Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

“KATARAK”

Di susun oleh
Fariz Mega Sadewa

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS AN NUUR
2022/2023 SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) “KATARAK”
A. LATAR BELAKANG
Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun
akibat lensa yang keruh. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada
serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 2008) Katarak
adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa,
umumnya akibat
dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn
Doengoes, dkk. 2000). Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau
akibat kedua- duanya.Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.
(Kapita Selekta Jilid Satu, 2001)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga dan masyarakat mampu
memahami tentang hal-hal penting berkaitan dengan Katarak.

2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tentang pengertian katarak
b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak
c. Menjelaskan tentang macam-macam katarak
d. Menjelaskan tentang penyebab katarak
e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan
pencegahan katarak
C. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. SASARAN DAN TARGET
1. Sasaran : Masyarakat Kelurahan Sama’an RT 1 RW 3
2. Target : Warga dengan gejala atau sudah terkena katarak
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 10 Februari 2022
2. Waktu : 14.00 - selesai
3. Tempat : Rumah Ketua RT 1 RW 3 Kelurahan Sama’an
F. MEDIA DAN ALAT BANTU 1. MEDIA :
a. Pre – Planning
b. Leaflet
2. Alat Bantu :
a. Microfon
H. PENGORGANISASIAN DAN SUSUNAN ACARA
1. Pengorganisasian
a. Moderator : Fariz
b. Penyaji : Fariz
c. Perlengkapan : Fariz

d. Dokumentasi : Fariz

e. Konsumsi : Fariz

2. Susunan Acara
No Tahap Kegiatan Kegiatan Media Dan
Penyaji Masyarakat Alat Bantu
1 Pembukaan ➢ Pre interaksi Mendengarkan Ceramah
(5 Menit) 1. Memberi Salam dan menjawab
2. Menjelaskan maksud
dan tujuan
2 Penyajian ➢ Interaksi Mendengarkan Leaflet
(15 menit) ➢ Memvalidasi pengetahuan dan melakukan
audien instruksi
➢ menjelaskan tentang : penyaji
1. Pengertian Katarak
2. Tanda dan gejala
Katarak
3. Macam macam
Katarak
4. Penyebab Katarak
5. Pencegahan katarak
6. Pengaturan makanan
Memberikan kesempatan
untuk bertanya kepada
audien/para lansia
3 Penutup ➢ Terminasi Menjawab dan Ceramah
(10 menit) 1.Menanyakan perasaan menentukan
audien setelah kontrak waktu
diberikan penyuluhan
2.Menanyakan kembali :
a.Pengertian
Katarak
b.Tanda dan gejala
Katarak
c.Macam macam
Katarak
d.Penyebab
Katarak
e.Memberikan pujian
atas jawaban yang
benar
3.Pamitan pada audien/
para lansia dan
mengucapkan salam
I. KRITERIA EVALUASI
1. EVALUASI STRUKTURAL
No Evaluasi Ada Tidak
1 Sebelum acara pendidikan kesehatan dimulai pre

planning sudah disiapkan
2 Tempat sudah siap sebelum acara dimulai √
3 Penyampaian materi siap memebrikan

pendidikan kesehatan
4 Audien siap mengikuti pendididkan kesehatan √
5 Kontak waktu telah disepakati √

2. EVALUASI PROSES
No Evaluasi Ya Tidak
1 Pelaksanaan sesuai dengan pre planning √
2 Waktu sesuai dengan yang telah disepakati √
3 Ada pertanyaan audien √
4 Media dapat digunakan secara efektif √

3. EVALUASI HASIL
Tanya jawab langsung, saat proses penyuluhan berlangsung
dan setelah proses penyuluhan selesai. Kriteria Evaluasi:
a. Audien mengetahui tentang pengertian katarak
b. Audien mengetahui tentang tanda dan gejala terkena
katarak
c. Audien mengetahui tentang macam-macam katarak
d. Audien mengetahui tentang penyebab katarak
e. Audien mengetahui tentang penatalaksanaan dan
pencegahan katarak.

LAMPIRAN MATERI PENKES KATARAK

A. Pengertian Katarak
Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun
akibat lensa yang keruh. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada
serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta
Ilyas, 2008) Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada
lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada
semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000). Katarak
adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-
duanya.Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta
Jilid Satu, 2001).

B. Tanda dan Gejala Katarak


1.Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang
menghalangi obyek
2.Peka terhadap sinar
3.Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di
ruang gelap
4.Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil
5.Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu
mata, gejala ini terjadi saat katarak bertambah luas.

C. Macam-macam Katarak
1.Katarak yang didapat sejak lahir
2.Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir
3.Katarak yang didapat pada lanjut usia
4.Katarak yang disebabkan penyakit lain
5.Katarak yang disebabkan trauma.

D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses
bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada
usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari
90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak.
Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya
berkurang akibat katarak. Walaupun sebenarnya dapat
diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di
dunia, sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam
waktu yang cukup lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak


Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa
yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca
operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa
sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit
seperi glaukoma dan uveitis.Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi
katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau
perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat
dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat timbul
penyulit katarak sekunder. Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak
terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat
dilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh
dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih
memiliki zonula zinn. Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan
fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik,
sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih
sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.Penatalaksanaan
pascaoperasi terutama ditujukan untuk mencegah infeksi dan terbukanya luka
operasi. Pasien diminta tidak banyak bergerak dan menghindari mengangkat
beban berat selama sebulan. Mata di tutup selama beberapa hari atau dilindungi
dengan kacamata atau pelindung pada siang hari. Selama beberapa minggu harus
dilindungi dengan pelindung logam pada malam hari. Untuk mencegah katarak
adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang baik untuk proses metabolisme,
seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar tidak terjadi
trauma atau kecelakaan pada mata.

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas S. 2008. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta :


Balai Penerbit FKUI
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner
& Suddarth. Alih Bahasa : Agung Waluyo. Jakarta EGC
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1.
Jakarta: Media Aesculapius
Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai