Anda di halaman 1dari 28

PERILAKU

KEKERASAN
JUDUL KTI : ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN TN. AS DENGAN PERILAKU
KEKERASAN DI RUANG TERPADU RUMAH
SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
Pengkajian di lakukan pada tanggal 22 mei
2017. klien (AS) di kaji pada pukul 11.00 wita
di ruang terpadu RSJ provinsi bali, dengan
metode wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik, rekam medis dan dokumentasi.
IDENTITAS KLIEN
 Nama : Tn. As
 Umur : 22th
 Jenis kelamin : laki-laki
 Agama : hindu
 Status : belum menikah
 Pendidikan : SMA
 Suku/bangsa : bali, Indonesia
 Alamat : Br. Medahan, Ds. Kemenuh, sukawati, Gianyar.
 CM : xxx030
RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan utama saat MRS


pada tanggal 27 april 2017. pukul 13.00 wita,
klien di antar keluarga ke RSJ dengan keluhan
mengamuk sejak pagi membanting ember.
2. Keluhan saat pengkajian
Pada tanggal 22 mei 2017 di lakukan pengkajian pada klien
“AS” klien mengatakan merasa kesal dan tidak terima dengan
apa yang terjadi pada ibunya yang telah meninggal, klien kesal
dengan ayahnya yang tidak peduli dengan dia dan ibunya, dan
klien mengatakan merasa kesal dengan dokter yang tidak mampu
menyelamatkan nyawa ibunya, klien mengatakan sangat marah
dengan orang-orang yang ada di lingkungannya karena klien
pernah bermimpi dicari ibunya dan ibunya memberi tahu klien
bahwa posisi mayat ibunya terbalik maka dari itu klien
mengatakan sangat marah sehingga klien mengamuk di rumah
dengan membanting ember dan ngumak-ngumik sendiri serta
mencaci maki orang yang ada di sekitar klien.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa
sebelumnya, dari keluarga klien juga tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa, hanya klien
yang pertama di keluarga mengalami gangguan
jiwa, klien baru pertama kali di rawat di RSJ.
FAKTOR PREDISPOSISI
Keluarga mengatakan klien tidak pernah mengalami gangguan
jiwa di masa lalu, adanya penolakan dari lingkunagn yang
menganggapnya sakit jiwa lebih menjadi factor timbulnya prilaku
marah yang mnegakibatkan klien mengamuk, dari keluarga klien tidak
ada yang mengalami gangguan jiwa seperti klien, pengalaman di masa
lalu yang tidak menyenangkan bagi klien yaitu : klien pernah
mengalami penganiayaan / kekerasan fisik karena mengamuk di jalan,
kemudia klien pernah di tolak beberapa kali oleh pacarnya, dan merasa
menjadi anak yang di telantarkan karena ayah klien menikah lagi,
kemudian ibu klien sakit komplikasi paru-paru yang tidak bisa di
slamatkan, kemudia ibu klien meninggal sehingga klien sangat merasa
kehilangan, pengalaman ini membuat klien semakin tidak isa
mengontrol perasaan marahnya.
FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga klien mengatakan klien mendengar
tangisan almarhum ibunya, kemudia klien
menangis dan marah-marah serta klien
mengamuk membanting ember dan mencaci
maki orang di sekitar. Kemudian klien di bawa
ke RSJ oleh keluarga untuk di rawat
KONSEP DIRI
 Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya karena
bersyukur di beri tubuh yang tidak cacat, lengkap dan seluruhnya
berfungsi
 Identitas diri
Klien mengatakan sebelum di rawat, klien bekerja sebagai CS di
salah satu kantor yang bertempat di Denpasar, klen merasa puas
profesinya tersebut, karena profesinya klien dapat memenuhi
kebutuhannya
 Ideal diri
Klien mengatakan setelah pulang dari RSJ klien ingin
bekerja dan menbung untuk bisa mempersiapkan
upacara pitra yadnya / pengabenan pada ibu yang
meninggal.

 Harga diri
Klien mengatakan merasa malu terhadap diri sendiri
krena gangguan jiwa dan lingkungan tidak bisa
menerima keadaannya
Hubungan sosial
 Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya klien
adalah neneknya
 Peran serta dalam masyarakat
Klien mengatakan dirinya malas bergaul dengaan tetangga di
sekitar rumahnya
 Hambatan dalam berhungan dengan orang lain
Klien mengatakan lingkungan tidak bisa menerima keadaan klien
dan klien tidak dapat bergaul dengan orang-orang yang berada di
lingkungannya atau teman sejawatnya karena klien mengalami
gangguan jiwa
Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan percaya adanya tuhan yang selalu adil dan
akan menghukum manusia yang telah merusak hubungan
keluarganya.

2. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan di rumahnya jarang sembahyang dan di
rumah sakit juga klien mengatakan tidak pernah sembahyang
karena pokiran yang masih bingung.
STATUS MENTAL
A. Penampilan
Klien selalu berpakaian rapi dan bersih, klien jarang
memakai pakaian yang di sediakan di RSJ karena klien
membawa pakaian dari rumah, penampilan klien dari
ujung rambut sampai ujung kaki cukup rapi, rambut
pendek, berpakaian dengan benar tanpa ada kesalahan,
dan klien selalu menjaga kebersihan dengan mandi 2
kali sehari dan mengganti baju 1 kali sehari.
B. Pembicaraan
Saat di wawancarai nada suara tinggi seperti masih merasa kesal
dengan masalahnya, ketika di tanya klien selalu mengatakan
“saya tidak mau tau”, saya tidah mau mengingat masa lalu saya,
dan pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai tujuan.
C. Aktivitas motorik
Klien tampak mondar-mandir, tatapan klien tajam, suara klien
keras membentak, klien tampak mengatupkan rahang dengan
kuat, klien tampak tegang.
D. Alam Perasaan
Klien mengatakan perasaannya sekarang sangat sedih karena
klien kehilangan seorang ibu yang sangat dicintai dan di sayangi,
klien mengatakan sangat kecewa karena belum bisa
membahagiakan ibunya.
E. Afek
Afek klien kesepian karena klien di tinggal
meninggal oleh ibunya.
F. Interaksi Selama Wawancara
Interaksi klien dengan perawat cukup baik
meskipun tatapan mata kurang atau tidak mau
menatap lawan bicara, dan klien selalu berusaha
mempertahankan pendapat kebenaran dirinya.
G. Persepsi
Klien mengatakan sangat susah untuk melupakan masa lalunya
yang buruk dan klien selalu menyesal atas sepeninggal ibunya
dan masih menyimpan rasa dendam terhadap ayahnya yang
tidak peduli dengannya dan dokter yang tidak bisa
menyelamatkan ibunya.
H. Arus Fikir
Klien pada saat di wawancara mengenai proses fikirnya
mampu menawab sesuai dengan pertanyaan, semua jawaban
sesuai dengan topic yang sedang di bicarakan meskipun sedikit
berbelit-belit.
I. Isi Pikiran
Klien sangat kecewa dan kesal terhadap ayahnya yang tidak
peduli dengan dirinya dan ibunya, jika klien bertemu ayahnya
klien mengatakan akan memarahi ayahnya
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
• Makan dan Minum
Klien mengatakan makan 3x sehari tetapi tidak
pernah habis, dan snack 2x sehari, air minum
selalu di sediakan di ruangan.
• Mandi
Klien mengatakan biasa mandi 3x sehari, pagi,
siang, dan menjelang tidur, klien keramas 2 hari
sekali.
• Berpakaian
Klien mengatakan selalu menggunakan pakaian yang selalu
dibawa dari rumahnya dan mengganti pakaian 2x jika kotor dan
bau, penampilan klien dalam perpakian cukup rapi.
• Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan jika kondisi badannya tidak enak dan merasa
capek pasien selalu beristirahat di kamarnya 3-4 jam, dan selalu
tidur di malam hari 9 jam.
• Penggunaan obat
Klien mengatakan selalu minum obat yang diberikan oleh perawat
setelah makan siang maupun makan sore.
• Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan kegiatan di dalam
rumah hanya menonton televisi

• Kegiatan di luar rumah


Klien mengatakan tidak pernah melakukan
kegiatan di luar rumah.
MEKANISME KOPING
Klien mengatakan bila punya masalah selalu
memendamnya sendiri dan jarang menceritakan
masalahnya kepada keluarga. Klien lebih senang
menyendiri dan berdiam diri.
Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan jika memiliki masalah klien
tidak bisa menceritakan masalahnya kepada
keluarga karena klien tidak mau membuat
keluarganya khawatir. Klien mengatakan tidak mau
bercerita tentang masalahnya kepada orang- orang
yang berada diruangan, karena baginya klien tidak
mau orang lain tau masalah yang terjadi pada
dirinya
PENGETAHUAN

Klien menyadari bahwa dirinya sakit


dan memerlukan pengobatan agar cepat
sembuh
ANALISA DATA
Analisa Data Subjektif Data Objektif Masalah
Data
Klien 1. Klien mengatakan 1. Klien kadang Gangguan
Tn. AS sering mendengar mengamuk sendiri, Persepsi Sensori
suara tangisan dan pandangan klien : Halusinasi
bisikan ibunya yang tampak kosong, klien pendengaran
telah meninggal dunia kadang mengalihkan
pembicaraan, klien
tampak menyendiri

2. Klien mengatakan 2. Pandangan klien Perilaku


sangat benci terhadap tampak tajam, mata Kekerasan
ayahnya yang tidak melotot, tampak
perduli terhadapnya masih ada rasa
dendam dan marah
terhadap orang orang
Analisa Data Subjektif Data Objektif Masalah
Data

Klien 2. Klien mengatakan sangat 2. Klien tampak mondar Perilaku


Tn. AS kesel terhadap dokter mandir, suara klien Kekerasan
yang tidak bisa keras membentak,
menyelamatkan ibunya klien tampak
yang telah meninggal mengatupkan rahang
dengan kuat, klien
tampak tegang

3. Klien mengatakan lebih 3. Klien tampak Gangguan konsep


suka menyendiri, klien menyendiri tampak diri : Harga diri
mengatakan menyesal terpendam rasa rendah
dengan dirinya sendiri penyesalan pada diri
karena tidak bisa klien
membahagiakan ibunya
Analisa Data Subjektif Data Objektif Masalah
Data
Klien 4. Klien mengatakan 4. Tampak masih ada Resiko
Tn. AS ketika klien marah rasa dendam dan mencederai diri
klien sempat marah terhadap sendiri dan orang
mengambil pisau dan orang orang yang di lain
mengancam orang bencinya
disekitarnya dan
melempar batu
kerumah tetangganya
RUMUSAN MASALAH
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
2. Perilaku kekerasan
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
4. Resiko mencederai diri sendiri dan orang
lain
POHON MASALAH
Resiko Mencederai Diri Sendiri Dan Orang Lain (Effect)

Perilaku Kekerasan
(Core Problem)

Gangguan Persepsi Sensori :


Halusinasi Pendengaran

Gangguan Konsep Diri :


Harga Diri Rendah

Anda mungkin juga menyukai