Gagal Ginjal Kronis

b. Tujuan Intruksional Khusus

1. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran dapat


menjelaskan kembali tentang gagal ginjal kronis dengan benar
tanpa melihat leaflet
2. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran dapat
menyebutkan kembali penyebab gagal ginjal kronis dengan
benar tanpa melihat leaflet

5
3. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran dapat
menyebutkan kembali tanda dan gejala gagal ginjal kronis
dengan benar tanpa melihat leaflet
4. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran dapat
menjelaskan kembali pencegahan gagal ginjal kronis dengan
benar tanpa melihat leaflet

KEGIATAN PENYULUHAN

a. Materi : GAGAL GINJAL KRONIS


1. Pengertian Gagal Ginjal Kronis
2. Penyebab Gagal Ginjal Kronis
3. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronis
4. Pencegahan Gagal Ginjal Kronis

b. Langkah-langkah Kegiatan

Langkah Kegiatan

1. Pembukaan - mengucapkan salam


( 5 menit ) - memperkenalkan diri
- menjelaskan tujuan penyuluhan
- kontrak waktu

6
2. Apersif - Mahasiswa menanyakan
( 5 menit ) pengetahuan Masyarakat tentang
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan Gagal Ginjal
Kronis
- Masyarakat memperhatikan dan
menjawab pertanyaan

3. Penyuluhan - Mahasiswa menjelaskan tentang


Gagal Ginjal Kronis meliputi :
( 15 menit )
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan Gagal Ginjal
Kronis

- Mahasiswa memberikan kesempatan


kepada masyarakat untuk bertanya
bila ada penjelasan yang kurang
dipahami
- Masyarakat menanyakan tentang
materi yang belum dipahami

- Mahasiswa menstimulasi
Masyarakat untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
- Masyarakat menjawab pertanyaan
yang diajukan

7
- Mahasiswa menjelaskan kembali
materi yang belum dipahami
- Masyarakat memperhatikan
penjelasan

4. Penutup - Mahasiswa mengajukan beberapa


( 5 menit ) pertanyaan lisan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan Masyarakat
tentang materi yang telah diberikan
- Masyarakat menjawab pertanyaan
yang diajukan

- Mahasiswa menyimpulkan materi


- Masyarakat memperhatikan

- Mahasiswa mengucapkan salam


penutup
- Masyarakat menjawab salam

SUSUNAN ACARA :

07.30-07.35 : Pembukaan
07.35-07.40 : Apersif
07.40-07.55 : Penyajian Materi
07.55-08.00 : Penutup

SARANA PENUNJANG
a. Metode : Penyuluhan, Tanya Jawab
b. Media : Media yang digunakan adalah Leaflet dan Power Point
c. Evaluasi : Tes Lisan
Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada Masyarakat
tentang materi penyuluhan yang telah diberikan. Bila Masyarakat dapat menjawab 50%
dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan berhasil.

8
Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan Gagal Ginjal Kronis? Jelaskan


secara sederhana ?

Dijawab oleh :

2. Apa penyebab Gagal Ginjal Kronis? jelaskan secara


sederhana ? Dijawab oleh :
3. Sebutkan Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronis?

Dijawab oleh :

4. Sebutkan Pencegahan Gagal Ginjal Kronis?

Dijawab oleh :

PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Elga Manda

2. Penyaji Materi : Della, Oltika

3. Fasilitator : Putri Azahra, Cindai, Anisa, Satria

4. Observer : Devita, Yovin

SETTING TEMPAT

9
Keterangan:

moderator

observer

penyaji materi
fasilitator

pasien

RINCIAN TUGAS PERAN

1. Moderator :

a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d. Menyebutkan materi yang akan di berikan

e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan

f. Menuliskan pertanyaan yang di ajukan peserta penyuluhan

g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi

h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

2. Penyuluh/Penyaji Materi :

a. Penyaji materi atau menjelaskan materi selama penyuluhan berlangsung

b. Yang mengerti dan memahami isi materi

10
3. Fasilitator :

a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan

b. Mengatur teknik acara sebelum di mulainya penyuluhan

c. Memotivasi pasien agar berpartisipasi dalam penyuluhan

d. Momotivasi pasien untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan

kesempatan bertanya

e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari pasien

f. Membagikan leaflet kepada pasien di akhir penyuluhan

g. Sebagai pembimbing berjalannya sebuah penyuluhan.

4. Observer :

a. Bertugas untuk mengobservasi jalannya penyuluhan.

b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung.

c. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil penyuluhan.

KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktural

a. Kesiapan Peserta Penyuluhan Peserta siap menerima materi dengan fokus

b. Kesiapan tempat pelaksanaan Ruang perawatan bersih, luas dan kondusif

c. Kesiapan tim penyaji ( Kontrak waktu 30 menit )

d. Kesiapan materi penyaji Meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan
penatalaksanaa Gagal Ginjal Kronis.

e. Kesiapan media (Menggunakan Power Point dan leaflet)

2. Evaluasi Proses

a. Peserta penyuluhan datang pada saat acara tepat waktu.

b. Peserta yang diundang terlihat antusias terhadap materi penyuluhan.

11
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan dari peserta yang datang semuanya
mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan.

d. Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab.

e. Penyuluhan berjalan sesuai rencana.

3. Evaluasi Hasil

a. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali pengertian Gagal Ginjal Kronis

b. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali penyebab Gagal Ginjal Kronis

c. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali tanda gejala Gagal

Ginjal Kronis

d. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali pencegahan Gagal Ginjal
Kronis

e. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali penatalaksanaan Gagal Ginjal
Kronis

SUMBER PUSTAKA
aradero, M., Dayrit, M. W., & Siswadi, Y. 2009. Klien Gangguan Ginjal: Seri
Asuhan Keperawatan. Jakarta: buku kedokteran EGC. Bayhakki. 2013. Seri Asuhan Keperawatan
Klien gagal Ginjal Kronik. Jakarta: buku kedokteran EGC.
Suwitra, K. 2014. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., Simadibrata,
M., Setiyohadi, B., Syam, A.F.(eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi ke-6. Jakarta:
Interna Publishing.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta:
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal
dengan Cerdik dan Patuh. Jakarta.

12
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik

Pengertian Gagal Ginjal Kronik Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus filtration
rate (GFR) (Nahas &Levin, 2010).
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi
penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di dalam darah (Muttaqin dan Sari,2011)

2. Etiologi Gagal Ginjal Kronik

Menurut Muttaqin dan Sari (2011) kondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan Gülük bisa
disebabkan dari ginjal sendiri dan di luar ginjal.
a. Penyakit dari ginjal
1) Penyakit pada saringan (glomerulus): glomerulusnefritis.
2) Infeksi kuman: pyelonefritis, ureteritis.
3) Batu ginjal: nefrolitiasis.
4) Kista di ginjal: polyestis kidney.
5) Trauma langsung pada ginjal.
6) Keganasan pada ginjal.
7) Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur. b. Penyakit umum di luar ginjal
b. Penyakit umum di luar ginjal
1) Penyakit sistemik: diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi.
2) Dyslipidemia.
3) Infeksi di badan: TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis
4) Preeklamsi.
5) Obat-obatan.
6) Kehilangan bnyak cairan yang mendadak (luka bakar).
7) Merokok dan meminum menuman beralkohol yang berlebihan.

3. Manifestasi Klinis Gagal Ginjal Kronik


Menurut perjalanan klinis gagal ginjal kronik:

a. Menurunnya cadangan ginjal pasien asimtomatik, namun GFR dapat menurun


hingga 25% dari normal
b. Insufisiensi ginjal, selama keadaan ini pasien mengalami poliuria dan nocturia,
GFR 10% hingga 25% dari normal, kadar creatinin serum dan BUN sedikit meningkat diatas normal.
c. Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindrom uremik (lemah, latergi. anoreksia, mual, muntah,
nokturia, kelebihan volume cairan (volume overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost,

13
perikarditis, kejang-kejang sampai koma), yang ditandai dengan GFR kurang dari 5-10 ml/ menit, kadar
serum kreatinin dan BUN meningkat tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala. yang komplek.
Gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis
metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, khlorida) (Nurarif dan Kusuma, 2015).

4. Penatalaksaan Gagal Ginjal Kronik

Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu:


a). Konservatif
a. Dilakukan pemeriksaan lab,darah dan urin
b. Observasi balance cairan.
c. Observasi adanya odema
d. Batasi cairan yang masuk
b). Dialysis
Peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus kasus emergency. Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja
yang tidak bersifat akut adalah CAPD (Continues Ambulatori Peritonial Dialysis)

Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakan mesin. Pada
awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
• AV fistule: menggabungkan vena dan arteri
• Double lumen langsung pada daerah jantung (vaskularisasi ke jantung)

c). Operasi
a. Pengambilan batu
b. Transplantasi ginjal.

5. Pencegahan Gagal Ginjal Kronik

1. Menjaga berat badan ideal.


2. Menghentikan kebiasaan merokok, karena kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi ginjal.
3. Mengikui petunjuk dokter dalam mengatur pola makan dan mengonsumsi obat.
4. Hindari konsumsi obat pereda nyeri golongan OAINS yang dapat memperburuk

14
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renalyang progresif dan irreversible. Sebagai
catatan, batas penurunan lungsi ginjal dimana sudah mulai menyebabkan timbulnya gejala adalah
sebesar 75-85%, artinya keluhan gejala akan muncul/elas bila lungsi ginlal sudah dibawah 25%.
Pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis dan pengobatan terhadap
penyakit ginjal spesilik yang merupakan penyebab penyakit ginjal kronik serta dialisis atau
transplantasi ginjal jika sudah teriadi gagal ginjal permanen.

B. Saran

Peran perawat dalam penanganan kasus gagal ginjal kronik sangat penting. Oleh karena itu, seorang
perawat harus memiliki pengetahuan yang luas. serta mampu melakukan perawatan pada klien
maupun edukasi kepada keluarga. Perawat juga dituntut untuk melakukan tindakan profesional
berdasarkan evidence based practice yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi gejala
dan mampu dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perawat dan mahasiswa keperawatan perlu
menambah wawasan dan pengetahuan lebih serta meningkatkan skill dalam perawatan klien dengan
gagal ginjal kronik.

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, M. (2009). Klien Gangguan Ginjal. Jakarta: EGC.

Baughman, D. C. (2000). Keperawatan Medikal-Bedah Buku Saku untuk Brunner dan


Suddarth. Jakarta: EGC.

Brunner & Suddarth, 2000, Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah, Edisi 8. Jakarta:
EGC

Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Muhsin. 2009. Gagal Ginjal Kronik. http://www.pppi.depkes.go.id. Diakses pada tanggal


25 September 2015 pukul 19.05.

Muttaqin, Arif, Sari Kumala. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

15
Price. Sylvia A. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa:
Brahm U. Pendit. Editor. Huriawati Hartanto. Edisi VIL Jakarta: EGC.

Price dan Wilson. 2002. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Smeltzer, S. C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta: EGC.

16

Anda mungkin juga menyukai