OLEH :
KELOMPOK 3
Pada Remaja
Waktu : 45 menit
Hari/Tgl :
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dapat mengetahui dan
paham tentang dampak media social pada kesehatan mental remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dapat :
a. Mengerti tentang media social
b. Menearapkan pencegahan media social
c. Mengetahui dampak negative media social
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik kegiatan
Menjelaskan penyakit diare dan cara pencegahannya.
2. Sasaran
Remaja SMPN 10 Batam
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Leaflet
Flip chart
F. Tempat
Di SMPN 10 Batam
G. Waktu
Hari/tanggal :
H. Struktur
Keterangan :
: Moderator
: Penyaji
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
J. Uraia Tugas
2. Moderator :
3. Penyaji/presenter :
4. Fasilitator :
penyuluhan.
5. Observer :
kegiatan berlangsung.
K. Susunan Acara
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audience Waktu
1 Moderator :
Pembukaan
- Memberi salam
- Menjawab salam 5 mnt
- Menjelaskan kontrak dan
- Mendengarkan dan memperhatikan
tujuan pertemuan
- Memberi kesempatan pada
presenter untuk menjelaskan
materi
Pelaksanaan
2
Penyaji :
- Memberi kesempatan
audience lain untuk
- Mengemukakan pendapat
memberikan pendapat 5 mnt
Penutup
- Mengemukakan pendapat
Penyaji :
3
Moderator :
- Mendengar dan memperhatikan 3 mnt
- Menyimpulkan hasil diskusi
- Menjawab salam
- Menutup dengan salam
L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi sruktur
penyuluhan dilakukan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
diare
1. Pengertian
Di era modern seperti saat ini, menggunakan smartphone dan media sosial
sudah menjadi rutinitas semua kalangan setiap harinya. Saat ini, media sosial
sangat mempengaruhi kehidupan seseorang dan sudah menjadi kebutuhan serta
bagian dari gaya hidup manusia termasuk pada bagaimana manusia berinteraksi
dengan orang lain (Allen, 2019). Media sosial dapat digunakan oleh semua
kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia pun bisa
dengan mudah mengakses jejaring sosial tersebut. Survey Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2022 untuk melihat profil pengguna internet
di sepanjang tahun 2021-2022, memberikan gambaran bahwa remaja merupakan
pengguna internet tertinggi di Indonesia atau setara dengan 75,50% dari populasi
di Indonesia. Dalam menggunakan media sosial, remaja cenderung rentan
terpengaruh dan terkadang belum mampu memilah aktivitas yang dilakukannya di
dunia maya karena emosi remaja masih belum stabil dan kerap disebut dengan
remaja labil (Aprilia et al., 2020).
2. Tujuan
1. Audience mengerti tentang media social
2. Menearapkan pencegahan media social
3. Mengetahui dampak negative media social
3. Tanda kecanduan media social
Menimbulkan kecanduan
Awalnya, kita membuka media sosial hanya untuk mengisi waktu
luang, mengatasi kebosanan dsb. Namun seiring dengan semakin
seringnya kita membuka media sosial hal ini akan menimbulkan rasa
ketagihan bahkan merasa kurang atau bahkan merasa cemas jika tidak
membuka media sosial dalam seharinya.
Komplikasi
Addiction
Kecanduan bermain media sosial yang parah. Biasanya pengidap
gangguan kejiwaan ini banyak terjadi pada anak – anak
Internet Asperger Syndrom
Gangguan kejiwaan dimana sesorang di antara dunia maya dan dunia
nyata
Voyeurism
Gangguan kejiwaan dimana pada seseorang yang hobi mengintip oranf
lain
Fear Of Missing Out
Bentuk gangguan jiwa pada seseorang dimana ia selalu merasa ingin
mengikuti semua trend di sosmed
4. Cara mengatasi
Selagi kamu bisa mengakses media sosial dari komputer, hapus media
sosial yang kamu punya dari smartphone. Penggunaan media sosial
di smartphone bisa menyita lebih banyak waktu dibanding penggunaan
melalui komputer. Hal ini karena akses yang lebih mudah mengakses
melalui smartphone.
Matikan notifikasi selama kamu bekerja, belajar, atau melakukan hal
penting lainnya.
Berikan jadwal rutin untuk mengakses media sosial. Pastikan kamu
menjalani jadwal dengan sesuai.
Cari kesenangan atau kesibukkan lain di luar media sosial. Seperti
misalnya, mengajak remaja untuk membersihkan rumah, melakukan
aktivitas fisik, hingga berolahraga.
Tinggalkan seluruh gadget di ruangan yang terpisah ketika kamu
berkumpul dengan keluarga.
Kunjungi kerabat dan keluarga secara langsung untuk membuat
hubungan menjadi hangat.