Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN LUKA POST OPERASI KATARAK

Disusun oleh :

1) Siska Dwi M ( 108117050)


2) Risa Indriana W.P ( 108117055)
3) Nurfa Ratna S ( 108117058)
4) Sindy Fajrina ( 108117070)
5) Ivan Dwi P ( 108117072)
6) Asep Ardianto ( 108117065)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi Penyuluhan : Perawatan mata pada pasien dengan Katarak


Sasaran : Klien dan Keluarga Rawat Inap Mata
Pemberi Penyuluhan : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES AIAIC
Hari/Tanggal : Kamis,03 Oktober 2019
Jam : 08.00-09.40 WIB

A. Latar Belakang
Katarak merupakan penyakit pada usia lanjut akibat proses penuaan,
saat kelahiran (katarak kongenital) dan dapat juga berhubungan dengan
trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid dalam
jangka panjang, adanya penyakit sistemik seperti diabetes atau
hipoparatiroidisme (Tamsuri, 2010). Pembentukan katarak ditandai adanya
sembab lensa, perubahan protein, nekrosis, dan terganggunya keseimbangan
normal serabut-serabut lensa. Kekeruhan lensa ini juga mengakibatkan lensa
transparan sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu, yang mana
dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan
nukleus. Katarak dapat mengakibatkan bermacam-macam komplikasi pada
penyakit mata seperti glaukoma ablasio, uveitis, retinitis pigmentosa, dan
kebutaan (Ilyas, 2010).
Kebutaan karena katarak merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah katarak ini tidak ada terapi obat tetes, salaf
tertentu dalam pengobatan kecuali melalui operasi (pembedahan).
Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut
untuk bekerja ataupun untuk keamanan, yang mana pembedahan katarak
paling sering dilakukan orang berusia lebih dari 65 tahun (Brunner &
Suddarth, 2001).
Perawatan post operasi katarak sangatlah penting diperhatikan,
karena keberhasilan dari operasi katarak tidak luput juga dari kepatuhan
pasien terhadap perawatan pasca operasi. Menurut Sackett dalam Niven
(2000) kepatuhan pasien adalah sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan
ketentuan atau instruksi yang diberikan oleh profesional kesehatan. Pada
pasien post operasi katarak sangat dianjurkan pasien untuk patuh terhadap
ketentuan atau aturan-aturan di rumah sakit yang sesuai dengan protap atau
prosedur untuk menghindari terjadinya komplikasi pada mata seperti
terjadinya infeksi atau dislokasi lensa.
Prosedur yang dilakuka sebelum pasien pulang, perawat mengganti
verban mata pasien terlebih dahulu dengan menanyakan kepada pasien
dengan siapa klien tersebut tinggal setelah pulang dari rumah sakit.
Keluarga pasien tersebut ikut memperhatikan perawat melakukan tindakan
menukar verban pasien dan memperhatikan cara meneteskan obat serta
memberi salaf pada mata. Setelah itu pasien dan keluarga diberi pendidikan
kesehatan tentang perawatan mata di rumah dan menganjurkan ganti verban
mata tiap hari selama satu minggu, memberikan obat tetes dan salaf mata
tiga kali sehari, jangan membasahi mata atau verban selama dua minggu,
jangan menyentuh dan menggosok mata dengan tangan, jangan
membungkukan badan, rukuk, sujud selama dua minggu, jangan tidur
berbaring kearah sisi mata yang baru dioperasi, jangan tidur menelungkup
selama dua minggu, jangan mengangkat benda-benda berat atau
mengendong anak, hindari benturan keras pada bola mata. Setelah pulang
dari rumah sakit, periksakan mata satu minggu lagi ke Poliklinik Mata.
Jika pasien tidak patuh terhadap ketentuan maka akan
mengakibatkan terjadinya komplikasi pasca operasi seperti infeksi, dislokasi
lensa. Apa bila infeksi post operasi terjadi, perawatannya akan semakin sulit
bahkan dapat mengakibatkan komplikasi lebih lanjut yaitunya terjadi ulkus
kornea yang memerlukan tindakan lebih lanjut atau tindakan eviserasi
(pengangkatan bola mata). Kepatuhan pasien dianggap sebagai perilaku
yang di pengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga (Niven,
2000).
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 35 menit beserta tanya
jawab selama penyuluhan berlangsung tentang “Perawatan setelah operasi
katarak” pasien dan keluarga mampu dan mengerti mengenai katarak,
perawatan setelah operasi katarak,dan cara menggunakan tetes mata serta
salep mata.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini penderita dan keluarga mampu :
1. Mengetahui tentang pengertian katarak perawatan sesudah operasi
2. Mengetahui tujuan perawatan sesudah operasi katarak
3. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan sesudah operasi katarak
4. Mengetahui cara menggunakan tetes mata
5. Mengetahui cara menggunakan salep mata
6. Mengetahui lingkungan yang baik untuk pasien pasca operasi katarak

D. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

E. Media
1. Leaflet
2. LCD
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien
1 5 menit Pembukaan
a. Orientasi
1. Memberi 1. Menjawab salam
salam/mengucapkan 2. Mendengarkan dan
salam memperhatikan
2. Memperkenalkan 3. Mendengarkan dan
anggota kelompok memperhatikan
3. Menjelaskan topik 4. Mendengarkan dan
dan tujuan memperhatikan
penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak
waktu, bahasa dan
tempat
2 20 menit Pelaksanaan
Pemberian materi Ikut serta memberi pendapat
penyuluhan : 1. Mendengarkan dan
Mengkaji pengetahuan pasien memperhatikan
tentang pengertian Katarak. 2. Mendengarkan dan
1. Beri reinforcement positif memperhatikan
2. Menjelaskan tentang
Pengertian Katarak
Menggali pengetahuan pasien Ikut serta memberi pendapat
tentang tujuan perawatan post 1. Mendengarkan dan
operasi katarak memperhatikan
1. Beri reinforcement positif 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tentang memperhatikan
tujuan perawatan post
operasi katarak
Menggali pengetahuan pasien Mengemukakan pendapat
tentang hal-hal yang harus 1. Memperhatikan dan
diperhatikan setelah operasi mendengarkan
katarak. 2. Memperhatikan dan
1. Berikan reinforcement mendengarkan
positif
2. Menjelaskan hal-hal yang
harus diperhatikan setelah
operasi katarak.
Menggali pengetahun pasien Mendengarkan dan
tentang cara menggunakan mengemukakan pendapat
tetes mata 1. Memperhatikan dan
1. Berikan reinforcement mendengarkan
positif 2. Memperhatikan dan
2. Menjelaskan cara mendengarkan
menggunakan tetes mata
Menggali pengetahuan pasien Mendengarkan dan
tentang cara menggunakan mengemukakan pendapat
salep mata 1. Memperhatikan dan
1. Berikan reinforcement mendengarkan
positif 2. Memperhatikan dan
2. Menjelaskan cara mendengarkan
menggunakan salep
mata
Menggali pengetahuan pasien Mengemukakan pendapat
tentang pengetahuan pasien 1. Mendengarkan dan
dan keluarga tentang memperhatikan
lingkungan yg baik setelah 2. Mendengarkan dan
operasi katarak memperhatikan
1. Beri reinforcement positif
Menjelaskan tentang
tentang lingkungan yg
baik setelah operasi
katarak
3 10 menit Penutup 1. Bertanya
1. Membuka sesi Tanya 2. Mendengarkan dan
jawab memperhatikan
2. Menyimpulkan materi 3. Mendengarkan dan
yang dibahas bersama menjawab
peserta 4. Mendengarkan dan
3. Melakukan evaluasi menjawab
bersama klien dan
keluarga
4. Menutup perjumpaan dan
memberi salam

G. Setting Tempat

Keterangan :
Moderator :
Pemateri :
Notulis dan observer :
Fasilitator :
Peserta :

H. Pengorganisasian Kelompok dan Peran


1. Moderator : Risa
2. Pemateri : Ivan
3. Notulis Dan Observer : Sindy dan Nurfa
4. Fasilitator : Siska dan Asep
a. Peran Moderator
1) Bertanggung jawab atas kelancaran acara penyuluhan
2) Membuka dan menutup acara penyuluhan
3) Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Peran Penyaji
1) Menyampaikan materi penyuluhan
2) Bertugas menjawab pertanyaan
c. Peran Notulis dan Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh peserta
penyuluhan
3) Mencatat jumlah klien yang hadir
4) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
5) Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Peran Fasilitator
1) Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/luar
kelompok.

I. Kriteria hasil
1. Evaluasi Struktur
a. SAP telah diselesaikan dikonsulkan kepada pembimbing sebelum
penyuluhan dilaksanakan
b. Media dan alat telah disiapkan sesuai dengan yang dibutuhkan
c. Ruangan sesuai dengan settingan tempat
d. Struktur organisasi dalam penyuluhan sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Mahasiswa duduk berhadapan dengan keluarga dan pasien
b. Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan keluarga dapat
mengikuti seluruh kegiatan
c. Selama kegiatan yang diharapkan pasien dan keluarga aktif.
d. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik.
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan Keluarga dapat menyebutkan Pengertian Katarak
b. Pasien dan Keluarga dapat menyebutkan Penyebab Katarak
c. Pasien dan Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 Tanda Dan Gejala
katarak
d. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan komplikasi katarak
e. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan pencegahan katarak
f. Pasien dan Keluarga dapat menyebutkan Pengertian Perawatan
setelah Operasi Katarak
g. Pasien dan Keluarga dapat menyebutkan Hal-hal yang Perlu
diperhatikan Pasien dan Keluarga Setelah Operasi Katarak
h. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara perawatan sederhana
pasca operasi dan pencegahannya

J. Penutup
Demikianlah proposal penyuluhan ini kami buat, apabila ada
kesalahan atau ada kata- kata yang tidak tepat penggunaannya kami mohon
maaf dan apabila saran ataupun kritikan kami siap untuk menerimanya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

K. Materi
Terlampir
Lampiran materi

PERAWATAN SESUDAH OPERASI KATARAK

1. Pengertian
Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya
jernih menjadi keruh, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal tetapi biasanya
berkaitan dengan proses penuaan (Vaughan, 2000)
Perawatan sesudah katarak yaitu perawatan yang dilakukan dengan
hati-hati dan cara-cara tertentu sesudah operasi yang meliputi tirah baring,
penggunaan obat, perawatan luka dan lain-lain) untuk mencapai kesembuhan
yang optimal melalui kerja sama dokter/perawat-penderita/keluarga.
2. Tujuan Perawatan Sesudah Operasi katarak
a. Mendapatkan partisipasi dan kerja sama antara perawat/dokter dengan
penderita/keluarga dalam perawatan
b. Mencapai kesembuhan yang optimal, sehingga hari perawatan cepat dan
biaya murah
c. Memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam kemandirian perawatan
selanjutnya.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan sesudah operasi katarak
a. Sesudah operasi, penderita dibawa lagi ke ruangan.
b. Penderita boleh makan dan minum (apabila operasinya menggunakan
pembiusan lokal). Makanan harus lembek dan mudah dicerna. Contoh
makanan ringan seperti sup, bubur , susu, roti, pudding, air sari buah, ikan
daging ayam dan sebagainya.
c. Kepala tidak boleh goyang paling sedikit 2 jam setelah operasi, sehingga
semua keperluan harus dibantu , karena harus tirah baring.
d. Penderita tidak boleh terlalu keras mengedan pada waktu kencing atau
berak, batuk dan bersin
e. Minumlah obat sesuai dengan anjuran, supaya tenang, terutama di malam
hari (obat anti sakit, obat pencegah bakteri/kuman)
f. 6 jam setelah operasi, penderita boleh miring ke arah mata yang tidak
operasi.
g. Pergantian pembalut dilakukan 24 jam setelah operasi oleh petugas
kesehatan(dokter/perawat)
h. Pemberian obat mata baik tetes maupun salep.
i. Bila perkembangannya baik, penderita boleh duduk 6 jam setelah operasi,
dan boleh jalan 12 jam sesudah operasi, tidak perlu ditutup dengan kasa,
tetapi dengan dop berlubang.
j. Penderita boleh pulang 2 hari setelah operasi.
k. Penderita belum boleh mengangkat barang-barang yang berat selama dua
minggu, boleh mencuci rambutnya dengan dibantu (salon)
l. Biasanya 2 bulan setelah operasi penderita diberi kaca mata.
m. Perawatan pada anak-anak prinsipnya sama , hanya mobilisasi sesudah
operasi lebih cepat.
n. Setelah penderita pulang dari rumah sakit, penderita diperiksa ulang
(kontrol) tiap 1 minggu, 3 minggu, 6 minggu, kemudian 3,6, dan 12 bulan.
4. Cara menggunakan tetes mata
a. cuci tangan
b. penderita berbaring/duduk dan melihat ke atas
c. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah
d. Teteskan satu tetes ke tengah-tangah kelopak mata.
e. Usahakan supaya penetes tidka menyentuk lipatan mata atau bulu mata
f. Penderita menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit supaya obat
terserap.
g. Cuci tangan
5. Cara menggunakan salep mata
a. cuci tangan
b. penderita berbaring/duduk dan melihat ke atas
c. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah kemudian pencet
ujung salep, ujung tube jangan sampai menyentuh mata.
d. Penderita dianjurkan untuk menutup matanya 2-3 menit.supaya obat
masuk dan terserap.
e. Selama pemberian salep penglihatannya akan kabur sebentar, dan
istirahatlah
6. Lingkungan yang baik untuk katarak
a. Penerangan (lampu) yang memadai
b. Tempat tidur yang rendah
c. Menggunakan perabotan yang perlu perlu saja
d. Usahakan lantai bersih, rata, dan tidak licin
e. Gunakan Pegangan atau tongkat jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37107290/ASUHAN_KEPERAWATAN_HOME_
CARE_PADA_PASIEN_POST_OPERASI_KATARAK_HARI_KE_
2_Oleh_KELOMPOK_3_B10-A
https://www.academia.edu/11502173/Asuhan_Keperawatan_Pasien_Dengan_
Katarak

Anda mungkin juga menyukai