Anda di halaman 1dari 22

Satuan Acara Penyuluhan

Pendidikan Kesehatan
Glaukoma

Topik Peyuluhan : Glaukoma

Pokok Bahasan : Katakan Tidak pada Glaukoma

Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi


2. Etiologi
3. Faktor Resiko
4. Manifestasi klinis
5. Penatalaksanaan
6. Komplikasi
7. Pencegahan
Sasaran : Pasien Glaukoma

Hari/Tanggal : Selasa/23 Febuari 2021

Waktu : 10 WIB

Tempat : Ruang Rambang 1. 2 RSMH

Satuan Acara Penyuluhan


Pengorganisasian :

1. Moderator : Rosalia Kusuma Sari


Tugas :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan pokok materi dan mengatur jalannya acara
penyuluhan
4) Memimpin jalannya diskusi ( tanya jawab )
5) Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali
6) Mengatur kontrak waktu
7) Menutupkan acara

2. Penyaji Materi : Sri Wulandari


Tugas :
1) Menggali pengetahuan peserta penyuluhan
2) Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
3) Menyimpulkan materi

3. Fasilitator : Okta Maulisa


Milla Meiza Mustika
Lusiana Nopianti

Tugas :
1) Mendorong peserta penyuluhan untuk tidak malu bertanya
2) Menyampaikan pertanyaan peserta penyuluhan ke moderator
3) Menstimulasi peserta yang tidak aktif
4) Mendokumentasikan acara penyuluhan
5) Membagikan lefleat di akhir penyuluhan

Satuan Acara Penyuluhan


4. Observer : Resi Yuliantina
Nelia Sari
Tugas :
1) Mencatat pertanyaan peserta penyuluhan
2) Menjalankan absensi peserta penyuluhan
3) Mengamati dan menilai proses jalannya penyuluhan untuk evaluasi

Satuan Acara Penyuluhan


A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan mampu
memahami masalah tentang glaukoma.

2. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat :
1) Menjelaskan definisi glaukoma
2) Menjelaskan etiologi glaukoma
3) Menjelaskan faktor resiko glaukoma
4) Menjelaskan manifestasi klinis glaukoma
5) Menjelaskan penatalaksanaan glaukoma
6) Menjelaskan komplikasi glaukoma
7) Menjelaskan pencegahan glaukoma

B. Kegiatan Penyuluhan
1. Persipan
a. Membuat satuan acara penyuluhan dengan materi glaukoma
b. Menyiapkan alat dan bahan
c. Membuat kontrak dengan peserta yang akan diberikan pendidikan
kesehatan
2. Pelaksanaan
Susunan acara:
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menyampaikan kontrak 2. Mendengarkan
waktu
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi.

Satuan Acara Penyuluhan


Pelaksanaan 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab Ceramah 7 menit
peserta seberapa jauh pertanyaan Diskusi
peserta mengetahui 2. Mendengarkan
materi. 3. Menanyakan
2. Menjelaskan materi materi yang
tentang: belum
a. Definisi glaukoma dimengerti
b. Etiologi glaukoma
c. Faktor resiko
glaukom
d. Manifestasi klinis
glaukoma
e. Penatalaksanaan
glaukoma
f. Komplikasi glaukoma
g. Pencegahan
glaukoma
3. Diskusi :
a. Melakukan tanya
jawab
b. Memberikan
kesempatan kepada 3
peserta untuk
bertanya
Penutup 1. Sesi tanya jawab dan 1. Menjawab Tanya 5 menit
evaluasi pertanyaan jawab
a. Apa pengertian 2. Menyaksikan (diskusi)
glaukoma? 3. Mendengarkan
b. Penyebab glaukoma? 4. Menjawab salam
c. Bagaimana

Satuan Acara Penyuluhan


pencegahan
glaukoma?
2. Memberikan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan materi
penyuluhan
4. Membagikan leaflet
kepada peserta
penyuluhan
5. Menutup penyuluhan
(salam)

C. Setting Tempat

Opera
tor
Power
Satuan Acara Penyuluhan
Point
Moder Penyaj
ator i

Obser Fasilita
ver tor
Peserta
Fasilitator Fasilitator

Fasilitator Observer

Fasilitator Fasilitator

D. Alat Bantu Belajar


Leaflet dan Power point.

E. Garis Besar Materi ( Terlampir)


1. Definisi glaukoma
2. Etiologi glaukoma
3. Faktor resiko glaukoma
4. Manifestasi klinis glaukoma
5. Penatalaksanaan glaukoma
6. Komplikasi glaukoma
7. Pencegahan glaukoma
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan peserta penyuluhan

Satuan Acara Penyuluhan


b) Kesiapan tempat pelaksanaan
c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (leaflet dan power point)

2. Evaluasi Proses
a) Jumlah peserta sesuai target (10 orang)
b) Kegiatan dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
c) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta lebih mudah
dalam memahami isi dari penyuluhan yang diberikan
d) Peserta memperhatikan materi yang disampaikan
e) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab

3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b) Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian glaukoma, penyebab
glaukoma, pencegahan glaukoma.
c) 70% peserta bisa memahami tentang glaukoma.

H. Lampiran
Materi lengkap
Leaflet
Lembar observer
Lembar absensi

Satuan Acara Penyuluhan


Lampiran

GLAUKOMA

A. Definisi Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata
semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi
buta.
Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang ditandai dengan
berkurangnya lapang pandang akibat kerusakan saraf optikus kerusakan ini
berhubungan dengan peningkatan TIO yang terlalu tinggi.

B. Etiologi Glaukoma
1. Primer
a. Akut : Dapat disebabkan karena trauma.
b. Kronik : Dapat disebabkan oleh keturunan dalam keluarga, seperti :
Diabetes Militus, Arterisklerosis, Pemakaian kortikosteroid jangka
panjang
2. Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain seperti : katarak, perubahan lensa,
kelainan uvea, pembedahan, pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai
obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter,
obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi dan
pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya.

C. Faktor Resiko Glaukoma


a. Umur diatas 45 tahun
b. Riwayat glaukoma keluarga
c. Keturunan ras hitam
d. Diabetes Mellitus

Satuan Acara Penyuluhan


e. Riwayat peningkatan tekanan dalam mata
f. Nearsightedness (derajat tinggi dari myopia), adalah ketidakmampuan untuk
melihat jelas benda-benda yang jauh
g. Riwayat luka mata
h. Pemakaian cortisone (steroids), di mata atau secara sistimatis (melalui mulut
atau disuntik)
i. Farsightedness (hyperopia), adalah melihat benda-benda jauh lebih jelas dari
yang dekat (orang dengan penglihatan jauh mungkin mempunyai filtering
angles yang sempit, yang memberikan mereka kecenderungan mendapat
serangan akut (tiba-tiba) dari closed-angle glaucoma).

D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang umum biasanya :

a. Tekanan intraokuler meningkat


b. Defek lapang pandang yang khas
c. Penggaungan patologis papil saraf optik.

Manifestasi klinis galukoma berdasarkan klasifikasi :


1. Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka
1) Kerusakan visus yang serius
2) Lapang pandang mengecil
3) Perjalanan penyakit progresif lambat

b. Glaukoma sudut tertutup


1) Nyeri hebat didalam dan sekitar mata
2) Timbulnya halo disekitar cahaya
3) Pandangan kabur
4) Sakit kepala

Satuan Acara Penyuluhan


5) Mual, muntah
6) Kedinginan

2. Glaukoma Sekunder
1) Pembesaran bola mata
2) Gangguan lapang pandang
3) Nyeri didalam mata

3. Glaukoma Kongenital
Gangguan penglihatan

4. Glaukoma Absolut
1) Mata keras seperti batu
2) Sering terasa sakit sekali
3) Injeksi siliar
4) Kornea jernih atau keruh dan ada edema
5) Bilik mata depan dangkal
6) Pupil lebar
7) Iris kelabu
8) Lensa keruh
9) TIO meninggi

E. Penatalaksanaan Glaukoma
a. Farmakologi
Pemilihan pengobatan glaukoma dapat dibagi berdasarkan jenis
glaukomanya sebagai berikut :

1. Glaukoma Primer
a) Glaukoma Sudut Terbuka

Satuan Acara Penyuluhan


Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut
terbuka. Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya
timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang
kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.Obat lainnya yang
juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).
Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau
efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan
pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau
dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

b) Glaukoma Sudut Tertutup


Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan
menghentikan serangan glaukoma.Bisa juga diberikan inhibitor
karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide/ diamox).Tetes mata
pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan
membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes
mata beta blocker.Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan
beta blocker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus
dilanjutkan.Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan
biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu
mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan
penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan
terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada

Satuan Acara Penyuluhan


iris.Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata
diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

2. Glaukoma Sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada
penyebabnya.Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan
corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil.Kadang dilakukan
pembedahan.
Pengobatan dengan obat-obatan ditujukan untuk menurunkan
tekanan intra-okular dengan cepat utuk mencegah kerusakan nervus
optikus, menjernihkan korea, menurunkan inflamasi intra-okular, miosis,
serta mencegah terbentuknya sinekia anterior perifer dan posterior.
Kegagalan hasil pengobatan dapat disebabkan oleh kesalahan dalam
teknik pemaaian obat walaupun pasien memakai semua obat sesuai resep.
Masalah yang nyata adalah waktu pemberian obat yang bermacam-macam
disertai dengan menutup saluran keluar yang mengalirkan obat ke rongga
hidung (kanal nasolakrimalis).
Penutup saluran nasolacrimal berguna karena bila obat diteteskan
pada mata, obat akan masuk ke rongga hidung dan masuk ke dalam
peredaran darah dan bagian tubuh yang lain sehingga akan memberikan
efek samping. Untuk mencegah hal ini maka pada saat meneteskan obat ke
mata maka tempat pengaliran obat masuk ke hidung (punctumlakrimal)
ditutup dengan jari selama 1-2 menit. Biasanya 50% dari obat akan masuk
ke dalam mata yang efeknya akan sangat baik dan waktu kerjanya akan
lebih lama.Aturan pemakaian obat diperlukan pada pemakaian berbagai
macam obat tetes yang diberikan. Sebaiknya antara pemakaian 2 jenis obat
dalam batas 10-15 menit. Obat yang diteteskan dalam waktu dekat tidak
efisien karena obat yang pertama diteteskan dibilas oleh obat tetes yan
berikutnya.
b. Non-Farmakologi

Satuan Acara Penyuluhan


Glaukoma bukan merupakan penyakit yang dapat diobati dengan
operasi saja. Keputusan untuk melakukan operasi glaukoma biasanya
langsung pada keadaan yang memang memiliki indikasi untuk dilakukannya
operasi, yaitu:
1) Target penurunan tekanan intra-okular tidak tercapai
2) Kerusakan jaringan saraf dan penurunan fungsi penglihatan yang progresif
meski telah diberi dosis maksimal obat yang bisa ditoleransi ataupun telah
dilakukan laser terapi ataupun tindakan pembedahan lainnya.
3) Adanya variasi tekanan diurnal yang signifkan pada pasien dengan
kerusakan diskus yang berat.
Operasi biasanya merupakan pendekatan primer baik untuk glaukoma
kongenital maupun glaukoma blok papil. Pengawasan terhadap pasien sangat
penting mengingat efek yang kurang baik dari operasi, seperti masalah yang
berkaitan dengan bleb, resiko katarak di kemudian hari dan infeksi.Operasi
glaukoma dapat dilakukan dengan laser maupun teknik bedah insisi dengan
banyak prosedur yang bertujuan menurunkan TIO, diantaranya
trabekulektomi dengan berbagai variasinya, prosedur non-penetrasi TIO,
implantasi jalan pintas akuos, operasi sudut untuk glaukoma kongenital dan
glaukoma sudut tertutup dan ablasi badan silar. Prosedur lain seperti
iridektomi dan gonioplasti diperuntukkan untuk gangguan sudut dan drainase
cairan.

a. Operasi untuk glaukoma sudut terbuka


1. Laser trabekuloplasti
Laser trabekuloplasti (LTP) adalah teknik yang menggunakan
energi laser yang dijatuhkan pada anyaman trabekula pada titik yang
berbeda. Biasanya salah satu dari pinggir anyaman trabekula (1800).
Ada berbagai cara yang tersedia diantaranya, argon laser
trabekuloplasti (ALT), diodor laser trabekuloplasty dan selektif laser
trabekuloplasty (SLT).LTP diindikasikan pada pasien glaukoma yang

Satuan Acara Penyuluhan


telah mendapat dosis maksimalobat yang bisa ditoleransi dimana
dengan gonioskopi merupakan glaukoma sudut terbuka dan menuntun
penurunan TIO. Selain efektif pada pasien dengan glaukoma sudut
terbuka, LTP juga efektif pada pasien dengan pigmentasi glaukoma
dan pasien dengan sindrom pengelupasan kulit. Namun, pasien pada
afakia atau pseudoafakia tidak terlalu memberikan respon yang baik.
LTP juga tidak efektif untuk mengobati glaukoma tekanan rendah dan
glaukoma sekunder seperti uveitis glaukoma. LTP dapat menurunkan
sekitar 20-25% TIO awal pasien. Kontraindikasi ITP adalah pada
pasien dengan inflamasi glaukoma, iridokornal endothelial (ICE),
glaukoma neovaskularisasi atau sinekia sudut tertutup pada pasien
dengan glaukoma yang progresif.

2. Selective laser trabeculoplasty


Selective laser trabeculoplasty (SLT) adalah prosedur laser
yang menggunakan frekuensi ganda dengan target melanin
intraseluler. Prosedur laser iniaman dan selektif dengan hasil
penurunan TIO yang hampir sama dengan ALT. Komplikasi utama
dari LTP ini adalah peningkatan TIO yang temporer yang terjadi pada
sekitar 20% pasien. TIO yang pernah dilaporkan sekitar 50-60 mmHg
dan peningkatan TIO temporer ini bisa menyebabkan kerusakan saraf
optik. Dilaporkan sekitar 80% pasien glaukoma sudut terbuka dengan
terapi medis yang tidak terkontrol menunjukkan penurunan TIO.

3. Trabekulektomi
Trabekulektomi merupakan suatu cara yang konservatif dalam
penanganan glaukoma. Trabekulektomi merupakan teknik bedah untuk
mengalirkan cairan melalui saluran yang ada dan sering dilakukan
pada glaukoma sudut terbuka. Pada trabekulektomi ini cairan mata
tetap terbentuk normal akan tetapi, pengaliran keluarnya dipercepat

Satuan Acara Penyuluhan


atau salurannya diperluas. Tujuannya agar cairan mata bisa melewati
anyaman trabekula menuju ruang subkonjungtiva dimana pada saat
bersamaan tekanan intraokuler optimal tetap dipertahankan ( tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah ) sebagaimana mempertahankan
bentuk bulat mata ( mencegah pendangkalan bilik mata depan). Teknik
ini dimulai dengan melakukan beberapa tahapan, yaitu: eksposure,
robekan konjungtiva, flap sclera, parasintesis, sklerostomi, iridektomi,
pentupan flap sclera, pengaturan aliran dan penutupan konjungtiva.

b. Operasi untuk glaukoma sudut tertutup


1. Laser iridektomi
Teknik bedah ini pertama kali dipublikasikan oleh seorang ahli
ogtalmologi Jerman bernama Albrecht von Graefe tahun 1857 pada
pasien glaukoma akut. Iridektomi merupakan prosedur operasi yang
aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi sekitar 80% pada
penderita glaukoma sudut tertutup primer. Tujuan yang ingin dicapai
adalah terbukanya drainase cairan mata dari bilik mata belakang ke
bilik mata depan dan mengurangi tekanan yan tnggi di bilik mata
belakang akibat blok pupil yang relatif. Dengan demikian
memungkinkan pupil untuk bergerak mundur ke belakang sehingga
membuka sudut glaukoma.
Indikasi iridektomi yaitu adanya blok pupil dan kebutuhan
untuk menentukan adanya blok pupil. Laser iridektomi juga
diindikasikan untuk mencegah blok pupil pada mata yang beresiko
tinggi pada pemeriksaan gonioskopi karena serangan glaukoma sudut
tertutup pada mata yang di sebelahnya. Sementara itu, kontraindikasi
laser iridektomi adalah adanya rubeosis iridis yang aktif dan
pemakaian antikoagulan sistemik termasuk aspirin.Pada glaukoma
sudut tertutup akut, sulit untuk dilakukan laser iridektomi karena
kondisi kornea yang keruh, ruang yang dangkal, dan iris yang

Satuan Acara Penyuluhan


“tenggelam”. Dokter harus menangani dulu serangan ini secara medis
kemudian baru dilanjutkan terapi bedah.

2. Laser genioplasti atau iridoplasti perifer


Genioplasti atau iridoplasti adalah teknik untuk memperdalam
sudut. Adakalanya ini berguna pada glaukoma sudut tertutup akibat
iris plateau. Stroma dibakar dengan argon laser pada bagian perifer iris
untuk membuat kontraksi dan membuat datar iris. Kontraindikasi laser
genioplasti dan irioplasti sama dengan laser iridektomi.

3. Pembedahan Insisi
Diantaranya adalah iridektomi perifer, ekstraksi katarak,
pendalaman COA, dan goniosinekialisis. Dilakukan apabila bedah
laser tidak memberikan hasil.

4. Operasi untuk glaukoma kongenital


Untuk kasus-kasus glaukoma yang terjai selama tahun-tahun
pertama kehidupan terapi pembedahan adalah terapi yang secara
umum efektif disbanding terapi farmakologis. Goniotomi dan
trabekulektomi merupakan prsedur pilihan dalam glaukoma primer
kongeital ini. Goniotoromi hanya dapat dilakukan pada mata dengan
kornea yang relatif jernih. Sedangkan trabekulektomi dapat dilakukan
meskipun kornea jernih atau keruh. Apabila dua pilihan terapi diatas
gagal, maka perlu dipikirkan untuk terapi pembedahan gabungan
dengan pembedahan trabekulektomi dan tubes shunt.
Prinsip kerja goniotomi adalah menginsisi anyaman trabekula
dari dalam bola mata. Sementara itu, trabekulekomi adalah
mengkanalisasi anal Schlemm dari permukaan luar bola mata dan
memotong anyaman trabekula dari kanal tersebut menuju balik depan
mata.

Satuan Acara Penyuluhan


Keuntungan dari goniotomi adalah:
1. Tingkat efektivitas yang tinggi
2. Sedikit tindakan invasive sehingga jarang menyebabkan trauma
3. Resiko komplikasi yang rendah
4. Meningkatkan aliran cairan mata lebih baik daripada prosedur lain
5. Mencadangkan knjungtiva untuk operasi filtrasi
Keuntungan trabekulektomi adalah:
1. Dapat dilakukan meskipun kornea keruh
2. Teknik pembedahan lebih mudah.
3. Menurunkan resiko trauma intraocular
4. Akses menuju kanal Schlemm lebih tepat

F. Komplikasi Glaukoma
Komplikasi glaukoma pada umumnya adalah kebutaan total akibat
tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Kondisi mata pada
kebutaan yaitu kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan
ekskavasi (penggaungan) glaukomatosa, mata keras  seperti batu dan dengan rasa
sakit. Mata dengan kebutaan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah
sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris yang dapat
menyebabkan rasa sakit yang hebat.Pengobatan kebutaan ini dapat dilakukan
dengan memberikan sinar beta pada badan siliar untuk menekan fungsi badan
siliar, alcohol retrobulbar atau melakukan pengangkatan bola mata karena mata
sudah tidak bisa berfungsi dan memberikan rasa sakit.

G. Pencegahan Glaukoma
Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk bisa terhindar dari
glaukoma. Berikut ini adalah langkah alami yang perlu Anda lakukan sejak dini :
1. Mengontrol Kadar Gula Darah
Kadar gula darah sangat penting untuk melindungi mata dari tekanan
pada lensa yang berlebihan. Tekanan lensa inilah yang akan menyebabkan

Satuan Acara Penyuluhan


glaukoma dan umumnya memang jarang disadari. Karena itu hal penting yang
harus Anda lakukan adalah memiliki pola kebiasaan makan makan yang
baik.Hindari terlalu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat komplek, gula berlebihan dan biji-bijian.Beberapa makanan yang
harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas misalnya seperti nasi, pasta, sereal,
kentang dan roti putih.

2. Olahraga
Melakukan berbagai jenis olahraga akan membantu menurunkan
resiko tekanan pada mata berlebihan. Terlebih bagi yang selalu bekerja di
depan layar komputer. Latihan atau olahraga juga bisa melindungi tubuh dari
penyakit glaukoma akibat kondisi metabolisme yang buruk seperti tekanan
darah tinggi dan diabetes.

3. Melindungi Mata
Biasakan untuk melindungi mata apabila sedang melakukan olahraga
atau pekerjaan yang bisa meningkatkan resikocedera mata.Anda bisa
menggunakan kacamata khusus yang memang bisa melindungi area mata agar
tidak terkena zat asing maupun tekanan berlebihan.Pada awalnya mungkin
tidak nyaman tapi memang sangat diperlukan.

4. Hindari Makanan Mengandung Lemak Trans


Kebiasaan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung
lemak trans akan membuat kesehatan mata Anda beresiko tinggi terkena
glaukoma. Lemak akan membuat sistem lensa mata menjadi lebih buruk
terutama jenis lemak yang didapatkan dengan cara dibakar dan digoreng.
Karena itu hindari semua jenis makanan yang mengandung lemak atau makan
dalam jumlah yang sangat terbatas saja.
5. Pemeriksaan Mata

Satuan Acara Penyuluhan


Pemeriksaan mata seharusnya memang sudah dilakukan sejak awal.
Meskipun glaukoma bisa terjadi pada usia lebih dari 42 tahun namun ada
beberapa kasus dimana usia muda terserang glaukoma. Karena itu
pemeriksaan secara teratur harus dilakukan untuk mengetahui gejala sejak
awal.Bahkan orang yang memiliki riwayat glaukoma dalam keluarga harus
melakukan pemeriksaan secara teratur.

6. Kurangi Karbohidrat dan Gula


Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi semua jenis asupan
makanan yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi. Karbohidrat dan gula
berperan penting dalam meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga,
membuat kebutuhan insulin sangat tinggi. Jika kondisi ini terus terjadi maka
bisa menyebabkan diabetes.Bahaya diabetesakan membuat kesehatan mata
menurun karena meningkatkan penumpukan kadar gula dalam lensa mata.

7. Hindari Stres
Stres ternyata juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan mata. Stress
akan membuat tekanan lensa mata jauh lebih kuat dan besar. Akibatnya maka
lensa dan retina mata tidak bisa bekerja dengan baik.Tekanan mata juga
membuat tekanan pada lensa mata mengalami perubahan.Jika kondisi ini terus
terjadi maka bisa menyebabkan glaukoma. Untuk cara mengatasi stres maka
bisa mencoba untuk yoga, olahraga atau rekreasi.

8. Buat Mata Santai


Melihat komputer, layar gadget, atau menyetir dalam waktu yang
panjang ternyata akan membuat mata menjadi sangat lelah. Ketika mata lelah
maka tekanan pada lensa terus dipaksa agar bisa mendapatkan fokus
maksimal.Sekarang Anda harus mencoba untuk membuat mata menjadi lebih
santai dan sesering mungkin. Berikut cara untuk membuat mata bisa santai
dan tetap nyaman :

Satuan Acara Penyuluhan


a. Buat mata berkedip lebih sering. Berkedip akan membantu mata untuk
berlatih dan memberikan cairan yang lebih banyak ke dalam mata. Karena
mata tidak kekeringan maka penurunan tekanan lensa menjadi lebih
mudah.Tutup mata sesekali selama satu menit ketika bekerja di depan
komputer. Menutup mata selama satu menit akan membuat oto mata
menjadi sangat rileks. Anda bisa melakukan langkah ini ketika merasa
mata sudah lelah
b. Bersihkan mata dengan menggunakan air dingin. Lakukan cara ini setiap
pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur. Cara ini akan
membantu mata agar tetap nyaman.
c. Jika terus menerus bekerja di depan komputer maka luangkan waktu
selama 5 menit setiap jamnya untuk tidak melihat komputer. Anda bisa
berdiri mengambil minuman atau melihat ke sekitar yang jauh dari
komputer.
d. Buat mata menjadi lebih santai dengan menerapkan irisan mentimun dan
letakkan pada mata. Timun memiliki rasa dingin yang menyegarkan
sehingga akan membuat mata Anda menjadi lebih santai.
e. Atur layar komputer Anda dengan jarak sekitar 30 cm dari mata. Cara ini
akan tetap menjaga kesehatan mata sehingga mata tidak terlalu kering.
f. Gunakan pelindung layar antiradiasi pada layar komputer. Untuk Anda
yang harus bekerja berlama-lama di depan komputer maka pelindung layar
akan mencegah agar mata tidak terlalu lelah.

Satuan Acara Penyuluhan


REFERENSI

Arif, mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculpius.

Brooker, Christine. 1997. Kamus Saku Keperawatan. E/31. Jakarta : EGC.

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Medikal Keperawatan Vol.3. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. Jakarta :
EGC.

Tucker, Susan Martin. 1998. Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan,


Diagnosis dan Evaluasi. Ed 5 Vol3. Jakarta : EGC.

Satuan Acara Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai