LAPORAN PENDAHULUAN
“KANKER LARING”
A. Konsep dasar
1. Defenisi
Kanker Tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler,
folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar,
lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul
tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.
3. Etiologi
Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui, namun didapatkan beberapa hal yang
berhubungan erat dengan terjadinya keganasan laring yaitu : rokok, alkohol, sinar radio aktif,
polusi udara, radiasi leher dan asbestosis. Ada peningkatan resiko terjadinya tumor ganas
laring pada pekerja-pekerja yang terpapar dengan debu kayu.
4. Manifestasi klinis
1-3,15
Gejala dan tanda yang sering dijumpai adalah :
a. Suara serak
b. Sesak nafas dan stridor
c. Rasa nyeri di tenggorok
d. Disfagia
e. Batuk dan haemoptisis
f. Pembengkakan pada leher
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laringoskop
Untuk menilai lokasi tumor, penyebaran tumor.
b. Foto thoraks
Untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru.
c. CT-Scan
Memperlihatkan keadaan tumor/penjalaran tumor pada tulang rawan tiroid dan daerah
pre-epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher.
d. Biopsi laring
Untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil patologi anatomik yang terbanyak
adalah karsinoma sel skuamosa.
6. Penatalaksanaan
a. Stadium I dikirim untuk radiasi, stadium 2 dan 3 untuk operasi dan stadium 4 operasi
dengan rekonstruksi atau radiasi
b. Terapi Radiasi
Pada pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan mormalnya dapat
digerakkan. Terapi radiasi juga dapat digunakan secara proferatif untuk mengurangi
ukuran tumor
c. Operasi
- Laringektomi Parsial: direkomendasikan pada kanker area glottis tahap dini ketika
hanya satu pita suara yang terkena
- Leringektomi Supraglotis: digunakan untuk tumor supraglotis
- Laringektomi hemivertikal: dilakukan jika tumor meluas diluar pita suara, tetapi
perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis
- Laringektomi Total : dilakukan ketika tumor meluas diluar pita suara
d. Pemakaian Sitostatika belum memuaskan,biasanya jadwal pemberian sitostatika tidak
sampai selesai karena keadaan umum memburuk
e. Rehabilitasi khusus (voice rehabilitation), agar pasien dapat berbicara/ bersuara sehingga
dapat berkomunikasi secara verbal. Rehabilitasi suara dapat dilakukan dengan
pertolongan alat bantu suara yakni semacam vibrator yang ditempelkan di daerah sub
mandibula, ataupun dengan suara yang dihasilkan dari esofagus (esophangeal speech)
melalui proses belajar.
7. Pathway
B. Asuhan keperawatan
Pengkajian
1. Anamnesa
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang dengan keluhan serak, sulit menelan, nyeri tenggorok
b. Riwayat kesehatan dahulu
Tanyakan apakah klien pernah mengalami infeksi kronis, tanyakan pola hidup klien
(merokok, minum alkohol).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan pada klien apakah ada keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Palpasi
Adanya benjolan di leher, asimetri leher, Nyeri tekan pada leher, Adanya pembesaran
kelenjar limfe
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laringoskop
Untuk menilai lokasi tumor, penyebaran tumor
b. Foto thoraks
Untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru
c. CT-Scan
Memperlihatkan keadaan tumor/penjalaran tumor pada tulang rawan tiroid dan daerah
pre-epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher.
d. Biopsi laring
Untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil patologi anatomik yang terbanyak
adalah karsinoma sel skuamosa
Daftar Pustaka
Barbara C. Long .(1996). Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan. The C.V Mosby Company St. Louis, USA
Barbara Engram .(1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal – Bedah Jilid II. Jakarta:
EGC
Donna D. Ignatavicius .(1991). Medical Surgical Nursing: A Nursing Process Approach, WB.
Philadelphia: Sauders Company
Guyton & Hall .(1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC
Marylin E. Doenges .(2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta: EGC
R. Sjamsuhidajat, Wim De Jong .(1997). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Sylvia A. Price .(1995). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 4 Buku 2.
Jakarta: EGC.