Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tumbuh Kembang Anak


Sasaran : Klien dan Keluarga
Hari/ tgl : Sabtu, 02 Juni 2022
Pukul : 08.45- 09.15
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Klien

I. Analisis situasi
1.1 Peserta diskusi : Klien dan Keluarga
1.2 Ruangan diskusi : Rumah Klien
1.3 Pemberi materi : Mahasiswa DIII Keperawatan

II. Tujuan
2.1 Tujuan umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit di harapkan
peserta dapat mengetahui dan memahami tahap tumbuh kembang anak.
2.2 Tujuan khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang tumbuh kembang anak,
diharapkan peserta dapat:
a. Memahami pengertian tumbuh kembang anak
b. Memahami aspek tumbuh kembang anak
c. Memahami tahap pertumbuhan dan perkembangan anak

III. Materi
3.1 Pengertian tumbuh kembang anak
3.2 aspek tumbuh kembang anak
3.3 tahap pertumbuhan dan perkembangan anak

IV. Metode Dan Media


4.1Metode : diskusi
4.2Media : leaflet
IV. Kegiatan Diskusi
No Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
.
1 Pembukaan 3 menit  Memberikan  Peserta
leaflet kepada menerima
peserta diskusi. leaflet dan
 Mengucapkan membaca
salam dan  Menjawab
membuka salam
kegiatan diskusi.
2 Pelaksanaan 15  Menyampaikan  Memperhatikan
menit materi yang
akan
didiskusikan.
 Menyampaikan  Memperhatikan
materi diskusi
dan membuat
kesimpulan dari
kegiatan diskusi.

3 Evaluasi 7 menit  Memberikan  Bertanya


kesempatan
pada peserta
untuk bertanya
tentang
materi yang
disampaikan.
 Mendengarkan
 Menjawab
pertanyaan.

4 Penutup 5 menit  Memberikan kes  Mendengarkan


impulan dari
penyuluhan.
 Mengucapkan  Mendengarkan
salam penutup.
 Mengakhiri  Menjawab
pertemuan serta salam
mengucapkan
terima kasih.

VI. Kriteria Evaluasi


6.1 Evaluasi Struktur
a. SAP (materi) dibuat sebelum penyuluhan.
b. Media : leaflet.
c. Peserta hadir di tempat diskusi.
d. Penyelenggaraan diskusi dilaksanakan di rumah klien.
6.2 Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b. Proses penyuluhan berjalan lancar dengan durasi 30 menit dimulai
dari perkenalan, maksud dan tujuan, kontrak waktu sampai selesai.
c. Dari jumlah seluruh peserta ada yang mengajukan pertanyaan kembali
dari penyampaian materi, peserta dinyatakan paham dengan materi
yang di sampaikan.
d. Selama berlangsungnya penyuluhan seluruh peserta kooperatif tidak
ada yang meninggalkan tempat selama acara berlangsung.
6.3 Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang di berikan (ada feedback).
b. Peserta dapat memahami tentang Tumbuh Kembang Anak.

VII. Daftar Pustaka


http://indahkua.blogspot.com/2014/02/7-aspek-perkembangan-balita.html.
MATERI PENYULUHAN TUMBUH KEMBANG ANAK

1. Definisi tumbuh kembang anak

Tumbuh adalah bertambahnya ukuran fisik, seperti berat dan tinggi

badan. Kembang ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh

menjadi lebih kompleks, seperti kemampuan bayi bertambah dari berguling

menjadi duduk, berdiri, dan berjalan.

Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu

bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.

Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan

struktur organ-organ tubuh dan otak. Sedangkan Perkembangan (development)

adalah bertambahnya yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan

adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses

pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut berkembang sedemikian rupa

sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan perkembangan prilaku

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

2. Aspek tumbuh kembang anak

Berikut ini beberapa aspek tumbuh kembang anak :

1. Perkembangan Gerakan (Motorik) Kasar

Gerakan (motorik) kasar adalah semua gerakan yang dapat dilakukan oleh

sebagian besar anggota tubuh dan memerlukan tenaga yang besar. Gerakan

tersebut misalnya tengkurap, merangkak, berjalan, dan berlari.


2. Perkembangan Gerakan (Motorik) Halus

Gerakan (motorik) halus adalah gerakan yang hanya dilakukan oleh

bagian-bagian tubuh tertentu dan memerlukan tenaga sedikit saja.

Misalnya menggunting dan menempel kertas, menggambar, menulis,

gerakan mengambil benda menggunakan jari tangan, dan memasukkan

benda ke dalam botol.

3. Komunikasi Pasif

Anak tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga dan masyarakat.

Oleh karena itu, anak harus melakukan komunikasi dengan orang

disekitarnya. Pada bayi, komunikasi dilakukan secara pasif, yaitu melalui

perubahan raut wajah dan gerakan tubuh. Melalui komunikasi pasif ini,

keadaan bayi dapat dimengerti orang lain.

4. Komunikasi Aktif

Komunikasi aktif silakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat,

berbicara atau bernyanyi. Pada usia di bawah 1 tahun, anak belum dapat

melakukan komunikasi aktif. Kemampuan berkomunikasi aktif ini harus

dilatih secara terus-menerus dengan cara mengenalkan kata-kata dan

selanjutnya anak diminta mengucapkan kata tersebut. Setelah anak dapat

mengenal dan mengucapkan sejumlah kata-kata maka orang tua dapat

melatih anak untuk merangkai kata-kata menjadi kalimat.

5. Perkembangan Kecerdasan (Kognitif)

Kemampuan berpikir anak berkembang melalui kelima indranya, yaitu

mata, telinga, lidah, kulit, dan hidung. Anak dapat melihat berbagai

macam bentuk dan warna, mendengarkan bunyi-bunyian, serta mengenal


macam-macam rasa menggunakan indranya. Daya pikirnya mengenai

segala sesuatu yang ada di sekitarnya pada mulanya masih terbatas pada

hal-hal yang konkrit, yaitu yang dapat dilihat atau dapat dipegang. Melalui

kegiatan bermain, orang tua dapat mengajarkan berbagai konsep secara

bertahap. Misalnya mengenal konsep tentang benda (meja, kursi, piring,

gelas, sendok), konsep warna (merah,kuning, biru), dan konsep bentuk

(bulat, kotak, segitiga). Berdasarkan konsep-konsep baru yang dikenalnya

memungkinkan anak tersebut menggunakan pemikiran yang sifatnya

abstrak. Misalnya konsep sama-berbeda, bertambah-berkurang, dan sebab-

akibat.

6. Kemampuan Monolong Diri Sendiri

Pada awal kehidupannya, seorang bayi masih bergantung pada orang lain

untuk memenuhi semua kebutuhannya. Bayi harus digendong jika ibunya

ingin mengajaknya melihat pemandangan di luar rumah. Ibu harus

memberi ASI atau menyuapi bubur ketika lapar. Ketika usia anak semakin

bertambah, kemampuan melakukan gerakan juga semakin baik, misalnya

kemampuan berdiri dan berjalan. Setelah mempunyai kemampuan

tersebut, sudah saatnya anak dilatih kemandiriannya. Kebiasaan

menggendong harus mulai dikurangi sehingga anak semakin terampil

berjalan. Dengan demikian, otot-otot kakinya juga semakin kuat.

Kemandirian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga perlu dilatih

secara bertahap.
7. Perkembangan Sosial

Biasanya seorang bayi sehari-hari bersama orang tuanya. Seiring

bertambah umurnya sebagai orang tua memiliki kewajiban untuk

mengajak anak untuk bermain bersama teman-temannya. Entah hanya

bermain main-mainan atau lain sebagainya. Sosialisasi awal tersebut akan

berdampak baik pada anak, namun orang tua harus berhati-hati dan

menjaga anak dalam memilih permainan yang baik untuknya. Sebaiknya

selalu jaga anak sewaktu bermain bersama temannya. Perlu pula

dikenalkan aturan-aturan sopan santun dan disiplin. Pengalaman memiliki

banyak teman akan memperoleh pengalaman yang semakin luas dan

semakin banyak karakter yang ia akan kenal.

3. Tahap tumbuh kembang anak

Berikut tahap pertumbuhan anak :

1. Masa perinatal mulai dari konsepsi sampai lahir. Pada masa ini terjadi

tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi

mengalami deferenisasi yang berlangsung cepat hinggga terbentuk

organorgan tubuh yang berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu

waktu 9 bulan didalam kandungan. Masa kombrio berlangsung sejak

konsepsi sampai umur 8 minggu (ada yang mengatakan sampai 12

minggu). Pada saat ini terbentuk organ-organ yang sangat peka terhadap

lingkungan. Pada msa fetus ini, terjadi percepatan pertumbuhan,

pembentukan jasad manusia 12 yang sempurna, dan organ-organ tubuh

yang telah terbentuk mulai berfungsi. Sedangkan pada masa fetus lanjut,
pertumbuhan berlangsung pesat dan berkembang fungsi organ-organ

tubuh.

2. Pada masa neonatal, terjadi adaptasi lingkungan dari kehidupan intrauteri

ke kehidupan ektrauteri dan terjadi perubahan siklus darah. Organ-organ

tubuh berfungsi sesuai tugasnya di dalam kehidupan ektrauteri. Pada masa

7 hari pertama (neonatal dini), bayi harus mendapatkan perhatian khusus,

karena angka kematia pada masa bayi ini tinggi.

3. Pada masa bayi dan masa anak dini, pertumbuhan anak pesat walaupun

kecepatan telah mengalami deselerasi dan proses maturasi yang

berlangsung, terutama sistem saraf.

4. Pada masa anak prasekolah, kecepatan pertumbuhan lambat dan

berlangsung stabil (plateau) pada masa ini terdapat kecepatan

perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. Aktifitas fisik bertambah serta

keterampilan dan proses fikir meningkat.

5. Pada masa praremaja, anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa

remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan

transisi dari masa anak ke dewasa, pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat

badan, tinggi badan dan juga pertumbuhan yang pesat pada alat-alat

kelamin dan timbul tanda-tanda seks sekunder.

Tahap perkembangan anak menurut umur sebagai berikut :

1. Umur 0-3 bulan :

a. Mengangkat kepala setinggi 45⁰.

b. Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.

c. Melihat dan menatap wajah anda.


d. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.

e. Suka tertawa keras.

f. Bereaksi terkejut terhadap suara keras.

g. Bereaksi tersenyum ketika diajak bicara atau tersenyum.

h. Mengenal ibu dengan pengelihatan, penciuman, pendengaran, kontak.

2. Umur 3-6 bulan :

a. Berbalik dari telungkup ke terlentang.

b. Mengangkat kepala setinggi 90⁰.

c. Mempertahankan posisi kepala tatap tegak dan stabil.

d. Menggenggam pensil.

e. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya memegang tangannya

sendiri.

f. Berusaha memperluas pandangan.

g. Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.

h. Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.

i. Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain

sendiri.

3. Umur 6-9 bulan :

a. Duduk (sikap tripoid-sendiri).

b. Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan.

c. Merangakak meraih mainan atau mendekati seseorang.

d. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainnya.

e. Memungut 2 benda, masing-masing tangan memegang 1 benda pada

saat bersamaan.
f. Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup.

g. Bersuara tanpa arti, mamama, dadada, tatata.

h. Mencari mainan atau benda yang dijatuhkan.

i. Bermain tapuk tangan atau ciluk ba.

j. Bergembira dengan melempar benda.

k. makan kue sendiri.

4. Umur 9-12 bulan :

a. Mengangkat benda keposisi berdiri.

b. Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan dengan kursi.

c. Dapat berjalan dengan dituntun.

d. Mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan yang diingikan.

e. Menggenggam erat pensil.

f. Memasukkan benda ke mulut.

g. Mengulang menirukan bunyi ynag didengar.

h. Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.

i. Mengekplorasikan sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja.

j. Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan .

k. Senang diajak main “ciluk ba”.

l. mengenal anggota keluarga, takut pada orang lain yang belum dikenal.

5. Umur 12-18 bulan :

a. Berdiri sendiri tanpa berpegangan.

b. Membungkuk memungut permainan kemudian berdiri kembali.

c. Berjalan mundur 5 langkah.


d. Memanggil ayah dengan kata “papa” memanggil ibu dengan kata

“mama”.

e. Menumpuk 2 kubus.

f. Memasukkan kubus di kota.

g. Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak

bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu.

h. Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing.

6. Umur 18-24 bulan :

a. Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.

b. Berjalan tanpa terhuyung-huyung.

c. Bertepuk tangan, melambai-lambai.

d. Menumpuk 4 buah kubus.

e. Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.

f. Menggelindingkan bola kearah sasaran.

g. Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti.

h. Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga.

i. Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri.

7. Umur 24-36 bulan :

a. Jalan naik tangga sendiri.

b. Dapat bermain dan menendang bola kecil.

c. Coret-coret pensil pada kertas.

d. Baca dengan baik menggunakan 2 kata.

e. Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.


f. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau

lebih 18.

g. Membantu memungut mainan sendiri atau mengangkat piring jika

diminta.

h. Melepaskan pakaian sendiri.

8. Umur 36-48 bulan :

a. Berdiri 1 kaki 2 detik.

b. Melompat kedua kaki diangkat.

c. Menggayuh sepeda roda tiga.

d. Menggambar garis lurus.

e. Menumpuk 8 kubus.

f. Mengenal 2-4 warna.

g. Menyebut nama umur dan tempat.

h. Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan.

i. Mendengarkan cerita.

j. Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.

k. Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan.

l. Mengenakan sepatu sendiri.

m. Mengenakan celana panjang, kemeja, dan baju.

9. Umur 48-60 bulan :

a. Berdiri satu kaki 6 detik.

b. Melompat-lompat satu kaki.

c. Menari.

d. Menggambar tanda silang.


e. Menggambar lingkaran.

f. Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.

g. Mengancing baju atau pakaian boneka.

h. Menyebut nama lengkap tanpa dibantu.

i. Senang bertanya tentang sesuatu.

j. Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.

k. Bicaranya mudah dimengerti.

l. Bicara membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran dan

bentuknya.

m. Menyebut angka dan menghitung jari.

n. Menyebut nama-nam hari.

o. Berpakaian sendiri tanpa bantuan.

p. Bereaksi tenang dan tanpa rewel ketika ditinggal ibu.

10. Umur 60-72 bulan :

a. Berjalan lurus.

b. Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.

c. Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap.

d. Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.

e. Menggambar segi empat.

f. Mengerti arti lawan kata.

g. Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.

h. Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan

kegunaannya.

i. Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10.


j. Mengenal warna-warni.

k. Mengungkapkan simpati.

l. Mengikuti aturan permainan.

m. Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

Anda mungkin juga menyukai