Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK PADA MASYARAKAT RW 17


DUSUN KEPUH KALAPA DUA

Disusun Oleh : Kelompok 4

Siti Irna mulqiah 433811490122031

Dewi Sri rahayu 433811490122032

Yusril Alfani 433811490122033

Nurkhasanah 433811490122034

Rizka Lutfiyatul Awaliyah 433811490122035

Alita husaeni 433811490122036

Dian Puspita Sidik 433811490122037

Ahmad Sufiyan 433811490122038

Muhammad Fajri Mauladi 433811490122039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG

Jl. Pangkal Perjuangan Km 1 By Pass Karawang 41316

2023
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Rancangan Kegiatan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
a. Waktu dan tempat
b. Panitia
c. Sarana dan prasarana
d. Mekanisme pelaksanaan
3. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
LAPORAN PENDAHULUAN PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
DI RW 17 DUSUN KEPUH KALAPA DUA

A. Latar Belakang
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga di manapun tempat selalu ditemukan
merokok baik laki – laki anak kecil anak muda, orang tua status kaya atau
miskin tanpa terkecuali.Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui
bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah menjadi
kebudayaan (Tarwoto, dkk, 2010).
Di masa sekarang ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat
tidak asing.Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi
si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si
perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Para perokok sudah
mengetahui akan dampak dan bahaya merokok, namun masih tetap saja
melakukan aktivitas tersebut. Berbagai pihak sudah sering mengeluhkan
ketidaknyamanan ketika berdekatan dengan orang yang merokok terbukti
bahwa merokok bukan saja milik perokok tetapi juga berdampak pada orang -
orang disekelilingnya (Permathic, 2012).
Dalam rokok terkandung tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun.Zat kimia
yang dikeluarkan ini terdiri komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas
karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,
ortokresol, dan perylene adalah sebagian dari beribu ribu zatdi dalam rokok.
Rokok merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yang
banyak dialami oleh masyarakat. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa
kebiasaan merokok dapatmeningkatkan resiko timbulnya berbagai macam
penyakit seperti penyakitk jantung gangguan pembuluh darah ,kanker paru-
paru kanker rongga mulut kanker laring kanker esofagus, bronkhitis, tekanan
darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Meskipun masyarakat mengetahui mengenai bahaya rokok bagi kesehatan,
angka konsumsi rokok di Indonesia semakin tahun semakin meningkat. Bahaya
rokok tidak hanya dirasakan oleh si perokok tetapi juga dirasakan oleh
Secondhand-Smokeatau yang biasa disebut dengan perokok pasif, yaitu orang-
orang yang berada disekitarperokok aktif sehingga turut menghirup berbagai
senyawa kimia yang terkandung dalam asap rokok (Rusip, 2011)
Bahkan saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang aktif merokok namun
sudah banyak terlihat anak- anak dengan seragam SMP bahkan SD mulai
merokok di kota - kota besar di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari peran
serta orang dewasa yang merokok.Berbagai kandungan zat yang terdapat di
dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya, masalah
ini masih sulit diselesaikan hingga saat ini.Berbagai dampak dan bahaya
merokok sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun
kebiasaan merokok masyarakat Indonesia masih sulit untuk dihentikan,
terbukti dari data WHO pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008
adalah 0.9 % per tahun (Triyono, 2009).
Menurut PP. No. 19 (2003) mengatakan bahwa tingkat kematian akibat
kebiasaan merokok di Indonesia telah mencapai 57.000 orang pada setiap
tahunnya dan mencapai 4.000.000 kematian di dunia setiap tahunnya. Pada
tahun 2030 diperkirakan tingkat kematian akibat konsumsi tembakau akan
mencapai 10.000 orang tiap tahunnya, dengan sekitar 70% terjadi di negara-
negara berkembang termasuk Indonesia (Saktyoati, 2008).
Untuk mengetahui kondisi kesehatan pada masyarakat agar bahaya merokok
masyarakat menurun maka mahasiswa/i program studi profesi ners stikes
horizon karawang yang sedang menjalani stase keperawatan
komunitas/keluarga mengadakan penyuluhan bahaya merokok pada
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi kesehatan masyarakat rw 17 dusun kepuh kelapa dua
secara umum.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian bahaya meroko masyarakat rw17 dusun kepu
kalapa dua
b. Mengetahui kandungan kimia dalam rokok masyarakat rw 17 dusun
kepuh kalapa dua
c. Mengetahui dampak fisiologis merokok terhadap fungsi kerja organ
tubuh masyarakat rw 17 dusun kepuh kalapa dua
d. Mengetahui cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok
masyarakat rw 17 dusun kepuh kalapa dua
e. Mengetahui saran bagi bukan perokok dan perokok
C. Rancangan Kegiatan
1. Persiapan
a. Penentuan waktu dan tempat
b. Pengorganisasian anggota kelompok sebagai panitia
c. Penyiapan sarana dan prasarana
d. Penyusunan LP (laporan pendahuluan)

2. Pelaksanaan
a. Waktu dan tempat
1) Waktu : Senin, 27 Maret 2023
2) Tempat : Mesjid al-hikmah
b. Panitia
1) PIC : Dian Puspita Sidik
2) MC. : Dewi Sri rahayu
3) Fasilator : Dewi Sri rahayu, dan Fajri , Ahmad Sufiyan
4) Observer. : Rizka Lutfiyatul awaliyah dan Yusril
5) Narasumber : Aliza husaeni dan Siti Irna mulqiah Nurkhasanah

c. Sarana dan prasarana


1) Pulpen
2) Kertas
3) Leaflet
4) Lembar balik
5) Infokus
d. Mekanisme pelaksanaan
1) Fasilator : Memfasilitasi masyarakat selama diskusi
2) Observer : mengobservasi jalan nya acara dan melaporkan hasil
observasinya
3) Narasumbe : memberikan penjelasan setiap pertanyaan dari audience
4) Pic : penyaji atau pj dari bahaya merokok
3. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang telah disepakati
2) Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan di tempat yang
telah disepakati
3) Panitia bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
4) Sarana dan prasarana telah disiapkan
5) Laporan pendahuluan telah disusun

b. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan penyuluhan bahaya merokok dengan sistem 4
2) Fasilator : Memfasilitasi masyarakat selama diskusi
3) Observer : mengobservasi jalan nya acara dan melaporkan hasil
observasinya
4) Narasumbe : memberikan penjelasan setiap pertanyaan dari audience
5) PIC : penyaji atau pj dari bahaya merokok
Seting tempat
Susunan Acara
No. Kegiatan penyuluh Respon peserta Waktu
1. Pendahuluan  Menjawab 5 menit
 Memberi salam pertanyaan
 Memberi pertanyaan  Memberi salam
Apersepsi  Menyimak
 Mengomunikasikan  Menyimak
pokok bahasan
 Mengomunikasikan
tujuan
2. Kegiatan inti  Menyimak 20 menit
 Memberikan  Bertanya
penjelasan tentang  Memperhatikan
bahaya meroko
 Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
dari peserta
3. Penutup  Memperhatikan 5 menit
 Menyimpulkan materi  Menjawab
Penyuluhan
 Memberikan evaluasi
secara lisan
 Memberikan salam
penutup
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kegiatan penyuluhan bahaya merokok di masyarakat kepuh
kalapa dua rw 17 dan remaja kepuh kalapa dua rw 17 baik remaja
dan Orangtua
 Sarana dan prasarana telah dipersiapkan
 Laporan pendahuluan telah dipersiapkan
2. Evaluasi proses
 Audiens berperan aktif dalam penyuluhan kesehatan bahaya merokok
 Menyiapkan peralatan seperti buku dan pulpen untuk bertanya
3. Evaluasi akhir
Masyarakat sebagian memahami akan bahaya nya merokok dan akan
mencoba tidak merokok
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai