Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

“PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK DAN UPAYA PENANGGULANGAN YANG


EFEKTIF”
GROUP 8 ETP 2017

Nama Kelompok:

1. Grace Krisdayanti
9. Magdalena Y. Nggoek
2. Gusti Wawan
10. Maria Crishanta M.
3. Inamber Womsiwor
11. Mauren Hukom.
4. Imannuel Pelawi
12. Santa Monika S.
5. Irawaty Simanjorang
13. Putri Tiarta L.
6. Jonathan Purba
14. Ragil C. Aprilia
7. Kristianggun
15. Rifka Ayu S.
8. Lestari Tamba

Faculty Of Nursing
Universitas Pelita Harapan
2017

1|Page
I. Latar belakang masalah
Rokok adalah salah satu permasalahan nasional bahkan telah menjadi
permasalahan internasional yang telah ada sejak revolusi industri. Rokok
merupakan salah satu penyumbang terbesar penyebab kematian yang sulit dicegah
dalam masyarakat. Menurut Nurrahmah kandungan senyawa penyusun rokok yang dapat
mempengaruhi pemakai adalah golongan alkaloid yang bersifat perangsang
(stimulant), antara lain: nikotin, nikotirin, anabasin, myosmin. Kebiasaan merokok
yang bersifat adiktif dapat menyebabkan terbentuknya sifat egois dari para perokok, hal
ini dapat terlihat dari kebiasaan merokok didepan umum dan ditempat-tempat terbuka
(fasilitas umum). Pembentukan karakter seseorang dipengaruhi oleh faktor organis dan
faktor non-organis, dimana faktor organis dibentuk oleh faktor genetik dan
integritas kerja sistem organ tubuh misalnya, otak. Sedangkan faktor non-organis
berhubungan dengan faktor lingkungan dimana seseorang itu bermukim. Berbagai
pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia, antara lain: menyebabkan penyakit jantung
koroner, trombosis koroner, kanker, bronkitis atau radang cabang tenggorok, dan
kematian pada janin. Selain itu efek lain bagi kesehatan yang ditimbulkan karena
merokok antara lain: wajah keriput, gigi berbercak dan nafas bau, lingkungan menjadi
bau, menjadi contoh yang buruk bagi anak, menjadi gerbang penggunaan obat-obatan
terlarang. Upaya penganggulangan masalah rokok adalah metode penghentian merokok
secara bertahap, metode pemakaian obat-obatan (Nururrahmah, 2014).

Pada zaman modern ini fenomena merokok di kalangan remaja itu sudah biasa.
Maka dari itu, penyuluhan ini penting dan tepat dibutuhkan untuk dilakukan agar para
remaja tahu bahwa merokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan, dan bagaimana cara
pencegahan yang efektif terhadap rokok, serta kami juga memberi penyuluhan tentang
metode untuk penghentian merokok jika remaja tersebut sudah jatuh kedalam rokok.

Berdasarkan data menurut lembaga Quit Tobacco Indonesia yang dimiliki Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada setelah melakukan survei terhadap 2.015 siswa SMP
dan SMA di kota Yogyakarta. Data yang didapatkan, ketua tim peneliti mengatakan
jumlah perokok untuk siswa SMA jumlahnya lebih meningkat 13.28% untuk perokok
yang beberapa kali mencoba dan 4.64% untuk perokok yang merokok rutin setiap hari

2|Page
dibandingkan jumlah perokok SMP. Mereka menyebutkan faktor eksternal yang
menyebabkan siswa menjadi perokok antara lain ialah pengaruh keluarga, teman,
lingkungan, iklan dan kemudahan mendapatkan rokok. Sementara itu, faktor internal
yang mempengaruhi adalah tingkat pengetahuan rokok dan bahayanya, tingkat persepsi
dan rasa ingin tahu serta mencoba-coba yang begitu besar.

II. Metode Penyuluhan


Kami menggunakan metode pembelajaran kelas dengan ceramah dan tanya jawab.
III. Media Penyuluhan
Power point, Video dan Poster. Kami juga didukung dengan peralatan yaitu
Komputer, Slide Prejector, Microphone.

IV. Tujuan
 Tujuan umum : Setelah mengikuti penyuluhan bahaya merokok dan upaya
penanggulangan selama 60 menit, diharapkan siswa-siswi kelas X SMAN 7
Tangerang dapat memahami mengenai bahaya merokok dan cara pencegahannya.
 Tujuan Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan mengenai bahaya merokok
dan upaya penanggulangan selama 60 menit, siswa-siswi kelas X SMA 7 Tangerang
dapat menjelaskan ulang:
 pengertian perokok aktif dan perokok pasif
 5 dari 7 kadungan zat-zat berbahaya dalam rokok
 3 dari 4 dampak merokok terhadap kesehatan
 2 dari 3 pencegahan rokok yang efektif
 Dua metode penghentian merokok.

V. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Senin, 20 November 2017
Waktu : 07.45 – 08.30 WIB
Tempat : SMAN 7 Tangerang
Sasaran : Siswa-Siswi SMA kelas X sebanyak 60 orang

3|Page
VI. Rencana Kegiatan

Waktu Durasi Kegiatan Penyuluh Respon Metode Media PIC


1. Menyiapkan
tempat.
07.45 5 Menit Persiapan 2. Menyiapkan alat - - - Anggun
dan media.
3. Mempersiapkan
peserta.

1.Mengucapkan 1.Menjawab salam.


salam pembuka. 2.Mengenal nama
2.Memperkenalkan dari presenter dan
diri. moderator.
07.50 5 menit Pembukaan 3. Menjelaskan 3.Mengetahui topik Ceramah - Anggun
kontrak waktu apa saja yang akan
penyuluhan. dibahas.
4. Topik dan tujuan
penyuluhan.

1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan


Materi : Memperhatikan
-Pengertian rokok materi yang 1. Power
25 pasif dan aktif disampaikan Point.
07:55 menit Pelaksanaaan -Kandungan zat prensenter Ceramah 2. Video Ragil
dalam rokok 2. Mengajukan 3.Poster
-Dampak rokok pertanyaan terkait
dan pencegahannya materi yang
2. Kegiatan tanya disampaikan.
jawab
3. Menonton video.

4|Page
Kegiatan 1.Menyimpulkan 1.Antusias
tanya jawab materi 2.Memberikan
10 dan penutup 2.Melakukan pertanyaan
08:20 menit evaluasi 3.Menjawab Diskusi - Anggun
3.Menutup pertanyaan yang
penyuluhan diberikan oleh
moderator

5|Page
VII. Tata Letak/Setting Tempat
Presenter

Keterangan :

: Presenter
: Moderator

: Fasilitator

: Peserta Didik

: Notulen

: Observer

: Time Keeper

6|Page
VIII. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Presenter : Ragil Cahya.
Tugas presenter adalah untuk menyiapkan dan menyampaikan materi yang terkait
dalam penyuluhan.
2. Moderator : Kristianggun.
Tugas moderator untuk mengatur jalannya acara penyuluhan tersebut.
3. Fasilitator : Magdalena, Grace, Maria.
Memfasilitasi peserta didik dalam penyuluhan bahaya merokok, mengarahkan
peserta didik, memberikan penjelasan materi yang tidak dimengerti peserta didik.
4. Observer : Jonathan, Rifka, Mouren, Gusti Wawan.
Mengobservasi jalannya penyuluhan bahaya merokok dari awal sampai
penutupan, mengamati respon dan perilaku peserta didik.
5. Time Keeper : Irawaty.
Tugas time keeper adalah untuk memantau berjalannya waktu selama penyuluhan.
6. Notulen : Inamber W.
Tugas notulen menuliskan setiap pertanyaan yang diajukan dan mencatat hasil-
hasil diskusi selama peyuluhan berlangsung.
7. Peserta : Lestari, Immanuel, Santa, Putri.
Peserta bertugas untuk mengikuti acara penyuluhan bahaya merokok, juga
mengerti materi bahaya merokok dan mengajukan sebuah pertanyaan terkait
materi bahaya merokok.

7|Page
IX. Materi
 Perbedaan Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang
merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang
harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Konsentrasi zat
berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui
asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok
aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif
bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.
Perokok aktif adalah orang yang mengisap rokok secara langsung, sedangkan
perokok pasif adalah orang yang ikut menghirup asap rokok yang dihembus oleh perokok
aktif walaupun dirinya tidak merokok. ini biasanya karena orang tersebut berada disekitar
perokok, atau pun sebaliknya seorang perokok aktif yang berada disekitar orang-orang
yang tidak merokok. (dr. Widyastuti Soerojo, 2016)
 Kandungan Zat Kimia dalam Rokok
Rokok mengandung bahan tambahan seperti ammonia, butana, senyawa
cadmium, asam stearate, asam asetat, senyawa arsenat, karbonmonoksida, metana, dan
methanol. Rokok juga mengandung asetaldehid, akrolein, aseton, dimetilnitrosamin,
naftalen, naftilamin, pyrene .
Asap rokok merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari rokok. Asap rokok
mengandung karbonmonoksida yang tidak berwarna namum bersifat racun bagi tubuh
manusia. Karbonmonoksida masuk ke dalam tubuh akan berikaan dengan
hemoglobin dalam darah membentuk karboksihemoglobin yang lebih stabil
disbanding oksihemoglobin. Hal ini akan mengganggu peredaran aksigen di dalam
darah sehingga juga merupakan salah satu penyebab kekurangan oksigen dalam darah.

Kandungan berbahaya dalam rokok yaitu meliputi Karbon monoksida sejenis


gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Gas ini dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon, pada sebatang rokok memiliki
kandungan karbon monoksida 3-6% saja, gas ini dapat terhisap oleh perokok atau orang-
orang di sekitar.

8|Page
Nikotin adalah zat candu yang sangat kuat, lebih kuat dari heroin dan kokain.
Perusahaan-perusahaan rokok biasanya memberi kadar nikotin pada rokok biar memberi
dampak rasa yang tetap sama, mereka pun tidak bisa memastikan berapa kadar nikotin
pada setiap batangnya. Pada hisapan pertama zat nikotin akan terstimulasi pada otak dan
tubuh anda agar lebih rileks. Selain itu nikotin pada rokok akan mempengaruhi hormon-
hormon yang di produksi oleh tubuh, hal ini menciptakan keseimbangan hormon dan
kimia nikotin pada tubuh, sehingga perokok berat akan menyebabkan ketergantungan
hormon yang sangat tinggi hal ini terjadi karena pengaruh nikotin itu sendiri. Nikotin
rokok juga berpengaruh pada mood tubuh, metabolisme otak dan kemampuan bertindak.
Tetapi bila di konsumsi dalam jangka panjang dan lebih sering maka sangat rentan bagi
perokok terkena penyakit paru-paru, jantung, stroke dan berbagai macam penyakit
lainnya.

Tar adalah kumpulan senyawa kimia yang bisa mengendap dalam tubuh karena
tar ini bersifat korsinogen. Ketika menghisap rokok, tar akan masuk pada rongga mulut
dan ke tenggorokan menjadi sekumpulan endapan, tar yang menyebabkan faktor utama
radang gusi, hal ini karena tar bertumpuk di gusi dan membuat segumpulan plak dan
timbulnya bakteri.

Amoniak adalah perpaduan zat hydrogen dan nitrogen, bila zat ini masuk ke
adalam peredaran darah maka penderitanya akan merasakan koma atau pingsan. Biasanya
zat amoniak ini biasa digunakan untuk pembersih toilet dan jendela.

Sianida zat ini biasa di gunakan dalam pembuatan plastik, sianida adalah racun
yang mematikan pada efek-efek tertentu zat ini bisa membunuh manusia hanya dalam
waktu 15 menit. zat ini akan memperhambat penyerapan oksigen dalam tubuh.

Carcinogens zat ini bisa memicu tumbuhnya kanker dalam tubuh, dan
terkandung pada asap rokok. Walau kesempatan terjadinya kanker selalu ada, tetapi
potensi kanker tiap orang berbeda-beda tergantung dari lingkungan dan individual
manusia itu sendiri, makin besar lingkungan yang berpotensi timbulnya dampak kanker,
makin besar pula kemungkinan terjadinya kanker.

9|Page
Formaldelhida at ini biasa disebut dengan Formalin, biasanya zat ini digunakan
untuk membunuh bakteri. Pada rokok, kandungan ini akan merdampak nafas pendek,
hiportemia dan kanker hidungan dan radang tenggorokan. Arsenik zat ini biasa dipakai
untuk racun tikus. Pada zaman dulu zat ini digunakan untuk membunuh lawan-lawannya
karena zat ini sulit terdeteksi.
(Nururrahma, 2014)
 Penyakit Akibat Bahaya Merokok Bagi Kesehatan
Bahwa banyak sekali zat kimia yang sifatnya racun terdapat dalam sebatang
rokok. Apabila dalam sehari kita menghabiskan 6 batang atau setengah bungkus sudah
berapa racun yang dihisap? Kemudian racun itu terakumulasi dari bertahun-tahun
menjadi perokok, tentu hal ini hampir sama akibatnya dengan bahaya narkoba. Menurut
Departemen Kesehatan Indonesia ada beberapa penyakit berbahaya yang diakibatkan
oleh rokok.
Bahaya merokok bagi kesehatan tubuh antara lain :
1. Penyakit paru-paru
Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap rokok adalah
paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga
menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya
dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa
berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan ini tentu sangat
beresiko dan bisa menyebabkan kematian. Maka sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih
baik berhenti merokok dari sekarang juga. Bukankan lebih baik mencegah daripada
mengobati? Dengan demikian sebelum terjadi penyakit bahaya tersebut sebaiknya cegah
dengan berhenti merokok.
2. Penyakit impotensi dan organ reproduksi
Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi,
kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh para perokok. Sebab kandungan bahan kimia
yang sifatnya beracun tersebut bisa mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya
itu saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu, sebelum hal itu
terjadi maka kurangi secara perlahan konsumsi rokok Anda. Terutama untuk usia remaja
karena efek bahaya merokok bagi kesehatan remaja yang bisa menyebabkan resiko tidak

10 | P a g e
memiliki keturunan. Sedangkan pada wanita yang merokok, efek dari rokok juga bisa
mengurangi tingkat kesuburan wanita.
3. Penyakit lambung
Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot di bawah
kerongkongan semakin meningkat. Otot sekitar saluran pernafasan bagian bawah akan
lemah secara perlahan sehingga proses pencernaan menjadi terhambat. Bahaya merokok
bagi kesehatan juga bisa dirasakan sampai ke lambung, karena asap rokok yang masuk ke
sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung. Jika hal ini
dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang lebih
kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati. Tentu jika Anda sudah mengetahui
resiko ini kesadaran untuk berhenti merokok bisa semakin tinggi.
4. Resiko stroke
Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek samping rokok bisa
menyebabkan melemahnya pembuluh darah. Ketika pelemahan tersebut terjadi dan kerja
pembuluh darah terhambat bisa menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang
bisa beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang darah tinggi
atau penyakit penyebab stroke lainnya. Penyebab stroke tersebut bersumber dari
kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, tar, karbon
monoksida dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok. Sehingga bahaya merokok
bagi kesehatan terkena stroke hampir 505 terjadi pada seorang perokok aktif.
(Depkes, 2015)
 Upaya Penanggulangan Masalah Rokok
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting
untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri
untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk
tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau
kebiasaan keluarga/orangtua. Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan
dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena
ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti
merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi
tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk

11 | P a g e
kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan
meliputi:
Meskipun orang tua merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu
mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri. Iklan-iklan
merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai belajar untuk tidak
terpengaruh oleh iklan seperti itu. Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-
temanmu merokok. Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.Perilaku
merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka
panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan
dapat membebani orang lain (misalnya: orangtua)
(Muhaimin, 2014)
Penanganan pada perokok berat tidak hanya ditujukan terhadap efek balik
yang ditimbulkan, tetapi juga memberikan bekal kepada perokok keterampilan khusus
agar dapat menolak keinginan merokok yang muncul sewaktu-waktu. Menurut Mulyono
mengemukakan upaya yang dapat ditempuh dalam menanggulangi pengaruh rokok
terhadap kesehatan manusia, yaitu:

 Metode penghentian merokok secara bertahap


Penghentian merokok dapat dilakukan dengan cepat (metode langsung), dimana
perokok diharuskan langsung berhenti merokok dalam waktu singkat, yaitu 5
sampai 10 hari, sedangkan metode lambat dilakukan secara bertahap, yaitu selama
beberapa minggu. Metode ini menekankan pada aspek psikologis, yaitu keinginan kuat
dari setiap perokok untuk berhenti merokok. Pelayanan klinik berhenti merokok Yayasan
Jantung Indonesia menerapkan program berhenti merokok selama 4 hari. Hasil penelitian
menunjukkan program tersebut memberikan hasil maksimal, yaitu 88,8% perokok
berhenti merokok selama 1 tahun.
 Metode pemakaian obat-obatan (nicotine replacement therapy)
Penggunaan nikotin dosis rendah dalam bentuk gum (permen) atau bentuk
patch (plester) adalah salah satu upaya yang dilakukan dalam menanggulangi pengaruh
rokok dengan metode obat-obatan. Penggunaan nikotin dengan cara mengunyah
permen nikotin atau menempelkan plester nikotin pada kulit dimaksudkan untuk

12 | P a g e
mengatasi efek balik akibat penghentian merokok bila timbul rangsangan ingin merokok.
Hasil penelitian pada beberapa klinik berhenti merokok menunjukkan keberhasilan yaitu
58% perokok berhenti merokok setelah pemakaian permen nikotin selama 3 sampai 6
bulan.
Filtrasi merupakan salah satu upaya penanggulangan pengaruh asap rokok
terhadap kesehatan manusia dengan cara melewatkan udara yang mengandung asap
rokok melalui media tertentu. Bahan filter akan menangkap asap rokok kemudian udara
bersih diloloskan dari filter tersebut. Penyaringan atau filtrasi digunakan untuk
memisahkan pengotor (asap rokok) dari udara. Secara umum karbon aktif digunakan
sebagai filter untuk menangkap asap rokok tersebut. Penanggulangan pengaruh rokok dan
asap rokok merupakan tanggung jawab semua pihak. Pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), organisasi profesi dokter, media massa, alim ulama, dan masyarakat
luas memiliki tanggung jawab bersama dalam mengatasi masalah rokok. Dalam
pelaksanaan program penanggulangan tersebut, pemerintah dapat menjalin kerjasama
dengan organisasi internasional World Health Organization (WHO), Asia Pacific
Association for The Control of Tobacco, dan lain-lain. Masalah rokok bukan
persoalan mudah tetapi semua pihak harus mendapat informasi yang lengkap tentang
pengaruh negative rokok, memahami peran, dan memberikan kontribusi terhadap
penanggulangan pengaruh rokok tersebut.

(Mulyono, 1995)

X. Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
 Penyaji melakukan kontrak waktu, tempat, dan tujuan sebelum kegiatan
dilakukan dengan Kepala Sekolah SMAN 7 Tangerang.
 Media yang digunakan untuk penyuluhan telah siap untuk ditampilkan
 Materi penyuluhan yang akan diberikan telah siap untuk digunakan
2. Evaluasi proses :
 Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
 Media dan alat bantu yang digunakan berfungsi dengan baik.

13 | P a g e
 Peserta secara aktif mengikuti jalannya kegiatan dari awal sampai akhir
 Presenter dapat menyampaikan materi penyuluhan bahaya merokok dengan
tepat dan jelas.
 Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
3. Evaluasi Hasil :
 Sebanyak 95% dari siswa-siswi kelas X SMAN 7 Tangerang hadir dalam
penyuluhan bahaya merokok.
 Tidak ada persentasi yang drop out selama acara berlangsung.
 Sebanyak 80% peserta mampu menyebutkan cara menanggulangi bahaya
merokok.
 Seluruh kegiatan sesuai dengan SAP yang dibuat.
 Tidak ada kendala selama acara berlangsung.
 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian perokok aktif dan perokok
pasif.
 Peserta didik mampu menyebutkan 5 dari 7 kadungan zat-zat berbahaya
dalam rokok
 Peserta didik mampu menyebutkan 3 dari 4 dampak merokok terhadap
kesehatan
 Peserta didik mampu menyebutkan 2 dari 3 pencegahan rokok yang efektif
dan dua metode penghentian merokok.
 Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan presenter.

14 | P a g e
XI. Daftar Pustaka
1. Nururrahma & Mulyono (2014). Pembentukan Rokok Terhadap Kesehatan
Dan Pembnetukan Karakter Manusia. Sulawesi Selatan: Universitas
Cokroaminoto Palopo. Retrieved 10 November 2017.
file:///C:/Users/Windows%2010/Downloads/226-429-1-SM%20(2).pdf
2. Kemenkes RI (2015). Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh. Jakarta.
Retrieved 10 November 2017.
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
15112500015
3. dr. Widyastuti Soerojo (2016). Bahaya Perokok Pasif. Medan: Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat Indonesia. Retrieved 12 November 2017.
http://pemkomedan.go.id/artikel-15406-bahaya-perokok-pasif.html

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai