Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO KASUS DBD

Seorang anak laki-laki umur 10 tahun dibawa oleh ibunya ke IGD RSMH pukul 04.30 WIB
dengan keluhan demam tinggi selama 3 hari disertai dengan nyeri kepala, mual, otot terasa
nyeri, nafsu makan menurun, keinginan minum menurun dan badan terasa lemas. Ibu Anak
D mengatakan pada hari keempat saat anaknya bangun tidur pada lengan tangannya terlihat
bintik-bintik kecil dan berwarna merah. Pasien tidak batuk, tidak juga pilek. Ibu anak D
mengatakan sudah diberi obat penurun panas, tetapi panas hanya turun sebentar dan
kemudian demam lagi. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/90 mmHg,
nadi 130x/menit, suhu 39,5oC, pernapasan 30x/menit. Dilakukan test pembendungan
(Rumpel Leede) hasilnya positif. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan jumlah leukosit
3.500/mm3, hematokrit 42% serta jumlah trombosit 50.000/mm3. Pemeriksaan serologi IgG
dan IgM anti-dengue positif. Diagnosis medis Anak D mengalami Demam Berdarah Dengue
derajat I. Ibu pasien mengatakan khawatir terhadap anaknya karena seminggu lalu anak
tetangga umur 3 tahun meninggal karena demam tinggi selama satu minggu.
1. Pengkajian Keperawatan
A). Identitas Pasien
Inisial pasien : An.D
Usia : 10 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosis medis : DBD Derajat I
Tanggal MRS : 22 Maret 2021
Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2021
Nama Ibu : Ny.T
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Jalan Plaju No.20 Kota Palembang
B). Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri kepala, mual, otot terasa nyeri, nafsu makan
menurun, keinginan minum menurun dan badan terasa lemas
C). Riwayat Kehamilan
a. Pre natal : Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah yang dialami
sebelum kehamilan
b. Intra natal : ibu pasien mengatakan anak D lahir normal dan tidak ada
masalah saat kelahiran bayi
c. Post natal : ibu pasien mengatakan anak D tidak ada masalah setelah
lahir
D). Riwayat Kesehatan Yang Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
b. Riwayat dirawat di RS : dirawat di RS pada tanggal 22 Maret
2021 dengan diagnosis medis DBD
Derajat I
c. Obat-obatan yang digunakan : Paracetamol
d. Riwayat operasi : tidak ada
e. Riwayat alergi : tidak ada
f. Riwayat imunisasi : imunisasi lengkap
g. Lain-lain : tidak ada
E). Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu anak.D mengatakan anak pertamanya pernah mengalami sakit seperti
penyakit anak.D

F). Genogram

Ny.T, 35 thn

Anak D, 10 thn

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal satu rumah

G). Riwayat Sosial


Ibu anak.D mengatakan mereka tinggal di lingkungan yang sering banjir dan
padat penduduk

H). Kebutuhan Dasar


a. Makan : sejak 3 hari yang lalu anak D tidak nafsu
makan terkadang 1 piring hanya dihabiskan ½ porsi
b. Minum : 4-5 gelas kecil
c. Tidur : tidur mulai pukul 9.30 tetapi terkadang
terbangun pukul 01.00
d. Eliminasi : BAB (1-2x per hari), BAK (3-4x perhari)
e. Aktivitas Bermain : Anak D suka bermain bersama teman-
temannya di sekolah maupun di lingkungan rumah
I). Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : anak D tampak lemah, tampak meringis,
tampak anak D memegang kepala sambal menekan bagian atas alis,
gelisah dan kesadaran compos mentis, GCS : E4V5M6
b. TB/BB : 138cm/ 37kg
c. Lingkar kepala : tidak dikaji
d. Tanda Vital
TD : 130/90 mmHG
HR : 130x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 39,5oC
e. Mata
Inspeksi : bentuk kepala simetris kanan dan kiri,
konjungtiva anemis, sklera putih bersih, tidak ada pembengkakan
palpebra
f. Hidung
Inspeksi : tidak ada secret berlebih, tidak ada polip,
septum nasal normal
g. Mulut
Inspeksi : mandibula normal, lidah bersih, mukosa bibir
lembab kemerahan
h. Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris kanan-kiri, tidak ada
peradangan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i. Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak ada
retraksi dinding dada
Palpasi : vocal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : suara perkusi sonor
Auskultasi suara napas vesikuler, tidak ada suara tambahan
j. Jantung
Inspeksi : tidak terdapat pembengkakan di daerah
perikordium, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : tidak ada pergeseran di ICS 5 midklavikula
garis sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi : tidak ada pelebaran batas jantung. Batas atas
(ICS II parasternalis dextra), batas bawah (ICS V midclavikula
sinistra), batas kiri (ICS V midclavikula sinistra), batas kanan (ICS
IV parasternalis dextra)
Auskultasi : bunyi jantung 1,2 “lub, dup”
k. Paru-paru
Inspeksi : retraksi dinding dada teratur, pola napas
teratur, pernapasan cuping hidung tidak
Palpasi : vocal fremitus simetris kanan-kiri
Perkusi : sonor (resonan)
Auskultasi : tidak ada suara tambahan, suara napas
vesikuler
l. Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, tidak terdapat lesi
Auskultasi : bising usus 13x per menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada hematomegali
Perkusi : bunyi abdomen timpani
m. Punggung
Inspeksi : tidak tampak ada kelainan bentuk
n. Genitalia
Inspeksi : kondisi kelamin bersih, sudah dilakukan
sirkumsisi
o. Ekstremitas : akral hangat, tidak sianosis, kekuatan otot 33|
44, pasien mengeluh nyeri skala 4
p. Kulit : CRT 2 detik, tidak jaundice
q. Lain-lain : tidak ada
J). Pemeriksaan Status Nutrisi
a. Klinik : pasien tampak lemah
b. Penilaian status nutrisi (anak D, usia 10 tahun), maka digunakan
rumus IMT/U
BB anak : 37 kg IMT= BB/(TB)2 = 19,47
TB anak : 138 cm
Usia anak : 10 tahun
Nilai median: 16,4
Z-score (IMT/U) : nilai rill – nilai median
(1 SD) – nilai median
: (19,47 - 16,4)
18,5-16,4)
: 3,07
2,1
: 1,46
c. Kesimpulan : status gizi anak D adalah gemuk

K). Pemeriksaan Penunjang


a. Laboratorium

Tgl Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


22 Maret 2021 Leukosit 3.500/mm3 3.500-9.000/mm3
Hematocrit 42% 36%-40%
Trombosit 500.000/mm3 200.000-450.000/mm3
Serologi IgG dan Positif Negative
IgM anti-dengue
b. Rontgen : Tidak dilakukan pemeriksaan rontgen
c. Terapi dan pemeriksaan lain : tidak ada pemberian terapi dan
pemeriksaan lain
L). Pemeriksaan Riwayat Tingkat Perkembangan Sebelum Dirawat
Riwayat tingkat perkembangan pada anak D tidak dilakukan pengkajian
karena usia anak D 10 tahun.
2. Analisis Masalah

Data Pengkajian
No. Pohon Masalah Masalah Keperawatan
DS DO
1.  Pasien merasakan - Suhu : 39,5oC Arbovirus (melalui gigitan Hipertermia
nyamuk aedes aegypti)
lemas - Mukosa bibir kemerahan
- Akral hangat
Beredar dalam aliran darah

Viremia

Mengaktifkan sistem komplemen

Membentuk & melepaskan zat


C3a, C5a

PGE2 di Hipotalamus

Hipertemia
2.  Pasien mengeluh - Tampak meringis Infeksi virus dengue Nyeri akut
nyeri pada bagian - Tampak pasien
kepala memegang kepala sambal Thrombosipoesis
menekan bagian atas alis
- Gelisah Agregasi thrombosit meningkat
- Nadi : 130x/menit
- TD : 130/90 mmHg
Thrombositopenia
- Nafsu makan menurun

Faktor koagulasi menurun

Risiko perdarahan

Vaskositas darah menurun

Suplai O2 dan nutrient menurun

Pengumpulan asam laktat di otak


dan sendi
3. Faktor risiko : Suhu tubuh abnormal Risiko perdarahan
Gangguan koagulasi
Peningkatan reabsorbsi Na+ dan
H2O

Permeabilitas membrane
meningkat

Agregasi trombosit
Trombositopenia

3. Diagnosis Keperawatan

No. Kode Prioritas Diagnosis Keperawatan


1. D.0130 Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (DBD) dibuktikan dengan
DS:
a). Pasien merasakan lemas
DO :
a). Suhu : 39,5 oC
b). Mukosa bibir kemerahan
c). Akral hangat
2. D.0077 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (penumpukan asam laktat) dibuktikan
dengan
DS:
a). Pasien mengeluh nyeri pada bagian kepala
DO:
a). Tampak meringis
b). Tampak pasien memegang kepala sambal menekan bagian atas alis
c). Gelisah
d). Nadi : 130x/menit
e). TD : 130/90 mmHg
f). Nafsu makan menurun
3. D.0012 Risiko perdarahan dibuktikan dengan
Faktor risiko :
Gangguan koagulasi

Anda mungkin juga menyukai