Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN GAGAL GINJAL

Oleh :
1. SABRINA KUMALA DEWI (P17211173032)
2. SEKAR PRANA ISWARI (P17211173029)
3. BELLA AGUSTINA (P17211174043)
4. M. FAIZUD DAROIN (P17211174045)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
D-4 KEPERAWATAN MALANG
September 2019
LEMBAR PENGESAHAN
SAP “PERAWATAN GAGAL GINJAL”

Telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Malang, September 2019

Pembimbing Lahan/ CI,

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gagal Ginjal


Sasaran : Keluarga dengan pasien gagal jantung
Hari/tanggal : Jumat / 06 September 2019
Penyuluh : Mahasiswa tingkat 3, Prodi D4 Keperawatan Malang
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang 19 RSSA

A. Latar Belakang
Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang dapat mengancam kehidupan
seseorang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia, sebab ginjal
adalah organ yang mengatur eliminasi zat- zat sisa metabolisme yang dapat menjadi
toksin dalam tubuh manusia. Akan tetapi pengetahuan masyarakat tentang penyakit gagal
ginjal masih sangat kurang.
Gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan
hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti
sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urin . Gagal ginjal terbagi menjadi dua
jenis yaitu gagal ginjal kronik dan gagal ginjal akut.

B. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan
memahami tentang gagal ginjal.

C. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan
keluarga dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian Gagal ginjal
2. Etiologi Gagal Ginjal
3. Tanda Dan Gejala Gagal Ginjal
4. Komplikasi Gagal Ginjal
5. Pencegahan Gagal Ginjal
6. Pencegahan Gagal Ginjal
D. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah keluarga dengan pasien gagal ginjal.
E. Strategi Pelaksanaan
Metode : Ceramah dan diskusi
F. Media
1. PPT
2. Leafleat
G. Proses Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
5 Menit Pembukaan Membuka acara Menjawab salam
Mengucapkan salam Mendengarkan
Memperkenalkan diri Menyetujui kontrak
Menyampaikan topik
Kontrak waktu
Menggali pengetahuan yang
diketahui pasien dan keluarga

20 Menit Kegiatan Inti Mengkaji ulang tingkat Mendengarkan


pengetahuan sasaran Menanyakan.
Memberikan dan menjelaskan Menanggapi
materi penyuluhan
memberikan feed back

10 Menit Evaluasi / Penutup Memberikan pertanyaan Menjawab


Menyimpulkan materi Menyimak
Menutup (mengucapkan salam) Menjawab salam

H. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik
2. Penyaji
3. Moderator
4. Pembimbing lahan/ CI
5. Observer dan Notulen
6. Fasilitator

I. Job Description
1. Penyaji
a. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang perawatan luka post
operasi
b. Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami hal-hal
tentang isi, makna, dan maksud dari penyuluhan
2. Moderator
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Mengatur waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
a. Membantu kelancaran acara penyuluhan
b. Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji
c. Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan
4. Observer dan Notulen
a. Mengamati jalannya acara penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan peserta
c. Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir

J. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat sebelum acara dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Malang Tingkat 3
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah 7 orang atau lebih
b. Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri (penyaji)
c. Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari pertanyaan
penyaji

K. Materi (terlampir)
L. Leafleat (terlampir)
M. Daftar Pustaka
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN LUKA POST OPERASI

1. Pengertian Gagal Ginjal


Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin . gagal ginjal dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
1. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu proses patofisiologi dengan etiologi
yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada
umumnya berakhir dengan keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal
yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
2. Gagal ginjal akut ditandai dengan gejala yang timbul secara tiba-tiba dan penurunan
volume urin secara cepat. Laju filtrasi glomerulus dapat menurun secara tiba-tiba
sampai dibawah 15 mL/menit. Penyakit ini mengakibatkan peningkatan kadar serum
urea, kreatinin, dan bahan lain. Gagal ginjal akut bersifat reversibel, namun secara
umum tingkat kematian pasien tinggi.
2. Etiologi Gagal Ginjal
Etiologi dari gagal ginjal akut diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1. Pra- renal
Pra-Renal adalah gagal ginjal yang terjadi akibat suplai darah ke ginjal menurun.
Pra-Renal disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagaimana berikut:
1) Hipovolemia karena kehilangan darah
2) Dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh seperti muntah & diare.
3) Kurangnya asupan cairan.
4) Penggunaan obat seperti diuretik.
5) Aliran darah yang abnormal ke dan dari ginjal akibat penyumbatan arteri
atau vena ginjal.
2. Renal
Renal yaitu gagal ginjal yang disebabkan oleh kerusakan ginjal itu sendiri.
Penyebab terjadi renal antara lain:
1) Sepsis yaitu keadaan dimana sistem kekebalan tubuh kalah melawan infeksi
sehingga infeksi menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan peradangan dan
kerusakan ginjal.
2) Penggunaan obat yang bersifat racun bagi ginjal seperti nonsteroidal anti-
inflamasi, antibiotik aminoglikosida, dan lithium.
3) Rhabdomyolysi yaitu keadaan dimana ada kerusakan otot dan serat otot
sehingga menyumbat sistem penyaringan ginjal. Hal ini dapat terjadi karena
luka parah, truma, dan luka bakar.
4) Multiple myeloma Glomerulonefritis akut atau peradangan pada glomeruli
dan sistem penyaringan ginjal. Gambar makroskopis
3. Post renal
Postrenal adalah gagal ginjal yang dikarenakan penyumbatan saluran
kencing/aliran urin setelah ginjal. Penyebab Postrenal antara lain:
1) Obstruksi adalah penyumbatan kandung kemih yang menyebabkan tekanan
balik ke ginjal karena ginjal terus menghasilkan urin, sedangkan terbendung
di bagian bawahnya. Ketika tekanan meningkat cukup tinggi, ginjal akan
rusak dan bisa mati.
2) Hipertrofi prostat atau kanker prostat dapat menghalangi uretra sehingga urin
pada kandung kemih tidak dapat mengalir melalui kencing.
3) Tumor di perut yang mengelilingi dan menghalangi ureter.
4) Batu ginjal mempengaruhi hanya satu ginjal dan tidak menyebabkan gagal
ginjal. .
3. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal
Gejala Gagal Ginjal umum yang perlu diketahui antara lain :
1. Kencing terasa kurang dibandingkan dengan kebiasaan sebelumnya.
2. Kencing berubah warna, berbusa, atau sering bangun malam untuk kencing.
3. Sering bengkak di kaki, pergelangan, tangan, dan muka.
4. Cepat lemah, akibat kotoran tidak bisa dibuang oleh ginjal.
5. Sesak napas, akibat air mengumpul di paru-paru.
6. Napas bau karena adanya kotoran yang mengumpul di rongga mulut.
7. Rasa pegal di punggung.
8. Gatal-gatal, utamanya di kaki.
9. Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah
Gejala terjadinya gagal ginjal akut antara lain :
1. Nyeri pinggang hebat (kolik)
2. Kencing sakit, sedikit, sering, dan berwarna merah.
3. Demam
4. Kelainan urin: protein, darah / eritrosit, sel darah putih / lekosit,
Gejala yang timbul karena gagal ginjal kronik antara lain :
1. Lemas
2. nafsu makan, mual, muntah
3. bengkak
4. kencing berkurang
5. gatal,
6. sesak napas, pucat/anemi.
7. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab.
lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif
4. Komplikasi Gagal Ginjal
1. Komplikasi penyakit gagal ginjal kronik
a. Hiperkalemia akibat penurunan eksresi, asidosis metabolik, katabolisme dan
masukan diet berlebihan.
b. Perikarditis, efusi perikardial dan tamponade jantung akibat retensi produk
sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
c. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-
angiostensin-aldosteron .
d. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah,
perdarahan gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin dan kehilangan darah
selama hemodialisis.
e. Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatic akibat retensi fosfat, kadar kalsium
serum yang rendah, metabolisme vitamin D abnormal dan peningkatan kadar
alumunium.
2. Komplikasi Gagal Ginjal Akut
a. edema paru-paruedema paru-paru berlangsung akibat berlangsungnya
penimbunan cairan serosa atauserosanguinosa yang terlalu berlebih didalam
area interstisial serta alveolus paru-paru. perihal initimbul dikarenakan ginjal
tidak bisa mensekresi urine serta garam didalam jumlah cukup.kerap kali edema
paru-paru mengakibatkan kematian.
b. hiperkalemiakomplikasi ke-2 yaitu hiperkalemia ( kandungan kalium darah
yang tinggi ). yakni satu situasi dimana konsentrasi kalium darah kian lebih 5
meq/l darah. butuh diketahui konsentrasi kalium yangtinggi justru beresiko dari
pada situasi sebaliknya ( konsentrasi kalium rendah ). konsentrasikalium darah
yang lebih tinggi dari 5, 5 meq/l bisa merubah system konduksi listrik jantung.
jikaperihal ini terus berlanjut, irama jantung jadi tidak normal serta jantungpun
berhenti berdenyut.
5. Pencegahan Gagal Ginjal
Pencegahannya dilakukan dengan perilaku “CERDIK”
C : Cek kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin Aktifitas fisik
D : Diet Sehat dengan kalori seimbang
I : Istrahat yang cukup
K : Kelola strees

Ada juga pencegahan lain supaya terhindar dari penyakit gagal ginjal, harus
melakukan pencegahan sebagai berikut:
a. Olah raga
b. Berhenti merokok
c. Mengurangi makanan berlemak
d. Menurunkan berat badan
e. Mengkonsumsi air putih dan menghindari konsumsi obat kimia
f. Variasikan konsumsi makanan
g. Jangan menahan BAK
6. Pengobatan Gagal Ginjal
1. Hemodialisa
 Pengertian Hemodialisa

Hemodialisa berasal dari kata hemo = darah dan dialisa = pemisahan atau filtrasi.
Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat
atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membrane atau selaput semi permable.
Membrane ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sisa. Proses ini disebut
dialysis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membrane semi permabel
(Paredede, 1996).

Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi penganti untuk
mengeluarkan sisa-sisa metabolismeatau racun tertentu dari peredaran darah manusia
seperti air, natrium, kalium, hydrogen, urea, kreatinin, asam urat dan zat-zat lainnya
melalui membrean semi permabel sebagai pemisah darah dan cairan diasilat pada ginjal
buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Setyawan, 2001).

 Tujuan Hemodialisa

Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan :

a. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat
b. Membuang kelebihan air.
c. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh.
d. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh.
e. Memperbaiki status kesehatan penderita.
2. Obat – obatan

Diuretik untuk meningkatan urinasi, alumunium hidroksida untuk terapi


hiperfosfatemia, anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat
menstimulasi produksi RBC seperti apoetin alfa bila terjadi anemia.

3. Transplantasi ginjal

Transplantasi ginjal telah menjadi terapi pilihan bagi mayoritas pasien dengan penyakit
renal tahap akhir. Pasien memilih transplantasi ginjal dengan berbagai alas an, seperti
keinginan untuk menghindari dialysis atau untuk memperbaiki perasaan sejahtera, dan
harapan untuk hidup secara normal. Selain itu, biaya transplantasi ginjal yang sukses
dibandingkan dialysis adalah sepertiganya.

N. Leafleat (terlampir)
Daftar Pustaka

Budianto, A. (2005). Guidance to Anatomy II. Surakarta: Keluarga Besar Asisten


Anatomi
FKUNS
Doengoes, M, E., Moorhouse, M, F., Geisster, AC. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien ed 3. Jakarta: EGC
Ganong, W, F. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 17 . Jakarta: EGC
Nursalam. (2006). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Perkemihan Ed 1. Jakarta: Salemba Medika
Purnomo, B. (2008). Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai