Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN PENYAKIT SIROSIS HATI

Disusun Oleh:
Marito Oktaria Pakpahan(21140130)

Dosen Pengampu: Nova SN.Siregar,SKM.M.Kes

PRODI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KESEHATAN BARU DOLOKSANGUL JL. BUKIT INSPIRASI SIPALAKI
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik:Pencegahan Penyakit Sirosis Hati


Sub topik: Pencegahan Penyakit Sirosis Hati
Hari,tanggal:28 oktober 2022
Waktu :20 Menit
Tempat:Asrama
Sasaran :Ny.Simanullang
Penyuluh : Marito Pakpahan

A. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah melakukan penyuluhan pada Ny.Simanullang diharapkan dapat melakukan
pencegahan terhadap penyakit sirosis hati
B. Tujuan Instruksional Khusus:
1.Apa Pengertian sirosis hati?
2.Apa penatalaksanaan sirosis hati?
3.Apa masalah yang akan muncul pada sirosis Hepatis?
4.Cara Pencegahan Sirosis Hati?
C.Materi:
1.Pengertian Sirosis Hati
2.Penatalaksanaan sirosis Hati
3. masalah yang akan muncul pada sirosis Hepatis
4. Cara Pencegahan sirosis Hati
D.Peserta:Ny.Simanullang
E.Metode:Ceramah
F.Media:
G.Kriteria Hasil:
 Peserta mampu menjelaskan pengertian Sirosis Hati
 Peserta mengetahui penatalaksanaan sirosis hati
 Peserta mengetahui masalah yang akan muncul pada sirosis Hepatis
 Peserta mengetahui cara mencegah sirosis hati
H.Kegiatan Penyuluhan:

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan


1. 2 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam.
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
 Penyampaian garis
besar materi
 Memeberi
kesempatan peserta
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
3. 8 menit Evaluasi :
Menanyakan hal-hal yang
belum jelas dari materi yang
diberikan.

Terminasi :
Menyimpulkan,Mengucapkan
terimakasih atas perhatian
peserta. Mengucapkan
salam, penutup
MATERI PENYULUHAN

I. Pengertian Sirosis Hati:


Sirosis adalah kondisi ketika organ hati telah dipenuhi dengan jaringan parut dan tidak bisa
berfungsi dengan normal. Jaringan parut ini terbentuk akibat penyakit liver yang
berkepanjangan, misalnya karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol.
Infeksi virus atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mencederai hati secara
perlahan. Normalnya, hati akan memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk
jaringan parut. Namun, jika kerusakan terus berlanjut atau ada kelainan pada hati,
jaringan parut yang terbentuk akan makin banyak sehingga mengganggu fungsi hati

II. Penatalaksanaan Sirosis Hati:


Penatalaksanaan sirosis berfokus pada faktor etiologi, misalnya dengan berhenti
mengonsumsi alkohol atau penanganan hepatitis B pasien. Selain penanganan etiologi,
monitoring dan penanganan komplikasi sirosis hepatis seperti peritonitis atau pecah
varises esofagus juga harus dilakukan.

Sirosis Tanpa Komplikasi


Sirosis tanpa komplikasi dapat ditangani dengan penggunaan obat-obatan dengan
kombinasi diet yang bertujuan untuk mengurangi berat badan. Obat yang dapat
digunakan berkisar antara steroid hingga antivirus.

Medikamentosa

Pada pasien tanpa infeksi, pemberian glukokortikoid dan pentoxifylline dapat diberikan
untuk menangani sirosis. Pemberian pentoxifylline masih kontroversial karena terdapat
studi yang menyatakan bahwa penggunaannya tidak meningkatkan tingkat kesintasan
pasien. Walau demikian, obat ini tetap digunakan, terutama pada pasien yang memiliki
kontraindikasi terhadap glukokortikoid karena belum terdapat alternatif obat yang lebih
baik. [23, 24]

Pasien dengan hepatitis B dapat diberikan interferon alfa dan lamivudine. Lamivudin


dapar diberikan 100 mg setiap hari selama 1 tahun secara oral. Interferon alfa diberikan 3
MIU 3x per minggu selama 4-6 bulan secara subkutan. Pada pasien yang resisten
lamivudin dapat diberikan adefovir dan tenofovir. Walaupun begitu, pemberian
lamivudin dapat menyebabkan resistensi apabila digunakan 9-12 bulan. Selain itu, suatu
penelitian di Jepang menunjukkan bahwa interferon tidak direkomendasikan pada pasien
dengan sirosis, karena efeknya belum terbukti oada fibrosis dan hepatoselular karsinoma.
Tenofovir terbukti efektif pada suatu penelitian tahun 2013. Pada penelitian tersebut
ditemukan bahwa pemberian tenofovir selama 5 tahun dapat mensupresi virus hepatitis B
dan mengurangi sirosis dan fibrosis pada hati. Penelitian tersebut mengambil sampel
sebanyak 641 pasien dan 489 pasien mengikuti penelitian hingga minggu ke 240. [25]

Berbeda dengan hepatitis B, pasien dengan hepatitis C dapat diberikan interferon


subkutan 5 MIU 3x seminggu dan ribavirin 800-1000 mg/hari selama 6 bulan. [4,26]

Diet dan Gaya Hidup

Diet dengan protein 1 gram/kgBB disertai kalori sebesar 2000-3000 kkal/hari dapat
diberikan apabila tidak terdapat koma hepatika. Selain itu, edukasi mengenai reduksi
konsumsi alkohol juga harus dilakukan untuk mengurangi risiko sirosis hepatis yang
lebih parah.

Pada pasien dengan ensefalopati hepatis, pemberian diet protein harus dikurangi hingga
0.5 gram/kgBB/hari. Selain itu, pemberian laktulosa dapat membantu mengeluarkan
ammonia dari tubuh. Pasien dengan asites dapat diberikan diet rendah garam.[10]
Pengurangan konsumsi alkohol dan pemberian terapi untuk Hepatitis B dan C terbukti
memperbaiki kondisi sirosis hepatis.

Sirosis dengan Komplikasi


Strategi penatalaksanaan pada pasien sirosis dengan komplikasi dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Mengobati infeksi, memperbaiki fungsi sirkulasi, menangani hipertensi
portal, diet, serta transplantasi hati dapat dilakukan untuk menangani sirosis dengan
komplikasi.

Penanganan Infeksi

Infeksi dapat ditangani dengan memberikan antibiotik seperti rifaximin. Antibiotik


lainnya yang dapat diberikan adalah cefotaxime, amoxicillin, dan aminoglikosida,
terutama pada pasien dengan peritonitis bakterial spontan. [4,13]

Perbaikan Fungsi Sirkulasi

Perbaikan sirkulasi yang buruk dapat dilakukan dengan pemberian albumin. Hal ini
ditunjukkan dengan berkurangnya asites. Selain albumin, pemberian diuretik
seperti spironolactone 1x 100-200 mg/hari dapat dikombinasikan dengan diet rendah
garam dalam memperbaiki asites. Perbaikan dari asites dapat dilihat dari perubahan berat
badan 500 gram - 1 kg per hari.
III. Masalah yang akan muncul pada sirosis Hepatis:
Bila terjadi bertahun-tahun sirosis hati dapat menyebabkan gagal hati,bahkan sampai
dapat menyebabkan kematian.

IV. Cara mencegah sirosis hati:


1.Membatasi mengonsumsi minuman beralkohol
2.Melindungi diri dari infeksi virus hepatitis
3.Menerapkan Pola makan sehat
4.Berolahraga rutin

Anda mungkin juga menyukai