KEPERAWATAN PADA
PASIEN GLAUKOMA
JURUSAN KEPERAWATAN
NI PUTU SUMARTINI 2021
PENDAHULUAN
• Mata memiliki saraf utama yang penting untuk proses penglihatan, yang
disebut saraf optik.
• Glaukoma adalah penyakit yang menyerang saraf tersebut.
• Tanda awal dari glaukoma adalah hilangnya kemampuan melihat dari
samping (penglihatan tepi). Kondisi ini umumnya disertai dengan
peningkatan tekanan bola mata (tekanan intraokular), meski pada kondisi
tertentu tekanan ini bisa saja normal.
• Jika tidak segera ditangani, lama kelamaan akan mengakibatkan kebutaan.
DEFINISI GLAUKOMA
• Umur
• Riwayat anggota keluarga
• Obat-obatan
• Riwayat trauma
• Penderita hipermetropia yang sangat tinggi
• Riwayat penyakit lain (Vaughan D & Riodan P, 2000).
MANIFESTASI KLINIS
1. Anamnesa :
• Penglihatan kabur mendadak
• Nyeri hebat
• Mual muntah
• Melihat halo (pelangi disekitar objek)
2. Pemeriksaan Fisik: Visus sangat menurun Mata merah Kornea suram Rincian iris tidak tampak
Pupil sedikit melebar, tidak bereaksi terhadap sinar Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
MANIFESTASI KLINIS
• Dilakukan pada ruang mata bagian depan, antara kornea dan iris
atau dikenal sebagai bilik anterior. Di bagian ini cairan mata
biasanya keluar
• Tujuan : untuk mengetahui apakah area tersebut tertutup atau
tidak, sehingga dokter mata bisa menentukan apakah glaukoma
tergolong sudut terbuka atau tertutup.
• Sudut normal pada glaukoma kronik
PEMERIKSAAN SARAF OPTIK
• Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera fisik yang ditandai dengan
sikap melindungi area nyeri, melaporkan nyeri secara verbal.
• Gangguan sensori persepsi: penglihatan berhubungan dengan perubahan
integrasi sensori, perubahan penerimaan sensori yang ditandai dengan
perubahan dalam ketajaman sensori.
• Ansitas b.d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri,
kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan ditandai dengan
ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan kejadian
hidup.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• NOC - Nyeri Hilang atau berkurang : Pasien mengatakan nyeri berkurang/hilang Ekspresi
wajah rileks
• NIC : Kaji tipe intensitas dan lokasi nyeri Kaji tingkatan skala nyeri untuk menentukan
dosis analgesik Anjurkan istirahat ditempat tidur dalam ruangan yang tenang Atur sikap
fowler 300 atau dalam posisi nyaman. Hindari mual, muntah karena ini akan
meningkatkan TIO Alihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan Kolaborasi
pemberian analgesik sesuai anjuran
PERENCANAAN DX. 2
• NOC - Cemas Hilang/Berkurang: asien tampak rileks dan melaporkan ansitas menurun
sampai tingkat dapat diatasi. Pasien menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah.
Pasien menggunakan sumber secara efektif.
• NIC Kaji tingkat ansitas, derajat pengalaman nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini.. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Dorong pasien
untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan. Identifikasi sumber/orang yang
menolong.
PERENCANAAN – DX. DEFISIT PENGETAHUAN