Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 0-6 Bulan

Untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Keperawatan Anak


di Ruang Aster RSD dr.Soebandi Jember

Disusun Oleh :

PRILIANSARI FAJRISAH EFFENDY 1801031034

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema : Terapi Bermain


Sasaran : An. A
Hari/Tanggal : Rabu/19 Desember 2018
Waktu : 13.00-13.15 WIB (15 menit)
Tempat : Di ruang Aster

A. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya
dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya
dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan
kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak
yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang
lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang terapi bermain, pasien dan
keluarga pasien mampu memberikan permainan yang sesuai dengan usia anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang terapi bermain, pasien dan
keluarga pasien mampu melakukan:
a. Bisa merasa tenang selama dirawat.
b. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
c. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
C. Materi (terlampir)
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. Media dan Alat Pengajaran
1. Mainan
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Nama Tujuan Kegiatan Pelatih Kegiatan Metode
Kegiatan Peserta
1. 2 Pembukaa 1. Peserta 1. Membuka Menjawab Cerama
menit n memahami penyuluhan salam h
tujuan dengan Mendengark Singkat
diadakannya mengucapka an dan
penyuluhan n salam memperhatik
2. Peserta 2. Memperken an
memahami alkan diri
informasi 3. Menyampai
mengenai kan tujuan
waktu dan penyuluhan
metode 4. Menyampai
penyuluhan kan waktu
yang
dibutuhkan
selama
penyuluhan
5. Menyampai
kan tata
tertib
selama
penyuluhan
2. 10 Penyampa 1. Peserta Menjelaskan Mendengark Cerama
ian isi mengetahui materi tentang an dan h
materi tentang manfaat dan cara memperhatik
manfaat dan permainan. an
cara
permainan
3. 3 Demonstr 1. Memprak Mengajak anak Berpartisipas Demons
menit asi tikkan bermain i aktif dalam trasi
dan bersama dan kegiatan
mengajak mengevaluasi demonstrasi
anak respon anak
bermain

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (Alat Peraga)
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan
c. Selama penyuluhan peserta aktif melakukan demonstrasi
3. Evaluasi Hasil Akhir Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Menyebutkan tentang manfaat bermain
b. Mempraktikkan cara bermain
MATERI
A. Definisi
Bermain adalah cara anak untuk berekspresi dan sering juga disebut pekerjaan
pada masa kanak-kanak. Saat anak bergerak itu merupakan bagian dari
perkembangan. Anak belajar mengkomunikasikan perasaannya melalui permainan.
Salah satu cara anak untuk mempersiapkan tugas kognitif yang lebih kompleks dalam
memecahkan masalah dan pemikiran abstrak adalah melalui bermain. Anak dapat
belajar mengontrol diri, menguasai diri dan juga meningkatkan harga diri anak. Terapi
bermain fokus untuk membantu anak untuk mengungkapkan emosional, perasaan, dan
masalah yang dihadapi ( Potts dan Mandleco, 2007).
B. Keuntungan
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain (Rohmah, 2012):
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
C. Macam-macam bermain (Wong et all 2009 dalam Ningrum 2015).
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa
yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play). Perhatian pertama anak
pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan,
mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-
kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play). Pada anak umur 3 tahun dapat
menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik

Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini.
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
D. Alat permainan edukatf (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus. Contoh
alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali,
dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan : alat permainan yang
dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.

E. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
F. Bentuk-bentuk permainan
1. Usia 0 – 6 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.


b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.


b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak
mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,
kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret,
krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat-alat untuk menggambar.


b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,
mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.

8. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

G. KEUNTUNGAN BERMAIN
1. Membuang energi ekstra.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh seperti tulang otot dan organ-
organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya
6. Meningkatkan daya kreativitas.
7. Mendapatkan kesempatan untuk menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
8. Cara untuk mengatasi kemarahan kekawatiran iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk belajar bergaul dengan orang atau anak lainnya.
10. Kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah ataupun yang menang dalam bermain.
11. Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan aturan.
12. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya,

H. FUNGSI BERMAIN DI RUMAH SAKIT


1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang asing.
2. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol.
3. Membantu mengurangi stres terhadap perpisahan.
4. Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian tubuh fungsinya dan
penyakit.
5. Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan
serta prosedur medis.
6. Memberi peralihan (distraksi) dan relaksasi.
7. Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan yang asing.
8. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengeksplorasi perasaan.
9. Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap sikap yang positif
terhadap orang lain.
10. Memberi cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat.
11. Memberi cara untuk mencapai tujuan therapeutic.

Tabel 1. Permainan Sesuai Usia


Usia Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Perilaku Sosial
4 bln Mainan gantung Mainan gantung Mainan yang
mengeluarkan
suara cilukba, kiss-
8 bln Mainan yang dapat Mainan yang Mainan yang bye, mata genit
dipegang dan dapat dipegang mengeluarkan
digerakkan dan digerakkan suara
12 bln Bermain Menara balok / Bermain Menyanyi lagu Bermain puzzle
jelly (berwarna-warni) Melewati sederhana sederhana
terowongan
18 bln Bermain membentuk Bermain dengan Menebak nama- Bermain petak
Playdough benda yang nama hewan dan umpet
dapat ditarik dan benda (pada
di dorong gambar atau
video interaktif)
24 bln Mewarnai dan Bermain bola Membacakan Lomba memakai
menggambar (dapat ditendang buku cerita pakaian dan
dan dilempar) bergambar sikat gigi
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, K., et al.2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak Prasekolah. Diakses Pada
Tanggal 11 Desember 2012. www.nursingbegin.com

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Ningrum, Umi Azizah. 2015. Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap
Tingkat Kooperatif Anak Usia Prasekolah Slama Prosedur Nebuliser Di Rumah
Sakit Airlangga Jombang. Diakses pada 17 Oktober 2018.

Potts, Nicki L dan Mandleco, Barbara L. 2007. Pediatric Nursing: Caring for Children
and Their Families, Second Edition. Thomsom Delmar Learning: Clifton Park, New
York.

Rohmah, Nikmatur. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Anak. Ar-Ruz Media: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai