Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

Pokok Bahasan : Pencegahan Stunting pada Bayi

dan Balita

Sasaran : Penduduk Desa Talago Sariak

yang memiliki Bayi dan Balita

Hari/Tanggal : Rabu , 24 Maret 2021

Jam : 09.00 WIB - Selesai

Waktu : 45 Menit

A. LATAR BELAKANG
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai
usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan
dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada
anak.
Di Desa Talago Sariak Bayi dan Balita Mengkomsumsi makanan Nasi biasa
adalah 90%,dan 92 % selalu memberikan menu lengkap (nasi,sayur,lauik,susu)
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengetahui dan


memahami tentang Stunting serta diet yang tepat bagi penderita diabetes mellitus.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat:

1. Menjelaskan pengertian Stunting pada


Bayi dan Balita
2. Menjelaskan penyebab dari Stunting
3.Menjelaskan tanda dan gejala Stunting
4. Menjelakan komplikasi dari Stunting
5. Menjelaskan pengobatan pada Penderita Stunting

C. SASARAN
Penduduk Desa Talago Sariak yang memiliki Bayi dan Balita

D. PELAKSANA
Hari/tanggal : Rabu, 24 Maret 2021
Waktu : 09.00 sampai selesai
Tempat : Paud Talago Abadi

E. METODE
Penyuluhan dan Tanya jawab

F. ALAT BANTU
- Power Point
- Leaflet
G. SETTING TEMPAT PENYULUHAN

Keterangan :

: CI klinik dan CI Akademik


: Moderator
: Penyaji

: Fasilitator
: Observer

: Audiens
F. PENGORGANISASIAN
Moderator : Vani Putri

Fasilitator : Nurul hanifah

Try Apri Malis

M.Afif Kamil

Oliv

Penyaji : Wafiq Nurhaliza


Observer : Yessisca Oktaviani

KEGIATAN PENYULUHUAN

No Waktu Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan :

a. Moderator Mengucapkan salam Menjawab salam

b. Moderator memperkenalkan pembimbing Mendengarkan


klinik dan pembimbing akademik

c. Moderator memperkenalkan anggota


Mendengarkan
kelompok dan semua anggota penyuluhan
d. Moderator membuat kontak waktu dan
Mendengarkan
bahasa yang digunakan

e. Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan

2 25menit Pelaksanaan :

• Menggali pengetahuan peserta tentang Mengemukakan


pengertian Stunting pendapat

• Memberikan reinforcement positif Mendengarkan


dan meluruskan konsep

• Menjelasan pengertian Stunting Mendengarkan dan


memperhatikan

• Menggali pengetahuan peserta tentang Mengemukakan


penyebab Stunting pendapat

• Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan


meluruskan konsep

• Menjelaskan penyebab Stunting


Mendengarkan dan
memperhatikan

• Menggali pengetahuan peserta tentang Mengemukakan


tanda dan gejala Stunting pendapat

• Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan


meluruskan konsep

• Menjelaskan tanda dan gejala Stunting Mendengarkan dan


memperhatikan
• Menggali pengetahuan peserta tentang Mengemukakan
komplikasi Stunting pendapat

• Memberikan reinforcement positif dan


Mendengarkan dan
meluruskan konsep
memperhatikan

• Menjelaskan komplikasi Stunting


Mendengarkan dan
memperhatikan

• Menggali pengetahuan peserta tentang


Mengemukakan
pengobatan Stunting
pendapat

• Memberikan reinforcement positif dan Mendengarkan


meluruskan konsep

• Menjelaskan pengobatan Sunting


Mendengarkan dan
memperhatikan
• Menggali pengetahuan peserta tentang
Mengemukakan
gizi yang baik pada Bayi dan Balita
pendapat

• Memberikan reinforcement positif


dan meluruskan konsep
• Memberikan reinforcement positif dan
meluruskan konsep

3 15 menit Penutup :

a. Menutup pertemuan dengan Menyimpulkan


menyimpulkan materi dengan pasien.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta


Mengajukan
untuk bertanya
pertanyaan
c. Memberikan salam penutup
Menjawab salam

I.URAIAN TUGAS
a. Moderator
Tugasnya:
• Memimpin jalannya kegiatan acara penyuluhan
• Membuka dan Menutup kegiatan acara penyuluhan
• Merencanakan mengontroldan mengatur jalannya kegiatan acara
penyuluhan
b. Fasilitator
Tugasnya :
• Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan
• Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
• Mengikuti jalannya penyuluhan
• Memberikan motivasi pada peserta penyuluhan agar aktif bertanya
• Mengedarkan daftar Hadir
c. Penyaji
Tugasnya:
• Menyampaikan materi sesuai tujuan kegitan acara penyuluhan
• Menjawab Pertanyaan yang akan di ajukan oleh peserta
d. Observer
Tugasnya:
• Mencatat serta mengatasi respon peserta
• Mencatat dan mengevaluasi jalannya kegiatan acara penyuluhan dari mulai
persiapan, proses hingga penutupan

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audiens berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Minimal 75% peserta menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat megikuti seluruh kegiatan.
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta aktif

3. Evaluasi Hasil
a. 75% peserta dapat menyebutkan pengertian Diabetes
Stunting. b. 75% peserta dapat menyebutkan penyebab Stunting.
c. 75% peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Stunting.
d. 75% peserta dapat menyebutkan akibat Stunting
e. 75% Peserta dapat menyebutkan pengobatan Stunting
STUNTING

1. Pengertian stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana
tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya (MCN, 2009).
Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan
dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan
kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai
indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak.
2. Penyebab Stunting Pada Anak
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu proses
kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan.
Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan peluang peningkatan
stunted terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
a. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidaklangsung yang
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil
dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation
(IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
b. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan
makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya
kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan
gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan
pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunted
c. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh masyarakat di
lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
d. Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah kemiskinan.
e. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan masyarakat akan gizi.
Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor penyebab utama kemiskinan.
f. Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan merupakan salah satu
biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola makan sering kali seiring dengan
kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan laut masyarakat masih rendah, padahal protein dan
omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi anak. Sangat ironis memang, karena
Indonesia merupakan negara bahari.

3. CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK


a. Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih pendiam, tidak
banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak non-stunted jika ditempatkan
dalam situasi penuh tekanan.
b. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan performa
yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih baik dalam koordinasi
dan kecepatan gerak.
c. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun decimal
d. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut ketiak,
panjangnya testis dan volume testis
e. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
f. Pertumbuhan gigi yang terlambat

4. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS


Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan dan masurasi
dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit infeksi kongential, KMK (kecil masa
kehamilan), penyakit kronis pada organ-organ (saluran cerna, kaardiovaskular, organ
pernafasan dan ginjal)

5. PENGARUH STUNTING PADA ANAK


Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan pengaruhnya adalah
sebagai berikut:
a. Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan
mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunted yang parah pada anak-
anak akan terjadi deficit jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehingga
tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan
tinggi badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk sekolah dan
lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini
memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa yang
akan datang.
b. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak. Faktor dasar
yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir rendah, ASI yang tidak
memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare berulang, dan infeksi pernapasan.
Berdasarkan penelitian sebagian besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi
makanan yang berada di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga
miskin dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan
komunitas pedesaan.
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak stunted pada usia lima
tahun cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak usia dini
berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted
dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas, sehingga
meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR. Stunted terutama berbahaya
pada perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses pertumbuhan dan
berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan.
6. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat badan secara
teratur dan terus menerus
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI sepanjang
ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia dibawah empat bulan
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk bekerja dengan
diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan efisien. Cara lain yang dapat
ditempuh ialah pemberdayaan melalui peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada masyarakaat,
terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan.
Hal ini dapat dikoordinasikan dengan kegiatan posyandu.
7. Penanggulangan
a. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak janin dalam
kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan periode emas (seribu hari
pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu hari
pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan
pertama bayi yang dilahirkannya.
b. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan masalah
kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah ketersediaan makanan, pola
asuh dan ketersediaan air minum (bersih), sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh
faktor penyebab ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik
dan ideologi, kebijakan ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta
kependudukan.
c. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan gizi dilakukan
dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik) dan secara tidak
langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan
seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan,
imunisasi TT, pemberian vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan
inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A, pemantauan
pertumbuhan, imunisasi dasar, pemberian MP-ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif
melibatkan sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan, penyediaan pangan,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan, pasar), dll
d. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre Growth Reference Study (MGRS)
Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar pertumbuhan internasional,
pertumbuhan anak sangat ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan,
pemberian ASI dan MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang anak
perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan kesehatan lingkungan.
e. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari pertama
kehidupan, meliputi :
1) Pada ibu hamil
 Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam
mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik, sehingga
apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang
Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu hamil
tersebut.
 Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
kehamilan.
 Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
2) Pada saat bayi lahir
 Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
 Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif)
3) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
 Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan
anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah
tangga.

Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat badannya
dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada
dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita seumurnya.

Anda mungkin juga menyukai