2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BERMAIN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara bermain dan alat permainan pada
anak usia pra sekolah, diharapkan ibu dapat memberikan permainan dan alat
permainan yang sesuai bagi anaknya.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit, ibu dengan anak usia toddler
dan anak usia :
a. Menjelaskan permainan yang tepat bagi anak usia pra sekolah
b. Menjelaskan alat permainan yang tepat bagi anak usia pra sekolah
B. PESERTA
Ibu dengan anak usia pra sekolah
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya-jawab)
2
D. MATERI
1. Bermain dan fungsi bermain
2. Permainan yang tepat bagi anak usia toddler dan anak usia Pra Sekolah
3. Alat bermain yang tepat bagi anak usia toddler dan anak usia Pra Sekolah
E. MEDIA
1. Leaflet (terlampir)
3
F. PROSES PENYULUHAN
4
atas peran serta peserta
3. Mengucapkan salam
penutup sekaligus menutup
kegiatan
G. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. Melakukan kesepakatan pertemuan rutin
b. Kesiapan penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Peserta
1.) Klien dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir sehingga
mampu melakukan tindakan yang diharapkan.
2.) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah
ada.
3.) Peserta yang hadir……….%
4.) Tempat …………
5.) Peserta yang aktif bertanya…..
b. Penyuluh
1.) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sehingga jalanya diskusi menjadi lancar.
3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali definisi
bermain
b. Masyarakat mampu menyebutkan permainan yang di anjurkan
c. Masyarakat mampu menjelaskan fungsi bermain
5
Ketua Sekertaris
H. MATERI
1. Definisi bermain
Bermain merupakan suatu aktifitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikan
ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan
diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Azis Halimul Hidayat, 2005)
Bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak-
anak akan berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan
apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara (Wong, 2000)
2. Fungsi bermain
Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris-motorik,
perkembangan sosial, perkembangan kreativitas, perkembangan kesadaran diri,
perkembangan moral dan bermain sebagai terapi (Soetjiningsih, 1996). Beberapa fungsi
bermain diantaranya:
a. Membantu perkembangana sensorik dan motorik
b. Membantu perkembangan kognitif
c. Meningkatkan sosialisasi anak
d. Meningkatakan kreatifitas
e. Meningkatkan kesadaran diri
f. Mempunyai nilai terapeutik
g. Mempunyai nilai moral pada anak
6
Pada usia 3-6 tahun anak sudah mulai mampu mengembangkan kreativitasnya dan
sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan
kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan
kecerdasan, menumbuhkan sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik,
menegembangkan dan mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan
pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetensi
serta gotong royong. Sehingga jenis permainan yang dapat dighunakamn pada anak
usia ini seperti benda-benda sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat
gambar, kertas untuk belajar melipat, gunting, dan air.
Menurut Wong ( 2003 ) dalam buku pedoman klinis keperawatan Pediatrik bahwa
Aktivitas yang dianjurkan pada masa Prasekolah adalah di bawah ini
a. Memberikan ruangan untuk berlari, melompat dan memanjat
b. Ajarkan untuk berenang
c. Ajarkan olah raga dan aktivitas yang sederhana
d. Anjurkan interaksi dengan anak anak tetangga
e. Halangi anak jika ia menjadi dekstruktif
f. Daftrakan anak kesekolah khusus untuk anak-anak prasekolah
g. Anjurkan usaha yang kreatif dengan bahan mentah
h. Membaca cerita
i. Pantau tontonan televise (TV)
j. Hadirkan teater dan peristiwa budaya lainnya yang sesuai dengan usia anak
k. Ajaklah anak berjalan-jalan ke taman, museum dan pantai.
Materi yang berorientasi kepada kegiatan yang bersifat akademik, yaitu materi
yang membawa anak untuk kesiapan akademik bagi anak.
Materi tersebut meliputi : kertas dan pensil, pola bentuk untuk dijiplak (sebagai
persiapan untuk membuat huruf), bentuk angka-angka (untuk memperkenalkan
bentuk angka dan sebagainya.
8
I. DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar IKA FKUI. (1995). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 3. Jakarta :
FKUI.