Anda di halaman 1dari 37

Asuhan Keperawatan Pada Anak A dengan HIV/AIDS

Dosen Pembimbing:

NS. Antarini Idriansari, M.Kep.,Sp.Kep.An

Disusun Oleh:

Yusnia Silvia Sari

Nim. 04064822124005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS BAGIAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

(MARET, 2021)

1. IDENTITAS PASIEN
Inisial pasien : An. A

Usia : 15 Bulan

Jenis kelamin : Laki-laki

Diagnosa medis : HIV/AIDS

Tanggal masuk RS : 21 Maret 2021

Tanggal pengkajian : 21 Maret 2021

Nama Ayah/Ibu : Tn. B/ Ny. C

Pekerjaan Ayah/Ibu : Buruh harian / Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Ayah/Ibu : SMP/SD

Alamat : Palembang

Jam masuk : 07.00 Wib

2. KELUHAN UTAMA
Anak A dirujuk ke Rs karena keluhan tidak nafsu makan, diare, serta tampak lemah, dan tidak
mampu batuk dan dibutuhkan perawatan lanjutan karena mengalami gizi buruk, dan sedang
menjalani pengobatan TB.
3. RIWAYAT KEHAMILAN
a. Prenatal
1. Kenaikan berat badan ibu selama hamil
Ibu pasien mengatakan berat badan sebelum hamil 50 kg dan berat badan setelah hamil 58kg.
Kenaikan ibu selama hamil yaitu 8 kg
2. Komplikasi kehamilan
Ibu pasien mengatakan tidak ada komplikasi selama kehamilan
3. Obat-obatan yang didapat
Ibu pasien lupa obat yang dia konsumsi selama hamil
4. Imunisasi TT
Ibu pasien mengatakan imunisasi anaknya lengkap
5. Golongan darah ibu hamil
O
6. Riwayat trauama selama kehamilan
Ibu pasien mengatakan tidak ada trauma selama kehamilan
b. Intranatal
1. Partus
Ibu pasien mengatakan ia melahirkan secara normal di Bidan dekat dengan rumahnya
2. Presentasi
Ibu pasien mengatakan ia melahir An. A dengan Kepala terlebih dahulu
3. Obat-obatan yang didapat
Ibu pasien lupa akan obat yang didapat
4. Trauma lahir
Ibu pasien mengatakan tidak ada trauma pada lahir
c. Post natal
APGAR Score
Ibu pasien mengatakan tidak tau APGAR Score anak nya
Resusitasi
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada diresusitasi
4.RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
a. Penyakit yang pernah diderita
Ibu pasien mengatakan An. A tidak pernah menderita penyakit seperti yang diderita anaknya
sekarang, hanya biasanya mengalami demam biasa
b. Riwayat dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan sebelumnya An. A tidak pernah di rawat di rumah sakit, biasanya kalau
demam anaknya di bawa ke Bidan desa namun pada sebulan terakhir dibawa ke Puskesmas
dengan keluhan demam dan batuk yang tidak sembuh lebih dari 3 minggu.
c. Obat-obatan yang digunakan
Ibu pasien mengatakan An. A jarang diberikan obat, dia hanya memberikan obat dari Puskesmas
yaitu obat anti TB.
d. Riwayat operasi
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami tindakan operasi
e. Riwayat alergi
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada riwayat alergi
f. Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan anaknya lengkap diberi imunisasi, tetapi ia lupa apa nama imunisasinya

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ibu anak A mengatakan tidak ada keluarganya yang menderita sakit seperti yang diderita pasien,
sakit yang biasa didertita yaitu pusing, dan demam.

6. GENOGRAM

V
V V

KETERANGAN:

: Laki-laki

:Perempuan

:Pasien

:Tinggal serumah
7. RIWAYAT SOSIAL
Ayah An.R mengatakan anaknya Sebelum sakit penuh semangat, makan selalu dihabiskan, dan
suka diajak bermain lempar bola kecil.
8. KEBUTUHAN DASAR
a. Makan
Ibu pasien mengatakan saat sehat anaknya A makan bubur nasi 3 kali sehari, porsi
dihabiskan.
Saat sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidak nafsu makan, anak nya hanya mampu
menghabiskan seperempat dari porsi makan yang disediakan dari rumah sakit.
b. Minum
Saat sehat An.A minum 8 gelas/ hari dan saat sakit An. A minum 3 gelas/hari
c. Tidur
Saat sehat An.A tidur 7-8 jam/ hari dan tidak pernah tidur siang
Saat sakit Ibu An.R mengatakan anaknya sulit tidur dan sering terbangun dimalam hari,
tidur 5-6 jam dimalam hari dan tampak lemas
d. Eliminasi
BAB : Saat sehat BAB 1 kali/hari konsistensi lunak, bau khas
Saat sakit An. A BAB 4 kali/hari konsistensi cair dan bau khas
BAK : Saat sehat An. A BAK sering
Saat sakit An. A BAK lebih jarang
e. Aktivitas bermain
Saat sehat anak A serring bermain serta aktif bergerak turun naik dari tempat tidur sendiri
Saat sakit anak A tidak pernah bermain dan hanya duduk serta tampak lemas.
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien tampak lemah
b. TB/BB
TB: 77,5 cm, BB: 8 Kg dari 10 kg
c. Lingkar kepala
42 cm
d. Tanda vital
TD : 100/80 mm/Hg
HR : 100 Kali/menit (istirahat), 120 kali/ menit (aktivitas)
RR : 30 kali/menit
Suhu : 37⸰ c
e. Mata
Kebersihan : tidak ada sekresi
Bentuk : simetris dextra-sinistra
Konjungtiva : tidak anemis
Skelera : tidak
Pupil : isokor
f. Hidung
Kebersihan : terdapat sputum berlebih
Bentuk : Simetris dextra-sinistra
Septum nasal : simetris

g. Mulut
Kebersihan : terdapat sariawan dan bercak-bercak putih
Labioplatoskizis : tidak ada
Membran mukosa : kering
h. Telinga
Kebersihan :tampak bersih, tidak ada sekresi
Bentuk : simetris dextra-sinistra
i. Dada
Inspeksi
Bentuk : simetris dextra- sininistra
Retraksi data : ada
Trauma : tidak ada
Penggunaan alat bantu : tidak ada, anak A tampak batuk tidak efektif
j. Jantung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, ictus cordis tampak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS ke 5, tidak ada nyeri tekan
Hasil EKG : Tidak dilakukan pemeriksaan EKG
Auskultasi : Bunyi jantung terdengar lup-dup
k. Paru-paru
Inspeksi : dada simetris kiri dan kanan, getaran dinding dada
Auskultas : suara ronchi kering
l. Abdomen
Inspeksi : abdomen tampak simetris kiri dan kanan, umbilikus tampak bersih
Palpasi : abdomen teraba datar.
m. Punggung
Inspeksi : punggung tampak simetris antara kiri dan kanan
n. Genitalia
Jenis kelamim : Laki-laki
Kelainana : tidak ada
BAK : frekuensi 3-4 x/ hari
Ekstermitas : tampak lemah aktivitas anak A dibantu oleh ibunya.
o. Kulit : tampak pucat

10. PEMERIKSAAN STATUS NUTRISI


a. Klinik
b. Usia: 15 Bulan
c. BB : 8 Kg
d. Nilai median : 10,3 kg
BB/ U :
z- score (BB/U) : nilai riil- nilai median
nilai median – (-1 SD)
: ( 8- 10,3) kg = - 2,3 = - 2,09
(10,3 -9,2) 1,1
e. Kesimpulan : Gizi kurang
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil
Uji Serologis HIV Positif
Uji Virologis HIV Positif

12. PEMERIKSAAN RIWAYAT TINGKAT PERKEMBANGAN SEBELUM DIRAWAT


a. Kemandirian dalam bergaul
Ibu mengatakan sebelum dirawat di rs anak A bisa bertepuk tangan atau melambai lambai
pada saat ibunya bernyanyi pok ame-ame, dan dapat menunjukkan ketika ingin
diambilkan bola mainannya tanpa menangis
b. Motorik halus
Ibu mengatakan sebelum dirawat di rs anak A dapat mengambil biscuit yang diletakkan
di meja di dekat anak A menggunakan ibu jari dan telunjuknya.
c. Motorik kasar
Ibu mengatakan sebelum dirawat di rs anak A sudah bisa berdiri sendiri tanpa
berpegangan selama 30 detik serta suka berjalan sendiri di sepanjang ruangan dan naik
turun tempat tidur secara mandiri.
d. Kognitif dan bahasa
Ibu mengatakan anak A sudah bisa memanggil ibunya dengan mengatakan mama.
13. ANALISIS MASALAH

NO DATA ANALISIS DATA MASALAH


KEPERAWATAN
1 Ds : Ibu mengatakan Aanak A Penularan secara vertical Bersihan jalan napas
sedang menjalani pengobatan TB dari ibu yang mengalami tidak efektif
pada bulan pertama di Puskesmas HIV
Do :
- RR : 30 kali/ menit
- Batuk tidak efektif An. A terinfeksi HIV
- Sputum berlebih
- Suara napas ronkhi
Virus beredar dalam darah
atau jaringan mukosa

Virus menginfeksi sel yang


mempunyai molekul CD4
(Limfosit T4, Monosit, Sel
dendrit, Sel Langerhans)

Masuk kedalam sel target


dan mereplikasi diri

Sel yang terinfeksi


mengalami apoptosis/ mati
Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi

Terpapar Mycobacterium
tuberculosis

Masuk traktur respiratorius

Tinggal dialveoli

Pertahanan primer tidak


adekuat

Reaksi imflamasi

Respon imun

Pembentukan sputum

Penumpukan sekret

Sekresi yang tertahan

Hipersekresi jalan nafas


2. Ds : - Penularan secara vertical Diare
Do : dari ibu yang mengalami
- Defekasi 4x dalam 24 jam HIV
- Feses lembek dan berbau
khas
An. A terinfeksi HIV

Virus beredar dalam darah


atau jaringan mukosa

Virus menginfeksi sel yang


mempunyai molekul CD4
(Limfosit T4, Monosit, Sel
dendrit, Sel Langerhans)

Masuk kedalam sel target


dan mereplikasi diri

Sel yang terinfeksi


mengalami apoptosis/ mati

Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi
Infeksi pada system
pencernaan

Infeksi Bakteri

Diare
3 Ds : Penularan secara vertical Defisit Nutrisi
- Ibu mengatakan bahwa nafsu dari ibu yang mengalami
makan anak A menurun, anak A HIV
hanya mampu menghabiskan
seperempat dari porsi makan yang
disediakan dari rumah sakit. An. A terinfeksi HIV
Do :
1. BB Menurun 10% dari 10 kg
menjadi 8 kg Virus beredar dalam darah
2. Sariawan dan bintik-bintik atau jaringan mukosa
putih di lidah

Virus menginfeksi sel yang


mempunyai molekul CD4
(Limfosit T4, Monosit, Sel
dendrit, Sel Langerhans)

Masuk kedalam sel target


dan mereplikasi diri
Sel yang terinfeksi
mengalami apoptosis/ mati

Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi

Infeksi pada system


pencernaan

Infeksi jamur

Peradangan mulut

Sariawan dan bintik-bintik


putih

Nafsu makan menurun

BB menurun 10% dari BB


awal
Defisit Nutrisi

4. Ds : - Penularan secara vertical Risiko Hipovolemia


Do : dari ibu yang mengalami
3. An. A mengalami Defekasi 4x HIV
dalam 24 jam.
4. Membran mukosa kering
An. A terinfeksi HIV

Virus beredar dalam darah


atau jaringan mukosa

Virus menginfeksi sel yang


mempunyai molekul CD4
(Limfosit T4, Monosit, Sel
dendrit, Sel Langerhans)

Masuk kedalam sel target


dan mereplikasi diri
Sel yang terinfeksi
mengalami apoptosis/ mati

Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi

Infeksi pada system


pencernaan

Infeksi Bakteri

Diare

Kehilangan cairan secara


aktif

Risiko Hipovolemia
14. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d Hipersekresi jalan napas d.d pasien sedang
menjalani pengobatan tb, RR : 30 kali/ menit, Batuk tidak efektif, Sputum berlebih,
Suara napas ronkhi
2. Diare b.d bakteri d.d Defekasi 4x dalam 24 jam , feses lembek dan berbau khas
3. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d Nafsu makan menurun,
Sariawan dan bintik-bintik putih di lidah, BB Menurun minimal 10% dari 10 kg menjadi
8 kg
4. Risiko Hipovolemia d.d kehilangan cairan secara aktif (Diare)

15. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan SMART
efektif b.d hipersekresi jalan keperawatan dalam waktu 1x Manajemen Jalan Napas
nafas 30 menit bersihan jalan napas Observasi
(D.0001) ekspektasi meningkat dengan 1. Monitor pola
kriteria hasil: napas
1. Batuk efektif meningkat 2. Monitor bunyi
(Pasien dapat batuk napas tambahan
dengan efektif) (mis. Ronkhi
2. Produksi sputum menurun kering)
(tidak terdapat sputum 3. Monitor sputum
pada pasien ) (jumlah, warna,
3. Wheezing tidak ada aroma)
(bunyi napas normal : Terapeutik
vesikuler) 1. Posisikan semi
fowler atau fowler
2. Berikan minum
hangat
3. Lakukan
penghisapan
lendir kurang dari
15 detik
Edukasi
1. Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran

2. Diare b.d bakteri Setelah dilakukan tindakan SMART


(D.0020) keperawatan 1 x 24 jam Manajemen Diare
Eliminasi Fekal ekspektasi
membaik dengan kriteria Observasi
hasil : 1. Identifikasi
1. Konsistensi feses penyebab diare
membaik 2. Monitor warna,
(feses berwarna kuning, dan konsistensi
keras, dan berbau khas) tinja
2. Frekuensi BAB membaik 3. Monitor tanda dan
(BAB 1 x /24 jam) gejala
hypovolemia
4. Monitor jumlah
pengeluaran diare

Terapeutik
1. Berikan asupan
cairan oral (misal
oralit)
2. Berikan cairan
intravena, jika
perlu

Edukasi
1. Anjurkan
makanan porsi
kecil dan sering
secara bertahap

3. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan SMART


ketidakmampuan menelan keperawatan 3 x 24 jam status Manajemen Nutrisi
makanan nutrisi ekspektasi membaik Observasi:
(D.0019) dengan kriteria hasil :
1. Identifikasi satus
1. Porsi makan yang
nutrisi
dihabiskan meningkat
(porsi makan habis sesuai 2. Identifikasi alergi
yang diberikan rs)
dan intoleransi
2. Sariawan menurun
makan
(tidak terdapat sariawan)
3. Diare menurun 3. Identifikasi
(BAB 1x/ 24 jam dengan
makanan yang
konsistensi keras dan
disukai
berbau khas)
4. Frekuensi makan 4. Identifikasi
membaik (3 kali/hari)
kebutuhan kalori
5. Nafsu makan membaik
dan jenis nutrien
(pasien menghabiskan
porsi makannya) 5. Identifikasi dan

perlunya
penggunaan selang

nasogastrik

6. Monitor asupan

makanan

7. Monitor berat

badan

8. Monitor hasil

pemeriksaan

laboratorium

Terapeutik:

1. Lakukan oral

hygiene sebelum

makan, jika perlu

2. Fasilitasi

menentukan

pedoman diet

(misal. Piramida

makanan)

3. Sajikan makanan

secara menarik dan

suhu yang sesuia

4. Berikan makanan

tinggi serat untuk


mencegah

konstipasi

5. Berikan makanan

tinggi kalori dan

tinggi protein

6. Berikan suplemen

makanan, jika

perlu

7. Hentikan

pemberian

makanan melalui

selang nasagastrik

jika asupan oral

dapat ditoleransi

Edukasi:

1. Anjurkan posisi

duduk, jika mampu

2. Ajarkan diet yang

diprogramkan

Kolaborasi:

1. Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

menentukan jumlah
kalori dan jenis

nutrien yang

dibutuhkan, jika

perlu
4. Risiko Hipovolemia d.d Setelah dilakukan tindakan SMART
kehilangan cairan secara keperawatan 1 x 24 jam Manajemen Diare
aktif (Diare) Status Cairan ekspektasi
(D.0034) membaik dengan kriteria Observasi
hasil : 1. Identifikasi
1. Berat badan meningkat penyebab diare
(BB normal usia 15 bulan 2. Monitor warna,
minimal 9,6 kg) dan konsistensi
2. Lemah menurun tinja
(pasien tampak 3. Monitor tanda dan
bersemangat) gejala
3. Membrane mukosa hypovolemia
lembap meningkat 4. Monitor jumlah
(membrane mukosa pengeluaran diare
pasien tampak lembab)
4. Tekanan darah membaik Terapeutik
(TD normal sistol 87-105, 1. Berikan cairan
diastole : 53-66) intravena, jika
perlu

Edukasi
1. Anjurkan
makanan porsi
kecil dan sering
secara bertahap
16. CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosis Tanggal, Implementasi Evaluasi


Keperawatan Jam (SOAP)

1. Bersihan Jalan Senin, 22 SMART Jam 14.00 wib


Napas Tidak Maret 2021 Manajemen Jalan Napas S:
Efektif b.d Observasi - Ibu mengatakan pasien sedang
Hipersekresi 08.00 wib 1. Memonitor pola napas menjalani pengobatan TB pada bulan
jalan napas - RR : 30 kali/ menit pertama di Puskesmas
(D.0001) 2. Memonitor bunyi napas - Ibu mengatakan pasien tidak dapat
08.05 wib tambahan (mis. Ronkhi batuk dengan efektif
kering) O:
- Bunyi napas ronkhi kering - RR : 28 kali/ menit
08.10 wib 3. Memonitor sputum - Batuk berkurang
- Terdapat sputum kental - Sputum berkurang
Terapeutik - Suara napas ronkhi berkurang
08.20 wib 1. Memposisikan semi fowler A :
atau fowler - Masalah keperawatan teratasi sebagian
- Keluarga tampak kooperatif P :
untuk bekerjasama saat - Intervensi dilanjutkan
diinstruksikan Terapeutik
2. Memberikan minum hangat 1. Memposisikan semi fowler atau
08.25 wib - Keluarga membantu fowler
memberikan minum hangat 2. Memberikan minum hangat
pada pasien 3. Melakukan penghisapan lendir
3. Melakukan penghisapan kurang dari 15 detik
09.00 wib lendir kurang dari 15 detik
- Pasien mengikuti instruksi
perawat

2. Diare b.d bakteri Senin, 22 SMART Jam 14.00 wib


(D.0020) Maret 2021 Manajemen Diare S:-
O:
08.00 wib Observasi - Defekasi 3x dalam 24 jam
1. Mengidentifikasi penyebab - Feses lembek dan berbau khas
diare A : Masalah teratasi sebagian
- Diare disebabkan karena P : lanjutkan intervensi
pasien HIV/AIDS rentan Observasi
terhadap terhadap infeksi 1. Memonitor warna, dan konsistensi
bakteri tinja
08.30 wib 2. Memonitor warna, dan 2. Memonitor tanda dan gejala
konsistensi tinja hypovolemia
- Feses berwarna kuning, lunak, 3. Memonitor pengeluaran diare
dan berbau khas
08.35 wib 3. Memonitor tanda dan gejala Terapeutik
hypovolemia 1. Memberikan cairan intravena
- Tidak terdapat tanda dan
gejala hipovolemia CRT < 1 Edukasi
detik 1. Anjurkan makanan porsi kecil dan
08. 40 wib 4. Memonitor pengeluaran diare sering secara bertahap
- Pasien BAB 4 kali/ hari

Terapeutik
09.00 wib 3. Memberikan cairan intravena
- Memasang infus RL

Edukasi
12.00 wib 1. Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
- Keluarga bekerjasama
memberikan pasien makanan
porsi kecil dan sering sesuai
anjuran

3. Defisit Nutrisi Senin, 22 SMART Jam 14.00 WIB


b.d Maret 2021
Observasi: S:
ketidakmampua
1. Mengidentifikasi satus nutrisi 1. Ibu pasien mengatakan anaknya
n menelan 08.00 wib
makanan -pasien tampak kekurangan makan makanan yang diberikan dari
(D.0019)
nutrisi rumah sakit

2. Mengidentifikasi alergi dan 2. Ibu pasien mengatakan anak nya


08.05 wib
intoleransi makan hanya menghabiskan seperempat dari

-Pasien tidak ada alergi porsi makan yang disediakan dari

makanan rumah sakit

3. Mengidentifikasi makanan DO:


08.10 wib
yang disukai 1. Pasien tampak lemah

-Pasien menyukai bubur nasi 2. TD: 100/60 mmHg

dengan wortel 3. Berat badan 8 Kg


08.20 wib 4. Mengidentifikasi kebutuhan 4. Tinggi badan 77,5 cm

kalori dan jenis nutrien 5. Z Skor 2,09 (gizi kurang)

-Pasien tampak makan A: Masalah Keperawatan belum teratasi

makanan yang disediakan dari P: Intervensi Keperawatan dilanjutkan

rumah sakit dengan porsi Terapeutik:

seperempat 1. Menyajikan makanan secara menarik

08.20 wib 5. Memonitor asupan makanan dan suhu yang sesuai

-Pasien makan makanan sesuai 2. Memberikan makanan tinggi serat

dengan diet untuk mencegah konstipasi

08.30 wib 6. Memonitor berat badan 3. Memberikan makanan tinggi kalori

-BB Pasien 8 Kg dan tinggi protein

Terapeutik: Kolaborasi:

12.00 wib 1. Menyajikan makanan secara 1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi

menarik dan suhu yang sesuai untuk menentukan jumlah kalori dan

-Pasien makan makanan yang jenis nutrien yang dibutuhkan

diberikan rumah sakit

2. Memberikan makanan tinggi


12.00 wib serat untuk mencegah

konstipasi

-pasien diberikan bubur nasi

dengan sayuran wortel, ayam

dan bayam yang dihaluskan

3. Memberikan makanan tinggi

12.05 wib kalori dan tinggi protein

-Pasien makan bubur nasi,

sayuran wortel, dan ayam yang

dihaluskan

Kolaborasi:

1. Mengkolaborasi dengan ahli

12.10 wib gizi untuk menentukan jumlah

kalori dan jenis nutrien yang

dibutuhkan

- Telah dilkukan kolaborasi

dengan ahli gizi tentang diet


pasien
4. Risiko Senin, 22 SMART Jam 14.00 wib
Hipovolemia d.d Maret 2021 Manajemen Diare S:-
kehilangan O:
cairan secara Observasi - Pasien mengalami Defekasi 3x dalam
aktif (Diare) 08.30 wib 1. Mengidentifikasi penyebab 24 jam.
(D.0034) diare - Membran mukosa lembab cukup
- Diare disebabkan karena meningkat
pasien HIV/AIDS rentan - TD : 100/60
08.35 wib terhadap terhadap infeksi A : Masalah keperawatan teratasi sebagian
bakteri P : Lanjutkan Intervensi
2. Memonitor warna, dan Observasi
konsistensi tinja 1. Memonitor warna, dan konsistensi
- Feses berwarna kuning, lunak, tinja
08. 40 wib dan berbau khas 2. Memonitor tanda dan gejala
3. Memonitor tanda dan gejala hypovolemia
hypovolemia 3. Memonitor pengeluaran diare
- Tidak terdapat tanda dan
09.00 wib gejala hipovolemia CRT < 1 Terapeutik
detik 1. Memberikan cairan intravena
4. Memonitor pengeluaran diare
- Pasien BAB 4 kali/ hari Edukasi
12.00 wib 1. Anjurkan makanan porsi kecil dan
Terapeutik sering secara bertahap
1. Memberikan cairan intravena
- Memasang infus RL

Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
- Keluarga bekerjasama
memberikan pasien makanan
porsi kecil dan sering sesuai
anjuran

1. Bersihan Jalan Selasa, 23 SMART Jam 14.00 wib


Napas Tidak Maret 2021 Manajemen Jalan Napas S:
Efektif b.d Terapeutik - Ibu mengatakan batuk berkurang
Hipersekresi 08.00 wib 1. Memposisikan semi fowler - Pasien tampak nyaman
jalan napas atau fowler O:
(D.0001) - Keluarga bekerjasama - RR : 28 kali/ menit
08.05 wib melakukan sesuai intruksi - Batuk berkurang
perawat - Tidak terdapat sputum
2. Memberikan minum hangat - Suara napas vesikuler
08.10 wib - Keluarga bekerjasama A :
melakukan sesuai anjuran - Masalah keperawatan teratasi
3. Melakukan penghisapan P :
lendir kurang dari 15 detik - Intervensi dihentikan
- Pasien mengikuti instruksi saat
dilakukan tindakan

2. Diare b.d bakteri Selasa, 22 SMART Jam 14.00 wib


(D.0020) Maret 2021 Manajemen Diare S:-
Observasi O:
08.00 wib 1. Memonitor warna, dan - Defekasi 1x dalam 24 jam
konsistensi tinja - Feses keras dan berbau khas
- Feses berwarna kuning, keras , A : Masalah teratasi
dan berbau khas P : Intervensi dihentikan
2. Memonitor tanda dan gejala
hypovolemia
- Tidak terdapat tanda dan
08.30 wib gejala hipovolemia CRT < 1
detik
08.35 wib 3. Memonitor pengeluaran diare
- Pasien BAB 1 kali/ hari

Terapeutik
1. Memberikan cairan intravena
08. 40 wib - Memasang infus RL
Edukasi
12.00 wib 1. Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
- Keluarga bekerjasama
memberikan pasien makanan
porsi kecil dan sering sesuai
anjuran

3. Defisit Nutrisi Selasa, 22 SMART Jam 14.00 WIB


b.d Maret 2021
Observasi: S:
ketidakmampua
1. Ibu pasien mengatakan anaknya
n menelan 08.00 wib
makanan Terapeutik: makan makanan yang diberikan dari
(D.0019)
1. Menyajikan makanan secara rumah sakit
08.05 wib menarik dan suhu yang sesuai 2. Ibu pasien mengatakan anak nya

-Pasien makan makanan yang sudah menghabiskan porsi makan

diberikan rumah sakit yang disediakan dari rumah sakit

2. Memberikan makanan tinggi DO:

serat untuk mencegah 1. Pasien tampak lebih semangat


08.10 wib
konstipasi 2. TD: 100/80 mmHg

-pasien diberikan bubur nasi 3. Berat badan 8 Kg

dengan sayuran wortel, ayam 4. Tinggi badan 77,5 cm

dan bayam yang dihaluskan A: Masalah Keperawatan teratasi sebagian


08.20 wib
3. Memberikan makanan tinggi P: Intervensi Keperawatan dilanjutkan

kalori dan tinggi protein Terapeutik:

-Pasien makan bubur nasi, 1. Menyajikan makanan secara menarik

sayuran wortel, dan ayam yang dan suhu yang sesuai

dihaluskan 2. Memberikan makanan tinggi serat

Kolaborasi: untuk mencegah konstipasi

1. Mengkolaborasi dengan ahli 3. Memberikan makanan tinggi kalori


08.30 wib
gizi untuk menentukan jumlah dan tinggi protein
kalori dan jenis nutrien yang Kolaborasi:

dibutuhkan 1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi

- Telah dilkukan kolaborasi untuk menentukan jumlah kalori dan


12.00 wib
dengan ahli gizi tentang diet jenis nutrien yang dibutuhkan

pasien

4. Risiko Selasa, 22 SMART Jam 14.00 wib


Hipovolemia d.d Maret 2021 Manajemen Diare S:-
kehilangan Observasi O:
cairan secara 08.00 wib 1. Memonitor warna, dan - Defekasi 1x dalam 24 jam
aktif (Diare) konsistensi tinja - Feses keras dan berbau khas
(D.0034) - Feses berwarna kuning, keras , - TD : 100/60
dan berbau khas A : Masalah teratasi
2. Memonitor tanda dan gejala P : Intervensi dihentikan
hypovolemia
- Tidak terdapat tanda dan
08.30 wib gejala hipovolemia CRT < 1
detik
08.35 wib 3. Memonitor pengeluaran diare
- Pasien BAB 1 kali/ hari

Terapeutik
1. Memberikan cairan intravena
08. 40 wib - Memasang infus RL

Edukasi
12.00 wib 1. Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
- Keluarga bekerjasama
memberikan pasien makanan
porsi kecil dan sering sesuai
anjuran
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai