KELOMPOK 3
Cinda Oktaria (221211992)
Dina Lorenza (221211996)
Fathur Syukri (221211999)
Muhammad Ismail (221212010)
Rendi Alfikri R.(221212026)
Dosen Pengampu
Ns. Fitri Wahyuni.S,M.Kep.,Sp.Kep.An
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas dan
menjadi lebih aktif melalui pengalaman bermain, dan anak dapat beradaptasi dengan
lingkungan dan bergaul dengan teman sebayanya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain, anak diharapkan :
a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
D. Metode
1. Ceramah
2. Bermain bersama
F. Sasaran
Anak pada usia Todler
H. Lampiran Materi
PROSES PELAKSANAAN
I. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Muhammad Ismail
Moderator : Dina Lorenza
Penyaji : Rendi Alfikri Rahman
Observer : Fathur Syukri
Fasilitator : Cinda Oktaria
J. Urauian Tugas
a. Moderator
Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
Menyepakati Bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audiens
Menyampaikan kontrak waktu
Merangkum semua audiens sesuai kontrak
Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
Menganalisi penyajian
b. Penyaji
Bertanggung jawab memberikan penyuluhan
Memahami topik penyuluhan
Mengexplore pengetahuan audien tentang bermain
Menjelaskan manfaat dan macam-macam permainan pada anak usia Toddler
c. Fasilitator
Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara
Memperhatikan presentasi dari penyajian dan memberi kode pada moderator
jika ada ketidak sesuaian dengan dibantu oleh observer
Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi,baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
Membagikan leaflet di akhir acara
d. Observer
Mengoreksi kesesuain penyuluhan dengan jadwal dan target
Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
K. Setting Tempat
Keterangan:
: Penanggung Jawab
: Moderator
: Penyaji
: Peserta penyuluhan/audiens
: Fasilitator
L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan hadir 90% dari jumlah sasaran penyuluhan
b. Media dan alat tersedia dan berfungsi dengan baik
c. Tempat penyuluhan memadai dengan jumlah peserta penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan tepat waktu dan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
b. Peserta antusias dan termotivasi mengikuti peyuluhan
c. Peserta tidak keluar masuk, tenang dan tertib pada saat penyuluhan
d. Peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan sampai selesai dan tidak meninggalkan
ruangan sebelum kegiatan penyuluhan selesai
3. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
a. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian bermain
b. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan manfaat dan macam-macam
permainan pada anak usia toddler
Lampiran Materi
A. Pengertian Bermain
Anak usia dini adalah bayi yang baru lahir sampai dengan usia genap 6 tahun.
Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini agar bisa tumbuh
dan berkembang secara optimal maka diperlukan suatu rangsangan atau stimulus
yang tepat. Salah satu rangsangan yang dibutuhkan adalah kegiatan bermain, karena
sejatinya bermain adalah dunia anak yaitu dunia yang penuh dengan spontanitas dan
menyenangkan. Bermain merupakan sarana belajar bagi anak dan sekaligus menjadi
kegiatan pembelajaran untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak.
B. Manfaat dan macam-macam permainan pada anak usia toddler
- Manfaat
1. Belajar memecahkan masalah
Saat bermain, ada kalanya anak menghadapi kesulitan. di saat itulah anak
terlatih untuk memecahkan masalah dan mencari solusi untuk situasi yang
dihadapi bahkan anak bisa terlatih untuk berdiskusi hingga berdebat dengan
temannya terkait solusi sebuah masalah.
2. Mengembangkan rentang konsentrasi
Ketika bermain anak tidak hanya bersenang-senang saja, ia juga tengah belajar
sesuatu dari permainan itu seperti mengembangkan kemampuan sensor
motorik, logika berfikir, konsentrasi, maupun ketekunannya.
3. Membangun kecerdasan sosial emosional
Bermain juga membantu anak berinteraksi dengan baik bersama teman-
temannya. Tak hanya itu mereka juga mengasah kemampuan sosial dan
emosional ketika menghadapi teman baru atau situasi yang belum pernah
dihadapi sebelumnya.
4. Belajar terampil dalam berbahasa dan berkomunikasi
Lewat bermain anak-anak belajar untuk menguasai bahasa dan berbicara.
Tahapan ini adalah awal untuk belajar lebih banyak lagi hal lainnya. lewat
bermain anak-anak mengenal kosa kata baru dan belajar bagaimana
berkomunikasi dengan temannya
5. Belajar berorganisasi
Permainan seringkali mengehendaki adanya peran yang berbeda, oleh karena
itu dalam permainan anak-anak dapat belajar berorganisasi sehubungan dengan
penentuan siapa yang akan menjadi apa. Dengan permainan anak-anak dapt
belajar bagaimana membuat peran yang harmonis dan melakukan kompromi.
6. Meningkatkan potensi rasa percaya diri
Bermain menyediakan kesempatan pada anak-anak mengatasi situasi.
Kemampuan ini akan membentuk rasa kompeten dan berhasil. Perasaan
mampu ini dapat pula mengembangkan percaya diri anak-anak. selain itu anak-
anak dapat membandingkan kemampuan pribadinya dengan temannya
sehingga dia dapat memandang dirinya lebih wajar atau (mengembangkan
konsep diri yang realistis).
7. Bermain mendorong kreativitas dan mendukung anak untuk berkhayal dan
berimajinasi.
8. Bermain memungkinkan anak “mencoba” dan mempraktikan kecakapan baru
atau kecakapan yang dibutuhkan agar bisa memenuhi di sekitarnya.