Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KMB

“SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


POST OPERASI GLAUKOMA”

Oleh :

1. Ni Made Andriyani Wiyasa (16C11804)


2. Kade Asmela Twomarhensa (16C11811)
3. Komang Ayu Meyani Pradani Andisuari (16C11817)
4. Ni Putu Devi Yanti (16C11820)
5. Ni Kadek Dwijayanti (16C11824)
6. Gusti Ayu Eka Cahyani (16C11826)
7. Ni Kadek Oka Jayanti Indah Sari (16C11845)
8. Ni Putu Sudiastini (16C11862)
9. Ni Luh Gede Urip Ayu Mas D. (16C11871)
10.Ni Made Yanti Pratiwi (16C11876)

Kelas C tingkat III

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI


PRODI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018
“Satuan AcaraPenyuluhan (SAP) Post Operasi Glaukoma”

1. Pokok Bahasan : Penyuluhan Post Operasi Glaukoma


2. Sub Bahasan : Penatalaksanaan Post Operasi Glaukoma
3. Penyuluh : Mahasiswa Ilmu Keperawatan Kelas C Stikes Bali
4. Tempat : Banjar Ketogan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal
5. Sasaran : Masyarakat Br. Ketogan, Desa Taman
6. Waktu : 22 September 2018

A. LatarBelakang
Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan dan mengenai semua usia.
Bila glaukoma didiagnosis lebih awal dan ditangani dengan benar, kebutaan
hampir selalu dapat dicegah. Pasalnya kebanyakan kasus glaukoma tidak
bergejala dan baru diketahui apabila sudah terjadi kerusakan yang ektensif dan
irreversibel. Glaukoma biasanya ditandai dengan berkurangnya lapang pandang
akibat kerusakan saraf optikus. Kerusakan ini berhubungan dengan derajat TIO
(Tekanan Intra Okular) yang terlalu tinggi untuk berfungsinya saraf optikus
secara normal.
Glaukoma dapat dikontrol dengan obat dan kadang diperlukan
pembedahan laser atau konvensional (insisional) yang tujuannya adalah untuk
menghentikan atau memperlambat perkembangan agar dapat mempertahankan
pengelihatan yang baik sepanjang hidup.
Namun setelah selesai dilakukan tindakan pembedahan baik laser maupun
konvensional penderita glaukoma harus mengetahui hal apa yang harus dihindari
dan dilakukan pasca operasi. Maka dari itu, sangat dibutuhkan penyuluhan dan
pemberian informasi dari tenaga kesehatan kepada pasien-pasien yang menderita
glaukoma maupun pasien pasca operasi glaukoma untuk dapat berperan aktif
dalam perawatan dirinya.
B. Tujuan :
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
mengetahui tentang penatalaksanaan post operasi glukoma.

C. Tujuan Instruksional umum :


Agar masyarakat mengetahui pentingnya penatalaksanaan post operasi glukoma.

D. Tujuan Instruksional khusus :


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan mampu :
a. Memahami dan menjelaskan pengertian glaukoma
b. Memahami dan mengetahui gejala gleukoma
c. Mengetahui harus dilakukan dan dihindari setelah operasi glaukoma

E. Strategi :
Penyuluhantentangpenatalaksanaan post operasi glaukoma.

F. Media :
Media yang digunakan pada penyuluhan ini yaitu menggunakan media power
point dan leaflet.

G. Pengorganisasian kelompok
Moderator : Ni Putu Sudiastini
Penyaji : Komang Ayu Meyani Pradani Andisuari
Slider : Ni Putu Devi Yanti
Fasilitator :
1. Ni Made Andriyani Wiasa
2. Kade Asmela Twomarhensa
3. Ni Kadek Dwijayanti
4. Ni Kadek Oka Jayanti Indah Sari
5. Ni Luh Gede Urip Ayu Mas D.
6. Ni Made Yanti Pratiwi

H. Setting tempat

S M P

A A A F A F

A A A A A A

A A A A A A

F A A F A F

Keterangan :
1. S : Slider
2. M : Moderator
3. P : Penyaji
4. F : Fasilitator
5. A : Audiens

I. Kegiatan :
No Tahapan Kegiatan Waktu

Kegiatan Penyuluh Sasaran

1. Tahap 1. Salam pembuka Tim Pihak yang 09.00-


pendahuluan 2.Memperkenalkan penyuluh hadir dalam 09.10
diri penyuluhan
3.Menyampaikan
tujuan yang hendak
dicapai
4. Melakukan
kontrak waktu
2. Tahap Pemberian materi Tim Pihak yang 09.10-
penyajian penyuluh hadir dalam 10.00
penyuluhan
3. Tahap Mengukur Tim Pihak yang 10.00-
penutup pemahaman peserta penyuluh hadir dalam 10.20
penyuluhan tentang penyuluhan
materi yang
diberikan

J. Materi
1. Definisi glaukoma
2. Gejala glaukoma
3. Hal yang harus dilakukan dan dihindari setelah operasi glaukoma

K. Lampiran
a. Definisi glaukoma
Glaukoma merupakan peradangan pada optik yang ditandai dengan kemunduran
progresif dari kepala saraf optik dan luas pandang. Peradangan ini karena tidak
seimbangnya proses produksi cairan dan pembuangannya pada bola mata
sehingga menyebabkan tekanan cairan bola mata menjadi tinggi.
b. Gejala glaukoma
Kemuduran progresif pada luas pandang bersifat permanen dan tidak dapat
disembuhkan. Glaukoma biasanya ditandai dengan berkurangnya lapang pandang
akibat kerusakan saraf optikus. Kebanyakan kasus glaukoma tidak bergejala
sampai sudah terjadi kerusakan ekstensif dan irreversibel.
Gejala glaukoma yang timbul biasanya tidak dapat dirasakan secara langsung.
Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan mata terlebih dahulu untuk mengetahui
adanya glaukoma.
c. Yang harus dilakukan dan dihindari setelah operasi glaukoma
1. Yang harus dihindari
a) Gerakan dan aktivitas berat yang dapat mengakibatkan pasien mengalami
peningkatan TIO ; Mengejan, mengangkat beban, dan membungkuk,
sebaiknya dihindari sampai 1 minggu.
b) Mata tidak boleh kemasukan air
c) Menggosok mata
d) Hindari membaca, sampai diperbolehkan oleh dokter

2. Yang harus dilakukan


a) Mata dibalut selama 24 jam atau lebih lama bila diperluka
b) Menjaga mata bersih dan bebas dari iritan
c) Gunakan kosmetik non-alergenik
d) Menggunakan kaca mata pelindung ketika berolahraga atau berkerja
dilapangan atau tempat lainnya yang mengandung bahaya
e) Memelihara kesehatan dan membatasi stess juga dapat memberikan
pengaruh positif pada tekanan mata.
f) Mempertahankan nutrisi yang baik (batasi garam, hindari asupan cairan
yang berlebihan)
g) Menjaga berat badan agar tetap ideal
h) Berolahraga teratur dan sesuai anjuran dokter
i) Menyempatan waktu untuk rekreasi dan relaksasi
j) Melakukan pemeriksaan tindak lanjut untuk menentukan keefektifan terapi
k) Selalu perhatikan penampilan dan yang dirasakan di mata seperti
perubahan yang tak lazim meliputi ; iritasi berlebihan, berair, pandangan
kabur, berkabut, cairan, pelangi di sekitar lampu pada malam hari,
pendaran cahaya dan benda mengapung pada lapang pengelihatan.
d. Evaluasi
1) Evaluasi struktur
a) Masyarakat hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di Balai Banjar Ketogan, Desa Taman,
Kecamatan Abiansemal
2) Evaluasi proses
a) Masyarakat antusias dengan materi penyuluhan
3) Masyarakat tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan
berakhir.
4) Evaluasi hasil
Pada tahap evaluasi petugas tim penyuluh akan melakukan pengamatan secara
langsung. Tim akan memberikan tanya jawab seputaran materi yang
dibawakan untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan dari masyarakat.

e. Referensi
1. Hadi, Faidil. Budiman, Gelar. Fauzi, Hilman. 2015. Deteksi Glaukoma pada
Foto Fundus Resolusi Tinggi.
http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/article/
download/580/550

2. Mustofa, Ahmad. Tjandrasa, Handayani. Amaliah, Bilqis. Deteksi Penyakit


Glaukoma pada Citra Fundus Retina Mata Menggunakan Adaptive
Thresholding dan Support Vector Machine. 2016. Surabaya.
http://www.ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/download/18929/2805

3. Smeltzer, Suzanne C. Bare, Brenda G. Buku Ajar Keperawatan Medika


BedahBrunner & Suddarth Edisi 8.

Anda mungkin juga menyukai