METODOLOGI PENELITIAN
DISUSUN OLEH
NIM : 1810913210005
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM 2
Kerangka teoritis Caring adalah hubungan interpersonal antara perawat dan klien
(dinarasikan dan yang menunjukkan perawat peduli melalui perhatian, intervensi
gambarkan dalam untuk menjaga kesehatan klien dan energi positif untuk klein, dan
bentuk skema) Caring juga merupakan kegiatan langsung untuk memberikan
bantuan, dukungan, atau perilaku kepada individu atau kelompok
melalui antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan derajat kesehatan
manusia Proses Caring manusia meliputi pengetahuan tentang
tingkah laku manusia, kesatuan pikiran, jiwa dan raga, kekuatan dan
kelemahan seseorang, respon dan pengetahuan tentang bagaimana
memberikan kenyamanan, serta memiliki rasa kasih sayang dan
empati. caring dilandasi oleh 10 faktor karatif yaitu :
1. Sistem nilai humanistik dan altruistik
2. Kepercayaan dan harapan
3. Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Pertolongan dan hubungan saling percaya
5. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan positif dan
negative
6. Menggunakan metode pemecahan masalah secara sistematis
untuk pengambilan keputusan menjadi menggunakan proses
caring pemecahan masalah secara kreatif dan sistematis
7. Membantu kebutuhan dasar manusia
8. Meningkatkan mengajar-belajar interpersonal
9. Menciptakan lingkungan kesembuhan
10. Mengizinkan kekuatan eksistensial-fenomenologis menjadi
mengizinkan kekuatan eksistensial-fenomenologis-spritual
Salah satu bagian penting dari caring adalah prinsip humanistik.
Prinsip humanistik yang perlu ditegakkan perawat yaitu
menghormati dan menghargai pasien, hadir secara fisik, membangun
hubungan positif dengan pasien, memiliki pengetahuan dan
keterampilan profesional untuk membantu pasien, serta
berpengalaman dalam menangani pasien. Hal tersebut memiliki
dampak positif pada pasien yaitu kenyamanan. Kenyamanan
merupakan salah satu intervensi yang harus dipenuhi perawat agar
terpenuhi kepuasan pada pasien dalam pelayanan kesehatan.
Kenyamanan pasien diwujudkan melalui 3 komponen yaitu, relief
yang artinya keringanan, ease yang artinya ketenangan, dan
transcedence yang dapat terpenuhi dalam empat konteks
pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan
lingkungan.
Kenyamanan merupakan salah satu komponen dari dimensi
yang diberikan oleh perawat untuk membuat pasien dan keluarganya
betah. Karakteristik teori kenyamanan ini lebih dipandang secara
universal. Orang yang dirawat di rumah sakit dengan
ketidaknyamanan harus mendapatkan perawatan kenyamanan dari
perawat. Dalam peningkatan kenyamanan yang dirasakan pasien
dari petugas kesehatan tidak hanya membuat mereka berperilaku
mencari pelayanan kesehatan, tetapi juga mempengaruhi keutuhan
institusi (pelayanan kesehatan) yang memberikan pelayanan.
Terdapat tiga jenis kenyamanan, yaitu relief, kemudahan, dan
pembaharuan. Relief didefinisikan sebagai situasi di mana
ketidaknyamanan berkurang; Latar belakang teori ini bersama
dengan teori Orlando adalah filosofi keperawatan berdasarkan
kebutuhan. Kemudahan dapat didefinisikan sebagai hilangnya
ketidaknyamanan tertentu; teoretis Latar Belakang diperkaya dengan
tulisan Henderson tentang kebutuhan dasar manusia. Untuk berada
pada level kemudahan, pasien atau keluarga tidak harus mengalami
ketidaknyamanan khusus. Kemudian pembaruan didefinisikan
sebagai situasi di mana seseorang bangkit dari ketidaknyamanan
ketika ketidaknyamanan tidak dapat dihindari. Pada akhir masa
pembaruan diubah menjadi transendensi. Transendensi dianggap
menguatkan dan mengingatkan perawat untuk tidak putus asa dalam
membantu pasien dan keluarganya untuk merasa nyaman. Intervensi
transendensi yang bertujuan memperbaiki lingkungan,
meningkatkan dukungan atau jaminan sosial. Selain itu, intervensi
untuk meningkatkan transendensi dapat lebih efektif jika berasal dari
orang tua atau keluarga, meskipun perawat dapat memberikan
dukungan atau motivasi kepada orang tua dan keluarga.
Kepuasan pasien adalah derajat perbandingan komponen antara
ekspektasi pasien mengenai layanan ideal dan persepsi layanan yang
telah mereka peroleh. Sehingga pasien dapat menentukan tingkat
kepuasannya asuhan keperawatan setelah mereka mendapatkan yang
ideal. Namun, jika pasien mendapatkan perawatan yang tepat tidak
akan ada ketidakpuasan pasien. Sehingga kepuasan pasien sebagai
suara pasien akan diperhatikan dan direspon oleh semua kesehatan
profesional. Komponen dari kepuasan termasuk kualitas teknis
perawatan, lingkungan fisik, itu ketersediaan dan kesinambungan
layanan dan keberhasilan layanan. Kepedulian dan kenyamanan
dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Service Quality
(SERVQUAL) dikembangkan oleh Parasuraman, zelthaml dan
Berry untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan dengan
menggunakan lima dimensi. model termasuk tangibles (fasilitas
fisik, peralatan, penampilan karyawan), kehandalan (kehandalan
berkenaan dengan waktu dan ketepatan layanan), responsivitas
(kesediaan untuk membantu pasien, dorongan untuk memberikan
layanan), jaminan (tata krama, inspirasi kepercayaan, dan
kepercayaan diri), dan empati (pengembangan orang untuk
kesejahteraan atau kesejahteraan pasien).
(Kerangka teoritis terlampir)
Variabel penelitian Variabel independen: Caring dan kenyamanan.
Kerangka Teoritis
Tugas 2
Identifikasi dan buat kerangka teori, variabel penelitian, definisi
operasional, dan hopotesis penelitian (jika ada hipotesisnya) sesuai topik
yang diminati oleh mahasiswa dalam pembuatan penelitian.
Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat terhadap manajemen keselamatan pasien dalam
pemberian obat.
(dibuat dalam bentuk Pemberian obat merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
narasi dan dalam bertujuan agar obat yang diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan,
bentuk gambar) dalam jumlah yang cukup, mutu terjamin dan harga yang terjangkau
untuk mendukung pelayanan. yang bermutu serta memenuhi
kebutuhan rumah sakit dalam meningkatkan kualitas keselamatan
pasien. Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi.
Pengobatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pemberian obat
yang aman merupakan perhatian utama ketika memberikan obat
kepada pasien. Kesalahan medikasi adalah setiap kejadian yang
dapat dicegah, yang mengakibatkan penggunaan obat obatan yang
tidak seharusnya diberikan atau yang dapat menimbulkan cedera
kepada pasien saat berada dalam kontrol tenaga kesehatan.
2. Keselamatan Pasien
Penerapan keselamatan pasien di rumah sakit sebagai penyedia
pelayanan kesehatan, namun keberhasilannya merupakan tanggung
jawab seluruh karyawan rumah sakit, baik medis maupun non
medis.Namun peran perawat boleh dikatakan menjadi utama
keberhasilan keselamatan pasien, dikarenakan jumlah perawat yang
cukup dominan dan keberadaannya selama 24 jam.Dalam
memberikan asuhan keperawatan kesalahan medik dapat saja terjadi
dalam tindakan pasient safety yang dilakukan oleh perawat sehari-
hari kepada pasien. Sehingga dibutuhkan suatu investasi untuk
mencegah atau mengurangi kesalahan selama proses asuhan
keperawatan.
2.1. Hak Pasien
Hak pasien yang dimaksudkan disini adalah pasien maupun
keluarganya berhak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan
hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden. Pemenuhan
standar hak pasien juga salah satunya dengan memberikan penjelasan yang
lengkap, benar dan jelas kepada pasien dan keluarganya terkait dengan
tindakan dan segala resiko yang akan dialami pada saat diberikan
pelayanan tanpa menambah-nambah ataupun mengurangi penjelasan
karena hal ini berkaitan dengan nyawa dari pasien itu sendiri.
3. Tingkat pengetahuan
Peningkatan pengetahuan merupakan dampak yang diharapkan
dari adanya pelatihan. Dalam lingkup mutu dan keselamatan,
pelatihan merupakan salah satu sarana untuk menambah kebutuhan
akan pengetahuan baru dan untuk meningkatkan kinerja individu
dan kinerja system. Marquis dan Huston (2006) menyatakan bahwa
program pengembangan staf melalui pelatihan dan pendidikan
merupakan program yang efektif untuk meningkatkan produktifitas
perawat. Dukungan yang adekuat dalam bentuk pelatihan
professional dan pengembangan pengetahuan merupakan salah satu
upaya untuk menciptkan lingkungan kerja yang positif bagi perawat
agar asuhan yang aman dapat diberikan.
Variabel penelitian Variabel dependen: Manajemen keselamatan pasien
(disesuai dengan dalam pemberian obat.
variable dari rencana Variabel independen: Tingkat pengetahuan perawat.
penelitian masing-
masing)
Definisi operasional Terlampir
Hipotesis penelitian H0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat
(jika ada) Jika ada pengetahuan perawat dengan manajemen keselamatan
hipotesis, maka pasien dalam pemberian obat.
tuliskan hipotesis nol
dan hipotesis HA : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
alternatif penelitian perawat dengan manajemen keselamatan pasien
dalam pemberian obat.
tersebut.
Lampiran
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Skala Ukur Hasil ukur
Operasional
Tingkat Pengetahuan kusioner Ordinal Paham
pengetahuan perawat secara Tidak paham
perawat kognitif, afektif
dan psikomotor
terhadap
manajemen
keselamatan
pasien dalam
pemberian obat.
Keselamatan Keselamatan kusioner Ordinal Dikatakan baik
pasien dalam pasien (patient jika presentase
pemberian obat safety) rumah 90% - 100%.
sakit adalah
Dikatakan buruk
suatu sistem
jika
dimana rumah
presentasenya
sakit membuat
asuhan pasien
<90%.
lebih aman
dalam pemberian
obat.
Kerangka Teoritis
12 Benar Medication
obat Error