Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit jantung bawaan


Sasaran : Orang tua pasien
Tempat : Poli Anak RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Hari/tanggal : Rabu, 26 February 2020
Waktu : 45 menit
Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Menjelaskan salah satu gangguan pada Sistem Kardiovaskular yaitu Penyakit
Jantung Bawaan (PJB).
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga klien mampu menjelaskan pengertian PJB
b. Keluarga klien mampu menjelaskan penyebab PJB
c. Keluarga klien mampu menjelaskan patofisiologi PJB
d. Keluarga klien mampu menjelaskan tanda dan gejala PJB
e. Keluarga klien mampu menjelaskan penatalaksanaan umum PJB

B. Materi
1. Pengertian PJB
2. Penyebab PJB
3. Tanda dan gejala PJB
4. Penatalaksanaan umum PJB

C. Metode
1. Ceramah
2. tanya jawab

D. Media
1. Power Point
2. Leaflet
E. Rencana Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan perserta Metode
kegiatan
Pembukaan 10 menit 1 Salam pembukaan 1. Menjawab salam Ceramah
2 Memperkenalkan 2.Mendengarkan Tanya jawab
diri keterangan penyaji
3 Menjelaskan
maksud dan tujuan
4 Kontrak waktu
5 Memasang
flipchart di tempat
yang bisa terlihat
oleh peserta

Penyajian 30 menit 1 Menjelaskan 1. Memperhatikan dan Ceramah


pengertian PJB mendengarkan Tanya jawab
2 Menjelaskan keterangan penyaji
penyebab PJB 2.Mengajukan
3 Menjelaskan pertanyaan bila ada
patofisiologi PJB materi yang kurang
4 Menjelaskan tanda dimengerti
dan gejala PJB
5 Menjelaskan
penatalaksanaan
umum PJB
Penutup 5 menit 1 1.Melakukan 1. Mendengarkan Tanya jawab
evaluasi terhadap Dan menjawab Ceramah
materi yang telah pertanyaan
diberikan dengan
tanya jawab
2 2.Menerangkan
kembali hal-hal
yang kurang
dimengerti dan
menyampaikan
kesimpulan
3 Mengucapkan
terima kasih dan
menutup
penyuluhan
4 Membagikan
leaflet

F. Setting Tempat

: Flipchart
: Penyaji
: Moderator
: Observer
: Notulen
: Fasilitator
: Peserta

G. Organisasi Kegiatan
1. Pembimbing akademik : Ns. Aries Abiyoga.,S.Kep.,M.Kep
2. Pembimbing klinik :
3. Penyaji :
4. Moderator :
5. Observer dan Fasilitator :
H. Job Deskripsi
1. Moderator
Uraian Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Memotivasi peserta agar bertanya
d. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh
Uraian Tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami
oleh pasien
b. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Membagikan kuesioner pretest dan posttest pada peserta
b. Ikut bergabung dan duduk diantara peserta
c. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
d. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan penyuluhan
e. Membagikan leaflet kepada peserta
4. Observer
Uraian Tugas :
a. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
b. Mengamati jalannya penyuluhan dari awal hingga akhir penyuluhan.
c. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5. Notulen
Uraian Tugas :
a. Menulis pertanyaan yang diajukan oleh peserta
b. Membagikan daftar hadir kepada peserta
I. Evaluasi
1. Evaluasi Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik dan antusias
b. Peserta terlibat aktif dalam penyuluhan
c. Peserta aktif bertanya
2. Evaluasi hasil :
a. Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda
dan gejala dan penatalaksanaan umum dari PJB.
MATERI
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

A. Pengertian Penyakit Jantung Bawaan (PJB)


Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang dibawa sejak
lahir, karena sudah terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Pada
akhir kehamilan 7 minggu, pembentukan jantung sudah lengkap; jadi
kelainan pembentukan jantung terjadi pada awal kehamilan. Penyebab PJB
seringkali tidak bisa diterangkan, meskipun beberapa faktor dianggap
berpotensi sebagai penyebab (Rahayoe, 2006).
Kelainan jantung kongenital atau bawaan adalah kelainan jantung atau malformasi
yang muncul saat kelahiran, selain itu kelainan jantung kongenital merupakan kelainan
anatomi jantung yang dibawa sejak dalam kandungan sampai dengan lahir Kebanyakan
kelainan jantung kongenital meliputi malformasi struktur di dalam jantung maupun
pembuluh darah besar, baik yang meninggalkan maupun yang bermuara pada jantung
(Nelson, 2000).
Kelainan ini merupakan kelainan bawaan tersering pada anak, sekitar 8-10 dari
1.000 kelahiran hidup. Kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejalan segera
setelah bayi lahir, tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur
beberapa bulan atau bahkan ditemukan setelah pasien berumur beberapa tahun Kelainan
ini bisa saja ringan sehingga tidak terdeteksi saat lahir. Namun pada anak tertentu, efek
dari kelainan ini begitu berat sehingga diagnosis telah dapat ditegakkan bahkan sebelum
lahir. Dengan kecanggihan teknologi kedokteran di bidang diagnosis dan terapi, banyak
anak dengan kelainan jantung kongenital dapat ditolong dan sehat sampai dewasa
(Ngustiyah, 2005).
Kelainan jantung kongenital beraneka raga. Pada bayi yang lahir dengan kelainan
ini, 80% meninggal dalam tahun pertama, di antaranya 1/3 meninggal pada minggu
pertama dan ½ dalam 1-2 bulan.
B. Penyebab
Ada beragam faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung bawaan, di antaranya:
1 Rubella
Mengalami infeksi rubella selama kehamilan bisa menyebabkan masalah dalam
perkembangan jantung bayi. Maka dari itu penting untuk memeriksakan diri ke dokter
kandungan sebelum hamil, agar bisa diberikan vaksinasi untuk mencegah infeksi
berbahaya seperti rubella, atau pengobatan bila sudah sempat terinfeksi.
2 Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir,
termasuk cacat jantung bawaan. Di antaranya adalah pengobatan hipertensi golongan
ACE inhibitors, obat kolesterol golongan statin, dan obat jerawat yang mengandung
isotretinoin.
3. Diabetes
Penderita diabetes yang hamil dianjurkan untuk mengendalikan gula darah sejak
sebelum mengupayakan kehamilan. Tujuannya agar dapat mengurangi risiko cacat
jantung bawaan. Sebaiknya konsultasikan kondisi Anda dengan dokter agar mendapat
informasi yang aman dan tepat.
4. Minum alkohol dan merokok selama kehamilan
Hindari minum alkohol dan merokok ataupun menjadi perokok pasif selama
kehamilan. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kehamilan,
termasuk cacat jantung bawaan pada bayi yang ada di dalam kandungan.
5. Keturunan
Selain beberapa hal di atas, faktor keturunan juga bisa menjadi pemicu umum anak
mengalami penyakit kelainan jantung. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh masalah
genetika yang dapat diturunkan lintas generasi.

C. Tanda dan Gejala PJB


1 Anak sulit bernafas atau justru bernafas dengan cepat
2 Bibir,lidah dan kuku berwarna kebiruan
3 Berkeringat secara berlebihan, terutama ketika makan
4 Susah makan atau nafsu makan menurun
5 Sulit bertambah berat badan
6 Denyut nadi melemah
7 Mudah kelelahan saat bermain
D. Pencegah Penyakit Jantung Bawaan
1 Kunci pencegahan penyakit ini terletak pada perawatan bayi sejak masih dalam
kandungan atau disebut asuhan prenatal. Berikut beberapa langkah perawatan prenatal
yang dapat dilakukan ibu hamil:
2 Menjalani pemeriksaan darah sebelum mengupayakan kehamilan. Hal ini bermanfaat
untuk mendeteksi berbagai penyakit yang mungkin mengganggu kehamilan, misalnya
pemeriksaan TORCH. Dengan begitu, dokter bisa melakukan langkah-langkah terbaik
guna mengatasi atau mencegah penyakit-penyakit tersebut.
3 Menghindari asap rokok, penggunaan obat-obatan terlarang, maupun minuman
beralkohol selama kehamilan.
4 Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan
apapun untuk menghindari efek samping yang berbahaya.
5 Ibu hamil yang memiliki diabetes harus berusaha untuk mengendalikan kadar gula
darah agar senantiasa dalam batas
6 Jika ibu hamil berusia 35 tahun atau mengalami kehamilan risiko tinggi karena
kondisi medis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya lebih sering
melakukan pemeriksaan prenatal di dokter kandungan.

E. Penatalaksanaan Umum PJB


Penanganan penyakit jantung bawaan bertujuan untuk memperbaiki kelainan jantung
atau mengatasi komplikasi yang disebabkan oleh kondisi tersebut. Penanganan akan
disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya.
Beberapa kelainan atau cacat ringan pada jantung bisa tidak membutuhkan
penanganan khusus. Pasien cukup melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk
memantau kondisinya. Sebagian bayi yang terlahir dengan kondisi ini dapat sembuh
dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
1. Minum Obat jantung sesuai Indikasi
2. Rutin melakukan Kontrol jantung
Tindakan pembedahan penyakit jantung bawaan :
1. Kateterisasi jantung
2. Pemasangan Implan pada jantung
3. Transplantasi jantung
DAFTAR PUSTAKA

American Healt Association. 2010. Congenital heart desease. http://www.americanheart.org.


diakses Tanggal: 1 Juli 2010.

Arief, I. 2007. Penyakit jantung bawaan. http://www.cyntiasari.com. Diakses Tanggal: 1 Juli


2010.

Irwanto. 2008. Penyakit jantung bawaan. http://irwanto-fk04usk.blogspot.com. Diakses


Tanggal: 1 Juli 2010

Latief , dkk. 2005. Ilmu Kesehatan Anak ,buku kuliah 2. Bagian Ilmu Kesehatan Anak.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta

Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. 2002. Jakarta: EGC.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
MAHASISWA PROFESI NERS ITIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
ANGKATAN 2019/2020

NO NAMA ALAMAT TTD


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN
MAHASISWA PROFESI NERS ITIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
ANGKATAN 2019/2020

NO NAMA PERTANYAAN JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai