Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAMPAK MEDIA SOCIAL BAGI KESEHATAN MENTAL REMAJA

OLEH :

KELOMPOK 3

 ANANDA SHERLY FITRIANI


 CLARA NANDA AULIA
 EVA
 RAFI FIRMANSYAH
 RIZAD AFANDI
 SEVIAYANTI
 SONIA NATASYA
 WINY PUTRI NAZARA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN MITRABUNDA
BATAM
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sosialisai Dampak Media Social Pada Kesehatan Mental

Pada Remaja

Sasaran : Remaja SMP

Waktu : 45 menit

Tempat : SMPN 10 BATAM

Hari/Tgl :

A. Latar Belakang

Masalah Revolusi media teknologi sebagai gelombang perkembangan


masyarakat dunia, telah mengantarkan dunia yang sesungguhnya sangat luas
tersebut seakan tidak ada jarak. Semenjak ditemukan listrik oleh Thomas Edison,
maka perubahan demi perubahan di bidang teknologi informasi demikian pesat.
Lalu juga ditemukannya media cetak oleh Napoleon Bonaparte, maka gelombang
pengiriman berita dari dan ke daerah lain, bahkan dunia internasional juga
berkembang dengan sangat pesat. Juga ditemukannya alat percakapan dalam
bentuk telepon yang ditemukan oleh Graham Bell, maka jarak untuk bertemu di
dalam komunikasi lisan juga menjadi sangat efektif dan cepat. Kemudian dimulai
dengan ditemukannya gelombang radio oleh Marconi dan kemudian gelombang
audio visual melalui televisi dan terus ditemukannya teknologi internet dengan
berbagai variannya, tentu menjadikan dunia global bukan sekedar hisapan jempol
belaka, akan tetapi telah menjadi keniscayaan yang mengagumkan. Internet
merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai
produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis interaksi sosial baru
yang berbeda dengan interaksi sosial sebelumnya.
Jika pada masa lalu, masyarakat berinteraksi secara face to face
communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi di dalam dunia maya
atau melalui interaksi sosial online. Melalui interaksi sosial online, maka memang
jarak terasa begitu dekat. Internet dapat diibaratkan dengan bumi yang sangat luas,
dengan internet manusia dapat mengakses informasi, ilmu pengetahuan, peristiwa,
kejadian, dan lain-lain yang ada di seluruh bagian dunia, begitupun bumi yang
telah Allah ciptakan agar manusia dapat berpikir, menganalisis, membaca segala
apa yang ada di bumi ini. Media sosial tidak hanya diakses oleh kalangan dewasa,
akan tetapi semua kalangan, bahkan generasi muda memiliki angka hingga 80%
dalam penggunaan media sosial. Dilihat dari segi pertambahan jumlah pengguna
di layanan media sosial, Indonesia menempati posisi ketiga di dunia.9 Perluasan
jaringan sosial bukan pada lingkup kecil, namun juga dalam lingkup yang besar.
Dimulai dari ekonomi, sosial, dakwah, kesehatan dan pendidikan sudah tidak
terlepas dari media sosial.

B. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dapat mengetahui dan
paham tentang dampak media social pada kesehatan mental remaja.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dapat :
a. Mengerti tentang media social
b. Menearapkan pencegahan media social
c. Mengetahui dampak negative media social

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik kegiatan
Menjelaskan penyakit diare dan cara pencegahannya.
2. Sasaran
Remaja SMPN 10 Batam
D. Metode

 Ceramah

 Tanya jawab

E. Media dan Alat :

 Leaflet

 Flip chart

F. Tempat

Di SMPN 10 Batam

G. Waktu

Hari/tanggal :

Jam : 10-10:45 WIB

H. Struktur

Moderator : Ananda Sherly Fitriani

Penyaji : Winy Putri Nazara

Fasilitator : Sonia Natasya, Calara Nanda Aulia, Eva

Observer : Seviayanti , Rafi Firmansyah


I. Setting Tempat

Keterangan :

: Moderator

: Penyaji

: Fasilitator

: Pembimbing (Klinik & Akademik)

: Observer

: Peserta
J. Uraia Tugas

1. Penanggung jawab : Pembimbing klinik dan pembimbing akademik

Tugas : mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2. Moderator :

Tugas : Membuka acara, membuat kontrak waktu, menjelaskan tujuan

acara dan mengatur jalannya penyuluhan yang sedang berlangsung.

3. Penyaji/presenter :

Tugas : menyampaikan materi penyuluhan

4. Fasilitator :

Tugas : memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk aktif selama

penyuluhan.

5. Observer :

Tugas : mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal

sampai akhir meliputi waktu, jumlah peserta dan keaktifannya selama

kegiatan berlangsung.

K. Susunan Acara
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audience Waktu

1 Moderator :

Pembukaan
- Memberi salam
- Menjawab salam 5 mnt
- Menjelaskan kontrak dan
- Mendengarkan dan memperhatikan
tujuan pertemuan
- Memberi kesempatan pada
presenter untuk menjelaskan
materi
Pelaksanaan
2
Penyaji :

- Menggali pengetahuan - Mengemukakan pendapat


audience tentang pengertian
diare
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan memperhatikan 30 mnt
pencegahan diare
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang perilaku
hidup sehat

- Menggali pengetahuan - Menngemukakan pendapat


audience tentang pengertian
diare
- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan dan memperhatikan
- Menjelaskan tentang
pencegahan diare - Mendengarkan dan memperhatikan
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang perilaku - Mengemukakan pendapat
hidup sehat

- Memberi kesempatan pada - Mendengarkan dan memperhatikan

audience untuk bertanya


- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan dan memperhatikan

- Memberi kesempatan
audience lain untuk
- Mengemukakan pendapat
memberikan pendapat 5 mnt

- Melengkapi atau memberikan - Mendengarkan dan memperhatikan


penjelasan atas pertanyaan
audience.

Penutup
- Mengemukakan pendapat
Penyaji :

- Menyimpulkan hasil - Mendengarkan dan memperhatikan


penyuluhan - Mengemukakan pendapat
- Mengajukan pertanyaan pada 2 mnt
audience mengenai materi
yang dibahas untuk - Mendengarkan dan memperhatikan
mengevaluasi pemahaman
audience
- mengemukakan pendapat
- Memberi reinforcement (+)
- Mengucapkan salam

3
Moderator :
- Mendengar dan memperhatikan 3 mnt
- Menyimpulkan hasil diskusi
- Menjawab salam
- Menutup dengan salam

L. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi sruktur

 Undangan untuk audience disebarkan minimal 1 Jam sebelum kegiatan

penyuluhan dilakukan

 Liflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum kegiatan dilakukan

 Flip chart telah selesaikan 1 hari sebelum acara penyuluhan dilakukan


 Mahasiswa selaku panitia kegiatan melakukan tugas dan peran sesuai

dengan yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi Proses

- Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan

- 75% undangan datang tepat waktu

- 75% audience terlibat aktif (mampu mengemukakan pendapatnya, dan

memahami tentang materi yang disampaikan)

- 75% audience mengikuti jalannya kegiatan sampai selesainya penyuluhan

- Panitai kegiatan melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan.

- Kegiatan selesai tepat waktu yang telah ditetapkan.

3. Evaluasi Hasil

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami penyakit diare

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami terjadinya diare

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami cara pencegahan

diare

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami pengoabatan diare


MATERI PENYULUHAN

DAMPAK MEDIA SOSIAL BAGI KESEHATAN MENTAL REMAJA

1. Pengertian
Di era modern seperti saat ini, menggunakan smartphone dan media sosial
sudah menjadi rutinitas semua kalangan setiap harinya. Saat ini, media sosial
sangat mempengaruhi kehidupan seseorang dan sudah menjadi kebutuhan serta
bagian dari gaya hidup manusia termasuk pada bagaimana manusia berinteraksi
dengan orang lain (Allen, 2019). Media sosial dapat digunakan oleh semua
kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia pun bisa
dengan mudah mengakses jejaring sosial tersebut. Survey Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2022 untuk melihat profil pengguna internet
di sepanjang tahun 2021-2022, memberikan gambaran bahwa remaja merupakan
pengguna internet tertinggi di Indonesia atau setara dengan 75,50% dari populasi
di Indonesia. Dalam menggunakan media sosial, remaja cenderung rentan
terpengaruh dan terkadang belum mampu memilah aktivitas yang dilakukannya di
dunia maya karena emosi remaja masih belum stabil dan kerap disebut dengan
remaja labil (Aprilia et al., 2020).

Media sosial memang sangat memudahkan segalanya, dirancang


sedemikian rupa untuk menarik penggunanya agar membuka akun media sosial
secara terus menerus, hingga tak sadar jika media sosial juga memiliki efek buruk
pada penggunanya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Twenge, Spitzberg, &
Campbell, 2019 ) menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial
memiliki kerentanan lebih tinggi untuk mengalami perasaan kesepian (loneliness).
Hal ini disebabkan karena interaksi yang dilakukan oleh remaja melalui media
sosial meminimalisir interaksi mereka secara nyata. Tidak hanya perasaan
kesepian, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat menyebabkan
dampak negatif pada remaja seperti gangguan emosi, kesehatan mental dan
lainnya (Saragih, 2020). Hoaks, ujaran kebencian, pornografi,
sampai cyberbullying juga sangat mudah kita temukan di media sosial serta dapat
berdampak terhadap kondisi psikologis remaja pengguna media sosial.

2. Tujuan
1. Audience mengerti tentang media social
2. Menearapkan pencegahan media social
3. Mengetahui dampak negative media social
3. Tanda kecanduan media social

 Penurunan rasa percaya karena senang membandingkan diri sendiri


dengan orang lain.
 Pengisolasian diri dari lingkungan maupun kerabat.
 Mengalami depresi dan gangguan cemas.
 Mengalami gangguan tidur.
 Penurunan prestasi di sekolah.
 Mengabaikan kondisi kehidupan sosial.

4. Dampak media social


Saat ini, media sosial sudah menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan sehari-hari. Tak dapat dipungkiri bahwa sosial media telah
terintegrasi dengan kuat ke dalam kehidupan, tanpa terkecuali bagi masyarakat
Indonesia baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa hingga yang sudah lanjut
usia. Dengan sosial media. setiap orang dapat menggunakan ponsel mereka
untuk mencari informasi sekaligus tetap terhubung dengan orang lain secara
mudah. Namun dibalik itu semua, sosial media jika tidak digunakan dengan
bijak dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan termasuk kesehatan
mental mulai dari rasa cemas, kurang percaya diri ataukah membanding-
bandingkan diri dengan pencapaian orang lain yang ujung-ujungnya bisa
menimbulkan depresi.

 Dapat mengganggu kualitas tidur


Tidur yang cukup dan berkualitas  berkaitan erat dengan kesehatan
tubuh dan mental secara keseluruhan. Namun tidak jarang kita temui
banyak orang yang berselancar di media sosial sebelum tidurdan ini adalah
kebiasaan yang buruk, karena dengan begitu otak akan merasa segar
sehingga manusia lupa akan waktu tidurnya. Hal tersebut disebabkan
karena cahaya layar gadget mampu meniru sifat alami matahari yang
memberi sinyal pada tubuh bahwa keadaan masih pagi. Selain itu, cahaya
gadget pun dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berfungsi
untuk menimbulkan rasa kantuk.

 Bisa memicu hilangnya rasa percaya diri


Pengguna media sosial dapat menyebabkan hiangnya rasa percaya
diri. Bagaimana ini bisa terjadi ? Di  media sosial, Ketika teman Anda
mengunggah foto tentang kehidupan mewahnya, bukan tidak mungkin
Anda akan merasa insecure atau tidak percaya diri hal ini mungkin dapat
menyebabkan seseorang  cenderung membandingkan hidupnya dengan
orang lain yang  mana hal tersebut dapat menimbulkan keraguan pada diri
sendiri, rasa tidak berharga serta iri hati yang ujung-ujungnya akan
membuat Anda depresi dan mengalami gangguan mental.

 Menimbulkan kecanduan
Awalnya, kita membuka media sosial hanya untuk mengisi waktu
luang, mengatasi kebosanan dsb. Namun seiring dengan semakin
seringnya kita membuka media sosial hal ini akan menimbulkan rasa
ketagihan bahkan merasa kurang atau bahkan merasa cemas jika tidak
membuka media sosial dalam seharinya.

 Dapat memicu terjadinya cyberbullying


Media sosial dapat memberi kesempatan kepada individu untuk
memulai atau menyebarkan desas-desus berbahaya dan menggunakan
kata-kata kasar yang dapat meninggalkan luka emosional yang bertahan
lama bagi orang lain.

 Dapat membuat otak kurang konsentrasi,tidak fokus serta mengurangi


kemampuan daya ingat
Ketika kita menggunakan handphone dalam jangka waktu yang
lama, ini bisa mengganggu kerja sistem otak kita yang membantu dalam
berkonsentrasi. Disamping itu, menghabiskan waktu terlalu banyak pada
gadget akan mengurangi perhatian terhadap aspek-aspek lain dalam suatu
pengalaman yang bisa ditangkap oleh indera kita seperti ketika
mengunjungi suatu tempat, pengguna media sosial cenderung terfokus
pada bagaimana agar mendapatkan foto yang bagus untuk diposting tetapi
melupakan momen-momen yang diambil oleh kedua mata secara
langsung.

 Dampak Buruk Penyalahgunaan Medsos


 Depresi
 Perasaan Sedih
 Anti Sosial
 Bullying
 Pornografi
 Tidak Percaya Diri
 Tanda Dan Gejala
 Narcissistic Personality Disorder
Para penderita NPD biasanya memiliki ciri mengagumi dirinya secara
berlebihan, menganggap orang lain tidak lebih baik darinya, selalu
ingin menjadi pusat perhatian
 Social Climber
Selalu ingin tampil mewah guna menikkan start sosial didunia maya
 Munchausen Syndrome
Sesorang yang gemar mengarang cerita penderitaan hidupnya di media
sosial untuk mendapatkan perhatian dari orang lain

 Komplikasi
 Addiction
Kecanduan bermain media sosial yang parah. Biasanya pengidap
gangguan kejiwaan ini banyak terjadi pada anak – anak
 Internet Asperger Syndrom
Gangguan kejiwaan dimana sesorang di antara dunia maya dan dunia
nyata
Voyeurism
Gangguan kejiwaan dimana pada seseorang yang hobi mengintip oranf
lain
 Fear Of Missing Out
Bentuk gangguan jiwa pada seseorang dimana ia selalu merasa ingin
mengikuti semua trend di sosmed

4. Cara mengatasi
 Selagi kamu bisa mengakses media sosial dari komputer, hapus media
sosial yang kamu punya dari smartphone. Penggunaan media sosial
di smartphone bisa menyita lebih banyak waktu dibanding penggunaan
melalui komputer. Hal ini karena akses yang lebih mudah mengakses
melalui smartphone.
 Matikan notifikasi selama kamu bekerja, belajar, atau melakukan hal
penting lainnya.
 Berikan jadwal rutin untuk mengakses media sosial. Pastikan kamu
menjalani jadwal dengan sesuai.
 Cari kesenangan atau kesibukkan lain di luar media sosial. Seperti
misalnya, mengajak remaja untuk membersihkan rumah, melakukan
aktivitas fisik, hingga berolahraga.
 Tinggalkan seluruh gadget di ruangan yang terpisah ketika kamu
berkumpul dengan keluarga. 
 Kunjungi kerabat dan keluarga secara langsung untuk membuat
hubungan menjadi hangat.

Anda mungkin juga menyukai