Anda di halaman 1dari 9

TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah


Keperawatan Anak Sakit Kronis dan Terminal

KELOMPOK 3
Cinda Oktaria (221211992)
Dina Lorenza (221211996)
Fathur Syukri (221211999)
Muhammad Ismail (221212010)
Rendi Alfikri R.(221212026)

Dosen Pengampu
Ns. Fitri Wahyuni.S,M.Kep.,Sp.Kep.An

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MERCUBAKTIJAYA
2023/2024
A. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak
sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih, dan lain-lain. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk
kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. (Donna L Wong, 2003)
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya
dan juga emosinya karna mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaan dan
pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenanga
ini mereka mengenal sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang
mendapatkan kesempatan bermain.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas dan
menjadi lebih aktif melalui pengalaman bermain, dan anak dapat beradaptasi dengan
lingkungan dan bergaul dengan teman sebayanya.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain, anak diharapkan :
a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri

C. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian bermain
2. Macam-macam permainan pada anak usia Todler

D. Metode
1. Ceramah
2. Bermain bersama

E. Media dan Alat


1. Mic
2. Speaker
3. Laptop
4. Infocus
5. Lembar gambar ular tangga
6. Balok dan perlengkapannya
7. Kursi
8. Ppt
9. leaflet

F. Sasaran
Anak pada usia Todler

G. Waktu dan tempat


Hari/tanggal :
Tempat : Puskesmas Nanggalo

H. Lampiran Materi

PROSES PELAKSANAAN

No waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


1. 5 Menit Persiapan :
- Mempersiapkan ruangan
- Mempersiapkan alat-alat
- Mempersiapkan anak dan
keluarga
2. 10 Menit Pembukaan : Menjawab salam,
- Memberi salam mendengar,
- Memperkenalkan Kelompok memperhatikan dan
- Menyapa peserta mengemukakan pendapat
- Membuat kontrak waktu
kegiatan
- Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
3. 20 Menit Pelaksanaan : Menyimak,
- Memberikan dan menjelaskan mendengarkan, bermain
materi tentang pengertian bersama dengan antusias
bermain dan mengungkapkan
- Memberi dan menjelaskan perasaannya
materi tentang macam-macam
permainan pada anak usia
Todler
- Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain,
menjelaskan cara permainan
- Mengajak anak bermain
- Mengevaluasi respon anak
dan keluarga
4. 5 Menit Penutup : Menjawab salam
- Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
- Menyampaikan ucapan
terimakasih atas perhatian dan
waktu yang telah diberikan
- Mengucapkan salam penutup

I. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Muhammad Ismail
Moderator : Dina Lorenza
Penyaji : Rendi Alfikri Rahman
Observer : Fathur Syukri
Fasilitator : Cinda Oktaria

J. Urauian Tugas
a. Moderator
 Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
 Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
 Menyepakati Bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audiens
 Menyampaikan kontrak waktu
 Merangkum semua audiens sesuai kontrak
 Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
 Menganalisi penyajian

b. Penyaji
 Bertanggung jawab memberikan penyuluhan
 Memahami topik penyuluhan
 Mengexplore pengetahuan audien tentang bermain
 Menjelaskan manfaat dan macam-macam permainan pada anak usia Toddler

c. Fasilitator
 Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara
 Memperhatikan presentasi dari penyajian dan memberi kode pada moderator
jika ada ketidak sesuaian dengan dibantu oleh observer
 Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi,baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
 Membagikan leaflet di akhir acara

d. Observer
 Mengoreksi kesesuain penyuluhan dengan jadwal dan target
 Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
 Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

K. Setting Tempat

Keterangan:
: Penanggung Jawab

: Moderator
: Penyaji

: Peserta penyuluhan/audiens

: Fasilitator

L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan hadir 90% dari jumlah sasaran penyuluhan
b. Media dan alat tersedia dan berfungsi dengan baik
c. Tempat penyuluhan memadai dengan jumlah peserta penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan tepat waktu dan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
b. Peserta antusias dan termotivasi mengikuti peyuluhan
c. Peserta tidak keluar masuk, tenang dan tertib pada saat penyuluhan
d. Peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan sampai selesai dan tidak meninggalkan
ruangan sebelum kegiatan penyuluhan selesai
3. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
a. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian bermain
b. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan manfaat dan macam-macam
permainan pada anak usia toddler
Lampiran Materi

TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK

A. Pengertian Bermain
Anak usia dini adalah bayi yang baru lahir sampai dengan usia genap 6 tahun.
Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini agar bisa tumbuh
dan berkembang secara optimal maka diperlukan suatu rangsangan atau stimulus
yang tepat. Salah satu rangsangan yang dibutuhkan adalah kegiatan bermain, karena
sejatinya bermain adalah dunia anak yaitu dunia yang penuh dengan spontanitas dan
menyenangkan. Bermain merupakan sarana belajar bagi anak dan sekaligus menjadi
kegiatan pembelajaran untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak.
B. Manfaat dan macam-macam permainan pada anak usia toddler
- Manfaat
1. Belajar memecahkan masalah
Saat bermain, ada kalanya anak menghadapi kesulitan. di saat itulah anak
terlatih untuk memecahkan masalah dan mencari solusi untuk situasi yang
dihadapi bahkan anak bisa terlatih untuk berdiskusi hingga berdebat dengan
temannya terkait solusi sebuah masalah.
2. Mengembangkan rentang konsentrasi
Ketika bermain anak tidak hanya bersenang-senang saja, ia juga tengah belajar
sesuatu dari permainan itu seperti mengembangkan kemampuan sensor
motorik, logika berfikir, konsentrasi, maupun ketekunannya.
3. Membangun kecerdasan sosial emosional
Bermain juga membantu anak berinteraksi dengan baik bersama teman-
temannya. Tak hanya itu mereka juga mengasah kemampuan sosial dan
emosional ketika menghadapi teman baru atau situasi yang belum pernah
dihadapi sebelumnya.
4. Belajar terampil dalam berbahasa dan berkomunikasi
Lewat bermain anak-anak belajar untuk menguasai bahasa dan berbicara.
Tahapan ini adalah awal untuk belajar lebih banyak lagi hal lainnya. lewat
bermain anak-anak mengenal kosa kata baru dan belajar bagaimana
berkomunikasi dengan temannya
5. Belajar berorganisasi
Permainan seringkali mengehendaki adanya peran yang berbeda, oleh karena
itu dalam permainan anak-anak dapat belajar berorganisasi sehubungan dengan
penentuan siapa yang akan menjadi apa. Dengan permainan anak-anak dapt
belajar bagaimana membuat peran yang harmonis dan melakukan kompromi.
6. Meningkatkan potensi rasa percaya diri
Bermain menyediakan kesempatan pada anak-anak mengatasi situasi.
Kemampuan ini akan membentuk rasa kompeten dan berhasil. Perasaan
mampu ini dapat pula mengembangkan percaya diri anak-anak. selain itu anak-
anak dapat membandingkan kemampuan pribadinya dengan temannya
sehingga dia dapat memandang dirinya lebih wajar atau (mengembangkan
konsep diri yang realistis).
7. Bermain mendorong kreativitas dan mendukung anak untuk berkhayal dan
berimajinasi.
8. Bermain memungkinkan anak “mencoba” dan mempraktikan kecakapan baru
atau kecakapan yang dibutuhkan agar bisa memenuhi di sekitarnya.

- Macam-macam permainan usia anak toddler


1. Susun balok
Menyusun balok hingga membentuk suatu benda atau bangunan bisa menjadi
permainan yang menyenangkan. Mainan anak 2 tahun ini tidak hanya
membantu Si Kecil mengembangkan imajinasinya, tetapi juga melatih
motorik halus dan kemampuannnya dalam memecahkan masalah. Selain itu,
permainan susun balok juga dapat membantu Si Kecil mengenal berbagai
bentuk maupun pola benda-benda di sekitarnya, seperti bulat, segitiga, atau
persegi.
2. Puzzle
Tidak hanya untuk orang dewasa, puzzle juga bisa menjadi mainan anak usia
2 tahun. Bedanya, permainan puzzle untuk anak didesain dengan bentuk yang
lebih sederhana dan berukuran lebih besar. Untuk memainkannya, Si Kecil
harus menyatukan potongan-potongan puzzle. Dengan bermain puzzle, Si
Kecil akan terbiasa untuk memecahkan masalah sesuai solusi yang ia
pikirkan. Tak hanya itu, bermain puzzle juga dapat melatih motorik halus,
terutama di tangan dan jemarinya.
3. Plastisin
Kreativitas anak juga bisa diasah dengan bermain plastisin. Mainan anak 2
tahun ini akan mendorong Si Kecil untuk mengeksplorasi imajinasinya
dengan menciptakan berbagai bentuk, seperti makanan, binatang, atau benda
lainnya. Selain melatih kreativitas dan imajinasi, kegiatan meremas dan
membentuk plastisin juga dapat melatih kekuatan motorik Si Kecil. Dengan
begitu, ia akan lebih mudah memegang benda sendiri, termasuk memegang
sendok untuk makan.
4. Bermain peran
Anak adalah peniru ulung. Hal ini tergambarkan dari polah tingkat Si Kecil
dalam menirukan Bunda dan Ayah. Meskipun Si Kecil mungkin belum fasih
berbicara atau berekspresi layaknya orang dewasa, ia sudah bisa
memerhatikan dan menirukan orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, Si
Kecil akan sangat senang jika Bunda dan Ayah mengajaknya bermain peran
atau memberikannya mainan anak 2 tahun yang bisa mendukung imajinasinya
tersebut. Bunda bisa membelikannya boneka, mobil-mobilan, atau peralatan
masak lalu bermain menggunakan benda-benda itu. Sebuah penelitian bahkan
menyatakan bahwa bermain peran mampu meningkatkan kemampuan
berbahasa anak, selain mengasah imajinasi dan kreativitasnya.
5. Menggambar
Di usia 2 tahun, sebagian besar anak-anak senang mencoret-coret atau
menggambar apapun yang ia pikirkan. Kegiatan ini biasanya ia lakukan di
mana pun, termasuk di tembok.
Nah, agar Si Kecil bisa menuangkan imajinasinya di media yang tepat, Bunda
dan Ayah bisa memberikannya buku gambar atau kertas kosong, sekaligus alat
untuk menggambar, seperti krayon atau spidol yang sesuai dengan usia Si
Kecil.
Meskipun terlihat sederhana, memberikan mainan anak 2 tahun ini akan
membantu Si Kecil menuangkan imajinasinya serta mengasah kreativitas,
kemampuan berseni, dan motorik halusnya.
6. Bermain alat musik pukul
Pada usia ini, Si Kecil mungkin belum siap untuk kursus alat musik dengan
tingkat kesulitan yang tinggi. Namun, Bunda dan Ayah tetap bisa
mengenalkan Si Kecil dengan alat-alat musik sederhana, seperti gendang.
Mengenalkan alat musik pukul secara dini pada anak usia 2 tahun dapat
merangsang pendengaran dan kemampuan motorik halusnya. Selain itu,
bermain alat musik pukul juga dapat mengasah imajinasinya, misalnya Si
Kecil mulai membuat lagu dengan bantuan alat musik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai