Disusun oleh :
Dery Retno Syndia
Menurut bentuknya :
Menurut lokasinya :
Tulang aksial (tulang wajah, cranial, hyoid, vertebra, tulang rusuk, dan
sternum)
Tulang apendikular (klavikula, scapula, humerus, radius, ulna, metacarpal,
tulang pelvis, femur, patella, fibula, dan metatarsal) Kartilago merupakan
jaringan ikat yang tersusun pada substansi yang kuat dan berfungsi untuk
menyokong pada beberapa bagian tubuh, seperti saluran pendengaran, dan
bagian invertebrata. Persendian merupakan pertemuan antara dua atau
lebih dan setiap persendian mempunyai rentang gerak yang
bervaskularisasi. Bursa merupakan kantong cairan synovial yang terletak
pada lokasi gesekan di sekitar persendian antara tendon, ligament, dan
tulang. Fungsinya untuk mengurangi tekanan pada struktur yang saling
bersinggungan.
6) Toleransi aktivitas
Pengkajian ini bermanfaat untuk membantu meningkatkan kemandirian
klien yang mengalami :
Disabilitas kardiovaskuler dan respiratorik
2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Diagnostik
Foto rontgen
Untuk menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi, dan perubahan
hubungan tulang.
CT scan tulang
Mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit
untuk dievaluasi (mis: asetabulum).
MRI
Untuk melihat abnormalitas ( tumor, penyempitan jalur jaringan lunak
melalui tulang).
b. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah dan urine : memberikan informasi mengenai masalah
musculoskeletal primer atau komplikasi yang terjadi (infeksi).
Pemeriksaan Hb : (biasanya lebih rendah bila terjadi perdarahan akibat
trauma).
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosa 1 : Resiko intoleransi aktivits
a. Definisi
Risiko untuk mengalami ketidakcukupan energy secara fisiologis atau
psikologis dalam memenuhi aktivitas sehari hari yang dibutuhkan atau
diperlukan.
1) Batasan Karakteristik / faktor resiko
Tidak berpengalaman dalam beraktivitas
Terdapat masalah sirkulasi / respirasi
Riwayat intoleransi
2) Faktor – Faktor yang Berhubungan
Gangguan kardiovaskular
Diagnosa 2 : Intoleransi aktivitas
a. Definisi
Ketidakcukupan energi secara fisiologis atau psikologis dalam memenuhi
aktivitas sehari hari yang dibutuhkan atau diperlukan.
1) Batasan Karakteristik
Laporan verbal : kelelahan dan kelemahan
Respon terhadap aktivitas menunjukan nadi dan tekanan darah
abnormal
Perubahan EKG menunjukan aritmia atau disritmia
Dispneu dan ketidaknyamanan
2) Faktor – Faktor yang Berhubungan
Tirah baring atau imobilisasi
Kelemahan secara menyeluruh
Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen
Gaya hidup yang menetap
Intervensi Rasional
1. kaji respon klien terhadap 1. Membantu dalam respon fisiologi
aktivitas, perhatikan frekuensi nadi terhadap stress aktivitas dan, bila
lebih dari 20 kali per menit diatas ada merupakan indicator dari
frekuensi istirahat ; peningkatan kelebihan kerja yang berkaitan
TD yang nyata selama/sesudah dengan tingkat aktivitas.
aktivitas (tekanan sistolik
meningkat 40 mmHg atau tekanan
diastolic meningkat 20 mmHg) ;
dispnea atu nyeri dada ; keletihan
dan kelemahan yang berlebihan ;
diaphoresis ; pusing/pingsan.
2. Teknik menghemat energi
2. Instruksikan pasien tentang teknik
mengurangi pengurangan energi,
penghematan energi, mis :
juga membantu keseimbangan
penggunaan kursi roda saat mandi,
antara suplai dan kebutuhan
dduduk ssat menyisir
oksigen.
rambut,melakukan aktivitas
dengan perlahan.
3. Kemajuan aktivitas bertahap
3. Berikan dorongan untuk mencegah peningkatan kerja
melakukan aktivitas / perawatan jantung tiba-tiba. Memberikan
diri bertahap jika dapat ditoleransi. bantuan hanya sebatas kebutuhan
Berikan bantuan sesuai kebutuhan. akan mendorong kemandirian
dalam melakukan aktivitas
Dx. 2
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah
teratasi
Kriteria Hasil :
berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan/diperlukan
melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang diukur
menunjukan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologi
Intervensi Rasional
1. kaji respon klien terhadap 1. Membantu dalam respon
aktivitas, perhatikan frekuensi fisiologi terhadap stress aktivitas
nadi lebih dari 20 kali per menit dan, bila ada merupakan
diatas frekuensi istirahat ; indicator dari kelebihan kerja
peningkatan TD yang nyata yang berkaitan dengan tingkat
selama/sesudah aktivitas (tekanan aktivitas.
sistolik meningkat 40 mmHg atau
tekanan diastolic meningkat 20
mmHg) ; dispnea atu nyeri dada ;
keletihan dan kelemahan yang
berlebihan ; diaphoresis ;
pusing/pingsan.
2. Teknik menghemat energi
2. Instruksikan pasien tentang teknik
mengurangi pengurangan energi,
penghematan energi, mis :
juga membantu keseimbangan
penggunaan kursi roda saat
antara suplai dan kebutuhan
mandi, dduduk ssat menyisir
oksigen.
rambut,melakukan aktivitas
dengan perlahan. 3. Kemajuan aktivitas bertahap
mencegah peningkatan kerja
3. Berikan dorongan untuk
jantung tiba-tiba. Memberikan
melakukan aktivitas / perawatan
bantuan hanya sebatas kebutuhan
diri bertahap jika dapat
akan mendorong kemandirian
ditoleransi. Berikan bantuan
dalam melakukan aktivitas
sesuai kebutuhan.
Dx. 3
Tujuan : Setelah dilakukan asuha keperawatan selama 4 x 24 jam masalah
teratasi
Kriteria Hasil :
Klien akan mengungkapkan bertambahnya kekuatan dan daya tahan
ekstremitaskatkan
Mampu mengidentifikasi beberapa alternatif untuk membantu
mempertahankan tingkat aktivitas saat sekarang
Berpartisipasi dalam program rehabilitasi untuk meningkatkan kemampuan
untuk beraktivitas
Intervensi Rasional
1. Identifikasi factor-faktor yang 1. Memberikan kesempatan untuk
mempengaruhi kemampuan untuk memecahkan masalah untuk
aktif, seperti temperature yang mempertahankan atau
sangat tinggi, insomnia, meningkatkan mobilitas.
pemasukan makanan yang tidak
adekuat.
2. Meningkatkan kemandirian dan
2. Anjurkan klien untuk melakukan rasa control diri, dapat
perawatan diri sendiri, sesuai menurunkan perasaan tidak
dengan kemampuan maksimal berdaya.
yang dimiliki klien.
3. Menurunkan tekanan terus
3. Lakukan perubahan posisi secara menerus pada daerah yang sama,
teratur ketika klien tirah baring di mencegah kerusakan kulit.
tempat tidur atau dikursi. Meminimalkan spasme fleksor
lutut dan panggul.
C. Daftar Pustaka
Long, C. Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung : Yayasan IAPK
Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.
Priharjo, Robert. 1993. Perwatan nyeri Pemenuhan Aktivitas Istirahat Pasien. Jakarta :
EGC
NANDA 2005 – 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan.
Mubarak, Wahit Iqbal ; Nurul Cahyati. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC
Doenges, E. Marilynn.1999.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.