id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
dari 177 negara, lebih rendah dibandingkan dengan peringkat IPM negara-
Gizi yang baik adalah gizi yang seimbang, artinya asupan zat gizi harus
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan nutrisi pada setiap orang berbeda-
(Supariasa, 2002). Keseimbangan zat gizi yang tidak terpenuhi dalam jangka
waktu lama dapat membuat seseorang mempunyai status gizi yang buruk
(severe malnutrition).
ketidakcukupan gizi bisa dihindari. Anak sekolah adalah anak yang berusia 6-
12 tahun, memiliki fisik lebih kuat dibandingkan balita atau anak usia
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan orang tua. Biasanya pertumbuhan putri lebih cepat daripada putra.
umumnya mempunyai kondisi gizi yang lebih baik daripada kelompok balita.
Meskipun demikian, masih terdapat berbagai kondisi gizi anak sekolah yang
tidak memuaskan, misalnya: berat badan yang kurang, anemia defisiensi Fe,
yaitu: anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang, anak tidak
mendapat asupan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita penyakit
karena pada saat ini anak sudah mulai dapat berpikir lebih logis daripada
pematangan otak tidak terhenti pada usia 10 tahun, namun berlanjut hingga
usia remaja, bahkan sampai usia 20 tahun (Giedd, 2002 cit. Spano, 2002).
Pada usia 10 tahun, berat otak anak sudah mencapai 95% berat otak dewasa
(Soetjiningsih, 1995).
Salah satu cara untuk menilai perkembangan anak pada masa kanak-
kanak pertengahan (6-12 tahun) ini adalah dengan tes intelegensi individual
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diperoleh dari tes intelegensi. Kecerdasan ini diatur oleh bagian korteks otak
tiga, yaitu: (1) faktor genetik; (2) faktor gizi; dan (3) faktor lingkungan
(Boeree, 2003).
merupakan prediktor prestasi sekolah yang cukup bagus, terutama bagi anak
dengan tingkat verbal yang tinggi, dan skor yang dihasilkan jauh lebih dapat
diandalkan dibanding skor yang didapat pada masa prasekolah (Papalia et al.,
2008).
kecerdasan anak antara lain: hubungan orang tua dan anak, tingkat pendidikan
menjelaskan bahwa anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang
dibandingkan anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang tinggi.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kecerdasan, kesehatan, aktivitas anak, dan hal-hal lainnya. Oleh karena itu,
B. Rumusan Masalah
2. Selain status gizi, apakah tingkat pendidikan ibu dan status sosial-ekonomi
anak?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui hubungan faktor lain (tingkat pendidikan ibu dan status
anak.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
pada anak usia sekolah dasar serta memberikan gambaran riil tentang
2. Aspek Aplikatif
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Status Gizi
yaitu melalui suatu indikator status gizi (Jelliffe, 1989). Menurut Jahari
(1988) status gizi adalah tingkat kecukupan dan penggunaan satu nutrien
seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Coitinho, 1992). Status gizi baik atau optimal terjadi bila tubuh
kerja dan kesehatan secara umum. Status gizi lebih terjadi bila tubuh
kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat
yang bergantung pada jumlah dan jenis pangan yang dibeli, pemasukan,
status gizi seseorang. Selain asupan zat gizi, infeksi juga ikut
1998).
melupakan waktu makan. Selain itu, anak juga sudah aktif memilih
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Moehji, 1992).
membutuhkan energi lebih besar daripada anak yang lebih muda, akan
1990).
a) Asupan makanan
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sendiri maupun dari sumber lain atau pasar, harga pangan dan
kekurangan gizi.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
berikut :
1) Umur
tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu, penentuan umur anak
kurang dari 15, dibulatkan ke bawah dan bila jumlah hari lebih dari
2) Berat Badan
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
3) Tinggi Badan
dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan
sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang
berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi
baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun. Selain itu,
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Indeks
Batas Pengelompokan Status Gizi
yang dipakai
< -2 SD Rendah
TB/U - 2 s/d +2 SD Normal
> +2 SD Tinggi
Sumber: CDC (2000)
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
tinggi pendidikan orang tua maka pengetahuannya akan gizi akan lebih
baik dari yang berpendidikan rendah. Salah satu penyebab gizi kurang
pada anak adalah kurangnya perhatian orang tua akan gizi anak. Hal ini
masa media. Hal serupa juga dikatakan oleh Rooger cit. Berg (1986)
yang menyatakan bahwa makin baik tingkat pendidikan ibu, maka baik
anaknya. Pola pengasuhan pada tiap ibu berbeda karena dipengaruhi oleh
keadaan tumbuh kembang dan status gizi anak terutama pada anak usia
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
b. Keadaan keluarga
d. Keadaan rumah.
b. Pendapatan keluarga
c. Pengeluaran keluarga
kepada orang yang tidak dikenal, termasuk ketakutan akan pajak dan
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
a. Definisi
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
(Boeree, 2003).
adalah skor atau nilai hasil pengukuran intelegensi yang diperoleh dari
seseorang.
yaitu:
1) Faktor Genetik
Oleh karena itu, tidak heran jika ayah-ibu yang cerdas akan
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
2) Faktor Gizi
terutama pada saat hamil dan juga pada waktu bayi, di mana sel-sel
jumlah yang normal. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kerja
3) Faktor Lingkungan
hubungan orang tua dan anak, tingkat pedidikan ibu, dan riwayat
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
c. Pengukuran IQ
Test inteligensi atau tes IQ adalah suatu jenis tes psikologis yang
2009)
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
terdiri dari unsur-unsur verbal, tes ini dapat dipercaya dan valid.
Nilai yang didapat dari tes ini adalah nilai IQ dan umur mental
(Soetjiningsih, 1995).
masing 4 sub-tes.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Anak
disebut sebagai masa laten atau tenang. Walaupun pada masa ini
(Soetjiningsih, 2002).
gigi, otot, dan darah. Ditambah lagi dengan berbagai masalah yang
tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga
kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan
(Pamularsih, 2009).
Hubungan orang tua dan anak, tingkat pedidikan ibu, dan riwayat
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
B. Kerangka Pemikiran
Proses biologis
di otak
Tingkat
pendidikan ibu
Genetik Perkembangan
kecerdasan anak
Status sosial-
ekonomi orang tua
Tes IQ
mempengaruhi
mengukur
C. Hipotesis
(IQ) anak
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tingkat kecerdasan intelektual (IQ) pada anak usia sekolah dasar dengan
1. Lokasi Penelitian
a. Lokasi yang mudah dijangkau, tidak terlalu dekat atau terlalu jauh dari
2. Waktu Penelitian
C. Populasi Sumber
Populasi sumber dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1-5 di
23
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
1. Siswa/siswi yang tinggal kelas berulang kali sehingga usia >12 tahun
2. Siswa/siswi piatu
3. Siswa/siswi yang orang tuanya bercerai dan tidak tinggal bersama ibunya.
D. Ukuran/Besar Sampel
maka dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar daripada desain yang tidak
n > 50 + m
Keterangan :
n = jumlah sampel
m = prediktor/variabel bebas
minimal yang harus digunakan adalah 53. Untuk meningkatkan presisi dari
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
E. Teknik Sampling
F. Rancangan Penelitian
Populasi Sumber
Siswa/siswi kelas 1-5
SDN Yosodipuro 104 Surakarta
Kriteria eksklusi:
Siswa/siswi kelas 6
Umur > 12 tahun
Kriteria inklusi: Piatu
Siswa/siswi kelas 1-5 Orang tua bercerai dan tidak
Umur 6-12 tahun tinggal dengan ibu
Diasuh wali
Sakit saat pengambilan data
Sampel
n = 75
Status Gizi
(pemeriksaan antropometri)
Analisis data
(Regresi Linier Ganda)
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
masukan nutrisi yang diindikasikan oleh variabel tertentu dan dapat diukur
TB/U.
psikolog.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Pinggir Kota (Ratna, 2005). Kuesioner yang telah diisi oleh orang tua
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
I. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari hasil
pendidikan.
3. Check list biodata siswa yang berisi data nama, umur, tinggi badan,
1. Data Primer
Cara Mengukur:
a) Tinggi Badan
rata
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
(3) Siswa berdiri tegak, kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan
tinggi siswa.
b) Umur
data dengan tanggal lahir siswa. Bila jumlah hari kurang dari 15,
dibulatkan ke atas.
2) Skor IQ
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
2. Data Sekunder
sekolah.
bantuan program statistik Stata 10.0. Analisis regresi linier ganda memiliki
y = a + b1 x1 + b2 x2 + ....... + bk xk + e
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
keterangan :
diukur dalam skala kontinu, tetapi secara praktis bisa diterapkan pada
X1, X2, ..., Xk, maka Y merupakan suatu variabel random yang
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
varians tertentu.
pengamatan Y lainnya.
3. Normalitas. Untuk setiap kombinasi tetap X1, X2, ..., Xk, variabel Y
5. Linieritas. Nilai rata-rata Y untuk setiap kombinasi tertentu X1, X2, ..., Xk
(Murti, 1995):
penting.
multivariat.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
yang dapat dijelaskan prediktor. Koefisien korelasi (r) yang merupakan akar
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri atas data skor IQ anak
(y), status gizi anak (x1), status sosial-ekonomi orang tua (x2), dan tingkat
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Rendah Normal Tinggi
mempunyai status gizi rendah, dan hanya tiga anak (4,17 %) saja yang
34
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Dari hasil skoring kuesioner yang diisi oleh orang tua siswa,
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Rendah Menengah Tinggi
Terlihat dari diagram di atas bahwa sebagian besar orang tua siswa
hasil ini tidak jauh berbeda dengan persentase orang tua siswa yang berada
orang tua siswa yang berada pada status sosial-ekonomi tinggi hanya
berikut:
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Rendah Menengah Tinggi
pendidikan menengah (lulus SMP dan atau SMA), yaitu sebesar 79,17 %.
130 dengan skor tengah (median) 106. Rata-rata (mean) dan simpang baku
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
linier ganda. Hasil analisis regresi tersebut dapat dilakukan apabila data
secara visual maupun analitik. Secara visual, digunakan histogram dan grafik
plot normalitas.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
shaped curve) dan plot yang terbentuk hampir mendekati garis lurus sehingga
Dari hasil uji Shapiro-Wilk data hasil penelitian, didapatkan nilai p = 0,841.
Hal ini menunjukkan bahwa data skor IQ yang diperoleh berdistribusi normal
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
C. Pengujian Hipotesis
mempunyai status gizi rendah sebesar 0,001 dan 0,008 untuk anak
yang mempunyai status gizi tinggi. Angka tersebut masih lebih kecil
dari 0,25 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel status gizi anak
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
ibu, baik tingkat pendidikan rendah maupun tinggi, masih lebih kecil
dari 0,25, yaitu masing-masing sebesar 0,028 dan 0,008. Hal ini
tua
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
ekonomi orang tua adalah sebesar 0,443 dan 0,907. Angka tersebut
variabel dependen adalah status gizi anak dan tingkat pendidikan ibu,
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
berikut:
Model regresi akhir antara variabel skor IQ siswa dengan status gizi
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
gizi adalah status gizi normal, dan tingkat pendidikan menengah untuk
siswa dengan status gizi normal, siswa dengan status gizi rendah
interpretasi yang sama, siswa dengan status gizi baik mempunyai skor IQ
10 poin lebih tinggi dibandingkan siswa dengan status gizi normal, namun
secara statistik hal tersebut tidak signifikan karena mempunyai nilai p yang
lebih besar dari 0,05 serta mempunyai interval kepercayaan yang melewati
satu sisi terdapat hubungan negatif (yaitu skor IQ lebih rendah sekitar 2
poin dibandingkan siswa dengan status gizi normal), namun terdapat pula
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
104 Surakarta, yaitu status gizi anak dan tingkat pendidikan ibu. Sedangkan status
anak dengan status gizi normal, anak dengan status gizi rendah mempunyai
makanan sangat berkaitan terhadap bagi tubuh terutama untuk anak sekolah
Apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan
pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak
yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi
45
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
2002).
Di samping itu, otak merupakan organ yang dipakai berpikir dan pusat
penerimaan rangsangan dari luar di mana aktivitas ini memerlukan zat gizi
dalam jumlah yang besar. Otak merupakan organ yang membutuhkan sumber
mineral. Zat gizi ini digunakan untuk memperbanyak sel saraf, memperlancar
otak. Kurang gizi pada ibu hamil dan bayi mempengaruhi perkembangan otak
anak yang tidak KEP. Protein merupakan salah satu sumber zat gizi makro
oleh kekurangan mikronutrien (zat besi, yodium, seng, dan vitamin A), yang
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa anak dengan status gizi lebih
Anak dengan gizi lebih baik mempunyai skor IQ yang lebih tinggi 10 poin
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
dikaitkan dengan kejadian obesitas yang diukur dengan indeks BB/U atau
pada balita dengan skor IQ yang lebih rendah dan keterlambatan kognitif.
kelompok anak dengan obesitas morbid onset dini hanya memiliki rata-rata
secara pasti dan kemungkinan besar melibatkan banyak etiologi yang saling
berinteraksi satu sama lain. Namun demikian, diduga terdapat peranan dari
Dalam penelitian ini, status gizi menjadi faktor yang berhubungan paling
kuat dengan skor IQ anak. Hal ini juga telah dibuktikan dalam beberapa
dengan kelompok anak yang tidak diberikan suplemen gizi protein (Neisser et
al., 1996).
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
lebih tinggi.
pendidikan formal orang tua. Orang tua dengan tingkat pendidikan formal
dalam belajar dibandingkan dengan orang tua dengan tingkat pendidikan yang
lebih rendah.
dengan makanan sehingga lebih sulit menerima informasi baru tentang gizi,
diharapkan tercipta pola kebiasaan makan yang baik dan sehat, sehingga
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
kompleksnya pengaruh faktor lingkungan itu sendiri. Dalam suatu studi, para
(Hart and Risley cit. Santrock, 2007). Mereka menemukan bahwa orang tua
seperti cara orang tua berkomunikasi dengan anak, dukungan yang diberikan
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
tua siswa dalam mengisi kuesioner juga dapat mempengaruhi data hasil
penelitian.
D. Kelemahan Penelitian
sehingga mengurangi jumlah sampel. Meski demikian, hal ini tidak menjadi
masalah yang berarti, karena jumlah sampel minimal yang dibutuhkan masih
status gizi jangka panjang, namun karena pilihan desain penelitian cross
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur status sosial ekonomi orang
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
sosial ekonomi orang tua bisa diakibatkan oleh penggunaan instrumen yang
Dengan nilai adj-R2 yang cukup rendah, model regresi yang dihasilkan
lain yang layak dieksplorasi sehingga penelitian ini bisa menjadi lebih efisien
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
BAB VI
A. SIMPULAN
Dibandingkan anak dengan status gizi normal, anak dengan status gizi
sedangkan anak dengan gizi baik mempunyai skor IQ 10 poin lebih tinggi
intelektual (IQ) anak. Secara statistik, anak dengan ibu yang berpendidikan
B. SARAN
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
2. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
faktor genetik, dan latar belakang sosial budaya orang tua, sehingga
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and Prevention. 2000. CDC growth charts for United
States: methods and development.
http://www.cdc.gov/nchs/about/major/nhanes/growthcharts/charts.htm (6
Mei 2010).
Abunain, D. 1990. Aplikasi Antropometri sebagai Alat Ukur Status Gizi.
Puslitbang Gizi Bogor, pp: 23-30.
Achadi, E. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, pp: 21-34.
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, pp: 3-9.
Bourre, J.M. 2006. Effects of nutrients (in food) on the structure and function of
the nervous system: update on dietary requirements for brain. Part 2:
Macronutrients. J Nutr Health Aging. 10:386-399.
Cattell, R.B. and Cattell, A.K. 2010. CFIT - Culture Fair Intelligence Tests.
http://www.hogrefe.co.uk/?/test/show/178/ (5 Maret 2010).
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Depkes RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat Jakarta.
Jahari, A.B. 1988. Antropometri sebagai Indikasi Status Gizi. Gizi Indonesia,
Journal of The Indonesian Nutrition Association, Vol. XXIII No. 2, pp: 5-
24.
Karsin, ES. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Dalam Pembangunan dalam
Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya, pp:13-16.
Kumara, A. 1989. Studi Validitas dan Reliabilitas Culture Fair Intelligence Test
Skala 3 sebagai Alat Ukur Intelligensi pada Para Mahasiswa. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada [Laporan Penelitian].
Mahan, L.K. and Arlin, M.T. 1998. Krause’s Food: Nutrition and Diet Therapy.
8th ed. Philadelphia: WB Saunder Company, pp: 228-230.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Moehji, S. 1992. Ilmu Gizi. Cet. 2. Jakarta: Bharata Karya Aksara, pp: 56-90, 128-
133.
Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, pp: 117-118.
Neisser, U., Boodoo, G., Bouchard, Jr, T.J., Boykin, A.W., Brody, N., Ceci, S.J.,
Halpern, D.F., et al. 1996. Intelligence: Knowns and Unknowns.
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.134.1282&rep=r
ep1&type=pdf (1 Juni 2010).
Ratna, D.T. 2005. Perbedaan Status Gizi Ditinjau dari Pendapatan Orang Tua
pada Murid TK Hj. Isriati dan TK Satria Tama Kota Semarang. Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang [Laporan Penelitian].
Rinandari, U. 2006. Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Status
Gizi anak Sekolah Dasar Negeri Banaran 1 Kecamatan Sambung Macan
Kabupaten Sragen. FK UNS [Laporan Penelitian].
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Santrock, J.W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi 11. Jakarta: Penerbit
Erlangga, pp. 327-331.
Sediaoetama, A.D. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 2. Jakarta:
Dian Rakyat.
Sekartini, Rini. 2005. Manfaat Poster Aksi Kelender Bulanan Bayi dan Balita
Untuk Pemantauan Status Gizi. www.tempo.co/id/medika/arsip (19
Agustus 2010).
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya: untuk Keluarga dan Masyarakat.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional, pp: 66-73, 82-93.
Soetjiningsih dan Suandi I.K.G. 2002. Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak. In :
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia Ed. 1.
Jakarta: CV Sagung Seto.
Spano, S. 2002. Handout Adolercent Brain Development. Act for Youth Upstate
Center of Excellence, pp:45-46.
Suhardjo dan Clara M.K. 2006. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius, pp: 26-32.
Supariasa, I.D.N. 2002. Penilaian Status Gizi. Cet. 1. Jakarta: EGC, pp: 1-15, 17-
39, 56-85, 260-281.
commit to users
pustaka.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Syafiq, A. 2007. Tinjauan atas Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini.
http://staff.ui.ac.id/internal/1000400010/publikasi/TINJAUANATASKES
EHATANDANGIZIANAKUSIADINI.pdf (19 Juli 2010).
Driscoll, D.J. 2006. Study shows link between morbid obesity, low IQ in toddlers.
University of Florida News, Gainesville, FL 32611; (352) 392-3261.
http://news.ufl.edu/2006/08/30/morbid-obesity/ (19 Juli 2010).
Wibowo, Kusno, R.H., Rihati, S. 1995. Media Gizi Keluarga,19(1) 1995: 27-37.
http://isisonline.litbang.depkes.go.id/otomasi/index.php?p=show_detail&i
d=454 (24 Maret 2010).
commit to users