Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA COVID-19

Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2


Pada Proses Belajar Mengajar Semester IV
Jurusan Keperawatan Ambon

Disusun Oleh
KELOMPOK 4 :

1. Daud Fordatkosu 7. Lisye Pattiradjawane


2. Ega 8. Valentino Talaway
3. Frigid Sandy Laga 9. Wa Windy
4. Julen M. Tuhumury 10. Yulianty
5. Karmila 11. Yustina Fatbinan
6. Lilis Sukmayanti 12. Siti Hawa Laluti

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Asuhan Keperawatan Pada Covid-19 ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas dari dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Selain itu, makalah

ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi

penulis.

Demikianlah tugas ini kami susun, semoga bermanfaat dan kami berharap

semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala

kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat

kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada

tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Ambon, 03 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Covid-19 ....................................................................................... 3

B. Penyebab Covid-19 ......................................................................................... 4

C. Patofisiologi .................................................................................................... 5

D. Manifestasi Klinis ........................................................................................... 5

E. Pemeriksaan Penunjang .................................................................................. 6

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY. W ................ 7

DENGAN MASALAH COVID-19 YANG SUDAH MULTIPLE ORGAN DI


UGD .................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19

A. Kesimpulan ................................................................................................... 19

B. Saran ............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

kasusnya ini dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius


pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di
Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar
hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis
yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut,
virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala
yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan
infeksi lebih parah dan gagal organ.
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih
dianggap sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar
tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular
antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO
menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).
Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang
sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari
virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk
menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.
WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus
Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat

1
COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO,
kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah
tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang
merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat
memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Covid-19 ?


2. Jelaskan Penyebab Covid-19 ?
3. Jelaskan Patofisiologi Covid-19 ?
4. Jelaskan manifestasi klinis Covid-19 ?
5. Jelaskan Pemeriksaan Penunjang Covid-19?
6. Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan Pada Pasien Covid-19 Yang
Sudah Multiple Organ Di UGD ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui konsep dasar penyakit Covid-19 dan Asuhan


Keperawatan dengan kasus Covid-19.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Covid-19

Corona virus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan
penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Corona virus 2019 (COVID-19) merupakan corona virus jenis baru yang
dapat menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit
yang lebih parah seperti pneumonia dan pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok yang rentan seperti orang tua, ana-anak, dan
orang-orang dengan kondisi kesehatan yang kurang adekuat. Sebagian besar
coronavirus adalah virus yang tidak berbahaya.
Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1960
dalam hidung pasien yang terkena flu biasa (common cold). Virus ini diberi nama
berdasarkan struktur mirip mahkota di permukaannya. “Corona” dalam bahasa
Latin berarti “halo” atau “mahkota”. Dua corona virus pada manusia, yaitu OC43
dan 229E, adalah yang bertanggung jawab atas terjadinya sebagian flu biasa.
Penyakit SARS, MERS, dan COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini
disebabkan oleh tipe corona virus lain.
Corona virus merupakan virus zoonosis, artinya virus ini menyebar dari
hewan ke manusia. Investigasi menunjukkan bahwa virus corona penyebab SARS
(SARS-CoV) ditularkan dari musang ke manusia. Pada wabah MERS, hewan
yang menyebarkan coronavirus MERS-CoV ke manusia adalah unta dromedaris.
Sementara itu, coronavirus yang menyebabkan COVID-19 (SARS-CoV-2) diduga
kuat berasal dari trenggiling. Kriteria klinis CDC untuk pasien COVID-19 yang
sedang diselidiki (PUI – Patient Under Investigation / PDP – Pasien dalam
Pengawasan) telah dikembangkan berdasarkan apa yang diketahui tentang MERS-
CoV dan SARS-CoV dan dapat berubah ketika informasi tambahan tersedia.
Awalnya, banyak pasien dalam wabah di Wuhan, Cina dilaporkan memiliki
hubungan dengan pasar makanan laut dan hewan yang besar, menunjukkan

3
penyebaran dari hewan ke orang. Namun, semakin banyak pasien yang dilaporkan
belum memiliki paparan ke pasar hewan, menunjukkan penyebaran orang-ke-
orang sedang terjadi.

B. Penyebab Covid-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu


kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti
flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat


penderita COVID-19 batuk atau bersin
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang
yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya
lemah, misalnya pada penderita kanker. Karena mudah menular, virus Corona
juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-
19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orangorang yang memiliki kontak
dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

4
C. Patofisiologi

Sama seperti flu, COVID-19 dimulai di paru-paru dan menyebar melalui


tetesan air ketika seseorang bersin atau batuk. WHO melaporkan bahwa SARS
menyerang tubuh dalam 3 fase, yaitu replikasi virus, hiperaktif imun, dan
perusakan paru-paru yang tampaknya mirip dengan bagaimana COVID-19
menyerang tubuh manusia.

Penelitian awal menunjukkan COVID-19 bereplikasi secara efisien


disaluran pernapasan bagian atas. Orang yang terinfeksi menghasilkan sejumlah
besar virus pada awal infeksi dan penelitian baru mengungkapkan bahwa masa
inkubasi infeksi adalah 5,1 hari.

COVID-19 hadir dalam 3 pola infeksi, yaitu dimulai dengan penyakit


ringan dan gejala saluran pernapasan atas, kemudian diikuti oleh pneumonia.
Setelah sekitar1 minggu, oneumonia berat dengan sindrom gangguan oernapasan
akut dapat berkembang dengan cepat dan kadang-kadang membutuhkan alat bantu
pernapasan.

Ketika terinfeksi, tubuh memicu respon sitokin dimana sel-sel kekebalan


menyerang virus. Dalam beberapa kasus, virusdapat memicu respon yang terlalu
reaktif dari sistem kekebalan tubuh, yang selanjutnya dapat menghambat upaya
pemulihan.

D. Manifestasi Klinis

Untuk infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi, penyakit yang dilaporkan


bervariasi mulai dari orang yang sakit ringan sampai orang yang sakit parah dan
sekarat, gejala-gejala ini dapat muncul hanya dalam 2 hari atau selama 14 hari
setelah paparan berdasarkan apa yang telah dilihat sebelumnya sebagai masa
inkubasi virus MERS. Tanda gejalanya antara lain:
1. Demam
2. Batuk kering

5
3. Sesak napas
4. Hidung berair
5. Sakit kepala
6. Sakit tenggorokan
7. Tidak enak badan secara keseluruhan
Jenis virus corona lain bisa menyebabkan gejala yang lebih serius. Infeksi
ini dapat mengarah ke bronkitis dan pneumonia, terutama pada orangorang dari
kelompok berisiko. Beberapa infeksi yang lebih parah akibat coronavirus adalah
yang umumnya lebih sering terjadi pada pengidap gangguan hati dan jantung, atau
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi, dan orang tua.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan RT-PCR (Swab Test)


Pemeriksaan RT PCR merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendeteksi materi genetik virus. Pemeriksaan PCR dapat menggunakkan
sampel swab nasofaring (melalui hidung) dan swab orofaring (melalui
tenggorokan).

2. Pemeriksaan Serologis (Rapid Test)


Rapid test lebih berperan sebagai cara penyaringan awal terhadap kasus
positif Covid-19. Hasil rapid test tak bisa dijadikan penopang diagnosis
pasien Covid-19. Sebab, pemeriksaan serologis ini hanya bertujuan
melihat ada atau tidaknya sistem kekebalan tubuh yang muncul sebagai
respons terhadap masuknya virus.

6
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY. W
DENGAN MASALAH COVID-19 YANG SUDAH MULTIPLE ORGAN DI
UGD

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada : Sabtu 25 April 2020 pada hari sabtu jam
09.00 WIB.
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 59 th
Agama : Islam
Diagnosa Medis : COVID-19
a) Alasan di bawa ke IGD : pasien jatuh dari kamar mandi dan tidak sadarkan
diri.
b) Riwayat penyakit sekarang : pasien di bawa oleh tim PSC 119 ke UGD
rumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri karena terjatuh dari kamar
mandi
c) Riwayat penyakit dahulu : pasien memiliki riwayat perjalanan pulang dari
bisnisnya di Singapore 2 minggu yang lalu.

2. Pengkajian Primary Survey


a) Respon : penurunan kesadaran
b) Airway: Terdapat bunyi stridor RR: 34 x/menit, HR: 118 x/menit, saturasi
O2 80%.
c) Breathing : Klien terpasang rebreathing mask 10 L, perubahan irama dan
frekuensi nafas, pergerakan dinding dada simetris, ada retraksi dinding
dada, pH: 7, 28, pCO2: 29,4 mmHg, pO2: 76 mmHg, saturasi O2: 80%.
d) Circulation : Konjungtiva klien tampak anemi, tidak ada sianosis, tidak ada
suara bruit pada leher, nadi karotis teraba lemah, akral hangat CRT > 2
detik

7
e) Disability : Kesadaran klien sopor GCS 6 (E2V2M2), pupil isokor, reflek
cahaya positif kanan dan kiri, kekuatan otot dan ROM tidak terkaji karena
klien mengalami penurunan kesadaran.

3. Pengkajian Survey Sekunder


a) Exposure : Terdapat hematom di dahi
b) Fluid, faranheit : Tidak ada udem pada klien, turgor kulit > 2 detik, klien
terpasang infus asering 500 ml/24 jam, RL 500 ml/24 jam, terpasang DC
dengan jumlah urine 2000 ml, terpasang NGT untuk melihat cairan (tidak
ada cairan pada saat pengkajian), terpasang cup nilai 4 mmHg, kulit
tampak berkeringat (diaporesis), akral teraba hangat
c) Get vital sign : TD: 80/60 mmHg, HR: 118 x/menit, saturasi O2: 80%, RR:
34 x/menit, Suhu: 41 °C, EKG sinus takikardia
d) Head to toe, history
• Kepala : ada hematom di dahi
• Mata :Pupil isokor,reflek cahaya ka+/ki+, fungsi penglihatan tidak
terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran.
• Hidung : terpasang NGT untuk menampung cairan
• Mulut : mukosa bibir tampak kering,
• Telinga : tidak ada gangguan
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
JVP
• Dada : ada retraksi dinding dada, pergerakan dinding dada simetris
• Abdomen : terdapat benjolan pada perut sebelah kanan, bising usus
12 x/menit
• Genetalia : terpasang DC (dower cateter)
• Ekstremitas : kekuatan otot dan ROM tidak terkaji karena klien
mengalami penurunan kesadaran
e) Data penunjang

8
• Radiologi : ada gambaran GGO bilateral, Penebalan Septum,
adanya Gambaran Crazy Mozaik,Pasien harus segera dilakukan
early intubasi
• Uji diagnostik analisa darah: pCO2: 29,4 mmHg, pO2: 76 MmHg
f) Terapi
• Saturasi O2 80%
• Terpasang infus asering 500ml/24 jam
• Ringer Laktat 500ml/24 jam.

B. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH

1. Ds : Virus Covid-19 Ketidak Efektifan


Pasien jatuh dari ↓ Perfusi jaringan
kamar mandi dan Terkontaminasi covid-
perifer
tidak sadarkan diri 19 dari orang/benda
Do: yang positif Covid-19
• Kesadaran : Sopor ↓
• GCS 6 (E2,V2,M2) Masuk dan terjadi
• Terdapat hematoma infeksi saluran
di dahi pernafasan bawah
• Konjungtiva tampak ↓
anemis Parenkim paru
• Nadi karotis teraba ↓
• lemah, Koloni organisme
patogen
• Akral hangat

• CRT > 2 detik
antigen patogen
• TD: 80/60 mmHg,
berkaitan dengan
R: 118cx/menit
antibodi dan berikatan
Suhu: 41 °C
dengan molekul
• Uji diagnostik
komplemen
analisa

• darah: pCO2: 29,4
kemotaksis netrofil dan
mmHg, pO2: 76
makrofag

9
mmHg ↓
pelepasan histamin
aktifasi bradikinin

vasodilator kapiler dan
penebalan kapiler
meningkat

perpindahan eksudat
plasma ke intertisiel

edema ruang kapiler
alveoli

penurunan difusi
oksigen

gangguan pertukaran
gas

penurunan saturasi
oksigen

hipoksia jaringan
ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
2. Ds: Virus Covid-19 Gangguan
Pasien jatuh dari ↓ pertukaran
kamar mandi dan Terkontaminasi covid- gas
tidak sadarkan diri 19 dari orang/benda
Do: yang positif Covid-19
• Terdapat bunyi ↓
stridor Masuk dan terjadi
• RR: 34 x/menit, infeksi saluran
• Ada retraksi pernafasan bawah
dinding dada ↓
• pH: 7, 28, Parenkim paru
• pCO2: 29,4mmHg, ↓
• pO2: 76 mmHg Koloni organisme
patogen
• Saturasi O2: 80%.

10
• Pasien memiliki ↓
riwayat perjalanan antigen patogen
pulang dari berkaitan dengan
bisnisnya di antibodi dan berikatan
Singapore 2 dengan molekul
minggu yang lalu. komplemen
• EKG sinus ↓
takikardia kemotaksis netrofil dan
• Klien terpasang makrofag
rebreathing mask ↓
10 L pelepasan histamin
• Radiologi : ada aktifasi bradikinin
gambaran GGO ↓
bilateral, vasodilator kapiler dan
Penebalan Septum, penebalan kapiler
adanya Gambaran meningkat
Crazy Mozaik ↓
perpindahan eksudat
plasma ke intertisiel

edema ruang kapiler
alveoli

penurunan difusi
26
oksigen

gangguan pertukaran
gas
3. Ds : Virus Covid-19 Hipertermia
Pasien jatuh dari ↓
kamar mandi dan Terkontaminasi covid-
19 dari orang/benda
tidak sadarkan diri
yang positif Covid-19
Do: ↓
• Suhu: 41oC Masuk dan terjadi
• akral teraba hangat infeksi saluran
• kulit tampak pernafasan bawah
berkeringat ↓
Parenkim paru
(diaporesis)

• klien terpasang Koloni organisme

11
infus patogen
• asering 500 ml/24 ↓
jam, antigen patogen
berkaitan dengan
• RL 500 ml/24 jam, antibodi dan berikatan
• terpasang DC dengan molekul
dengan jumlah komplemen
urine 2000 ml ↓
kemotaksis netrofil dan
makrofag

pelepasan histamin
aktifasi bradikinin

Hipertermia
27
vasodilator kapiler dan
penebalan kapiler
meningkat

aktifasi proses
fagositosis oleh netrofil
dan makrofag

penumpukan
fibrin,eksudat,
ritrosit,dan leukosit

pelepasan pirogen
endogen(Sitokin)

interleukin1 dan
interleukin-6

menembus sawar otak
pembentukan
prostagladin otak

merangsang
hipotalamus
meningkatkan suhu

menggigil,
meningkatkan suhu
basal

12
hipertermia

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan


penurunan saturasi oksigen.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hipoksia jaringan
3. Hipertermia berhubungan dengan penyakit

13
D. RENCANA TINDAKAN

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Ketidakefektifan • Tekanan sistol dan 1. Monitor adanya daerah tertentu yang 1. Mengetahui keefektifan fungsi saraf.
perfusi jaringan diastol (TD) berada hanya peka terhadap panas/dingin/tajam
berhubungan dalam rentang yang /tumpul
dengan penurunan diharapkan 2. Monitor adanya paretese 2. Mempermudah memberikan
saturasi oksigen • Tidak ada tanda tanda intervensi selanjutnya.
peningkatan tekanan 3. Batasi gerakan kepala, leher dan 3. Mencegah terjadinya komplikasi

intrakranial. punggung
4. Kolaborasi pemberian analgesik 4. Untuk menahan rasa sakit berlebih

Gangguan • Memelihara kebersihan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 1. Memaksimalkan asupan oksigen
pertukaran gas paru-paru dan bebas dari ventilasi dalam tubuh.
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 2. Mengetahui fungsi otot-otot
berhubungan tanda-tanda distress pernafasan
dengan hipoksia pernafasan 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya 3. Mengetahui adanya suara gangguan
jaringan • Tanda tanda vital dalam suara tambahan Saluran pernafasan
4. Monitor respirasi dan status O2 4. Mengetahui adanya perubahan
rentang normal respirasi dan status O2 pasien
• Status neurologis dalam 5. Catat pergerakan dada, amati 5. Mengetahui adanya kelainan pada
batas normal kesimetrisan, penggunaan otot otot pernafasan
tambahan, retraksi otot supraclavicular

14
dan intercostal
6. Monitor pola nafas bradipena/takipenia 6. Mengetahui pola nafas pasien
7. Auskultasi bunyi jantung, jumlah, 7. Mengetahui adanya kelainan pada
irama dan denyut jantung jantung pasien
Hipertermi • Suhu dalam nilai normal 1. Monitor suhu setiap 2 jam sekali 1. Untuk mengetahui perubahan suhu
berhubungan yaitu 36 – 370C tubuh pasien.
dengan penyakit • Nadi dan RR dalam 2. Monitor warna dan suhu kulit 2. Mengetahui perfusi pada kulit
rentang normal pasien.
• Tidak ada perubahan 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR 3. Untuk Memantau kondisi klien Atau
warna Kulit mengidentifikasi masalah dan

• tidak ada pusing, merasa mengevaluasi respon pasien

nyaman terhadap intervensi.


4. Monitor penurunan kesadaran 4. Mengetahui kesadaran pasien
5. Kompres pasien pada lipat paha dan 5. Membantu mengembalikan suhu
aksila tubuh pasien
6. Kolaborasi pemberian antipiretik 6. Untuk menurunkan hipertermi

15
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA TANGGAL / JAM TINDAKAN KEPERAWATAN


KEP
1 25 April 2020 WIB
10.00 1. Memonitori adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam /tumpul
10.10 2. Memonitori adanya paretese
10.20 3. Membatasi gerakan kepala, leher dan punggung
10.30 4. Mengkolaborasikan pemberian analgesik
2 11.00 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
11.05 2. Melakukan fisioterapi dada jika perlu
11.15 3. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
11.20 4. Memonitor respirasi dan status O2
11.30 5. Mencatat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal
11.45 6. Memonitor pola nafas bradipena/takipenia
12.00 7. Mengauskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
3 12.30 1. Memonitor suhu setiap 2 jam sekali
12.40 2. Memonitor warna dan suhu kulit
12.50 3. Memonitor tekanan darah, nadi dan RR
13.00 4. Memonitor penurunan kesadaran

16
13.10 5. Mengkompres pasien pada lipat paha dan aksila
13.25 6. Mengkolaborasikan pemberian antipiretik

F. EVALUASI

NO. DIAGNOSA TANGGAL / JAM CATATAN PERKEMBANGAN


KEP
1 28/02/2020 WIB S : - Pasien sudah sadarkan diri
10.00 O : - kesadaran komposmentis
- GCS 9 (E3,V2,M4)
- hematoma di dahi mengilang
- konjungtiva anemis
- nadi karotis teraba lemah
- akral hangat
- TD : 80/60
N : 118 x/menit
S : 40°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2 28/02/2020 WIB S : Pasien sudah sadarkan diri
11.00 O : - Masih terdapat bunyi stridor

17
- RR : 34 x/menit
- pH : 7,28
- klien terpasang rebreathing mask 10 L
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 28/02/2020 WIB S : Pasien sudah sadarkan diri
12.30 O : - Suhu : 40°C
- akral teraba hangat
- kulit masih tampak berkeringat
- klien terpasang infuse asering 500 ml/24 jam, RL 500 ml/jam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Corona virus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan
penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: Batuk, Letih,
Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh dan Secara umum merasa tidak enak
badan. Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: Kesulitan
bernapas, Infeksi pneumonia, Sakit di bagian perut dan Nafsu makan turun. Ciri-
ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari
setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal Corona virus
dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal
Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Dalam 14
hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona dan Sempat
kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona.

B. Saran

Penulis berharap pembaca dapat memahami materi yang telah diberikan,


dan dapat menginterpretasikan dalam melakukan pencegahan dan upaya
penanggulangan terhadap menularan virus covid-19 ini. Pencegahannya bisa
dengan sering mencuci tangan dengan sabun, gunakan masker bila flu & batuk,
hindari kontak dengan hewan, bila flu, batuk, sesak napas segera ke pelayanan
kesehatan, konsumsi gizi seimbang (perbanyak sayur dan buah), jangan
mengkonsumsi daging yang tidak dimasak, rajin olahraga dan istirahat yang
cukup.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Press Conference Respon Covid-19. Yogyakarta : FKKMK UGM


Anonim, Infeksiemerging.Kemkes.Go.Id Fathiyah Isbaniah, Dkk. 2020. Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus Disease (2019-
Ncov), Dirjen Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes
RI. Jakarta : Kemenkes RI
Erlina Burhan Dkk. 2020. Pneumonia Covid-19 Diagnosis Dan Penatalaksanaan
Di Indonesia. Jakarta : Penghimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

20

Anda mungkin juga menyukai