Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA TOODLER


(1-3 TAHUN)

Disusun oleh :
1. Aisah Fitriani
2. Duaji Iftinan Angkawijaya

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2018
SATUAN ACARA BERMAIN

POKOK BAHASAN : Terapi bermain


SUB POKOK BAHASAN : Terapi bermain pada usia toodler
WAKTU : 1 x 40 Menit
HARI/TANGGAL : Sabtu, 30 September 2018
TEMPAT : Ruang bermain
SASARAN : Anak Usia toodler
PELAKSANA : Mahasiswa Profesi Ners STIKES Al-Irsyad Stase Anak

I. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya
dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya
dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan
kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak
yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan
kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang
dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan
mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
II. TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan therapy bermain selama 1 x 40 menit anak diharapkan bisa
merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat
sehingga anak bisa merasa nyaman selama di rumah sakit serta kooperatif selama
kegiatan perawatan.
III. TUJUAN KHUSUS
IV. Melatih kerjasama mata dan tangan dengan bermain bola, balon, boneka, gambar
hewan.
V. Melatih kerjasama mata dan telinga dengan bermain icik-icik dan lampion berputar
dan bersuara..
VI. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan dengan icik-icik.
VII. Melatih mengenal sumber asal suara dengan lampion berputar dan bersuara.
VIII. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang dengan bermain
pentungan.
1. Melatih kognitif dengan menyebutkan nama nama buah pada gambar

2. Anak tampak senang dan dapat menikmati permainannya.


IX. METODE
Diskusi, tanya jawab, demonstrasi
X. MEDIA DAN ALAT
a. Icik-icik
b. Lampion berputar
c. Pentungan
XI. STRATEGI BERMAIN
No Tahap Waktu Kegiatan Respon Media
1. Pembukaan 5 Menit 1. Salam 1.Menjawab
Salam
2. Memperkenalkan
2.Memperhatikan
diri
3. Menjelaskan 3.Memperhatikan
tujuan
4.Menyetujui
4. Membuat
kontrak
2. Pelaksanaan 30 menit 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan icik-icik,
materi dan gambar
memperhatikan buah-
2. Melakukan terapi
2. Melaksanakan
buahan,
bermain pada
pentungan,
anak bayi
lampion.

3. Penutup 5 Menit 1. Mengevaluasi 1. Menjawab


secara verbal pertanyaan
pada keluarga.
2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan
hasil kegiatan. 3. Menjawab
3. Mengakhiri
salam
kegiatan dengan
salam

XII. SETTING TEMPAT


Kegiatan dilakukan di Ruang bermain dengan duduk santai (lesehan).

Keterangan :
: Observer

: Moderator

: Penanggung Jawab

: Fasilitator

: Leader Terapi Bermain

: Co Leader

: Klien

: Keluarga Klien
XIII. PENGORGANISASIAN
XIV. Penanggung Jawab : Duaji Iftinan A
Tugas :
a. Membuat Satuan Acara Pengajaran
b. Bertanggung jawab tehadap semua kegiatan mulai dari awal sampai akhir
kegiatan yang berkaitan dengan terapi bermain.
1. Moderator : Aisah Fitriani
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan anggota
2. Leader Terapi Bermain : Fidya Pangestika
Tugas :
a. Memimpin jalannya pelaksanaan kegiatan terapi bermain.
b. Menjelaskan cara-cara dari terapi bermain yang akan dilaksanakan.
c. Mengatur jalannya kegiatan
d. Memimpin kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir
e. Menjelaskan tujuan pelaksanaan
3. Co Leader : Esti Apriyani
Tugas :
a. Membantu Leader dalam pelaksanaan terapi bermain.
b. Mengkondisikan peserta dan fasilitator.

4. Observer : Rulieti
Tugas : mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan terapi bermain mulai dari
persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi.
5. Fasilitator : Eka Mailina Indriati
Tugas :
a. Bertanggung jawab tehadap peserta.
b. Menyediakan alat-alat klien dan peserta.
c. Memotivasi dan memfasilitasi klien pada saat terapi bermain berlangsung.
6. Klien :
Tugas : mengikuti acara terapi bermain.
7. Keluarga Klien
Tugas : Mendampingi klien saat terapi bermain dan mendukung jalannya acara
bermain.
XV. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya
kegiatan.
b. Alat dan tempat sudah siap.
c. Perencanaan penentuan terapi bermain yang sesuai dan tepat.
d. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian peran.
e. Terapis dan klien siap.
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
b. Klien mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. 80% kerjasama mata dan tangan anak dapat terlatih.
b. 75 % kerjasama mata dan telinga anak dapat terlatih.
c. 75 % anak dapat mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
d. 80 % anak dapat mengenal sumber asal suara.
e. 80% kepekaan perabaan anak dapat terlatih.
f. 80% keterampilan anak dengan gerakan yang berulang-ulang dapat terlatih.
g. 100% anak tampak senang dan dapat menikmati permainannya
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja
dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan
bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir
(Suhendi, 2001). Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan
atau mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi
kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005).
Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak
dapat kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa
yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba,
menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-
rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif
bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan
dalam bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa
senang,dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan
bermain dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan
anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
E. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang
lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
2. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada
interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak preischool
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma
tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain
sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan
terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah
Adolesen
F. KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
2. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi
H. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
I. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat


mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :

1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang


atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan
didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.

2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat


yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah,
radio, tape, TV, dll.

3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,


bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.

4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan


interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan : alat
permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.
J. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP PERLEMBANGAN

1. 1 BULAN

a. Visual : Lihat denga jarak dekat

Gantungkan benda yang terang dan menyolok

b. Auditori : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam

c. Taktil : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan

d. Kinetik : Mengayun,naik kereta dorong

2. 2-3 BULAN
a. Visual : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok
Bawa bayi ke ruangan lain
Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
b. Auditori : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut
sertakan dalam
pertemuan keluarga.
c. Taktil :Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan
lembut,gosok dengan lotion/bedak
d. Kinetik :Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

3. 4-6 BULAN
a. Visual : Bermain cermin,anak nonton TV
Beri mainan dengan warna terang
b. Auditori : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama,
Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.
c. Taktil : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
d. Kinetik : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

4. 6-9 BULAN
a. Visual : Mainan berwarna,bermain depan
cermin,”ciluk ….ba”.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
b. Auditori : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian
tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri
perintah sederhana.
c. Taktil : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air
Mengalir
Berenang
d. Kinetik :Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.

5. 9-12 BULAN
a. Visua : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai
tempat
Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
b. Auditori : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,
Kenalkan dengan suara binatang
c. Taktil : Beri makanan yang dapat dipegang
Kenalkan dingin,panas dan hangat.
d. Kinetik : Beri mainan
6. MAINAN YANG DIANJURKAN UNTUK BAYI 6-12 BULAN
a. Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
b. Buku dengan gambar menarik
c. Balon,cangkir dan sendok
d. Boneka bayi
e. Mainan yang dapat didorong dan ditarik
7. TOODLER ( 2-3 TAHUN )
a. Mulai berjalan,memanjat,lari
b. Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
c. Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
d. Perhatiannya singkat
e. Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
f. Karakteristik bermain “Paralel Play”
g. Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
h. Senang musik/irama
8. MAINAN UNTUK TOODLER
a. Mainan yang dapat ditarik dan didorog
b. Alat masak
c. Malam,lilin
d. Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat
dipukul, krayon,kertas.
DAFTAR PUSTAKA

http://askep-askeb-kita.blogspot.com/ dilihat pada tanggal 30 Oktober 2010


http://www.scribd.com/doc/49575347/HOSPITALISASI-PADA-ANAK
http://www.scribd.com/doc/6738439/Daftar-Menu-Bayi-Usia-712-Bulan
http://blog.unand.ac.id/ainicahayamata/2011/06/30/satuan-acara-pengajaran-terapi-bermain/

Anda mungkin juga menyukai