DISUSUN OLEH:
1. ANISA AYU RAHMAWATI 215140106
Alhamdulillah, segala Puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal "Pendidikan Kesehatan
Gagal Ginjal Kronis" ini. Proposal Laporan kegiatan ini disusun dengan maksud untuk
mempermudah para pembaca khususnya para mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Penyakit Kronis yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga proposal ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa proses penyusunan proposal laporan kegiatan ini tidaklah
mudah sehingga memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik
penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, guna penyempurnaan proposal yang selanjutnya.
Semoga proposal laporan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat bermanfaat. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
PENUTUP .....................................................................................................................
3
A. LATAR BELAKANG
Gagal ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) adalah gangguan fungsi ginjal
yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat
menyebabkan uremia yaitu retensi cairan dan natrium dan sampah nitrogen lain dalam
darah. (Smeltzer, 2002).
(Djoko, 2008)
Ada pun maksud dan tujuan kami mengadakan penyuluhan ini, guna untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Gagal Ginjal Kronis. Dalam penyuluhan ini kami
pun memiliki tujuan umum dan khusus yaitu:
Tujuan umum : Pasien dan keluarga mendapatkan ilmu mengenai Gagal Ginjal Kronis
Tujuan khusus :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai informasi bahaya Gagal Ginjal bagi
masyarakat.
3. Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam penanganan pencegahan
penyakit Gagal Ginjal Kronis.
4. Mengontrol pola hidup sehat, selama kurang lebih 2 bulan kedepan setelah diadakan
penyuluhan ini.
4
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang kami akan berikan pada penyuluhan ini yaitu, pemahaman
masyarakat untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit Gagal Ginjal Kronis. Serta
Membimbing dan mengajak Masyarakat untuk tetap mejaga perilaku hidup sehatnya. Setelah
mengadakan penyuluhan ini kami berharap masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup
sehat agar terhindar dari penyakit Gagal Ginjal Kronis. Kami di sini bertujuan untuk mengajak
masyarakat untuk lebih meningkatkan derajat kesehatannya.
Pelaksana : Kelompok 1
a) TUJUAN PENYULUHAN
a. Tujuan Umum
5
3. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran dapat
menyebutkan kembali tanda dan gejala gagal ginjal kronis
dengan benar tanpa melihat leaflet
4. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran dapat
menjelaskan kembali pencegahan gagal ginjal kronis dengan
benar tanpa melihat leaflet
KEGIATAN PENYULUHAN
b. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah Kegiatan
6
2. Apersif - Mahasiswa menanyakan
( 5 menit ) pengetahuan Masyarakat tentang
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan Gagal Ginjal
Kronis
- Masyarakat memperhatikan dan
menjawab pertanyaan
- Mahasiswa menstimulasi
Masyarakat untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
- Masyarakat menjawab pertanyaan
yang diajukan
7
- Mahasiswa menjelaskan kembali
materi yang belum dipahami
- Masyarakat memperhatikan
penjelasan
SUSUNAN ACARA :
07.30-07.35 : Pembukaan
07.35-07.40 : Apersif
07.40-07.55 : Penyajian Materi
07.55-08.00 : Penutup
SARANA PENUNJANG
a. Metode : Penyuluhan, Tanya Jawab
b. Media : Media yang digunakan adalah Leaflet dan Power Point
c. Evaluasi : Tes Lisan
Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada Masyarakat
tentang materi penyuluhan yang telah diberikan. Bila Masyarakat dapat menjawab 50%
dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan berhasil.
8
Pertanyaan :
Dijawab oleh :
Dijawab oleh :
Dijawab oleh :
PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Elga Manda
SETTING TEMPAT
9
Keterangan:
moderator
observer
penyaji materi
fasilitator
pasien
1. Moderator :
b. Memperkenalkan diri
2. Penyuluh/Penyaji Materi :
10
3. Fasilitator :
kesempatan bertanya
4. Observer :
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
d. Kesiapan materi penyaji Meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan
penatalaksanaa Gagal Ginjal Kronis.
2. Evaluasi Proses
11
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan dari peserta yang datang semuanya
mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
a. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali pengertian Gagal Ginjal Kronis
b. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali penyebab Gagal Ginjal Kronis
c. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali tanda gejala Gagal
Ginjal Kronis
d. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali pencegahan Gagal Ginjal
Kronis
e. 75% peserta dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali penatalaksanaan Gagal Ginjal
Kronis
SUMBER PUSTAKA
aradero, M., Dayrit, M. W., & Siswadi, Y. 2009. Klien Gangguan Ginjal: Seri
Asuhan Keperawatan. Jakarta: buku kedokteran EGC. Bayhakki. 2013. Seri Asuhan Keperawatan
Klien gagal Ginjal Kronik. Jakarta: buku kedokteran EGC.
Suwitra, K. 2014. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., Simadibrata,
M., Setiyohadi, B., Syam, A.F.(eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi ke-6. Jakarta:
Interna Publishing.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta:
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal
dengan Cerdik dan Patuh. Jakarta.
12
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
Pengertian Gagal Ginjal Kronik Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus filtration
rate (GFR) (Nahas &Levin, 2010).
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi
penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di dalam darah (Muttaqin dan Sari,2011)
Menurut Muttaqin dan Sari (2011) kondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan Gülük bisa
disebabkan dari ginjal sendiri dan di luar ginjal.
a. Penyakit dari ginjal
1) Penyakit pada saringan (glomerulus): glomerulusnefritis.
2) Infeksi kuman: pyelonefritis, ureteritis.
3) Batu ginjal: nefrolitiasis.
4) Kista di ginjal: polyestis kidney.
5) Trauma langsung pada ginjal.
6) Keganasan pada ginjal.
7) Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur. b. Penyakit umum di luar ginjal
b. Penyakit umum di luar ginjal
1) Penyakit sistemik: diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi.
2) Dyslipidemia.
3) Infeksi di badan: TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis
4) Preeklamsi.
5) Obat-obatan.
6) Kehilangan bnyak cairan yang mendadak (luka bakar).
7) Merokok dan meminum menuman beralkohol yang berlebihan.
13
perikarditis, kejang-kejang sampai koma), yang ditandai dengan GFR kurang dari 5-10 ml/ menit, kadar
serum kreatinin dan BUN meningkat tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala. yang komplek.
Gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis
metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, khlorida) (Nurarif dan Kusuma, 2015).
Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakan mesin. Pada
awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
• AV fistule: menggabungkan vena dan arteri
• Double lumen langsung pada daerah jantung (vaskularisasi ke jantung)
c). Operasi
a. Pengambilan batu
b. Transplantasi ginjal.
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renalyang progresif dan irreversible. Sebagai
catatan, batas penurunan lungsi ginjal dimana sudah mulai menyebabkan timbulnya gejala adalah
sebesar 75-85%, artinya keluhan gejala akan muncul/elas bila lungsi ginlal sudah dibawah 25%.
Pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis dan pengobatan terhadap
penyakit ginjal spesilik yang merupakan penyebab penyakit ginjal kronik serta dialisis atau
transplantasi ginjal jika sudah teriadi gagal ginjal permanen.
B. Saran
Peran perawat dalam penanganan kasus gagal ginjal kronik sangat penting. Oleh karena itu, seorang
perawat harus memiliki pengetahuan yang luas. serta mampu melakukan perawatan pada klien
maupun edukasi kepada keluarga. Perawat juga dituntut untuk melakukan tindakan profesional
berdasarkan evidence based practice yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi gejala
dan mampu dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perawat dan mahasiswa keperawatan perlu
menambah wawasan dan pengetahuan lebih serta meningkatkan skill dalam perawatan klien dengan
gagal ginjal kronik.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2000, Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah, Edisi 8. Jakarta:
EGC
Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif, Sari Kumala. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
15
Price. Sylvia A. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa:
Brahm U. Pendit. Editor. Huriawati Hartanto. Edisi VIL Jakarta: EGC.
Price dan Wilson. 2002. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta: EGC.
16