Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok Bahasan : Penyakit Katarak

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Juli 2020

Waktu : 08.30-09.00 (30 Menit)

Tempat : Rumah Warga Desa Jenggawur yang terkena penyakit Katarak

Sasaran : Warga yang terkena penyakit Katarak

Penyuluh : Rahma Roihanna

A. Latar Belakang

Katarak merupakan penyakit pada usia lanjut akibat proses penuaan, saat

kelahiran (katarak kongenital) dan dapat juga berhubungan dengan trauma mata

tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang, adanya

penyakit sistemik seperti diabetes atau hipoparatiroidisme (Tamsuri, 2010).

Pembentukan katarak ditandai adanya sembab lensa, perubahan protein, nekrosis,

dan terganggunya keseimbangan normal serabut-serabut lensa. Kekeruhan lensa

ini juga mengakibatkan lensa transparan sehingga pupil akan berwarna putih atau

abu-abu, yang mana dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti

korteks dan nukleus. Katarak dapat mengakibatkan bermacam-macam komplikasi

pada penyakit mata seperti glaukoma ablasio, uveitis, retinitis pigmentosa, dan

kebutaan (Ilyas, 2010).

World Health Organization (WHO) mengumpulkan data kebutaan dan

gangguan penglihatan yang ditetapkan melalui Global Action Plan (GAP) 2014-

2019 merupakan survey berbasis populasi untuk penderita kebutaan dan gangguan

penglihatan dan layanan perawatan mata pada orang-orang berusia 50 tahun


keatas. Hasil survey ini melalui Rapid Assessment of Avoidable Blindness

(RAAB) memberikan hasil prevalensi kebutaan sekitar 85% terdapat pada usia 50

tahun. Hasil survey ini juga menemukan bahwa gangguan penglihatan tersebut

penyebab utamanya adalah output dan kualitas layanan perawatan mata, cakupan

bedah katarak dan indikator lain dari layanan perawatan mata didaerah geografis

tertentu.

Di Indonesia, katarak merupakan penyebab utama kebutaan, prevalensi

kebutaan pada usia 55-65 tahun sebesar 1,1%, usia 65-75 tahun sebesar 3,5%, dan

usia 75 tahun keatas 8,4%. Prevalensi kebutaaan diusia lanjut masih jauh diatas

0,5% yang berarti masih menjadi masalah kesehatan (Kompasiana, 2014).

Propinsi Sumatera Barat sekitar 4.512.369 penduduk sekitar 0,4%

mengalami kebutaan dan setiap tahunnya akan muncul insiden baru bertambah

0,1% dari jumlah penduduk. Sehingga diperkirakan setiap tahunnya akan

bertambah penderita katarak di Sumatera Barat sebanyak 4.700 orang, hal ini

menyebabkan terjadinya penumpukan kasus katarak dari tahun ke tahun

(Kompasiana, 2014).

Kebutaan karena katarak merupakan masalah kesehatan masyarakat. Untuk

mengatasi masalah katarak ini tidak ada terapi obat tetes, salaf tertentu dalam

pengobatan kecuali melalui operasi (pembedahan). Pembedahan diindikasikan

bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja ataupun untuk

keamanan, yang mana pembedahan katarak paling sering dilakukan orang berusia

lebih dari 65 tahun (Brunner & Suddarth, 2001).

Perawatan post operasi katarak sangatlah penting diperhatikan, karena

keberhasilan dari operasi katarak tidak luput juga dari kepatuhan pasien terhadap

perawatan pasca operasi. Menurut Sackett dalam Niven (2000) kepatuhan pasien
adalah sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan ketentuan atau instruksi yang

diberikan oleh profesional kesehatan. Pada pasien post operasi katarak sangat

dianjurkan pasien untuk patuh terhadap ketentuan atau aturan-aturan di rumah

sakit yang sesuai dengan protap atau prosedur untuk menghindari terjadinya

komplikasi pada mata seperti terjadinya infeksi atau dislokasi lensa.

Prosedur yang dilakuka sebelum pasien pulang, perawat mengganti verban

mata pasien terlebih dahulu dengan menanyakan kepada pasien dengan siapa klien

tersebut tinggal setelah pulang dari rumah sakit. Keluarga pasien tersebut ikut

memperhatikan perawat melakukan tindakan menukar verban pasien dan

memperhatikan cara meneteskan obat serta memberi salaf pada mata. Setelah itu

pasien dan keluarga diberi pendidikan kesehatan tentang perawatan mata di rumah

dan menganjurkan ganti verban mata tiap hari selama satu minggu, memberikan

obat tetes dan salaf mata tiga kali sehari, jangan membasahi mata atau verban

selama dua minggu, jangan menyentuh dan menggosok mata dengan tangan,

jangan membungkukan badan, rukuk, sujud selama dua minggu, jangan tidur

berbaring kearah sisi mata yang baru dioperasi, jangan tidur menelungkup selama

dua minggu, jangan mengangkat benda-benda berat atau mengendong anak,

hindari benturan keras pada bola mata. Setelah pulang dari rumah sakit,

periksakan mata satu minggu lagi ke Poliklinik Mata.

Jika pasien tidak patuh terhadap ketentuan maka akan mengakibatkan

terjadinya komplikasi pasca operasi seperti infeksi, dislokasi lensa. Apa bila

infeksi post operasi terjadi, perawatannya akan semakin sulit bahkan dapat

mengakibatkan komplikasi lebih lanjut yaitunya terjadi ulkus kornea yang

memerlukan tindakan lebih lanjut atau tindakan eviserasi (pengangkatan bola


mata). Kepatuhan pasien dianggap sebagai perilaku yang di pengaruhi oleh

pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga (Niven, 2000).

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 35 menit beserta tanya jawab

selama penyuluhan berlangsung tentang “Perawatan setelah operasi katarak”

pasien dan keluarga mampu dan mengerti mengenai katarak, perawatan setelah

operasi katarak,dan cara menggunakan tetes mata serta salep mata.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini penderita dan keluarga mampu :

a. Mengetahui Tentang Pengertian Katarak.

b. Mengetahui Tentang Penyebab Katarak.

c. Mengetahui Tentang Tanda Dan Gejala Katarak

d. Mengetahui tentang komplikasi katarak

e. Mengetahui tentang pencegahan katarak

f. Mengetahui Tentaang Pengertian Perawatan setelah Operasi Katarak.

g. Mengetahui Tentang Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Peserta dan Keluarga

setelah Operasi Katarak.

h. Tips perawatan sederhana pasca operasi katarak dan pencegahannya


D. Strategi Pelaksanaan

a. Metode Pelaksanaan : Ceramah, tanya jawab dan diskusi

b. Media : Leaflet, infokus dan lembar balik

c. Kisi- kisi materi

a. Pengertian Katarak

b. Penyebab Katarak

c. Tanda Dan Gejala Katarak

d. Komplikasi katarak

e. Pencegahan katarak

f.Pengertian Perawatan setelah Operasi Katarak

g. Hal–hal yang perlu diperhatikan pasien dan keluarga setelah operasi

katarak.

h. Tips perawatan sederhana paska operasi katarak dan pencegahannya


E. Kegiatan Penyuluhan

Nomo Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien


r
1 5 menit Pembukaan
a. Orientasi
 Memberi salam/mengucapkan  Menjawab salam
salam  Mendengarkan dan
 Memperkenalkan diri memperhatikan
 Menjelaskan topik dan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluhan
memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu,
 Mendengarkan dan
bahasa dan tempat
memperhatikan

2 20 menit Pelaksanaan
Pemberian materi penyuluhan :
a. Mengkaji pengetahuan pasien tentang  Ikut serta memberi pendapat
pengertian Katarak.  Mendengarkan dan
 Beri reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang Pengertian  Mendengarkan dan
Katarak memperhatikan
b. Menggali pengetahuan pasien tentang  Ikut serta memberi pendapat
penyebab Katarak  Mendengarkan dan
 Beri reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang penyebab  Mendengarkan dan
Katarak. memperhatikan
c. Menggali pengetahuan pasien  Mengemukakan pendapat
tentang tanda dan gejala Katarak
 Berikan reinforcement positif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tanda dan gejala mendengarkan
Katarak.  Memperhatikan dan
mendengarkan
d. Menggali pengetahun pasien tentang  Mendengarkan dan
komplikasi katarak mengemukakan pendapat
 Berikan reinforcement positif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan komplikasi mendengarkan
katarak  Memperhatikan dan
mendengarkan
e. Menggali pengetahuan pasien  Mendengarkan dan
tentang pencegahan katarak mengemukakan pendapat
 Berikan reinforcement positif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan komplikasi mendengarkan
katarak  Memperhatikan dan
mendengarkan
d. Menggali pengetahuan pasien  Mengemukakan pendapat
tentang pengetahuan pasien dan  Mendengarkan dan
keluarga tentang perawatan setelah memperhatikan
operasi katarak  Mendengarkan dan
 Beri reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang perawatan
setelah operasi katarak

e. Menggali pengetahuan pasien tentang  Mengemukakan pendapat


hal-hal yang perlu diperhatikan dalam  Mendengarkan dan
perawatan setelah operasi katarak memperhatikan
 Berikan reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang halhal memperhatikan
yang perlu diperhatikan dalam
perawatan setelah operasi
katarak.
f. Menggali pengetahuan pasien tenteng  Mengemukakan pendapat
perawatan sederhana dan pencegahan  Mendengarkan dan
pasca operasi katarak memperhatikan
 Berikan reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang halhal memperhatikan
yang perlu diperhatikan dalam
perawatan setelah operasi
katarak.
3 10 menit Penutup  Bertanya
a. Membuka sesi Tanya jawab  Mendengarkan dan
b. Menyimpulkan materi yang memperhatikan
dibahas bersama peserta  Mendengarkan dan
c. Melakukan evaluasi bersama menjawab
klien dan keluarga  Mendengarkan dan
d. Menutup perjumpaan dan menjawab
memberi salam
F. MATERI
1. Pengertian
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada
lensa mata.

2. Penyebab
• Penyebab penyakit katarak antara lain:
- Kekurangan gizi yang dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit
katarak
- Katarak umumnya merupakan proses penuaan
- Paparan sinar ultraviolet panjang
- Penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid
- Penyakit tertentu seperti diabetes juga dapat mempercepat timbulnya katarak.
- Katarak juga dapat terjadi pada saat lahir atau trauma pada mata.

→ Gejala
• Gejala umum gangguan katarak meliputi:
- Penglihatan tiak jelas,seperti terdapat kabut menghalangi objek
- Peka terhadap cahaya dan sinar
- Dapat melihat dobel pada satu mata
- Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca
- Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.

→ Pencegahan
- Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubung dengan
katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.
- Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari
bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata.
- Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak

→ Penanganan
- Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan/operasi
pembedahan di lakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan
bantuan kaca mata untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.beberapa penderita
mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca
matanya.
- Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapat
lensa buatan sebagai pengganti lensa yag telah di angkat.lensa buatan ini
merupakan lempengan plastik yang di sebut lensa intraokuler,biasanya lensa
intraktor di masukan ke dalam kapsul lensa mata.untuk mencegah infeksi
mengurangi perdarahan dan mempercepat penyabunan selama beberapa minggu
setelah pembedahan di berikan tetes mata atau salep.untuk melindugi mata dari
penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat
dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh

G. Setting Tempat

Keterangan :

Pemateri :

Peserta :
H. Peran

 Pemateri : Rahma Roihanna

a. Peran Penyaji
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Bertugas menjawab pertanyaan

I. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur
a. SAP telah diselesaikan dikonsulkan kepada pembimbing akademik 3 hari
sebelum penyuluhan dilaksanakan
b. Media dan alat telah disiapkan sesuai dengan yang dibutuhkan
c. Ruangan sesuai dengan settingan tempat
d. Struktur organisasi dalam penyuluhan sesuai dengan rencana

2. Evaluasi proses
a. Pemateri duduk berhadapan dengan peserta
b. Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat mengikuti seluruh
kegiatan
c. Selama kegiatan yang diharapkan peserta dan keluarga aktif.
d. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik.

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menyebutkan Pengertian Katarak
b. Peserta dan Keluarga dapat menyebutkan Penyebab Katarak
c. Peserta dan Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 Tanda Dan Gejala katarak
d. Peserta dan keluarga dapat menyebutkan komplikasi katarak
e. Peserta dan keluarga dapat menyebutkan pencegahan katarak
f. Peserta dan Keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang Perlu diperhatikan
peserta dan Keluarga Setelah Operasi Katarak.

Anda mungkin juga menyukai