Anda di halaman 1dari 13

LAPRAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI INTERVENSI DALAM

KEPERAWATAN KOMUNITAS :
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DI RW 11 KELURAHAN KARAWANG
TIMUR DI KECAMATAN KLARI

LAPORAN PENDAHULUAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas II

Disusun oleh : Kelompok 1


Ade Rizki Rohmana 0433131420117043
Adim Mah muda 0433131420117044
Ahmadi 0433131420117045
Aulia Pratiwi 0433131420117047
Daffa Elizabeth F 0433131420117048
Desy Laila F 0433131420117049
Dhea Rizki Fania P 0433131420117050
Dian Nur Utami 0433131420117051
4B/S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG
Jln. Pangkal Perjuangan KM 1 Raya By pass Karawang
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS PERTEMUAN KE 1

Kelompok :1
Tanggal : 03 Oktober 2020

1. Latar Belakang
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang
lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan
sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting
dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya
guna dan berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari
beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-
masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara
horizontal dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek,
maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-
kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional.Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Pengelolaan
kesehatan yang terpadu perlu dikembangkan agar lebih mendorong peran serta masyarakat
(GBHN, 1993:Nining R, dkk, 2002).
Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan keperawatan
diruang rawat meliputi : struktur organisai ruang rawat, pengelompokkan kegiatan (metode
pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan kelompok kerja ; yang bertujuan
untuk memberikan gambaran tentang struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan
untuk mencapai tujuan.

2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan komunitas
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
b. Tujuan umum (kegiatan yang akan dilaksanakan)
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan mengenai pengorganisasian masyarakat dan
PHBS mengenai keadaan lingkungan TPS tersebut diharapkan komunitas di RW 11
Kelurahan Karawang Timur di Kecamatan Klari mampu melakukan pengorganisasian
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya.
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan selama 1x60 menit diharapkan warga RW 11 menunjukan
kriteria evaluasi:
NOC:
Pengetahuan: Promosi Kesehatan (1823)
Peningkatan pengetahuan dari skala 3 (sedang) menjadi 5 (secara konsisten dilakukan)
strategi untuk menghindari paparan bahaya lingkungan.
Pengetahuan: Perilaku Kesehatan (1805)
Peningkatan pengetahuan dari skala 3 (sedang) menjadi 5 (secara konsisten dilakukan)
Strategi untuk menghindari paparan bahaya lingkungan, layanan peningkatan kesehatan,
layanan perlindungan kesehatan.

3. Rancangan Kegiatan
a. Topik
Penyuluhan Pengorganisasian Masyarakat
b. Metode
Metode yg digunakan meliputi : ceramah, diskusi
c. Media
Power Point, Video, Pengeras suara
d. Pengorganisasian
 Penanggung jawab : Ade Rizki Rohmana
 MC : Dhea Rizki Fania Putri
 Presentan : Ahmadi & Dian Nur Utami
 Fasilitator : Adim Mahmuda
 Humas, Publikasi, dan Dokumentasi : Daffa Elizabeth F
 Notulen dan presensi : Desy Laila F & Aulia Pratiwi

4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Mahasiswa telah membuat Laporan Pendahuluan.
2) Mahasiswa telah berkoordinasi dengan kader dan warga sekitar.
3) Mahasiswa telah menyiapkan alat dan media penyuluhan.
4) Mahasiswa telah menyiapkan tempat penyuluhan.
5) Kontrak dengan warga pada hari sebelumnya untuk kontrak penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
1) Semua peserta berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab.
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pada saat pertemuan berjalan.
3) Waktu pelaksanaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
4) Media dan alat dapat dipergunakan dengan baik
5) Mahasiswa memberikan reinforcement positif kepada warga yang aktif.
c. Evaluasi Hasil
d. 100% hadir dalam diskusi
e. Melaksanakan pembentukam pengorganisasian masyarakat
f. Sebanyak 80% Kelompok masyarakat mampu melakukan tugas pengorganisasiannya
g. Masyarakat mampu menjaga kampung halamannya agar tidak terjadi masalah
kesehatan berulang
LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE 1

Pokok Bahasan : Pengorganisasian Masyarakat


Sasaran : Masyarakat RW 11 Kelurahan Karawang Timur Kecamatan Klari
Hari, Tanggal : Sabtu, 03 Oktober 2020
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan mengenai pengorganisasian masyarakat dan
PHBS mengenai keadaan lingkungan TPS tersebut diharapkan komunitas di RW 11
Kelurahan Karawang Timur di Kecamatan Klari mampu melakukan pengorganisasian
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya.
2. Tujuan Khusus
- Untuk menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah keleurahan,
RT dan RW serta tokoh masyarakat dalam menciptakan kebersiahan RW 11
Kelurahan Karawang Timur di Kecamatan Klari
- Menjelaskan mengenai pengertian, prinsip-prinsip, model, dan Cara Pengorganisasian
Masyarakat Dalam Keperawatan Komunitas
- Meningkatkan pengetahuan dari skala (3) menjadi skala 5 (seccara konsisten
dilakukan) tentang kebiasaan PHBS pembuangan sampah sementara dan perawatan
saluran air
3. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
4. Rancangan Kegiatan
a. Topik
Penyuluhan Pengorganisasian Masyarakat
b. Metode
Metode yg digunakan meliputi : ceramah, diskusi
c. Media
Power Point, Video, Pengeras Suara
d. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal : Sabtu, 03 Oktober 2020
Waktu : Pukul 16.00-17.30
Tempat : Zoom Meeting
e. Sasaran
Masyarakat Rw 11 Kelurahan Karawang Timur Kecamatan Klari
f. Pengorganisasian
1) Penanggung jawab: Ade Rizki Rohmana
 Bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai pelaksanaan kegiatan
 Mengkoordinasikan anggota kelompok dalam menjalankan tugas dan peran
masing-masing anggota.
 Memimpin pertemuan untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan
2) Presentan : Ahmadi & Dian Nur Utami
 Memberikan materi penyuluhan
 Memfasilitasi peserta untuk bersikap aktif, mendengarkan, memperagakan
demonstrasi
 Mendorong para peserta yang tidak aktif untuk ikut aktif dalam diskusi
3) Fasilitator : Adim Mahmuda
 Menuntun jalannya proses penyuluhan
 Mencatat seluruh proses dan hasil dari proses penyuluhan
 Memastikan penyuluhan berlangsung secara kondusif
4) MC: Dhea Rizki Fania Putri
 Memfasilitasi jalannya diskusi
 Memfokuskan jalannya diskusi dengan materi diskusi
 Menyimpulkan hasil diskusi
5) Humas, Publikasi, dan Dokumentasi : Daffa Elizabeth F
 Membuat undangan kepada peserta target penyuluhan
 Menyebarkan undangan kepada warga
 Mempublikasikan acara kepada warga
 Mendokumentasikan acara selama kegiatan berlangsung
6) Notulen dan presensi: Desy Laila Fitriani & Aulia Pratiwi
 Bertanggung jawab dalam pendokumentasian kegiatan
 Mencatat hasil pendapat, diskusi, dan tanya jawab
 Mencatat hasil dari kegiatan secara keseluruhan
 Menyiapkan daftar hadir bagi warga yang dating
g. Setting Tempat

mc pj notulen
Presentan

peserta peserta peserta peserta

fasilitator

peserta peserta peserta peserta

pubdekdok
h. Rundown Acara
(Terlampir)

Lampiran
RUNDOWN ACARA

KEGIATAN
N WAKTU PENYULUH PESERTA
O
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembuka a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang d. Berpartisipasi aktif
akan diberikan

2. 20 Menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan materi tentang : a. Memperhatikan dan
Pengertian Pengorganissian mendengarkan penyuluhan
masyarakat dengan cermat
b. Menjelaskan tentang prinsip b. Menanyakan hal-hal yang
pengorganisasian masyarakat belum jelas
c. Menjelaskan tenatng Model c. Memperhatikan jawaban
Pengorganisasian Masyarakat dari penyuluh
Dalam Keperawatan
Komunitas
d. Menjelaskan Cara
Pengorganisasian Masyarakat
Dalam Keperawatan
Komunitas

3. 10 menit Evaluasi
a. Menanyakan kepada peserta a. Menjawab pertanyaan
tentang materi yang
disampaikan
4. 5 menit Terminasi
a. Mengucapkan terima kasih a. Mendengarkan
atas partisipasi peserta b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Pengorganisasian Masyarakat
Menurut George R. Terry (dalam Agus Afandi, Muhammad Hadi Sucipto, 2013).
Pengorganisasian sebagai kegiatan mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang tertentu serta
tanggungjawab masing-masing yang bertanggung jawab untuk setiap komponen dan
menyediakan lingkungan kerja yang sesuai dan tepat.
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas,
tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi
yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983
dalam Juniati).Mnrt Ross Murry, pengorganisasian adalah suatu proses di masyarakat dapat
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan prioritas serta mengembangkan keyakinan untuk
berusaha memenuhi kebutuhan2 sesuai dengan skala proiritas berdasarkan atas sumber2 yg
ada di masyarakat sendiri maupun yg berasal dari luar dengan usaha gotong royong.
Sedangkan Szilagji (dalam Juniati) mengemukakan bahwa fungsi pengorganisasian
merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan
pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi.

2. Prinsip-Prinsip Pengorganisasian Masyarakat


Prinsip yang mendasar yang harus dimiliki oleh setiap pengorganisir masyarakat yang
memihak pada kaum tertindas. Pada dasarnya, prinsip mengorganisir masyarakat
(community organizers) adalah sebagai berikut:
a. Membangun etos kerja dan komitmen organizer. Etos dan komitmen seorang
community organizers merupakan prinsip utama agar mampu bertahan menhadapi
banyak tantangan dan berhasil membawa sebuah perubahan bersama masyarakat.
b. Keberpihakan dan pembebasan terhadap kaum lemah.
c. Berbaur dan terlibat (live in) dalam kehidupan masyarakat.
d. Belajar bersama masyarakat, merencanakan bersama dan membangun dengan apa yang
masyarakat punya.
e. Kemandirian, merupakan prinsip yang dipegang baik dalam sikap, politik, budaya,
maupun dalam memenuhi kebutuhan dari sumber-sumber yang ada.
f. Berkelanjutan, setiap kegiatan pengorganisasian di orientasikan sebagai suatu yang
terus-menerus dialkukan.
g. Keterbukaan, setiap anggota komunitas dirancang untuk mengetahui masalah-masalah
yang akan dilakukan dan sedang dihadapi oleh komunitas.

3. Model Pengorganisasian Masyarakat Dalam Keperawatan Komunitas


Ada tiga model yang dipergunakan dalam pengorganisasian komunitas, yaitu sebagai
berikut :
a. Locality Development
Model ini lebih menekankan pada peranserta seluruh masyarakat untuk mandiri.
Prinsipnya adalah keterlibatan langsung masyarakat, melayani sendiri, membantu diri
sendiri dalam penyelesaian masalah, dan mengembangkan keterampilan
individual/kelompok dalam proses pemecahan masalah. Peran perawat komunitas
dalam model ini adalah sebagai pendukung, fasilitator, dan pendidik (guru).
b. Social Planning
Model ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan
birokrasi. Kepuusan komunitas didasarkan pada fakta / data yang dikumpulkan,
dibuat keputusan secara rasional. Penekanan pada penyelesaian masalah bukan
proses –pengambilan keputusan harus cepat dan berorientasi pada tujuan / hasil.
Model ini menggunakan pendekatan langsung (perintah) dalam rangka untuk
megubah masyarakat, dengan penekanan pada perencanaan. Peran perawat dalam
model ini adalah sebagai fasilitator, pengumpulan fakta/data, serta menganalisis dan
melaksanakan program implementasi.
c. Social Action
Model ini lebih focus pada korban. Fokus pada model ini adalah mengubah
komunitas pada polarisasi /pemusatan isu yang ada di komunitas dengan
menggunakan konflik/konfrontasi antara penduduk dan pengambilan
keputusan/kebijakan. Penekanan pada proses atau tujuan . fokus utamanya
mentransfer kekuatan pada tingkat kelompok. Peran perawat sebagai aktivis,
penggerak dan negosiator.

4. Cara Pengorganisasian Masyarakat Dalam Keperawatan Komunitas


Tahap – tahap pengorganisasian Masyarakat yaitu:
a. Persiapan sosial
Dalam praktik perawatan kesehatan, tujuan persiapan sosial adalah meningkatkan
partisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan sampai dengan perencanaan
program, pelaksanaan kegiatan, dan pengembangan program keperawatan kesehatan
masyarakat.
Ada dua pendekatan dalam partisipasi masyarakat, antara lain sebagaia berikut :
 Pendidikan partisipasi. Dalam kegiatan ini komunitas dilibatkan dalam
perencanan, penyelesaian masalah, tetapi biasanya dengan pendekatan ini proses
perubahan lambat. Namaun keuntungannya, kelompok/masyarakat merasa
memiliki dan komunnitas berubah, dalam jangka waktu yang panjang.
 Pendidikan langsung (perintah). Dalam pendekatan ini proses berubah
ditentukan oleh kekuatan luar, proses berubah berjalan cepat. Namun
kerugiannya, masyarakat merasa memiliki dan perubahan hanya berlangsung
dalam jangka pendek. Kegiatan –kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih
ditingkatkan kepada persiapan –persiapan yang harus dilakukan baik aspek
teknis, administrative, dan program – program kesehatan yang akan
dilaksanakan.
Dalam tahap persiapan sosial ada tiga kegiatan yang harus dilakukan, antara lain
sebagai berikut :
 Pengenalan masyarakat. Tahap ini dapat dilakukan melalui jalur formal –sebagai
pihak yang bertanggung jawab secara teknis, administrative dan birokratif
terhadap suatu wilayah yang akan dijadikan daerah binaan. Pendekatan terhadap
informal leader umumnya melalui pemerintahan setempat yang bertanggung
jawab terhadap wilayah tersebut dan pusat kesehatan masyarakat atau instansi
terkait yang bertanggung jawab dalam bidang kesehatan masyarakat. Pendekatan
ini diawali dengan surat permintaan daerah binaan yang akan dijadikan lahan
praktik dan dilengkapi proposal rencana pembinaan. Selanjutnya, mengadakan
pendekatan dengan tokoh - tokoh di wilayah tersebut.
 Pengenalan masalah. Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat
secara menyeluruh, dapat dilakukan survey kesehatan masyarakat dalam ruang
lingkup terbatas, sehingga masalah –masalah yang dirumuskan benar –benar
masalah yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu,
keterlibatan masyarakatsangat diperlukan, sehingga mereka menyadari
sepenuhnya masalah yang mereka hadapi dan mereka sadar bagaimana cara
mengatasi masalah tersebut. Masalah yang ditemukan pada tahap ini tentunya
tidak hanya satu masalah, sehingga perlu disusun skala prioritas penanggulangan
masalah bersama – sama masyarakat formal dan informal.
 Penyadaran masyarakat. Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar
mereka :
1) Menyadari masalah - masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi;
2) Secara sadar mereka ikut berpartisispasi dalam kegiatan penanggualangan
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi;
3) Tahu cara memenuhi kebutuhan upaya pelayanan kesehatan dan
keperawatan sesuai denngan potensi dan sumber daya yang ada pada
mereka.
Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan
pelayanan kesehatan dan keperawatan diperlukan suatau mekanisme yang
terencana dan terorganisasi denga baik. Istilah yang sering digunakan dalam
keperawatan komunitas untuk menyadarkan masyarakat adalah lokakarya mini
kesehatan, musyawarah masyarakat desa atau rembuk desa. Hal –hal yang perlu
mendapat perhatian dalam penyadaran masalah adalah ;
1) Libatkan masyarakat;
Dalam menyusun rencana penanggulangan masalah disesuaikan dengan
potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat;
2) Hindari konflik dari berbagai kepentingan dalam masyarakat;
Kesadaran dari kelompok-kelompok kecil masyarakat hendaknya
disebarkan kepada kelompok masyarakat yang lebih luas;
Adakan interaksi dan interelasi dengan tokoh –tokoh masyarakat secaraintensif
dan akrab, sehingga mereka dapat di manfaatkan untuk usaha motifasi,
komunikasi-yang kemudian dapat menggugah kesadaran masyarakat

Dalam mengatasi sifat - sifat masyarakat, perawat komunitas dapat


memanfaatkan jalur kepemimpinan masyarakat setempat untuk mendapatkan
legitimasi, sehingga kesadaran masyarakat dapat dipercepat.

Dari penjelasan tersebut diatas dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran


praktik di komunitas yang harus di lakukan adalah pertemuan (temu
kenal).Selanjutnya melakukan pengkajian pada masyarakat dan melakukan mini
lokakarya.
b. Pelaksanaan
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam mini lokakarya atau
musyawarah masyarakat desa, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan yang telahdisusun. Beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat adalah :
1) Pilihlah kegiatn yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
2) Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upayapenanggulangan masalah.
3) Kegiatan disesuaikan dengana kemampuan, waktu dan sumber daya yang tersediadi
masyarakat.
4) Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan
dalam penanggulangan masalah.
c. Evaluasi
Penillaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu.
Penilaian dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:
1) Selama kegiatan berlangsung (penilaian formatif), penilaian ini dilakukan untuk
melihat apakah pelaksanaankegiatan yang dijalankan sesuai perencanaan
penanggulangan masalah yang disusun. Penilaian ini juga dapat dikatakan
monitoring, sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yan g akan dicapai.
2) Setelah program selesai dilaksanakan (penilaian sumatif), penilaian ini
dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.
Penilaian ini disebut juga penilaian pada akhir program, sehingga dapat
diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan
telah tercapai atau belum.
d. Perluasan
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang akan dilakukan. Perluasan
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Perluasan kuantitatif, yaitu perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang
akan dilakukan, apakah pada wilayah setempat atau di wilayah lainnya sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
2) Perluasan kualitatif, yaitu: perluasan dengan meningkatkan mutu atau kualitas
kegiatan yang telah dilaksanakan , sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari
masyarakat yang dilayani.

Anda mungkin juga menyukai