Anda di halaman 1dari 49

PROPOSAL KEGIATAN

PENYULUHAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DAN NAPZA


DI DUSUN KETAPANG DESA SUMBERKARANG
KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN
MOJOKERTO

OLEH :

POKJA REMAJA
KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2018
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK DAN NAPZA
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Dsn. Ketapang Ds. Sumberkarang
Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto

A. LATAR BELAKANG.
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak
asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok,
namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun
orang ± orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok
memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Hal ini sejalan dengan kegiatan
merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain,
terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada
kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyalahgunaan napza adalah suatu penyimpangan perilaku yang
disebabkan oleh penggunaan yang terus-menerus sampai terjadi masalah.
(Kusumawati dan Harto no, 2010)
Penyalahgunaaan napza ini dapat mengalami kondisi lanjut:
ketergantungan napza yang merupakan suatu kondisi yang cukup berat dan
parah sehingga mengelami sakit yang cukup berat di tandai dengan
ketergantungan fisik(sindrom putus asa). Sindrom putus asa adalah suatu
kondisi di mana individu yang menggunakan napza, menurunkan atau
menghentikan penggunaan napza sehingga akan menimbulkan kebutuhan
biologi terhadap napza.
Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku
yang disebabkan oleh penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf
pusat yang mempengaruhi tingkah laku, memori alam perasaan, proses pikir
anak dan remaja sehingga mengganggu fungsi social dan pendidikannya.
Gangguan penggunaan zat ini terdiri dari : penyalahgunaan dan
ketergantungan zat.
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi
data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai
dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes
bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindakan tindak lanjut
berupa implementasi berbagai rencana.
Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya
permasalahan remaja yang menjadi masalah utama dalam pergaulan perlu
diadakan penyuluhan Bahaya Merokok dan NAPZA.
Selain itu, penyuluhan ini merupakan upaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran diri remaja.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Program kerja mahasiswa profesi STIKES Bina Sehat PPNI Kab.
Mojokerto untuk remaja
2. Kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dan NAPZA

C. TEMA KEGIATAN
Penyuluhan Bahaya Merokok dan Napza

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan Bahaya Merokok dan NAPZA , dapat
tercipta pergaulan yang sehat diantara remaja dan meningkatkan
pengetahuan remaja di Dsn. Ketapang Ds. Sumberkarang Kec.
Dlanggu - Mojokerto
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan peran serta remaja dalam membentuk pergaulan
yang baik
b. Upaya partisipasi remaja untuk secara aktif berperan serta dalam
meningkatkan kebiasaan bergaul yang baik
c. Upaya untuk meningkatkan kebersamaan dan keharmonisan
hubungan mahasiswa dan remaja.
E. MANFAAT
Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi remaja Dusun Ketapang Desa
Sumberkarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto agar
mengetahui tentang PHBS serta cara merawatnya

F. PELAKSANA
Seluruh mahasiswa praktek komunitas kelompok 5 di Dusun Ketapang
Desa Sumberkarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto

G. METODE

Ceramah dan Tanya Jawab

H. SASARAN
Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang Kecamatan
Dlanggu Kabupaten Mojokerto.

I. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Sabtu, 06 Januari 2018
Waktu : 19.00 WIB - Selesai
Tempat : Rumah Warga

J. SUSUNAN PANITIA

Pelindung : Nurma Yuliati


Penanggung Jawab : Ketua Pokja Remaja
Ketua Pokja : Dikha Aria W.,S.Kep
Ketua Pelaksana : M. Fahrul Rozi, S.Kep
Anggota :
1. Windi Santika N.N., S.Kep
2. Khoirul F., S.Kep
3. Siti Su’aidah, S.Kep
4. Siti Masmiranda A., S.Kep
5. Suma’iyah, S.Kep
6. Eka Rizki A., S.Kep
7. Avif Ardukah, S.Kep
8. M. Firdaus E.S., S.Kep
9. Siti Masita, S.Kep

K. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PUNYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri. b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang d. Memperhatikan
akan diberikan.
2. 20 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan
NAPZA
b. Menyebutkan ciri-ciri b. Memperhatikan
orang NAPZA Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang di
ajukan
c. Menjelaskan bagaimana c. Memperhatikan
bahaya merokok dan
NAPZA
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah di
berikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
atas peran serta peserta Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup

L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Remaja hadir di tempat penyuluhan
b. Penyuluhan dilaksanakan di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Audiens antusias terhadap materi penyuluhan
b. Audiens tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Audiens mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evalusi Hasil
a. Remaja mengerti dan memahami bahaya merokok dan NAPZA
b. Remaja mampu mengulang pengertian NAPZA
M. PENUTUP

Demikianlah proposal ini disusun, semoga terlaksananya acara


penyuluhan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kami mengajak semua
remaja untuk dapat terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
upaya mengenal bahaya merokok dan NAPZA. Atas perhatian dan kerja
samanya yang baik, kami sampaikan terimakasih.

Mojokerto, 06 Januari 2018

Ketua Pokja Remaja Ketua Pelaksana

Dikha Aria W., S.Kep M. Fahrul Rozi, S.Kep

Mengetahui

Pembimbing Akademik Kepala Dusun Ketapang

Faisal ibnu, S.Kep.,Ns.,M.Kes Nurma Yuliati

Kepala Desa Sumberkarang

Ridwan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA MEROKOK DAN NAPZA DI DUSUN KETAPANG


DESA SUMBERKARANG KECAMATAN DLANGGU
KABUPATEN MOJOKERTO

Disusun Oleh :

POKJA REMAJA
KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Program Kesehatan


Topik : Bahaya Merokok dan Napza
Sasaran : Seluruh remaja Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto
Tempat : Rumah Warga
Hari/ tanggal : Sabtu, 06 Desember 2019
Waktu : 19.00 WIB- Selesai

A. LATAR BELAKANG
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat
tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si
perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok
sendiri maupun orang ± orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di
dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Hal ini sejalan
dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan
didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat
tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyalahgunaan napza adalah suatu penyimpangan perilaku yang
disebabkan oleh penggunaan yang terus-menerus sampai terjadi masalah.
(Kusumawati dan Harto no, 2010).
Penyalahgunaaan napza ini dapat mengalami kondisi lanjut:
ketergantungan napza yang merupakan suatu kondisi yang cukup berat dan
parah sehingga mengalami sakit yang cukup berat di tandai dengan
ketergantungan fisik(sindrom putus asa). Sindrom putus asa adalah suatu
kondisi di mana individu yang menggunakan napza, menurunkan atau
menghentikan penggunaan napza sehingga akan menimbulkan kebutuhan
biologi terhadap napza.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, Seluruh remaja di Dusun Ketapang
Desa Sumberkarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto dapat
mengerti dan memahami tentang Bahaya Merokok dan Napza.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan, Seluruh remaja di Dusun Ketapang
Desa Sumberkarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto dapat:
1. Menjelaskan pengertian Bahaya Merokok dan NAPZA
2. Menjelaskan bagaimana bahaya merokok dan ciri – ciri orang
pengguna NAPZA
3. Menjelaskan bahaya dari NAPZA

D. SASARAN
Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang Kecamatan
Dlanggu Kabupaten Mojokerto .

E. MATERI
Mata ajar ini berfokus pada Bahaya Merokok dan NAPZA dan
proses pembelajaran ini menggunakan metode ceramah dan diskusi

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. MEDIA
1. Leaflet
H. STRUKTUR ORGANISASI
Pelindung : Nurma Yuliati
Penanggung Jawab : Ketua Pokja Remaja
Ketua Pokja : Dikha Aria W.,S.Kep
Ketua Pelaksana : M. Fahrul Rozi, S.Kep
Anggota :
1. Windi Santika N.N., S.Kep
2. Khoirul F., S.Kep
3. Siti Su’aidah, S.Kep
4. Siti Masmiranda A., S.Kep
5. Suma’iyah, S.Kep
6. Eka Rizki A., S.Kep
7. Avif Ardukah, S.Kep
8. M. Firdaus E.S., S.Kep
9. Siti Masita, S.Kep

I. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PUNYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan:
e. Membuka kegiatan dengan e. Menjawab salam
mengucapkan salam.
f. Memperkenalkan diri. f. Mendengarkan
g. Menjelaskan tujuan dari g. Memperhatikan
penyuluhan
h. Menyebutkan materi yang h. Memperhatikan
akan diberikan.
2. 20 menit Pelaksanaan :
d. Menjelaskan pengertian d. Memperhatikan
NAPZA
e. Menyebutkan ciri-ciri e. Memperhatikan
orang NAPZA Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang di
ajukan
f. Menjelaskan bagaimana f. Memperhatikan
bahaya merokok dan
NAPZA

3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah di
berikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
atas peran serta peserta Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.hadir di tempat
penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Dusun Ketapang
Desa Sumberkarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a. Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto antusias terhadap
kegiatan penyuluhan
b. Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto tidak meninggalkan
tempat penyuluhan
c. Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto mengajukan
pertanyaan dan dapat mengerti jawaban yang diberikan serta
dapat mengulangi jawaban secara benar
3. Evalusi Hasil
a. Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.mengerti dan
memahami bahaya merokok dan NAPZA
b. Seluruh remaja di Dusun Ketapang Desa Sumberkarang
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto mampu mengulang
pengertian NAPZA
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK

BAB I

1.1. PENDAHULUAN

Bahaya merokok pada kesehatan memang sangat banyak sekali,


pada bungkusnya saja sudah tertera dengan jelas berbagai penyakit
berbahaya yang dapat di sebabkan oleh sebatang rokok. Ratusan bahaya
merokok bagi kesehatan manusia dan berbagai bagian tubuh kita yang
sangat mematikan dan perlu kita hindari. Merokok dapat menyebabkan
beberapa penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit pernapasan kronis,
dan penyakit jantung, impoten, bahkan dapat menyebabkan kematian dini.
Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika
serikat (CDC) Lebih dari 440.000 orang di Amerika Serikat dan 100.000
di Inggris meninggal dunia dikarenakan merokok setiap tahun. Selain itu
lebih dari 92 Milyar Dollar (USD) hilang setiap tahun karena kehilangan
produktivitas akibat kematian dini yang berhubungan dengan merokok.
Perlu diketahui beberapa zat kandungan rokok lainnya dikenal mempunyai
efek yang merugikan tulang dan kulit. Anda mungkin terkejut untuk
menemukan nama beberapa bahan kimia dalam asap rokok. Berikut ini
akan dijelaskan kandungan dan zat-zat rokok yang membawa efek buruk
terhadap kesehatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga


120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut
pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan


kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan,
jarang sekali dipatuhi).

Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang paling


heboh! Gencar menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat
disemua strata. Tua, muda, miskin dan kaya bisa menikmati rokok. Hal yang
biasa, produsen rokok menjadi sponsor acara musik, sehingga masyarakat,
kawula muda khususnya bisa menikmati pertunjukkan musik artis idolanya
dengan cuma-cuma. Sponsor acara olahraga. Meskipun didunia olahraga,
merokok adalah hal yang tabu. Menjadi donatur – sponsor untuk pengelolaan,
keindahan taman suatu kota, kegiatan seminar dan lain sebagainya.

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku


bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika,
sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok
dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa
Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke
Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam

Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena


merokok akan menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya harus
dikeluarkan untuk mengobati penyakitnya. Disamping itu meropok juga
menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli makanan
yang bergizi.
Untuk mengurangi/menghilangkan kemiskinan, pemerintah perlu
segera mengatasi masalah konsumsi tembakau. Karena itu Kepala Perwakilan
WHO untuk Indonesia mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih serius
lagi mempertimbangkan untuk menandatangani global Framework
Convention on Tobacco Control (FCTC) akhir masa penandatangan akhir
Juni 2004. Dengan demikian Indonesia dapat menjadi pemimpin regional
dalam gerakan pengawasan tembakau.
Selain meluncurkan buku, Menkes menyerahkan penghargaan
“Manggala Karya Bakti Husada Arutala” kepada Pondok Pesantren Langitan
karena jasanya dalam menciptakan Kawasan Tanpa Rokok serta penyerahan
hadiah kepada 4 pemenang Quit and Win (Lomba Berhenti Merokok) yang
diselenggarakan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3).

2.1 Jenis rokok


Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok.

2.1.1 Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

 Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.


 Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
 Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
 Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
tembakau.

2.1.2 Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

 Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
 Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek
rasa dan aroma tertentu.
 Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

2.1.3 Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

 Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya


dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan
dan atau alat bantu sederhana.
 Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke
dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin
pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat
rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu
sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok,
biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga
keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun
telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang
mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres
berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu
menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal
dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok
dan lingkar ujung rokok sama besar.

Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :

1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam
proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh:
Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain.

2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis
ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas
Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.

2.1.4 Rokok berdasarkan penggunaan filter.

 Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya


terdapat gabus.
 Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.

Dilihat dari komposisinya :

1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan


diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi
daripada rokok buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan
India.
2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun
tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang
terkenal dari Havana, Kuba.
3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh
berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling
berkembang dan banyak di Indonesia.
4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa
digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan
India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan
antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung
atau mulut.
5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa
buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya
digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di
Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe,

3.1 Rokok dan Kematian


Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan
merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga
setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena
penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.
Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada
manusia. Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya
yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap
rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar resiko orang
tersebut mendapat penyakit saat tua.

3. 2 Mengapa Rokok Berbahaya?


Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200
jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam
tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan
bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut,
esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau
pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi,
risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung
rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari
pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok mengandung
sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa
amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan
sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di
benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan
tetap berbahaya.
Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang
tuanya merokok lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-
anak yang orang tuanya tidak merokok. Orang tua yang menderita penyakit
infeksi pernafasan, anaknya dua kali lebih banyak menderita bronkitis dan
pneumonia pada umur dibawah satu tahun. Anak-anak dari ibu yang merokok
tidak saja mengalami risiko pada masa sebelum dilahirkan, tetapi selama
berumur kurang dari satu tahun juga dalam risiko yang lebih besar untuk
menderita penyakit serius. Meningkatnya kalangan perokok pada wanita,
memperlihatkan intensitas kanker paru di kalangan wanita makin meningkat.
Lebih memprihatinkan lagi merokok pada waktu hamil berpengaruh buruk
pada janin dan bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan kelahiran dini –
prematur.

3.3 Bahaya Perokok Pasif


Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang
yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok
aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari
bahaya perokok aktif.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar
karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter.
Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung
rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat
jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan."
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung
rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari
pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan
bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi
Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan,
sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke
tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko
masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar
karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter.
Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung
rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat
jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.
“Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka dengan
sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif,” ujar
dr.Budhi Antariksa.
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan perokok
wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita
memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker paru-paru bila
dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena wanita memiliki
berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.
Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu
sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa
nyei, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara,
rahim, dan kanker paru-paru, menganggu pertumbuhan janin dalam rahim,
menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.
Mungkin hanya rokok, satu-satunya produk yang menyantumkan
‘iklan’ pemberitahuan yang justru menyebabkan orang untuk berpikir tentang
kerugian merokok.
3.4 ZAT-ZAT BERBAHAYA PADA ROKOK
Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang
terdapat didalam sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut
Terry dan Horn. Tetapi hanya tujuh ratus macam zat saja yang dikenal.
Sedikit info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan pokoknya,
tembakau : Tembakau berasal dari kata Indian ‘tobago’ mengandung sekitar
2.000 unsur kimiawi! Yang sepuluh (10) diantaranya berbahaya bagi
kesehatan, yakni : Tar [belangkin], karbon monoksida, nikotin, hidrogen
sianida, benzopyrene, dimethyl nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol,
phenol dan acrolein. Di beberapa negara telah dikenakan ketentuan-ketentuan
pembatasan kadar tar, nikotin dalam pembuatan rokok. Bahkan di Norwegia,
Swedia dan Finlandia, pembatasan merokok telah tegas diatur dengan
undang-undang. Tahun 1971 pemerintah Norwegia mensahkan pendirian ”
National Council on Smoking and Health ” atau Dewan Nasional untuk
Merokok dan Kesehatan . Disini ada 15 macam zat berbahaya yang bisa anda
ketahui yaitu :
1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan
mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada
dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu
kesehatan.

2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Karbon monoksida


adalah bahan kimia beracun ditemukan dalam asap buangan mobil. Hal
inilah yang kemudian bisa menurunkan jumlah oksigen dalam darah dan
menghalangi semua kinerja organ pensuply oksigen di dalam tubuh.
Karena tubuh kurang oksigen membuat jantung mengalami penebalan
dan bekerja lebih keras memompa darah. Inilah penyebab utama seorang
perokok bisa mengalami serangan jantung secara mendadak. Zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon.
Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh
hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat
membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu
terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan
oksigen.
3. NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat
rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena
mengisap rokok.
4. AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan
hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini
sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja
pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak
bebas dan dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung
racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan
berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat
menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini
awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini
bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat
didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.

10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap
dengan alkohol.

11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras.
Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu
mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu
atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan
compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan
pembius.
14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika
diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Tar itu sendiri
mengandung banyak bahan beracun ke dalam tubuh. Ini adalah substansi,
tebal lengket, dan ketika menghirup itu melekat pada rambut-rambut
kecil di paru-paru. Organ ini melindungi paru-paru dari kotoran dan
infeksi, tapi ketika tertutup tar organ ini tidak dapat melakukan
fungsinya. Tar juga melapisi dinding sistem respirasi secara keseluruhan,
mempersempit tabung yang transportasi udara (yang bronchioles) dan
mengurangi elastisitas paru-paru. Yang pada akhirnya menyebabkan
kanker paru-paru dan penyakit pernafasan kronis.

3.5 Kandungan Zat Pada Rokok Beserta Efeknya Terhadap Kesehatan


Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan
setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada
rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam
sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah
beracunnya.

No Nama zat Defenisi & efek terhadap


kesehatan

1 ACROLEIN Zat berbentuk cair tidak

C3H4O berwarna diperoleh dengan


mengambil cairan dari glyceril
atau dengan mengeringkannya.
Pada dasarnya zat ini
mengandung alkohol yang pasti
sangat mengganggu kesehatan.
2 KARBON Gas yang tidak berbau. Zat ini
MONOXIDA dihasilkan dari pembakaran
CO yang tidak sempurna dari unsur
zat karbon. Jika karbon
monoxida ini masuk ke dalam
tubuh dan dibawa oleh
hemoglobin ke dalam otot-otot
tubuh. Satu molekul hemoglobin
dapat membawa empat molekul
oksigen. Apabila didalam
hemoglobin itu terdapat karbon
monoxida, berakibat seseorang
akan kekurangan oksigen.
3 NIKOTIN Cairan berminyak tidak

C10H14N2 berwarna. Zat ini bisa


menghambat rasa lapar. Jadi
menyebabkan seseorang merasa
tidak lapar karena mengisap
rokok.
4 AMMONIA Gas yang tidak berwarna, terdiri

NH3 dari nitrogen dan hidrogen.


Memiliki bau yang sangat tajam
dan merangsang. Zat ini sangat
cepat memasuki sel-sel tubuh
dan kalau disuntikkan sedikit
saja pada aliran darah akan
membuat pingsan atau koma
5 FORMIC ACID Cairan tidak berwarna, tajam

HCO2H baunya, bisa bergerak bebas dan


dapat membuat lepuh.

6 HYDROGEN Gas tidak berwarna, tidak

CYANIDE berbau dan tidak ada rasa. Zat


ini paling ringan dan mudah
HCN
terbakar. Cyanide mengandung
racun berbahaya dan jika
dimasukkan langsung ke dalam
tubuh akan berakibat kematian.

7 NITROUS OXIDE Gas tidak berwarna dan jika

N2O diisap dapat menyebabkan


hilangnya pertimbangan dan
membuat rasa sakit. Zat ini
awalnya adalah untuk zat
pembius pada saat operasi.
8 FORMALDEHYDE Gas tidak berwarna dan berbau

CH2O tajam. Gas ini bersifat pengawet


dan pembasmi hama.
9 PHENOL Zat ini terdiri dari campuran

C6H5OH kristal yang dihasilkan dari


distilasi zat-zat organik misalnya
kayu dan arang. Phenol bisa
terikat didalam protein dan
menghalangi kerja enzyme
10 ACETOL Zat ini adalah hasil dari

C2H4O2 pemanasan aldehyde dan


menguap dengan alkohol.
11 HYDROGEN Gas yang mudah terbakar dan
SULFIDE berbau keras. Zat ini

H2S menghalangi oxidasi enxym (zat


besi berisi pigmen).
12 PYRIDINE Cairan tidak berwarna dan

C5H5N berbau tajam. Zat ini mampu


mengubah alkohol sebagai
pelarut dan pembunuh hama.
13 METHYL Merupakan campuran zat-zat
CHLORIDE bervalensa satu atas mana

CH2=CHCl hidrogen dan karbon sebagai


unsur utama. Zat ini merupakan
compound organis yang sangat
beracun dan uapnya bersifat
sama dengan pembius.
14 METHANOL Cairan ringan yang mudah

CH3OH menguap dan terbakar. Jika


diminum dan diisap dapat
berakibat pada kebutaan dan
kematian.
15 TAR Cairan kental berwarna coklat

C6H6 tua atau hitam didapatkan


dengan cara distilasi kayu dan
arang juga dari getah tembakau.
Zat inilah yang menyebabkan
kanker paru-paru.

Penyakit kardiovaskular merupakan sebuah penyakit yang


menyebabkan kelainan pada jantung dan pembuluh darah manusia. Perlu
diketahui penyakit jantung adalah penyebab utama kematian akibat
merokok. Merokok selama bertahun tahun akan menyebabkan pengerasan
pembuluh darah, hal ini di sebabkan oleh kolesterol dan lemak yang
tertimbun di arteri karena zat nikotin yang ada pada rokok.
Seperti halnya bahaya narkoba, Merokok dapat mempercepat proses
pengerasan dan penyempitan di arteri dan menyebabkan pembekuan darah
potensinya 2 sampai 4 kali lipat dari non perokok. Penyakit
Kardiovaskular dapat terjadi dari berbagai jenis tergantung dari arteri yang
terkena sumbatan. Secara umum ada beberapa potensi penyakit yang
terkena yaitu
 Pembekuan darah di jantung dan otak yang menyebabkan kematian
mendadak
 Trombosis koroner, yang menyebabkan serangan jantung. Sekitar
30 persen disebabkan oleh merokok.
 Trombosis otak, hal ini menyebabkan stroke dan kelumpuhan
bahkan demensia.
 Tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.
3.6 Merokok Dapat Menyebabkan Kanker
Bahaya rokok untuk kesehatan adalah menyebabkan kanker, ada
banyak penyakit kanker yang disebabkan oleh rokok. Tentu salah satunya
adalah kanker paru paru, 90% dari pasien kanker paru paru disebabkan
karena merokok. Selain itu perokok juga berpotensi memiliki resiko lebih
tinggi terhadap kanker berikut ini :

 Kanker kandung kemih


 Kanker ginjal
 Kanker faring dan laring (kanker tenggorokan)
 Kanker mulut
 Kanker kerongkongan
 Kanker pankreas
 Kanker perut
 Beberapa jenis leukemia
 Kanker hidung dan sinus
 Kanker serviks
 Kanker usus
 Kanker ovarium
 Kanker payudara

Bahaya merokok bagi tubuh manusia memang sangat mengerikan,


begitu banyak penyakit kanker yang disebabkan oleh merokok dan hanya
karena sebatang rokok. Jadi belajar cara berhenti merokok memang salah
satu cara agar terbebas dari rokok yang berbahaya.

3.6.1 Merokok Menyebabkan Gangguan Kehamilan


Kehamilan memang sangat berharga, banyak yang mencari cara
cepat hamil agar mendapat momongan namun banyak pula yang
membahayakannya dengan merokok setiap hari. Sungguh sangat
disayangkan karena merokok dapat mengganggu janin dan rahim bagi Ibu
yang menghisapnya.

3.6.2 Bahaya Merokok Bagi Tubuh


Masih ada banyak bahaya merokok bagi tubuh manusia dan sangat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan tubuh.
1. Merokok mengurangi kesuburan pasangan suami istri.
2. Merokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
3. Merokok dapat menyebabkan asma akut.
4. Asap rokok dapat menyebabkan iritasi mata dan membuat merah
mata.
5. Perokok dapat meningkatkan risiko katarak .
6. Merokok menyebabkan noda dan membuat gigi kuning.
7. Merokok meningkatkan risiko penyakit periodontal, yang
menyebabkan gusi bengkak , bau mulut dan gigi rontok .
8. Perokok dapat meningkatkan keriput dan cepat tua.
3.7 Merokok dapat menyebabkan impoten
Salah satu penyakit yang paling ditakutkan oleh kaum adam adalah
impoten, perokok cendrung memiliki potensi terkena penyakit ini lebih
tinggi dibandingkan dengan non perokok.Bagi pria antara umur 30-40-an
dapat meningkatkan disfungsi ereksi lebih dari 50%.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga


120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah
2. Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses
pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok
3. Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis
diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam
tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru,
emfisema, dan bronkitis kronik
4. Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang
yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan
perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga
kali lipat dari bahaya perokok aktif.
5. Zat-zat yang terkandung dalam rokokyang berbahaya bagi kesehatan,
yakni : Tar [belangkin], karbon monoksida, nikotin, hidrogen sianida,
benzopyrene, dimethyl nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol,
phenol dan acrolein
Lampiran 2

MATERI PENYULUHAN NAPZA


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Disekitar kita saat ini, banyak sekali zat-zat adiktif yang negatif
dan sangat berbahaya bagi tubuh. Dikenal dengan sebutan narkotika dan
obat-obatan terlarang. Dulu, narkoba hanya dipakai secara terbatas oleh
beberapa komunitas manusia di berbagai negara. Tapi kini, narkoba telah
menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Para era modern dan
kapitalisme mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat manusia
diberbagai belahan bumi. Narkoba yang bisa mengobrak-abrik nalar yang
cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak bisa mengancam hari depan umat
manusia.
Padahal 2.000 tahun yang lalu catatan-catatan mengenai
penggunaan cocaine di daerah Andes – penggunaan terkait adat, untuk
survival/bertahan hidup (sampai sekarang) menahan lapar dan rasa haus,
rasa capek, bantu bernafas, sedangkan Opium digunakan sebagai sedative
(penawar rasa sakit) dan aphrodisiac (perangsang). Dahulu pada banyak
negara obat-obatan ini digunakan untuk tujuan pengobatan , namun seiring
berjalannya waktu , penyalahgunaan napza dimulai oleh para dokter, yang
meresepkan bahan bahan napza baru untuk berbagai pengobatan padahal
tahu mengenai efek-efek sampingnya. Kemudian ketergantungan menjadi
parah sesudah ditemukannya morphine (1804) – diresepkan sebagai
anaesthetic, digunakan luas pada waktu perang di abad ke-19 hingga
sekarang dan penyalahgunaan napza diberbagai negra yang sulit untuk
dikendalikan hingga saat ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, alkohol, psikotropika, dan
zat adiktif lainya. NAPZA berupa zat bila masuk kedalam tubuh , dapat
mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat yang dapat
menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi social. Istilah lainya
NAPZA narkoba, singkatan dari narkotik dan obat berbahaya. Narkotika
lebih dulu populer di tengah masyarakat.
Ketergantungan fisik adalah suatu keadaan bila pasien mengurangi
atau menghentikan penggunaan NAPZA yang biasa di gunakan , akan
mengalami gejala putus zat, seperti nyeri dan sulit tidur. Selain itu, pasien
mengalami efek toleransi terhadap zat yaitu suatu keadaan bila pasien
memperoleh efek zat seperti semula ,ia memerlukan jumlah (dosis) yang
semakin lama semakin banyak.
Ketergantugan psikologis adalah suatu keadaan bila apsien sudah
berhenti menggunakan NAPZA dalam waktu singkat atau lama, akan
mengalami kerinduan yang kuat sekali utnuk menggunakanya kembali.
Pasien akan mencari-cari dan menggunakan segala cara untuk mendapatkan
NAPZA tersebut, walaupun tidak mengalami gejala putus zat atau sedang di
bawah tekanan sesorang.
NAPZA terdiri atas opiate, ganja, kokain, sedative hipnotik,
amfetamin, halusinogen, alcohol, inhalansia, nikoin, dan kafein. Jenis
NAPZA yang mejadi maslah diindonesia adalah opait (misalnya heroin atau
putau), ganja (cimeng,gelek), sedative hipnotik (benzodiazepine, misalnya
lexo, pil BK), alcohol( minuman keras, misalnya whisky,arak), dan
amfetamin (misalnya, ekstasi dan shabu-shabu).
2.2 Faktor
Penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA terjadi karena tiga
faktor yang saling mempengaruhi yaitu :
1. Faktor internal
a. Faktor Kepribadian
Kepribadian seseorang turut berperan dalam perilaku ini.
Hal ini lebih cenderung terjadi pada usia remaja. Remaja yang
menjadi pecandu biasanya memiliki konsep diri yang negatif dan
harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat,
dengan ditandai oleh ketidakmampuan mengekspresikan emosinya
secara wajar, mudah cemas, pasif, agresif, dan cenderung depresi,
juga turut mempengaruhi. Selain itu, kemampuan untuk
memecahkan masalah secara adekuat berpengaruh terhadap
bagaimana ia mudah mencari pemecahan masalah dengan cara
melarikan diri.
b. Inteligensia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inteligensia pecandu
yang dating untuk melakukan konseling di klinik rehabilitasi pada
umumnya berada pada taraf di bawah rata-rata dari kelompok
usianya.
c. Usia
Mayoritas pecandu narkoba adalah remaja. Alasan remaja
menggunakan narkoba karena kondisi sosial, psikologis yang
membutuhkan pengakuan, dan identitas dan kelabilan emosi;
sementara pada usia yang lebih tua, narkoba digunakan sebagai
obat penenang.
d. Dorongan Kenikmatan dan Perasaan Ingin Tahu
Narkoba dapat memberikan kenikmatan yang unik dan
tersendiri. Mulanya merasa enak yang diperoleh dari coba-coba
dan ingin tahu atau ingin merasakan seperti yang diceritakan oleh
teman-teman sebayanya. Lama kelamaan akan menjadi satu
kebutuhan yang utama.
e. Pemecahan Masalah
Pada umumnya para pecandu narkoba menggunakan
narkoba untuk menyelesaikan persoalan. Hal ini disebabkan karena
pengaruh narkoba dapat menurunkan tingkat kesadaran dan
membuatnya lupa pada permasalahan yang ada.
2. Faktor eksternal
a. Keluarga
Keluarga merupakan faktor yang paling sering menjadi
penyebab menjadi pengguna narkoba. Terdapat beberapa tipe
keluarga yang berisiko tinggi anggota keluarganya terlibat
penyalahgunaan narkoba, yaitu:
1) Keluarga yang memiliki riwayat (termasuk orang tua)
mengalami ketergantungan narkoba.
2) Keluarga dengan manajemen yang kacau, yang terlihat dari
pelaksanaan aturan yang tidak konsisten dijalankan oleh ayah
dan ibu (misalnya ayah bilang ya, ibu bilang tidak).
3) Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada
upaya penyelesaian yang memuaskan semua pihak yang
berkonflik. Konflik dapat terjadi antara ayah dan ibu, ayah
dan anak, ibu dan anak, maupun antar saudara.
4) Keluarga dengan orang tua yang otoriter. Dalam hal ini, peran
orang tua sangat dominan, dengan anak yang hanya sekedar
harus menuruti apa kata orang tua dengan alasan sopan
santun, adat istiadat, atau demi kemajuan dan masa depan
anak itu sendiri tanpa diberi kesempatan untuk berdialog dan
menyatakan ketidaksetujuannya.
5) Keluarga yang perfeksionis, yaitu keluarga yang
menuntutanggotanya mencapai kesempurnaan dengan standar
tinggi yang harus dicapai dalam banyak hal.
6) Keluarga yang neurosis, yaitu keluarga yang diliputi
kecemasan dengan alasan yang kurang kuat, mudah cemas
dan curiga, sering berlebihan dalam menanggapi sesuatu.
b. Faktor Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan
kelompok, yaitu cara teman-teman atau orang-orang seumur
untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti
kelompok itu. Peer group terlibat lebih banyak dalam
delinquent dan penggunaan obat-obatan. Dapat dikatakan
bahwa faktor-faktor sosial tersebut memiliki dampak yang
berarti kepada keasyikan seseorang dalam menggunakan obat-
obatan, yang kemudian mengakibatkan timbulnya
ketergantungan fisik dan psikologis.
c. Faktor Kesempatan
Ketersediaan narkoba dan kemudahan
memperolehnya juga dapat disebut sebagai pemicu seseorang
menjadi pecandu. Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar
narkoba internasional, menyebabkan obat-obatan ini mudah
diperoleh. Bahkan beberapa media massa melaporkan bahwa
para penjual narkotika menjual barang dagangannya di
sekolah-sekolah, termasuk di Sekolah Dasar. Pengalaman feel
good saat mencoba drugs akan semakin memperkuat keinginan
untuk memanfaatkan kesempatan dan akhirnya menjadi
pecandu. Seseorang dapat menjadi pecandu karena disebabkan
oleh beberapa faktor sekaligus atau secara bersamaan. Karena
ada juga faktor yang muncul secara beruntun akibat dari satu
factor tertentu.
2.3 Rentan gannggaun pengguaan NAPZA
1. Eksperimental
Pengguna taraf awal, yang disebabkan rasa ingin tahu dari remaja.
klien biasanya ingin mencari pengalaman yang baru atau coba-coba..
2. Rekreasional
Penggunaan waktu berkumpul dengan teman sebaya, misalnya
pada waktu pertemuan malam mingguan, acara ulang tahun. Penggunaan
ini mempunyai tujuan rekreasi bersama teman- temannya.
3. Situasional
Mempunyai tujuan individual, merupakan kebutuhan bagi dirinya
sendiri. Seringkali penggunaan ini merupakan cara untuk melarikan diri
atau mengatasi masalah yang dihadapi. Misalnya individu menggunakan
zat pada saat sedang mempunyai masalah, stres, dan frustasi.
4. Penyalahgunaan:
Penggunaan zat yang sudah cukup patologis, sudah mulai
digunakan secara rutin, minimal selama 1 bulan, sudah terjadi
penyimpangan perilaku mengganggu fungsi dalam peran di lingkungan
sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
5. Ketergantungan
Penggunaan zat yang sudah cukup berat, telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik ditandai dengan
adanya toleransi dan sindroma putus zat (suatu kondisi dimana individu
yang biasa menggunakan zat adiktif secara rutin pada dosis tertentu
menurunkan jumlah zat yang digunakan atau berhenti memakai, sehingga
menimbulkan kumpulan gejala sesuai dengan macam zat yang digunakan).
toleransi adalah suatu kondisi dari individu yang mengalami peningkatan
dosis (jumlah zat), untuk mencapai tujuan yang biasa diinginkannya.
2.4 Tanda dan gejala
Pengaruh NAPZA pada tubuh disebut intoksitasi. Selain
intoksitasi, terdapat pula sindroma putus asa, yaitu sekumpulan gejala
yang timbul akibat penggunaan zat yang dikurangi atau dihentikan.
Tanda dan gejala intoksikasi dan putus zat berbeda pada jenis zat yang
berbeda.
Penyalahgunaan dan ketergantugan NAPZA dapat merugukan
atau membayahayakan kesehatan, fungsi social, pendidikan atau
pekerjaan, ekonomi (keuangan), dan hokum.
1. Opiat
Ketergantuagn heroin atau putau dapat mengakibatkan
timbulnya peilaku manipulative, misalnya,sering bohong dan
mencuri. Perilaku yang manipulative desebabkan karena sugesti,
yaitu keinginan yang kuat sekali untuk menggunakan putau
kembali. Adanya sugesti ini membuat pasien tidak mampu
mengendalaikan diri untuk mencari dam mendapat puatu, bahkan
dengan cara memanipulasi orang lain. Heoin atau putau sering
digunakan dengan jarum suntik, sehingga berbahaya untuk
penularan penyakit Hepatitis C dan HIV-AIDS. Zat ini juga
mnegakibatkan kematian karena overdosis.
2. Ganja
Penggunaan ganja dapat mengakibatkan gangguan persepsi,
sinestesia, dan sindrom amotivasiaonal. Pada gangguan persepsi
misalnya, sepuluh menit dirasakan satu jam dan jarak 10 meter
dipersepsikan sebagai jarak 100 meter. Hal ini membahayakan
pasien jika pasien membawa kendaraan bermotor. Pada sinestesia,
misalnya saat pasien mendengar music paien melihat warna-warna
cemerrlang disekitar yang membuat pasien merasa leboh
menikmati suaa musik. Sindrom motivasional yaitu sekumpulan
gajala yang timbul karena sudah lama menggunakan ganja dalam
jumlah yang banyak. Gejala adalah penurunan kemampuan
membaca, berbicara, dan berhitung ; kemampuan bergaul
terlambat; menghindari persoalan bukan menyelasaikannya; gerak
anggota badan lambat; perhatian terhadap lingkungan berkurang
sampai tidak bereaksi ketika dipanggil; mudah percaya mistik;
kurang semgat bersaing; kurang memikirkan masa depan.
Penggunaan ganja diisap seperti rokok. Tanaman ganja yang sudah
dirajang dan dikeringkan, kemudian dilinting seperti tebakau. Zat
ini dapat mengakibatkan penyakit paru.
3. Sedatif hipnotik
Sedative hipnotik yang diminum berupa tablet jenis
barbiturate dan benzodiazepine. Benzodiazepine lebih sering
disalahgunakan daripada barbiturate. Penyalahgunaan sedative (
sejenis oba penenang ) dan hipnotik ( sejenis obat tidur) dapat
membuat hilangnya kesadaran dan kurangnya pengendalian diri
yang mengakibatkan terjadinya perkelahian dan tindakan kejahatan
seperti menipu, mencuri, merampok sampai membunuh. Hal ini
dapat meresahkan masyarakat. Perubahan perilalu lainnya yang
terjadi adalah pasien bersikap lebih kasar dibandigkan sebelumnya,
pola tidur berubah, sering tidak menyelesaikan tugas, membolos,
sehingga prestasi sekolah meurun bahkan sampai dikeluarakan dari
sekolah.
4. Alkohol
Peminum berat alcohol dapat mengakibatkan terjadinga
gangguan pada lambung, penyakit hati, penyakit jantung, ganggaun
susunan syaraf, dan kemunduran daya ingat. Pasien mabuk
mengalami perubahan persepsi, koordinasi, dan peurunan
kemampuan menilai. Berbahaya bila pasien mengedarai kendaraan
bermotor karenanya sering mengakibatkan kecelakaan.

5. Amfetamin
Amfetamin terdiri atas MDMA ( methylene dioxy
methamphetamine )dan meh-amfetamin. MDMA atau ekstasi,
contohnya ineks berbentuk table atau pil yang diminum. Meth-
amfetamin contonya dhabu-shabu, berbentuk Kristal yang
menggunakan dengan cara dibakar, meggunakan kertas aluminium
foil, atau dibakar menggunakn botol kaca yang dirancang khusus
disebut bong.
Setelah dibakar, asapnya diispa. Pnyalahgunaan amfetamin
dapat menimbulkan gangguan pada jantung, pernapasan, depresi,
dan paranoid. Paranoid adlah perasaan tidak aman, terancam, dan
curiga yang dapat mengakibatkan timbulnya kekerasan pada diri
sendiri atau orang lain. Contoh pasien yang merasa akan ditangkap
akan menyerang orang lain yang dianggap sebagai ancaman.
Penggunaan amfetami dosis tinggi dapat mengkibatkan kematian.
Hal ini disebabkan oleh rangsangan berlebihan pada susuna syaraf
pusat.

Dampak penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA


Jenis zat Akibat
Heroin/putau Manipulative
Hepatitis C
HIV-AIDS
Overdosis
Ganja Gangguan persepsi
Sinestesia
Sindrom amotivasional
Penyakit paru-paru
Benzodiazepine Perkelahian
Tindak kejahatan
Alcohol Kecelakaan
Indak kejahatan
Gangguan lambung
Penyakit hati
Ekstasi/shabu-shabu Penyakit jantung
Paranoid
Kematian

2.5 Dampak penyalahgunaan NAPZA


1. Bagi diri sendiri
Penyalahgunaan NAPZA dapat mengakibatkan
terganggunya fungsi otak dan perkembangan moral pemakainya,
intoksikasi (keracunan), overdosis (OD), yang dapat
menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan dan
perdarahan otak, kekambuhan, gangguan perilaku (mental sosial),
gangguan kesehatan, menurunnya nilai-nilai, dan masalah
ekonomi dan hukum. Sementara itu, dari segi efek dan dampak
yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) golongan/jenis: 1) Upper yaitu jenis narkoba
yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti sabu-sabu, ekstasi
dan amfetamin. 2) Downer yang merupakan golongan narkoba
yang dapat membuat orang yang memakai jenis narkoba itu jadi
tenang dengan sifatnya yang menenangkan/sedatif seperti obat
tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas, dan 3) Halusinogen
adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat racunnya
dibandingkan dengan kegunaan medis.
2. Bagi keluarga
Penyalahgunaan NAPZA dalam keluarga dapat
mengakibatkan suasana nyaman dan tentram dalam keluarga
terganggu. Dimana orang tua akan merasa malu karena memilki
anak pecandu, merasa bersalah, dan berusaha menutupi perbuatan
anak mereka. Stres keluarga meningkat, merasa putus asa karena
pengeluaran yang meningkat akibat pemakaian narkoba ataupun
melihat anak yang harus berulangkali dirawat atau bahkan
menjadi penghuni di rumah tahanan maupun lembaga
pemasyarakatan.
3. Bagi pendidikan atau sekolah
NAPZA akan merusak disiplin dan motivasi yang sangat
tinggi untuk proses belajar. Penyalahgunaan NAPZA
berhubungan dengan kejahatan dan perilaku asosial lain yang
menganggu suasana tertib dan aman, rusaknya barang-barang
sekolah dan meningkatnya perkelahian.
4. Bagi masyarakat, bangsa, dan Negara
Penyalahgunaan NAPZA mengakibatkan terciptanya
hubungan pengedar narkoba dengan korbannya sehingga
terbentuk pasar gelap perdagangan NAPZA yang sangat sulit
diputuskan mata rantainya. Masyarakat yang rawan narkoba tidak
memiliki daya tahan dan kesinambungan pembangunan terancam.
Akibatnya negara mengalami kerugian karena masyarakatnya
tidak produktif, kejahatan meningkat serta sarana dan prasarana
yang harus disediakan untuk mengatasi masalah tersebut.
2.6 Pengobatan dan pemulihan
Penyalahgunan NAPZA dilakukan mulai dari pencegahan,
pengobatan sampai pemulihan. Pencegahan dapat dilakukan,
misalnya dengan :
1. Memberikan informasi an pendidikan yang efektif tentang
NAPZA.
2. Deteksi dini perubahan perilaku.
3. Menolak tugas untuk mencoba say no to drug atau katakan
tidak pada narkoba.
Terapi pengobatan bagi pasien NAPZA salah satunya
dengan detoktisofikasi. Dektoksifikasi adalah upaya mengurai atau
menghentikan gejala putus zat dengan dua cara antara lain :
1. Detoksifikasi tanpa subsitusi. Klien hanya dibiarkan saja
sampai gejala putus zat tersebut berhenti sendiri.
2. Detoksifikasi dengan substitusi. Pemberian substitusi adalah
dengan cara penurunan dosis secara bertahap sampai berhenti
sama sekali. Putau atau heroin dapat disubstitusi dengan
memberikan jenis opiat misalnya kodein, bufremorfin, dan
metadon. Detoksifikasi hanya membantu menghilangkan
ketergantugan fisik dan beukan psikologis, sehingga harus
dilanjutkan dengan upaya pemulihan.
Pemulihan adalah upaya untuk meningatkan motivasi
pasien untuk berhenti, mengontrol keinginan untuk pakai lagi,
memperbaiki cara menyelesaikan masalah, dan mengubah hidup
menjadi lebih sehat. Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan,
mungkin jangka endek atau panjang sesuai dengan kebutuhan
pasien. Jangka pendek (mis, 3 bulan) dan jangka panjang (mis, 2
tahun atau seumuran hidup). Terdapat macam-macam bentuk
pemulihan, antar lain :
1. Terapi keagamaan, yaitu terapi yang dilakukan oleh masyarakat
dengan pendekatan keagamaan.
2. Terapi psikososial, misalnya konseling, psikoterapi, terapi
kognitif dan perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, dan
terapi lingkungan lingkungan. Terapi psikologi ini sudah mulai
diberikan sejak pengobatan atau detoksifikasi.
3. Terapi komunitas, yaitu terapi yang dilakukan oleh sekelompok
konselor yang berasal dari pecandu yang sudah berhenti
menggunakan putau atau heroin.

2.7 Pengkajian dan diagnosa keperawatan


Data yang perlu dikaji adalah :
1. Pasien menggunakan NAPZA
2. Jenis NAPZA yang digunakan satu atau lebih
3. Gejala intoksikasi atau putus zat
4. Penyebab menggunakan NAPZA
5. Motivasi berhenti
6. Usaha berhenti berulang kali
7. Waktu paling lama tidak menggunakan NAPZA
8. Pasien mengatakan tidak mampu mengatasi ketergantungannya
Diagnosa keperawatan untuk pasien ini adalah Koping individu
tidak efektif : belum mampu mengatasi keinginan menggunakan
zat.

Tindakan Keperawatan
Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien :
1. Pasien dapat mengatasi tanda dan gejala intoksikasi atau
putus zat.
2. Pasien dapat mengenali dampak penggunaan zat.
3. Pasien dapat meningkatkan motivasi untuk berhenti
menggunakan zat.
4. Pasien dapat mengontrol keinginan untuk menggunakan
zat.
5. Pasien dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah.
6. Pasien dapat mengubah gaya hidup.
7. Pasien dapat menggunakan terapi psikofarmaka secara
tepat dan benar.
Tindakan yang dilakukan :
1. Diskusikan bersama pasien tentang dampak penggunaan zat
terhadap
a. Kesehatan : tanda dan gejala intoksikasi dan penyakit fisik
b. Sosial atau hubungan dengan orang lain (pergaulan)
c. Pendidikan atau pekerjaan
d. Ekonomi atau keuangan
e. Hukum
2. Diskusikan kehidupan pasien sebelum menggunakan zat,
kemudian harapan pasien untuk kehidupan sekarang dan masa
yang akan datang setelah pasien mengetahui dampaknya.
3. Diskusikan cara meningkatkan motivasi untuk berhenti :
a. Hal-hal positif yang masih dipunyai pasien (kesehatan /
pergaulan / pendidikan /pekerjaan / ekonomi / hukum ),
misalnya pasien masih kuat secara fisik , tidak ada
komplikasi penyakit akibat penggunaan zat.
b. Latih pasien untuk mensyukuri keadaan nya tersebut.
1) Sebutkan lebih sering hal-hal yang patut disyukuri (latihan
afirmasi)
2) Sebutkan berulang-ulang keinginan untuk berhenti (latihan
afirmasi)
4. Diskusikan cara mengontrol keinginan menggunakan zat
dengan cara :
a. Menghindar ( misal : tidak pergi ke tempat-tempat yang
ada pengedar , tidak melewati tempat yang mempunyai
kenangan saat masih menggunakan zat, tidak bergabung
atau bergaul dengan pengguna )
b. Mengalihkan ( misal : menyibukka diri dengan aktivitas
yang padat dan menyenangkan )
c. Menolak ( misal : mengatakan tidak, walaupun ditawarkan
gratis dan tetap mengatakan tidak, walaupun sekali saja )
d. Latih pasien mengontrol keinginan menggunakan zat :
1) Menghindar
2) Mengalihkan
3) Menolak
5. Diskusikan cara menyelesaikan masalah yang sehat
a. Mengenali cara pasien menyelesaikan masalah selama ini,
misalnya segera menggunakan zat bila ada masalah.
b. Untung – rugi penggunaan cara tersebut.
c. Tawarkan cara yang sehat untuk menyelesaikan masalah.
1) Secara verbal : jika pasien sering dicurigai dan dituduh
menggunakan NAPZA oleh orang tua, pasien
mengungkapkan kekecewaannya karena belum
dipercaya oleh keluarga. Bicarakan dengan orang tua
bahwa sikap tidak memercayai itu dapat menimbulkan
kekesalan pada pasien dan dapat menimbulkan
sugesti. Katakan hal-hal yang diharapkan terhadap
orag lain secara jujur dan terbuka, sepakati dengan
orang tua kalau pasien akan mengatakan secara jujur
pada keluarga jika pasien ternyata tidak menggunakan
NAPZA lagi, dan keluarga akan membantu pasien
untuk berobat.
2) Secara fisik : isi waktu luang untuk diri pasien sendiri
dengan jalan-jalan , melakukan aktivitas untuk
menyalurkan kekesalan, seperti olahraga , relaksasi
atau kegiatan lain yang disukai pasien.
3) Secara sosial : cari bantuan orang lain untuk
menyelesaikan masalah.
4) Secara spiritual : mengadukan masalah kepada Tuhan
dan menyakini bahwa akan ada bantuan dari-Nya.
d. Latih pasien menggunakan cara tersebut dengan mengenali
situasi yang beresiko tinggi, seperti kondisi emosi negatif (
contoh , bertengkar karena dilarang keluar rumah atau
dituduh mencuri ), tekanan sosial ( contoh, dipaksa
sebagai syarat bergabung dengan kelompok tertentu ),
tidak menggunakan zat untuk menyelesaikan
masalah,tetapi menggunakan cara yang sehat.
6. Diskusikan gaya hidup yang sehat
a. Makan dan buang air secara teratur
b. Bekerja dan tidur secara teratur
c. Menjaga kebersihan diri
d. Latih pasien mengubah gaya hidup
1) Tentukan aktivitas sehari-hari dan hobi
2) Buat jadwal aktivitas
3) Tentukan pelaksanaan jadwal tersebut
7. Latih pasien minum obat sesuai terapi dokter dan tekankan
prinsip benar dosis obat.
Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga :
1. Keluarga dapat mengenal masalah ketidakmampuan anggota
keluarganya berhenti menggunakan NAPZA.
2. Keluarga dapat meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti.
3. Keluarga dapat menjelaskan cara merawat pasien NAPZA.
4. Keluarga dapat mengindentifikasi kondisi pasien yang perlu
dirujuk.
Tindakan keperawatan untuk keluarga :
1. Diskusikan tentang masalah yang dialami keluarga dalam
merawat pasien.
2. Diskusikan bersama keluarga tentang
a. Penyalahgunaan / ketergantungan zat
(tanda,gejala,penyebab,akibat )
b. Tahapan penyembuhan pasien
(pencegahan,pengobatan,dan pemulihan)
3. Diskusikan kondisi pasien yang perlu segera dirujuk, seperti :
a. Intoksikasi berat, misalnya penurunan kesadaran, jalan
sempoyongan, penglihatan ( pesepsi ) terganggu,
kehilangan pengendalian diri, curiga berlebihan,
melakukan kekerasan sampai menyerang orang lain.
b. Gejala putus zat, misalnya nyeri, mual sampai muntah,
diare, sulit tidur, gelisah, tangan gemetar, cemas
berlebihan, depresi ( murung berkepanjangan ).
4. Diskusikan dan latih keluarga cara merawat pasien NAPZA.
a. Anjurkan keluarga meningkatkan motivasi pasien untuk
berhenti atau hindari sikap – sikap yang dapat mendorong
pasien menjadi pemakai lagi ( misalnya, menuduh pasien
sembarang atau terus menerus mencurigai pasien pakai
lagi )
b. Ajarkan keluarga mengenal ciri-ciri pasien pakai lagi (
misalnya, memaksa minta uang, ketahuan berbohong, ada
tanda dan gejala intoksikasi )
c. Ajarkan keluarga membantu pasien : menghindar atau
mengalihkan perhatian dari keinganan untuk pakai lagi.
d. Anjurkan keluarga memberi pujian bila pasien dapat
berhenti walaupun 1 hari, i minggu atau 1 bulan.
e. Anjurkan keluarga mengawasi pasien minum obat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. NAPZA adalah singkatan dari narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat


adiktif lainya. NAPZA berupa zat bila masuk kedalam tubuh , dapat
mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat yang dapat
menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi social. Istilah lainya
NAPZA narkoba, singkatan dari narkotik dan obat berbahaya. Narkotika
lebih dulu populer di tengah masyarakat.
2. NAPZA terdiri atas opiate, ganja, kokain, sedative hipnotik, amfetamin,
halusinogen, alcohol, inhalansia, nikoin, dan kafein. Jenis NAPZA yang
mejadi maslah diindonesia adalah opait (misalnya heroin atau putau),
ganja (cimeng,gelek), sedative hipnotik (benzodiazepine, misalnya lexo,
pil BK), alcohol( minuman keras, misalnya whisky,arak), dan amfetamin
(misalnya, ekstasi dan shabu-shabu).

Anda mungkin juga menyukai