A. Latar belakang
Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya
butuh pertolongan yang cepat dan tepat, untuk itu perlu adanya standar dalam
memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan
kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan
respons time yang cepat dan tepat (KepMenKes, 2009). Sebagai salah satu
penyedia layanan pertolongan, dokter dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat agar dapat menangani kasus-kasus kegawatdaruratan
(Herkutanto, 2007; Napitupulu, 2015).
Salah satu kasus kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera adalah
syok. Syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai tidak
adekuatnya transpor oksigen ke jaringan yang disebabkan oleh gangguan
hemodinamik. Hal ini muncul akibat kejadian pada hemostasis tubuh yang serius
seperti perdarahan yang masif, trauma atau luka bakar yang berat (syok
hipovolemik), infark miokard luas atau emboli paru (syok kardiogenik), sepsis
akibat bakteri yang tak terkontrol (syok septik), tonus vasomotor yang tidak
adekuat (syok neurogenik) atau akibat respons imun (syok anafilaktik).
(Hardisman, 2013).
Syok hipovolemik yang disebabkan oleh terjadinya kehilangan darah secara
akut (syok hemoragik) sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian
tertinggi di negara-negara dengan mobilitas penduduk yang tinggi. Salah satu
penyebab terjadinya syok hemoragik tersebut diantaranya adalah cedera akibat
kecelakaan.
Menurut World Health Organization (WHO) cedera akibat kecelakaan setiap
tahunnya menyebabkan terjadinya 5 juta kematian diseluruh dunia. Angka
kematian pada pasien trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit
dengan tingkat pelayanan yang lengkap mencapai 6%. Sedangkan angka kematian
akibat trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit dengan peralatan
yang kurang memadai mencapai 36% (Diantoro, 2014).
Diare dan muntah berlebihan juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
syok hipovolemik. Sebagian besar pasien syok hipovolemik meninggal karena
tidak mendapat penatalaksanaan yang tepat dan adekuat (Lupy et al., 2014).
Ketika terjadi perfusi jaringan yang tidak adekuat akibat sedikitnya jumlah
volume sirkulasi darah, tubuh akan mengaktifkan mekanisme kompensasi sebagai
usaha untuk meningkatkan perfusi.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pasien dan keluarga memahami penanganan syok hipovolemik yang
disebabkan oleh perdarahan akibat trauma atau kecelakaan, diare, luka bakar
dan mual muntah berlebihan.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui deifinisi syok
b. Mengetahui jenis-jenis syok
c. Mengetahui manifestasi klinis syok
d. Mengetahui penanganan syok hipovolemik
e. Mengetahui penanganan perdarahan
f. Mengetahui penanganan luka bakar
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
b. Media
LCD proyektor, laptop dan leaflet
c. Waktu dan tempat
Kamis, 21 Maret 2019
Pukul 10.00 WIB di Ruang tunggu IGD
d. Pengorganisasian
- Moderator : Sulistiana
- Leader : Syarifah Rahmi
- Co leader : Tia Arieska
- Fasilitator : Oldhi Hanafi dan Ferdian Hidayat
- Observer : Annisa Dwi Kartika
e. Deskripsi tugas
1. Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
c. Menyampaikan tujuan
d. Menutup acara
2. Leader
a. Menyampaikan penyuluhan pada peserta
b. Melemparkan pertanyaan pada peserta
c. Menjawab pertanyaan peserta
d. Menyimpulkan materi penyuluhan
3. Co. Leader
a. Membantu leader dalam mempresentasika nmateri penyuluhan
b. Membagi leaflet pada audience
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
f. Setting tempat
Ket:
: Moderator
: Leader
: Co leader
: Fasilitator
: Observer
:Layar Infokus
: Audience
g. Kegiatan penyuluhan
Waktu
N Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
o
5 1menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Perkenalan mahasiswa 2. Memperhatikan
3. Perkenalan dengan preseptor 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
5. Menjelaskan kontrak waktu 5. Memperhatikan
15 menit Penyampaian materi:
1. Menjelaskan definisi syok 1.Memperhatikan
2. Menjelaskan jenis- jenis syok 2.Memperhatikan
3. Menjelaskan penyebab syok 3.Memperhatikan
4. Menjelaskan dan mendemonstrasikan 4.Memperhatikan
penanganan diare dirumah
5. Menjelaskan dan mendemonstrasikan 5.Memperhatikan
penanganan perdarahan dirumah
6. Menjelaskan penanganan luka bakar 6. Memperhatikan
dirumah
7. Menjelaskan penanganan muntah 7. Memperhatikan
berlebihan dirumah
i. Materi penyuluhan
A. Konsep syok
1. Defenisi
Syok atau renjatan dapat diartikan sebagai keadaan terdapatya pengurangan
yang sangat besar dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta
unsur- unsur gizi lainnya secara efektif ke berbagai jaringan sehingga timbul
cidera seluler yang mulamula reversible dan kemudian bila keadaan syok
berlangsung lama menjadi irreversible (Isselbacher, 1999: dalam Fitria, 2010).
2. Luka bakar
a. Luka bakar suhu tinggi (Termal burn)
1) Segera hindari korban dari sumber api atau sumber panas.
2) Amankan korban ketempat yang aman dan nyaman
3) Hubungi tim medis atau pelayanan kesehatan terdekat
4) Lepaskan atau gunting baju, lepaskan ikat pinggang, perhiasan dan benda-
benda lain yang tidak menempel. Jika baju dan perhiasan menempel pada
kulit jangan memaksa untuk melepasnya.
5) Setelah sumber panas dihilangkan, rendam atau siram luka bakar dengan
air bersih yang mengalir selama 15 sampai 20 menit.
6) Jika ada gelembung berisi cairan jangan sekali-kali untuk
memecahkannya.
7) Tidak dianjurkan menggunakan air es untuk luka bakar
8) Tidak dibenarkan memberikan atau mengoleskan bahan lain seperti
mentega, kecap, kopi ataupun pepsodent pada luka bakar, karena dapat
mengiritasi kulit yang terbakar dan menyebabkan kerusakan jaringan lebih
lanjut.
(Barbara, 2013).
Eni, D., & Sri, R. (2010). Kegawadaruratan syok hipovolemik. Berita ilmu
keperawatan ISSN 1979-2697, 2(2). Diperoleh dari
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/download/3799/2459
First Aid Guide and Emergency Treatment Instructions. Saporo fire bureau.
Available at [https://www.city.sapporo.jp]. Diakses pada [10 oktober
2016].