Pendidikan Kesehatan
Glaukoma
Waktu : 10 WIB
Tugas :
1) Mendorong peserta penyuluhan untuk tidak malu bertanya
2) Menyampaikan pertanyaan peserta penyuluhan ke moderator
3) Menstimulasi peserta yang tidak aktif
4) Mendokumentasikan acara penyuluhan
5) Membagikan lefleat di akhir penyuluhan
2. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat :
1) Menjelaskan definisi glaukoma
2) Menjelaskan etiologi glaukoma
3) Menjelaskan faktor resiko glaukoma
4) Menjelaskan manifestasi klinis glaukoma
5) Menjelaskan penatalaksanaan glaukoma
6) Menjelaskan komplikasi glaukoma
7) Menjelaskan pencegahan glaukoma
B. Kegiatan Penyuluhan
1. Persipan
a. Membuat satuan acara penyuluhan dengan materi glaukoma
b. Menyiapkan alat dan bahan
c. Membuat kontrak dengan peserta yang akan diberikan pendidikan
kesehatan
2. Pelaksanaan
Susunan acara:
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menyampaikan kontrak 2. Mendengarkan
waktu
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi.
C. Setting Tempat
Opera
tor
Power
Satuan Acara Penyuluhan
Point
Moder Penyaj
ator i
Obser Fasilita
ver tor
Peserta
Fasilitator Fasilitator
Fasilitator Observer
Fasilitator Fasilitator
2. Evaluasi Proses
a) Jumlah peserta sesuai target (10 orang)
b) Kegiatan dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
c) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta lebih mudah
dalam memahami isi dari penyuluhan yang diberikan
d) Peserta memperhatikan materi yang disampaikan
e) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b) Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian glaukoma, penyebab
glaukoma, pencegahan glaukoma.
c) 70% peserta bisa memahami tentang glaukoma.
H. Lampiran
Materi lengkap
Leaflet
Lembar observer
Lembar absensi
GLAUKOMA
A. Definisi Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata
semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi
buta.
Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang ditandai dengan
berkurangnya lapang pandang akibat kerusakan saraf optikus kerusakan ini
berhubungan dengan peningkatan TIO yang terlalu tinggi.
B. Etiologi Glaukoma
1. Primer
a. Akut : Dapat disebabkan karena trauma.
b. Kronik : Dapat disebabkan oleh keturunan dalam keluarga, seperti :
Diabetes Militus, Arterisklerosis, Pemakaian kortikosteroid jangka
panjang
2. Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain seperti : katarak, perubahan lensa,
kelainan uvea, pembedahan, pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai
obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter,
obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi dan
pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang umum biasanya :
2. Glaukoma Sekunder
1) Pembesaran bola mata
2) Gangguan lapang pandang
3) Nyeri didalam mata
3. Glaukoma Kongenital
Gangguan penglihatan
4. Glaukoma Absolut
1) Mata keras seperti batu
2) Sering terasa sakit sekali
3) Injeksi siliar
4) Kornea jernih atau keruh dan ada edema
5) Bilik mata depan dangkal
6) Pupil lebar
7) Iris kelabu
8) Lensa keruh
9) TIO meninggi
E. Penatalaksanaan Glaukoma
a. Farmakologi
Pemilihan pengobatan glaukoma dapat dibagi berdasarkan jenis
glaukomanya sebagai berikut :
1. Glaukoma Primer
a) Glaukoma Sudut Terbuka
2. Glaukoma Sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada
penyebabnya.Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan
corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil.Kadang dilakukan
pembedahan.
Pengobatan dengan obat-obatan ditujukan untuk menurunkan
tekanan intra-okular dengan cepat utuk mencegah kerusakan nervus
optikus, menjernihkan korea, menurunkan inflamasi intra-okular, miosis,
serta mencegah terbentuknya sinekia anterior perifer dan posterior.
Kegagalan hasil pengobatan dapat disebabkan oleh kesalahan dalam
teknik pemaaian obat walaupun pasien memakai semua obat sesuai resep.
Masalah yang nyata adalah waktu pemberian obat yang bermacam-macam
disertai dengan menutup saluran keluar yang mengalirkan obat ke rongga
hidung (kanal nasolakrimalis).
Penutup saluran nasolacrimal berguna karena bila obat diteteskan
pada mata, obat akan masuk ke rongga hidung dan masuk ke dalam
peredaran darah dan bagian tubuh yang lain sehingga akan memberikan
efek samping. Untuk mencegah hal ini maka pada saat meneteskan obat ke
mata maka tempat pengaliran obat masuk ke hidung (punctumlakrimal)
ditutup dengan jari selama 1-2 menit. Biasanya 50% dari obat akan masuk
ke dalam mata yang efeknya akan sangat baik dan waktu kerjanya akan
lebih lama.Aturan pemakaian obat diperlukan pada pemakaian berbagai
macam obat tetes yang diberikan. Sebaiknya antara pemakaian 2 jenis obat
dalam batas 10-15 menit. Obat yang diteteskan dalam waktu dekat tidak
efisien karena obat yang pertama diteteskan dibilas oleh obat tetes yan
berikutnya.
b. Non-Farmakologi
3. Trabekulektomi
Trabekulektomi merupakan suatu cara yang konservatif dalam
penanganan glaukoma. Trabekulektomi merupakan teknik bedah untuk
mengalirkan cairan melalui saluran yang ada dan sering dilakukan
pada glaukoma sudut terbuka. Pada trabekulektomi ini cairan mata
tetap terbentuk normal akan tetapi, pengaliran keluarnya dipercepat
3. Pembedahan Insisi
Diantaranya adalah iridektomi perifer, ekstraksi katarak,
pendalaman COA, dan goniosinekialisis. Dilakukan apabila bedah
laser tidak memberikan hasil.
F. Komplikasi Glaukoma
Komplikasi glaukoma pada umumnya adalah kebutaan total akibat
tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Kondisi mata pada
kebutaan yaitu kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan
ekskavasi (penggaungan) glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa
sakit. Mata dengan kebutaan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah
sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris yang dapat
menyebabkan rasa sakit yang hebat.Pengobatan kebutaan ini dapat dilakukan
dengan memberikan sinar beta pada badan siliar untuk menekan fungsi badan
siliar, alcohol retrobulbar atau melakukan pengangkatan bola mata karena mata
sudah tidak bisa berfungsi dan memberikan rasa sakit.
G. Pencegahan Glaukoma
Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk bisa terhindar dari
glaukoma. Berikut ini adalah langkah alami yang perlu Anda lakukan sejak dini :
1. Mengontrol Kadar Gula Darah
Kadar gula darah sangat penting untuk melindungi mata dari tekanan
pada lensa yang berlebihan. Tekanan lensa inilah yang akan menyebabkan
2. Olahraga
Melakukan berbagai jenis olahraga akan membantu menurunkan
resiko tekanan pada mata berlebihan. Terlebih bagi yang selalu bekerja di
depan layar komputer. Latihan atau olahraga juga bisa melindungi tubuh dari
penyakit glaukoma akibat kondisi metabolisme yang buruk seperti tekanan
darah tinggi dan diabetes.
3. Melindungi Mata
Biasakan untuk melindungi mata apabila sedang melakukan olahraga
atau pekerjaan yang bisa meningkatkan resikocedera mata.Anda bisa
menggunakan kacamata khusus yang memang bisa melindungi area mata agar
tidak terkena zat asing maupun tekanan berlebihan.Pada awalnya mungkin
tidak nyaman tapi memang sangat diperlukan.
7. Hindari Stres
Stres ternyata juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan mata. Stress
akan membuat tekanan lensa mata jauh lebih kuat dan besar. Akibatnya maka
lensa dan retina mata tidak bisa bekerja dengan baik.Tekanan mata juga
membuat tekanan pada lensa mata mengalami perubahan.Jika kondisi ini terus
terjadi maka bisa menyebabkan glaukoma. Untuk cara mengatasi stres maka
bisa mencoba untuk yoga, olahraga atau rekreasi.
Arif, mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculpius.
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Medikal Keperawatan Vol.3. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. Jakarta :
EGC.