OLEH
NAMA :…………………………
NPM :…………………………
A. Latar Belakang
Juvenile delinquency atau perilaku jahat, kejahatan dan kenakalan remaja yang
merupakan gejala sosial yang banyak terjadi. 11 kasus yang menonjol dari tahun 2009 -
2010, jumlah kasus yang termasuk kasus terbanyak diposisi ketiga adalah kasus narkoba.
Narkoba merupakan zat kimia yang mengubah keadaan psikologis seperti perasaan, pikiran,
suasana hati serta perilaku jika masuk kedalam tubuh manusia baik itu dengan dimakan,
dihirup dan lain sebagainya. Semua zat yang terkandung dalam narkoba yang menimbulkan
adiksi (ketagihan) yang pada waktunya akan menjadi ketergantungan.
Menurut Badan Narkotika Nasional (2004), narkoba dibagi menjadi tiga jenis, salah
satunya adalah jenis adiktif lainnya seperti lem. Penyalahgunaan lem merupakan bentuk
kenakalan remaja yang sekarang banyak dijumpai.
Perilaku menghisap lem merupakan bentuk perilaku menyimpang. Lem yang
merupakan bahan untuk perekat suatu benda, disalahgunakan oleh anak remaja untuk
perbuatan yang melanggar norma dan nilai tertentu. Menghisap lem adalah menghirup uap
yang ada dalam kandungan lem tujuannya untuk mendapatkan sensasi tersendiri.
Diluar negeri perilaku menghisap lem dapat juga dijumpai. Salah satunya di negara
Australia, yang terletak di Kota Alice Spring. Dikota-kota besar di Indonesia, salah satunya
kota Kalimantan Timur, perilaku anak remaja menghisap lem dapat dijumpai. Bahwasanya
perilaku ngelem yang terjadi di Balikpapan kota Kalimantan Timur, telah banyak dilakukan
dikalangan Remaja. Balikpapan, aksingelem dikalangan remaja di Balikpapan terus terjadi.
Dalam satu bulan bisa ditemui dua sampai tiga kasus remaja yang kedapatan ngelem.
Tercatan sepanjang 2012 hingga Februari 2013 ada sekitar 31 kasus remaja yang kedapatan
menikmati zat yang merusak tubuh ini.
Menurut Undang-undang No 5 tahun 1997, menyatakan bahwa zat adiktif adalah obat
serta bahan-bahan aktif yang apabila dikomsumsi oleh organisme hidup dapat
mengakibatkan kerja biologi, serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan atau efek ingin menggunakannya secara terus menerus, yang jika dihentikan
mendapat efek lelah yang luar biasa atau rasa sakit luar biasa.
Secara sosial, kenakalan remaja atau juvenile delinquency dalam perilaku menghisap
lem pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,
sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku menyimpang.
Berdasarkan hal di atas maka saya tertarik untuk memberikan penyuluhan pada seluruh
masyarakat di RT 02 / RW 05 Kel. Paya Besar Kec. Batu Benawa tentang pengetahuan
bahaya perilaku menghisap Lem. Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini ini,
masyarakat mengetahui tentang bahaya menghirup lem dan menghindarinya.
B. Analisa Situasi
1. Peserta
Jumlah keseluruhan peserta 23 orang
Pendidikan rata-rata SMP
Umur rata-rata 30-40 tahun
2. Ruangan
Ukuran ruangan 15 x 10 m
Keadaan penerangan dan ventilasi : ruangan terang dan ada ventilasi.
Alat yang tersedia di ruangan : meja, kursi, papan tulis, kipas angin.
3. Penyuluh
Penyuluh adalah mahasiswa dari UNISKA MAB semester V PKIP.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan seluruh masyarakat dapat mengetahui tentang
bahayanya perilaku menghisap lem.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
a. menjelaskan pengertian tentang bahayanya perilaku menghisap lem
b. menjelaskan penyebab tentang bahayanya perilaku menghisap lem
c. menjelaskan tanda dan gejala menghisap lem
d. menjelaskan cara penanganan menghisap lem
e. menjelaskan pencegahan
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi (Terlampir)
2. Sasaran / Target
Sasaran : Seluruh masyarakat di RT 02 / RW 05 Kel. Paya Besar Kec. Batu Benawa
Target : Orang tua pengguna / anak-anak dan remaja penghisap lem.(Faktor risiko)
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Leaflet
b. Laptop (video & PPT)
c. LCD
d. Poster
e. ATK (pulpen, pensil, kertas)
5. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Minggu, 12 Desember 2020
Jam : 15.00 – 16.00
Tempat : Balai Desa, RT 02 / RW 05 Kel. Paya Besar Kec. Batu Benawa
6. Pengorganisasian
Moderator : Rahmi
Presenter : Sari Juwita
Observer : Afriyani
Fasilitator : Armina
Mariza Arfianti
Febri Widya
7. Setting Tempat
E. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu
F. Evaluasi
Sesuai dengan indikator yang ditetapkan, peserta diminta untuk memahami tujuan
instruksional umum dan khusus berdasarkan :
1. Evaluasi Struktur
Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah direncanakan
60 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Pre Planning telah disetujui
Leaflet telah tersedia
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai
selesai
Keluarga masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 6 penyebab
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 5 tanda dan
gejala
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan penatalaksanaan
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 4 cara
pencegahan
G. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
b. Pada acara pembukaan
Membuka acara
Memperkenalkan anggota penyuluh
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
c. Kegiatan inti
Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
Memberikan kesempatan pada penyuluh atas jawaban yang diajukan untuk
menjawab
d. Pada acara penutup
Menyimpulkan dan menutup diskusi
Mengucapkan salam
3. Leader / Co-Leader
Memberikan penyuluhan pada peserta
Melakukan evaluasi
4. Fasilitator
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
Lampiran Materi
Walaupun dihirup hanya sekali, namun efeknya sangat fatal jika telah melewati ambang
batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Menghirup uap lem bisa membunuh dalam seketika
dengan beberapa gejala berikut ini :
a. Kematian mendadak
Kematian mendadak saat menghirup uap bahan kimia pada umumnya disebabkan oleh
sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya yaitu denyut nadi meningkat dan menjadi tidak
teratur. Lalu, beberapa saat kemudian nadi berhenti untuk selamanya.
b. Sesak nafas
Dikalangan anak jalanan, ngelem biasanya dilakukan dengan cara menutup kepala
dengan tas plastic agar uap tak menyebar kemana-mana. Pada saat tubuh sudah
terpengaruh dengan uapnya, mereka jadi tidak bisa melepas plastic sehingga menjadi
tak bernyawa jika tak ada yang menolong.
c. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi bisa mengakibatkan sipenghirup untuk melakukan bunuh diri
dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
d. Asphyxia
Uap yang dihirup juga bisa mengikat oksigen disistem pernapasan dan memicu
asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
Oleh karena itu cara termudah mencegah kematian akibat menghirup lem adalah tidak
memulai menggunakannya sama sekali. Sekali pemakai kecanduan, ia akan memiliki
ketergantungan fisik dan psikologis (yang bisa berlangsung seumur hidup). Dan bagi yang
sudah terlanjur kecanduan, supaya melaporkan diri ke Poskesmas, Rumah Sakit, atau
langsung ke Balai Terapi dan Rehabilitasi yang tersedia.
Daftar pustaka
http://pkugombong.blogspot.com/2009/02/penyalahgunaan-obat-terlarang-napza.html
Soetomo, 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/083/
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.kemenkumham.go.id
%2Fimages%2Ffoto%2F2016%2F06-Juni%2F20160627_-
_infografis_2_penyalahgunaan_narkotika.jpeg&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fkitabelajar.github.io%2Fbelajar%2Fpost%2Fbrosur-anti-narkoba
%2F&tbnid=mx8EKZ45ZI1kgM&vet=12ahUKEwiArLW12N30AhUk_zgGHcHzALAQxiAoA
noECAAQHQ..i&docid=p8ziYjpjtmzIoM&w=1280&h=960&itg=1&q=jauhi%20lem
%20bahaya
%20brosur&hl=id&ved=2ahUKEwiArLW12N30AhUk_zgGHcHzALAQxiAoAnoECAAQHQ
Poster bahaya Narkoba