Anda di halaman 1dari 25

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN


BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA

Dosen: Ifa Hafifah, Ns., M.Kep.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Abdul Rahman 1810913210008
Achmad Ridho Akbar 1810913210010
Jauhar Latifah Hani 1810913320009
Muhammad Khairul Fikri 1810913210020
Ni Wayan Siti 1810913120009
Nuarita Dewi Lestari 1810913320011
Rahadin Nur Anbiya Irawan 1810913210005
Rizky Irhamni 1810913210015

ROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2019

Satuan Acara Penyuluhan


LEMBAR PENGESAHAN

Banjarbaru, 4 April 2019

Dosen Pembimbing

Endang Pertiwiwati, Ns., M.Kep.

Satuan Acara Penyuluhan


Satuan AcaraPenyuluhan (SAP)
Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Bahaya Merokok bagi Kesehatan Remaja

A. Topik : Perilaku Berisiko


B. Sub Topik : Bahaya Merokok bagi Kesehatan Remaja
C. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu memahami tentang bahaya merokok bagi
kesehatan remaja.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta
penyuluhan dapat:
a. Mengetahui pengertian rokok dan kandungan atau racun yang
terdapat dalam rokok
b. Mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan remaja
c. Mengetahui cara mengurangi kebiasaan merokok
d. Memahami manfaat tidak merokok bagi remaja
D. Perencananan Penyuluhan
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2019
Tempat : RKB V, PSIK, FK ULM, Banjarbaru
Sasaran : Remaja SMP dan SMA
Metode : Ceramah, Tanya jawab
Media : PPT, Leaflet, Poster, Mikrofon, LCD
Anggota Penyuluhan :
1. Moderator : Rahadin Nur Anbiya I.
2. Penyaji materi : Jauhar Latifah Hani
Nuarita Dewi Lestari

Satuan Acara Penyuluhan


3. Observer : Rizky Irhamni
4. Fasilitator : Achmad Ridho Akbar
Abdul Rahman
Muhammad Khairul Fikri
Ni Wayan Siti

E. Setting Tempat

Keterangan:
: Penyaji
: Moderator
: Peserta
: Fasilitator
: Observer

F. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan KegiatanPenyuluh KegiatanPeserta Metode Media Waktu


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah Mikrof 5 menit
2. Memperkenalkan diri dan tim 2. Mendengarkan dan on,
3. Meningkatkan rasa ingin tahu peserta 3. Mendengarkan tanya
tentang bahaya merokok bagi 4. Mendengarkan jawab

Satuan Acara Penyuluhan


kesehatan remaja 5. Menjawab
4. Menyampaikan kontrak waktu dan 6. Mendengarkan
tempat penyuluhan
5. Menanyakan persetujuan peserta
6. Menyampaikan TIU dan TIK
Pelaksanaan 1. Menanyakan apa yang dimaksud 1. Menjawab Ceramah Mikrof 15 menit
dengan rokok dan kandungan/ racun 2. Mendengarkan dan on,
yang terdapat dalam rokok 3. Menjawab tanya laptop,
2. Menjelaskan pengertian rokok dan 4. Mendengarkan jawab ppt,
kandungan/racun yang terdapat dalam 5. Menjawab leaflet,
rokok 6. Mendengarkan dan
3. Menanyakan apa saja bahaya 7. Menjawab poster
merokok bagi kesehatan remaja 8. Mendengarkan
4. Menjelaskan bahaya merokok bagi 9. Menjawab
kesehatan
5. Menanyakan cara mengurangi
kebiasaan merokok
6. Menjelaskan cara mengurangi
kebiasaan merokok
7. Menanyakan manfaat berhenti
merokok bagi remaja
8. Menjelaskan manfaat tidak merokok
bagi remaja
9. Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya terkait materi yang
disampaikan

Satuan Acara Penyuluhan


Penutup 1. Menanyakan beberapa peserta 1. Menjawab Tanya Mikrof 10
pengertian rokok dan 2. Menjawab jawab on menit
kandungan/racun yang terdapat dalam 3. Menjawab
rokok 4. Menjawab
2. Menanyakan beberapa peserta bahaya 5. Menerima
merokok bagi kesehatan remaja hadiah
3. Menanyakan beberapa peserta cara 6. Mendengarkan
mengurangi kebiasaan merokok 7. Menjawab
4. Menanyakan beberapa peserta
manfaat berhenti merokok bagi
remaja
5. Memberikan hadiah bagi peserta yang
mampu menjawab
6. Memberikan reinforcement kepada
peserta
7. Menutup penyuluhan (salam)

G. Materi Penyuluhan (Terlampir)

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Peserta penyuluhan siap di tempat 15 menit sebelum penyuluhan
b) Tempat pelaksanaan siap 30 menit sebelum penyuluhan
c) Anggota penyuluhan siap 30 menit sebelum penyuluhan
d) Media penyuluhan siap 30 menit sebelum penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab
b) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami dan memerhatikan materi penyuluhan yang
diberikan.

Satuan Acara Penyuluhan


c) Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan sasaran.
d) Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b) Peningkatan pemahaman peserta penyuluhan tentang materi
penyuluhan yaitu peserta yang menjawab pertanyaan mampu
menjelaskan dengan minimal 70% jawaban benar.

I. Referensi
1. Abidin, Z. 2009. Manusia Bahaya Merokok Bagi Tubuh. Hal. 3.
2. Anjuniawan. 2008. Rokok. Diambil dari:
http://rokokaanjuniawan.blogspot.co.id/2008/04/
3. Armstrong, Sue., 1982. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan.
Kesehatan Populer Arcan. Jakarta.

4. Mahanani, Fauzan A. 2011. Hubungan Antara Sikap Terhadap


Merokok Dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja. Jakarta.
5. Herawati, Maria Holly. 2017. Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Pada Produk Rokok Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.
Yogyakarta.
6. Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih Bahasa Oleh
Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
7. Jaya, M. 2009. Pembunuhan Berbahaya Itu Bernama Rokok.
Pengetahuan Umum. hal 140.
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Inilah 15 Tips cara
berhenti merokok yang efektif.. www.kemkes.go.id (Diakses pada 13
April 2019 : 19.30 WITA)
9. Nasution, I. K. 2007. Perilaku Merokok Pada Remaja. Online. Aviable
at library.usu.ac.id/download/fk/132316815(1).

Satuan Acara Penyuluhan


10. TEMPO.CO. 2015. Research: 51.1 percent of Indonesians are Active
Smokers. Diambil dari:
https://en.tempo.co/read/news/2015/02/06/055640531/Research-511-
percent-of-Indonesians-are-Active-Smokers

Satuan Acara Penyuluhan


Lampiran 1 (Materi Lengkap)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fenomena merokok di kalangan remaja usia sekolah bukan pemandangan
asing lagi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi remaja terhadap rokok
hanya tujuh persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang di atas
usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok
keseluruhan perokok mulai merokok pada rentang 14-19 tahun. Jumlah perokok
usia remaja di Indonesia terus meningkat. Secara keseluruhan, Indonesia
menempati peringkat lima di dunia sebagai jumlah prokok terbanyak di bawah
China, AS, Jepang, dan Rusia.
Merokok merupakan salah satu masalah yang slit dipecahkan. Apalagi
sudah menjadi masalah nasional dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit
karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah-olah
sudah menjadi lingkaran setan. Ditinjau dari segi kesehatan, merokok harus
dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang
mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, merokok harus dihentikan sebagai
usaha pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui bahwa sebagian besar
perokok adalah remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini yang dimulai dari
pihak sekolah.
Para perokok merasakan nikmatnya merokok begitu nyata, sampai dirasa
memberikan rasa menyenangkan dan menyegarkan sehingga setiap harinya harus
menyisihkan uang untuk merokok. Kelompok lain, khususnya remaja pria, mereka
mengganggap bahwa merokok merupakan ciri kejantanan yang membanggakan,
sehingga mereka yang tidak merokok justru diejek. Padahal mereka sadar bahwa
merokok dapat membahayakan kesehatan bahkan menimbulkan banyak penyakit
serius.

Satuan Acara Penyuluhan


Berkaitan dengan fenomena di atas, maka perlu adanya pendidikan dan
promosi kesehatan mengenai perilaku merokok pada remaja dan cara
menanggulanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada
remaja.

Satuan Acara Penyuluhan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rokok


Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung/dibungkus
dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10
cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan
pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang
rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya
beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan
adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang
menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

2.2 Kandungan/Racun yang Terdapat pada Rokok


a. Zat kimia
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak,
asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa
tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi,
dan menimbulkan kanker (karsinogen).
b. Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO2), Zat ini dapat meresap dalam aliran
darah dan mengurangi kemampuan sel-sel darah merah untuk membawa
Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap
sistem peredaran darah. Ia menggantikan sebanyak 15% dari pada oksigen
yang seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. Karbon monoksida
yang terikat kuat dengan hemoglobin, akan mangganggu pengikatan
oksigen dengan hemoglobin, yang dapat berakibat kadar oksigen dalam
darah berkurang. Jadi jantung perokok yang memerlukan banyak oksigen
ternyata mendapat lebih sedikit oksigen. Ini membahayakan bagi mereka

Satuan Acara Penyuluhan


yang mengidap penyakit jantung atau paru-paru. Ini juga menyebabkan
perokok sesak nafas dan kurang daya staminanya. Karbon monoksida
merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak
pada dinding pembuluh-pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah
tersumbat. Ini meningkatkan lagi resiko serangan jantung.
c. Nikotin
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni
saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan
pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan
pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa
setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat,
rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per
batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang. Nikotin
merupakan zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem
syaraf, mempercepat detak jantung (melebihi detak normal) , sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung. Selain itu zat ini paling sering
dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah
tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya.
Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah
bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam
memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat
diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran
darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat
ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni
kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
d. Timah Hitam (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang
masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Gas karbonmonoksida (CO)

Satuan Acara Penyuluhan


Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan
dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin
ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel
tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini
merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin
bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok
kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15
persen.
e. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam
komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok
dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah
dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat
pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paruparu. Pengendapan ini
bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam
rokok berkisar 24 – 45 mg. Ia merupakan campuran dari beberapa zat yang
bersama-sama membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru.
sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-
paru yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem
pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis,
emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru (
penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).
Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan
kemudian dikeluarkan di urine. TAR yang tersisa di kantung kemih juga
dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel darah
merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar
pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah. Kadar tar pada rokok antara
0,5-35 mg per batang.

Satuan Acara Penyuluhan


2.3 Bahaya Merokok bagi Kesehatan Remaja
Perokok di masyarakat Indonesia ternyata tidak hanya dikalangan dewasa
saja, namun sudah merambat ke kalangan remaja dan anak-anak. Di Indonesia
jumlah prevalensi anak dan remaja yang merokok terus meningkat. Dalam Survei
Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik tahun 2001 dan 2004 menunjukkan terjadi
peningkatan prevalensi anak–anak dan remaja yang merokok. Tahun 2001 sebesar
12,7 persen, tahun 2004 meningkat menjadi 17,3 persen. Berdasarkan data yang
dilakukan Global Youth Tobacco Surveys (GYTS) pada tahun 2006 yang
diselenggarakan WHO, sebanyak 81,4 persen pelajar di Indonesia terpapar asap
rokok, dengan 24,5 persen anak laki–laki dan 2,3 persen anak perempuan berusia
13–15 tahun atau seusia siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di
Indonesia adalah perokok dimana 3,2 persen dari jumlah tersebut berada dalam
kondisi ketagihan atau kecanduan. Sementara menurut data Riskesdas tahun 2007
jumlah perokok anak di Indonesia usia 10–14 tahun mencapai 426.214 orang.
Pada saat peneliti melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK Kristen (TI) Salatiga, peneliti menjumpai sejumlah siswa yang merokok.
Mereka merokok pada saat jam istirahat sekolah baik di kantin, di gudang dan
ditempat-tempat sepi didalam lingkungan sekolah. Bahkan pada saat jam pulang
sekolah ada siswa yang merokok di kantin depan sekolahan secara terang-
terangan. Peneliti mencoba mengajak siswa perokok untuk berdiskusi dan
sharing, yang mengejutkan bahwa sebagian besar dari siswa telah mengetahui
bahaya merokok bagi kesehatan, sosial dan ekonomi. Usia remaja adalah awal
dari seseorang untuk membuka diri kepada dunia luar, dengan karakteristik remaja
yang erat dengan keinginan kebebasan, independensi, berontak, dan dengan
semangat keingintahuan yang basar tak jarang siswa telah salah dalam melangkah,
beberapa remaja diusia sekolah telah mulai mengkonsumsi rokok tanpa
sepengetahuan orang tua. Data dari Kementrian Kesehatan RI menyatakan bahwa
jumlah perokok remaja saat ini sebanyak 19%. Pada kelompok ini, mereka mulai
mengenal rokok pada usia 14-19 tahun. Berdasarkan data dari Organisasi

Satuan Acara Penyuluhan


Kesehatan Dunia WHO, jumlah perokok di Indonesia setiap tahun mencapai 400
ribu orang. Dari sekian banyak perokok remaja yang ada, sebagian besar dari
mereka masih duduk di bangku pendidikan. Hampir sebagian remaja memahami
akibat-akibat yang berbahaya dari asap rokok melalui bungkus rokok, iklan
televisi, surat kabar, ataupun dari sesama teman, tetapi mereka tidak mencoba
menghindar dari perilaku tersebut. Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi
seseorang baik dalam bentuk sikap dan perilakunya. Namun, meskipun siswa
mengetahui bahaya merokok namun mereka tak menghiraukanya, perilaku siswa
merokok cenderung menentang peraturan yang ada di lingkungan sekolah karena
kebiasaan mereka yang selalu mencari rokok dimanapun berada dan sembunyi-
sembunyi ketika merokok di lingkungan sekolah. Sikap mereka terhadap teman
sebaya dan guru cenderung lebih tertutup, sehingga itu semua akan mempengaruhi
kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran, semangat belajar dan pastinya akan
memperburuk prestasi siswa.
Menurut persepsi siswa, dengan merokok dapat dijadikan sebagai alat
untuk pengalihan permasalahan yang timbul, karena dipandang dapat menjadi
lebih rileks atau meredam masalah, bahkan dengan merokok merasa dirinya lebih
merasa berjiwa laki-laki. Sebagian besar siswa mengalami ketergantungan dengan
rokok. Dapat diketahui bahwa keinginan siswa untuk merokok sangatlah kuat dan
sudah kecanduan dengan nikotin yang terkandung dalam rokok. Karena keinginan
inilah, siswa yang merokok menganggap sebagai kebutuhan primer. Mereka
bahkan berani mengorbankan uang sakunya untuk membeli rokok. Mereka lebih
memilih rokok daripada harus membeli makanan. Berbagai persepsi merokok
timbul di kalangan siswa perokok, diantaranya diakibatkan oleh faktor dari dalam
diri (individu) dan faktor lingkungan. Seperti rasa bosan, stress karena ada
masalah, kecemasan, kebanggaan diri, gengsi, meniru orang tua dan saudara yang
merokok, perilaku teman sebaya. Banyak faktor yang menyebabkan siswa
berperilaku merokok. Faktor teman dan latar belakang keluarga ikut andil
memberikan kontribusi pada perilaku tersebut. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa perokok melakukan kegiatan merokok bersama teman
sesama perokok dengan alasan kebersamaan, bahkan mereka merasa senang dan

Satuan Acara Penyuluhan


puas apabila dapat merokok secara bersama-sama. Sebagian besar perokok juga
berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan merokok. Tingkat pengetahuan
bahaya merokok bagi kesehatan yang dimiliki oleh siswa perokok tidak dibarengi
dengan kesadaran untuk berhenti merokok. Pengaruh lingkungan pergaulan pada
siswa lebih berpengaruh terhadap kebiasaan hidup sehat pada siswa
Akibat buruk kebiasaan merokok bagi kesehatan telah banyak di bahas.
Hasil penelitian di Inggris menunjukkan bahwa kurang lebih 50% para perokok
yang merokok sejak remaja akan meningggal akibat penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok telah terbukti
berhubungan dengan kurang lebih 25 jenis penyakit dari berbagai organ tubuh
manusia. Penyakit tersebut, antara lain: kanker mulut, esophagus, faring, laring,
paru, pancreas, kandung kemih, dan penyakit pembuluh darah. Hal itu
dipengaruhi pula oleh kebiasaan meminum alkohol serta factor lain. (Aditama,
1995).
Penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah penyakit yang
diakibatkan langsung oleh merokok atau diperburuk keadaannya dengan merokok.
Penyakit yang menyebabkan kematian para perokok antara lain:
a. Penyakit jantung koroner.
Setiap tahun kurang lebih 40.000 orang di Inggris yang berusia
dibawah 65 tahun meninggal karena serangan jantung dan sekitar tiga
perempat dari jumlah kematian ini disebabkan karena kebiasaan merokok.
Merokok mempengaruhi jantung dengan berbagai cara. Merokok dapat
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung sehingga
pemasokan zat asam kurang dari normal yang diperlukan agar jantung
dapat berfungsi dengan baik. Keadaan ini dapat memberatkan tugas otot
jantung. Merokok juga dapat menyebabkan dinding pembuluh darah
menebal secara bertahap yang menyulitkan jantung untuk memompa
darah.
b. Trombosis coroner
Trombosis koroner atau serangan jantung terjadi bila bekuan darah
menutup salah satu pembuluh darah utama yang memasok jantung

Satuan Acara Penyuluhan


mengakibatkan jantung kekurangan darah dan kadang-kadang
menghentikannya sama sekali. Merokok membuat darah menjadi lebih
kental dan lebih mudah membeku. Nikotin dapat mengganggu irama
jantung yang normal dan teratur sehingga kematian secara tiba-tiba akibat
serangan jantung tanpa peringatan terlebih dahulu dan lebih sering terjadi
pada orang yang merokok daripada yang tidak merokok.
c. Kanker
Kanker adalah penyakit yang terjadi di beberapa bagian tubuh
akibat sel-sel tumbuh mengganda secara tiba-tiba dan tidak berhenti,
kadang-kadang gumpalan sel hancur dan terbawa dalam aliran darah ke
bagian tubuh lain kemudian hal yang sama berulang kembali.
Pertumbuhan sel secara tiba-tiba dapat terjadi jika sel-sel di bagian tubuh
terangsang oleh substansi tertentu selama jangka waktu yang lama.
Substansi ini bersifat karsinogenik yang berarti menghasilkan kanker.
Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang bersifat
karsinogenik. Selain itu terdapat juga sejumlah bahan kimia yang bersifat
ko-karsinogenik yang tidak menimbulkan kanker bila berdiri sendiri tetapi
bereaksi dengan bahan kimia lain dan merangsang pertumbuhan sel
kanker. Penyimpanan tar tembakau sebagian besar terjadi di paru-paru
sehingga kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum terjadi. Tar
tembakau dapat menyebabkan kanker bila merangsang tubuh untuk waktu
yang cukup lama, biasanya di daerah mulut dan tenggorokan.
d. Bronkitis
Bronkitis atau radang cabang tenggorok. Batuk yang di derita
perokok dikenal dengan nama batuk perokok yang merupakan tanda awal
adanya bronkhitis yang terjadi karena paru-paru tidak mampu melepaskan
mukus yang terdapat di dalam bronkus dengan cara normal. Mukus adalah
cairan lengket yang terdapat di dalam tabung halus yaitu tabung bronchial
yang terletak dalam paru-paru. Batuk ini terjadi karena mucus menangkap
serpihan bubuk hitam dan debu dari udara yang di hirup dan mencegahnya
agar tidak menyumbat paru-paru. Mukus beserta semua kotoran bergerak

Satuan Acara Penyuluhan


melalui tabung bronchial dengan bantuan rambut halus yang disebut silia.
Silia terus bergerak bergelombang seperti tentakel yang membawa mucus
keluar dari paru-paru menuju tenggorokan. Asap rokok dapat
memperlambat gerakan silia dan setelah jangka waktu tertentu akan
merusaknya sama sekali dan menyebabkan perokok harus lebih banyak.

2.3 Cara Mengurangi Kebiasaan Merokok


Melepas kebiasaan seperti merokok merupakan satu kesuksesan yang luar
biasa bagi para pecandu rokok. Sudah banyak cara yang sudah banyak dilakukan
untuk melepaskan diri dari benda yang membawa banyak masalah terutama pada
masalah kesehatan dan keuangan. Banyak bahaya merokok yang ditimbulkan,
terlebih apabila merokok dalam jangka waktu yang lama. Keinginan dan tekad
yang kuat untuk berhenti yang sudah dirasakan tidak membawa dampak positif
bagi para pecandunya.
Sekarang sudah tidak jarang lagi mereka kembali pada gaya hidup lama
dengan jumlah rokok yang mungkin dapat lebih banyak lagi yang dihisap.
Sebagian orang telah mencoba berbagai cara berhenti merokok berkali-kali,
namun tidak menemui keberhasilan. Hal ini karena banyak godaan untuk
merokok, terutama faktor lingkungan sekitar seperti teman-teman dapat
menyulitkan untuk berhenti merokok dan bahkan tidak jarang untuk kembali
menjadi seorang perokok.
Berikut ini cara berhenti merokok :
a. Tekad batin yang kuat
Pertimbangkan terlebih dahulu untuk membuat sebuah daftar
alasan berhenti merokok untuk bertujuan menopang tekad. Alasan
spesifik, saat ini seperti untuk membuat hidup yang lebih baik dan
berbagai alasan-alasan untuk berhenti merokok pada masa mendatang.
Dapatkan juga beberapa fakta sejarah di balik rokok dan apa yang terjadi
pada pecandu perokok di kemudian hari yang dapat Anda cari di internet.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dari industri rokok

Satuan Acara Penyuluhan


tersebut dan berbagai alasan medis yang mengerikan tentang menghisap
rokok.
b. Berpikir positif
Berpikir positif dan yakin untuk berhasil berhenti merokok. Telah
banyak waktu serta energi untuk merencanakan bagaimana berurusan
untuk mengikuti cara berhenti merokok. Percayalah bahwa mampu
bertahan sampai benar-benar berhenti merokok. Berikan sebuah
penghargaan tersendiri pada diri sendiri ketika uang yang biasanya
digunakan untuk rokok ini dan sekarang digunakan untuk membeli sebuah
benda-benda kesukaan.
c. Atur target waktu
Berhenti merokok tidak dapat langsung berhenti dengan begitu
saja, itu mungkin akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan akan
terasa menyiksa. Dengan mengurangi sedikit demi sedikit, namun juga
diharuskan untuk menentukan waktu untuk berhenti merokok. Pasang
target waktu mungkin dapat sekitar antara 2 sampai 3 minggu untuk dapat
berhenti merokok. Cara berhenti merokok ini mungkin sangat efektif.
d. Dukungan dari teman serta keluarga
Agar proses berhenti merokok dapat berjalan dengan lancar,
mintalah bantuan dari teman dan keluarga untuk mengingatkan agar tidak
merokok. Selain keluarga peran teman-teman terdekat anda juga dapat
membantu usaha anda untuk berhenti merokok.
e. Tidur lebih banyak
Cobalah untuk tidur lebih banyak dari biasanya. Hal ini bertujuan
karena tubuh serta jiwa akan menjadi lebih lelah karena terdapat tekanan
untuk berhenti merokok sehingga hal ini membutuhkan istirahat yang
lebih banyak. Selain itu, jam tidur adalah saat dimana tidak berpikir untuk
merokok.

f. Mulai dengan cara mudah

Satuan Acara Penyuluhan


Rekamlah dalam kondisi apa Anda sedang merokok seperti saat
bosan, kesepian, cemas, dan sebagainya. Beri nilai 0 sampai dengan 5 dan
kriteria nilai 0 adalah seperti kereta api serta kriteria nilai 5 adalah hanya
jika diperlukan. Cari pada diri sendiri saat Anda seperti apa
sedangmerokok serta kriteria seperti kereta api". Buatlah upaya dengan
bagaimana caranya untuk memulai berhenti merokok bertahap. Cara ini
merupakan salah satu awal yang baik dan meningkatkan kepercayaan diri
untuk tetap melanjutkan tahap-tahap selanjutnya untuk cara berhenti
merokok.
g. Cari kegiatan yang menyibukkan
Salah satu cara berhenti merokok dapat dengan cara mencari
kegiatan yang menyibukkan. Hindari terjebak dalam kesendirian, hal ini
mungkin dapat menimbulkan keinginan untuk merokok lagi. Cari sebuah
kegiatan yang dapat membuat lupa untuk merokok seperti bersepeda,
bekerja, berolahraga, dll. Dengan aktifitas yang banyak dan mungkin
terlalu padat tersebut, maka waktu akan membuat keinginan untuk
semakin melupakan rokok karena tidak ada cukup waktu melakukan itu.
h. Kunjungi tempat tanpa asap rokok
Dengan mencoba menghabiskan waktu berjam-jam di tempat yang
tidak diperbolehkan merokok, seperti tempat perpustakaan, toko buku, dan
sebagainya. Apabila sedang mengunjungi suatu tempat bersama teman-
teman, pilihlah tempat yang non-smoking area.
i. Minum air putih yang banyak
Cobalah untuk minum air putih yang lebih banyak dari
sebelumnya. Hal ini karena air bermanfaat untuk membantu dalam
menghilangkan berbagai racun yang ditimbulkan dari merokok yang telah
terakumulasi dalam tubuh dan sekaligus dapat membantu mengurangi
keinginan untuk merokok.
j. Hindari kebiasaan yang membuat ingin merokok
Hindari kopi, alkohol, acara malam, dan sebagainya yang biasanya
dapat membuat keinginan untuk merokok. Lawan godaan tersebut serta

Satuan Acara Penyuluhan


cobalah untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat seperti
produk olahan susu, buah-buahan dan sebagainya. Selain itu hindari juga
kebiasaan yang biasanya sering dikombinasikan dengan merokok seperti
pada saat menonton televisi, bermain game, membaca, dan sebagainya.
k. Cari pengganti rokok
Apabila dalam beberapa hari pertama gagal untuk berhenti
merokok, cobalah untuk menggunakan pengganti rokok, seperti : permen
karet. Ini dapat membantu menyingkirkan kebiasaan mencari rokok yang
akhirnya dapat membantu berhenti merokok.
l. Merokok secara sadar
Merokok secara sadar maksudnya adalah ketika sedang merokok,
coba katakanlah terhadap diri Anda sendiri sekarang saya akan merokok.
Cara seperti ini mungkin dapat bisa membantu melepas rokok secara
perlahan. Menyadari merokok dan dalam jangka waktu yang panjang akan
membantu mengatasi masalah merokok tanpa sadar.
m. Mencoba akupuntur
Akupuntur dapat menjadi sebuah metode alami dalam pengobatan
ketergantungan terhadap nikotin dan tanpa rasa sakit serta aman.
Akupuntur dapat mengurangi intensitas gejala seperti tekanan psikologis,
perasaan cemas, depresi, dan sebagainya yang diakibatkan karena
penggunaan nikotin. Akupuntur juga dapat meningkatkan vitalitas serta
kesuburan dan dapat membantu otak berpikir lebih jernih.
n. Sibukkan diri setelah makan
Banyak para pecandu rokok yang bahkan setelah makan mereka
sering menghisap rokok, namun jika sudah bertekad kuat untuk berhenti
merokok, Anda harus benarbenar berhenti. Menghilangkan kebiasaan
seperti itu dapat dengan cara setelah makan langsung menggosok gigi dan
sebaginya. Dengan melakukan cara itu dapat melupakan keinginan
merokok setelah makan. Meskipun cara ini agak berat, jika sudah bertekad
kuat dan melakukan dengan rutin secara bertahap mungkin akan terbiasa.
o. Konsultasi dengan dokter

Satuan Acara Penyuluhan


Bertanyalah kepada dokter atau ahli kesehatan mengenai bagaiman
cara berhenti merokok. Terkadang dokter atau ahli kesehatan memiliki
sebuah resep yang dapat menghilangkan ketergantungan terhadap nikotin
yang terkandung dalam rokok.

2.4 Manfaat Tidak Mengonsumsi Rokok


Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi
perokok. Timbulnya rasa kepercayaan diri yang tinggi pada pelajar dan lebih
meningkatkan konsentrasi dalam menghadapi masalah Aspek psikologis turut
berkontribusi dalam pola merokok di kalangan remaja. Faktor pemungkin perilaku
merokok berupa ketersediaan rokok di lingkungan sekolah siswa dan
keterjangkauan uang saku siswa terhadap rokok. Berhenti merokok pada usia
berapapun selalu menguntungkan. Semakin cepat berhenti merokok, fungsi paru
akan menjadi semakin baik, kematian dan kecacatan karena penyakit akibat rokok
dapat dicegah.Pada perokok tetap yang rentan terhadap dampak merokok, fungsi
parunya menurun lebih cepat pada umur yang lebih dini dibandingkan bukan
perokok. Serta beberapa manfaat mengurangi atau berhenti merokok yaitu:
a. Bebas dari Stres
Merokok akan memberikan efek tenang dan menghilangkan stres?
Pada penelitian yang dilakukan oleh British Journal of Psychiatry
terhadap 500 perokok di klinik perokok Inggris malah menunjukkan hal
yang sebaliknya. Hasil penelitian ini mengungkapkan jika berhenti
merokok dapat membuat mood lebih rileks dan terhindar dari stres. Hal ini
disebabkan perokok dapat terbebas dari nikotin yang memberikan efek
candu yang mengakibatkan stres berkelanjutan.
b. Produktivitas Belajar Meningkat
Saat Anda berhenti merokok, aliran oksigen dalam darah akan
lancar mengalir ke otak dan seluruh tubuh. Ini akan membuat Anda sangat
bergairah dalam melalui hari dan aktivitas-aktivitasnya. Selain itu, dengan
pikiran yang lebih cerah, pekerjaan serta tugas-tugas akan bisa
diselesaikan dengan cepat dan teliti.

Satuan Acara Penyuluhan


c. Terhindar dari Risiko Kanker
Ini adalah hal yang terpenting yang harus Anda pahami. Merokok
adalah salah satu penyebab utama terjadinya kanker serta berbagai macam
penyakit komplikasi lainnya. Vinit Talwar dari Institut Kanker Rajiv
Gandhi menyebutkan hampir 60-70 persen kasus sakit kanker pada pria
disebabkan oleh tembakau akibat merokok. Walaupun banyak perokok
menyadari risiko terkena sakit kanker, kebanyakan dari mereka tidak bisa
lepas dari kebiasaan ini karena tingkat kecanduan yang tinggi dan akhirnya
cenderung pasrah.
d. Menghilangkan Kulit Keriput
Orang yang tidak merokok akan terlihat lebih awet muda daripada
mereka yang terus terpapar asap rokok. Dilansir dari Boldsky, merokok
adalah penyumbang terbesar penuaan dini pada kulit dibandingkan
paparan sinar matahari. Hal ini dikarenakan racun dalam rokok tersebut
mengganggu peredaran oksigen dalam darah Anda sehingga kulit menjadi
kusam, tidak segar,dan mudah berkeriput.
e. Aroma Tubuh dan Nafas yang Segar
Bila Anda amati, aroma badan seorang perokok akan lebih
mengganggu daripada mereka yang tidak pernah tersentuh asap tembakau.
Aroma asap rokok dapat menempel pada tubuh sehingga susah untuk
dihilangkan. Apalagi aroma nafas, pastinya pekat dengan aroma tembakau
yang kuat. Hal ini sering rasa percaya diri menurun bukan? Oleh karena
itu, keuntungan yang bisa didapatkan dari berhenti merokok adalah aroma
tubuh dan nafas yang lebih fresh.
f. Warna Kulit Lebih Segar dan Moist
Saat merokok, karbondioksida yang terdapat pada asap rokok
mengunci aliran oksigen dalam darah. Proses ini mengakibatkan
kelembapan kulit tidak terjaga sehingga memberikan dampak warna kulit
yang lebih kusam serta kering. Sebaliknya, saat berhenti merokok warna
kulit akan berubah menjadi lebih segar, memiliki rona merah dan lebih
moist.

Satuan Acara Penyuluhan


g. Gigi Terlihat Lebih Putih
Sudah ada banyak contoh orang-orang yang giginya menghitam
dan rapuh karena volume merokok yang sangat tinggi. Dilansir dari Mag
For Women, merokok secara berlebihan mampu merampas kecemerlangan
dan kesehatan gigi. Ini karena zat nikotin dalam sebatang rokok bisa
merusak gigi putih Anda. Untuk memutihkan gigi setelah berhenti
merokok memang memerlukan proses yang lebih lama.

Satuan Acara Penyuluhan


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Para perokok merasakan nikmatnya merokok begitu nyata, sampai dirasa
memberikan rasa menyenangkan dan menyegarkan sehingga setiap harinya harus
menyisihkan uang untuk merokok. Kelompok lain, khususnya remaja pria, mereka
mengganggap bahwa merokok merupakan ciri kejantanan yang membanggakan,
sehingga mereka yang tidak merokok justru diejek. Padahal mereka sadar bahwa
merokok dapat membahayakan kesehatan bahkan menimbulkan banyak penyakit
serius. Sebagian besar siswa mengalami ketergantungan dengan rokok. Dapat
diketahui bahwa keinginan siswa untuk merokok sangatlah kuat dan sudah
kecanduan dengan nikotin yang terkandung dalam rokok. Karena keinginan inilah,
siswa yang merokok menganggap sebagai kebutuhan primer. Mereka bahkan
berani mengorbankan uang sakunya untuk membeli rokok. Mereka lebih memilih
rokok daripada harus membeli makanan.
Rokok memiliki kandungan atau racun yang berbahaya bagi
tubuh/kesehatan si penggunanya. Kandungan atau racun tersebut antara lain,
karbon monoksida, nikotin, tar, dan timah hitam. Kandungan atau racun tersebut
memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh antara lain, penyakit jantung
coroner, thrombosis coroner, bronchitis, dan dapat mengakibatkan kanker.
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan rokok, kita
dapat mengurangi kebiasaan/justru berhenti merokok. Berikut caranya antara lain,
tekad batin yang kuat untuk berhenti merokok, berpikiran positif, atur target
waktu untuk berhenti, dukungan dari teman serta keluarga, tidur lebih banyak,
mulai dengan cara mudah, cari kegiatan yang menyibukkan untuk mengalihkan
kebiasaan merokok, kunjungi tempat tanpa asap rokok, minum air putih yang
banyak, hindari kebiasaan yang membuat ingin merokok (kopi, alcohol, acara
malam dan sebagainya), cari pengganti rokok contohnya permen, merokok secara
sadar, mencoba akupuntur, sibukkan diri setelah makan, dan lakukan konsultasi
dengan dokter.

Satuan Acara Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai