Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

GAGAL GINJAL KRONIK

Oleh:
Tim Penyuluhan Kesehatan
1. Fajar Tri Wibowo
2. Nisrina Nur Aini
3. Rizkya Ayunarwanti

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Gagal Ginjal Kronik


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik
2. Penyebab Gagal Ginjal Kronik
3. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik
4. Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronik
5. Perawatan Gagal Ginjal Kronik di Rumah
6. Tujuan Diet Gagal Ginjal Kronik
Hari/tanggal pelaksanaan : Kamis, 19 Desember 2019
Waktu : 08.00 - selesai WIB
Tempat : Poli Dalam RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Pelaksana : 1. Fajar Tri Wibowo
2. Nisrina Nur Aini
3. Rizkya Ayunarwanti
Audience / sasaran : 1. Pasien dan keluarga penderita gagal ginjal kronis.
2. Pasien diabetes melitus atau hipertensi yang
beresiko mengalami gagal ginjal kronis.
A. Latar Belakang :
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia
(Kemenkes, 2016). Berdasarkan data RISKESDAS (2018) prevalensi penderita
gagal ginjal kronis pada penduduk umur ≥ 15 tahun di Jawa Tengah 0,42 % dari
jumlah penduduk atau sejumlah 96.794 penderita. Dari data yang diperoleh di
unit hemodialisa RSUD dr. Soehadi Prijonegoro tahun 2014 diperoleh pasien
sebanyak 3.734 pasien yang menjalani hemodialisa. Data pada tahun 2015
mengalami peningkatan sebanyak 4.139 pasien. Selama periode 09-14
Desember 2019 diperoleh data 180 pasien yang melakukan Hemodialisa RSUD
dr. Soehadi Prijonegoro, mayoritas pasien disebabkan oleh riwayat Hipertensi
atau Diabetes Melitus menahun. Oleh karena itu penyuluhan merupakan cara
yang tepat untuk memberi pengetahuan serta informasi kepada pasien dan
keluarga agar mengetahui penatalaksanaan gagal ginjal kronik.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit pasien dan
keluarga dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit gagal
ginjal kronik.

C. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga dapat :
1. Megentahui pengertian Gagal Ginjal Kronik
2. Mengetahui gagal Ginjal Kronik
3. Mengetahui tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik
4. Mengetahui penatalaksanaan Gagal ginjal Kronik
5. Mengetahui perawatan Gagal Ginjal Kronik di Rumah
6. Mengetahuin tujuan Diet Gagal Ginjal Kronik

D. Materi
1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik
2. Penyebab Gagal Ginjal Kronik
3. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik
4. Penatalaksanaan Gagal ginjal Kronik
5. Perawatan Gagal Ginjal Kronik di Rumah
6. Tujuan Diet Gagal Ginjal Kronik
E. Pelaksanaan
TAHAP KEGIATAN
Pendahuluan 1) Memberi salam
5 menit) 2) Memperkenalkan diri
3) Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga
mengenai masalah gagal ginjal kronik
4) Pre-test
Pemberian Materi 1) Menjelaskan tentang:
(45 menit ) a) Pengertian Gagal Ginjal Kronik
b) Penyebab Gagal Ginjal Kronik
c) Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik
d) Penatalaksanaan Gagal ginjal Kronik
e) Perawatan Gagal Ginjal Kronik di
Rumah
f) Tujuan Diet Gagal Ginjal Kronik
Diskusi dengan cara memberikan kesempatan
pada pasien dan keluarga untuk bertanya.
Penutup (10menit) 1) Evaluasi / Post-test
2) Menyimpulkan seluruh materi yang diberikan
3) Evaluasi dengan cara Tanya jawab

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Brainstorming

G. Media
1. Slide presentasi
2. Leaflet / brosur
H. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan Tanya jawab, meliputi:
1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik
2. Penyebab Gagal Ginjal Kronik
3. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik
4. Penatalaksanaan Gagal ginjal Kronik
5. Perawatan Gagal Ginjal Kronik di Rumah
6. Tujuan Diet Gagal Ginjal Kronik

Lampiran materi
GAGAL GINJAL KRONIS

A. Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara cepat dan
fungsi tersebut tidak dapat kemali seperti semula, yaitu dimana ginjal mengalami
kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit (Rendi,
2012).

B. Penyebab

1. Gangguan imunologi/kekebalan tubuh


2. Gangguan metabolik, seperti diaetes mellitus
3. Gangguan vaskuler, seperti hipertensi
4. Obstruksi saluran kemih
5. Kelainan bawaan/kongenital

C. Tanda dan Gejala

1. Sakit kepala

2. Sesak nafas, oedema paru, hipertensi, oliguria, anuria, oedema ekstremitas


3. Mual, muntah, pucat, kulit kering, anemia.
4. Gejala dini seperti lemah, sakit kepala, berat badan menurun, lelah, dan
nyeri pinggang
5. Gejala lanjut seperti nafsu makan menurun, mual disertai muntah,sesak
nafas baik di waktu ada kegiatan atau tidak, bengkak yang disertai lekukan,
gatal-gatal pada kulit, dan kesadaran menurun.
(Rendi, 2012).

D. Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronik


1. Observasi keseimbangan cairan antara yang masuk dan yang keluar (input -
output)
2. Batasi cairan yang masuk
3. Cuci darah (hemodialisis)
4. Operasi
5. Pengambilan batu
6. Transplantasi ginjal (cangkok ginjal)
7. Nutrisi
8. Obat-obatan

E. Perawatan Gagal Ginjal Kronik di rumah


Pengaturan diet tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium, rendah kalium.
1. Jenis makanan yang diperbolehkan :
a. Bahan makanan sumber karbohidrat : Nasi, bihun, jagung, madu,
permen.
b. Bahan makanan sumber protein: Telur, daging, ikan, ayam, susu rendah
protein.
c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak jagung, minyak kacang tanah.
d. Bahan makanan sumber vitamin, adalah semua sayuran dan buah-
buahan dengan pengolahan khusus, yaitu: Kupas buah atau sayur,
potong-potong lalu cuci dengan air mengalir Letakkan dalam mangkok,
tambahkan air hangat sampai sayur dan buah terendam, rendam selama
kurang lebih 2 jam (banyaknya air kurang lebih 10 kali bahan makanan)
Buang air rendaman Bilas dengan air mengalir Masak sayur dan buah.
Buah dapat dimasak sebagai setup/cocktail (buang air rebusan buah).
2. Jenis makanan yang tidak diperbolehkan
a. Bahan makanan sumber karbohidrat: Umbi-umbian (kentang,
singkong, ubi, talas, dll)
b. Bahan makanan sumber protein: Kacang-kacangan dan hasil olahannya
(tempe, tahu, dll)
c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak kelapa, santan, lemak hewan
d. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral
e. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium pada pasien yang memiliki
kadar kalium tinggi dalam darah.
(Almatsier, 2016)

F. Tujuan Diet Gagal Ginjal Kronik


1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah dan mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus Pada penderita GGK sering
terjadi mual, muntah, anoreksia, dan gangguan lain yang menyebabkan
asupan gizi tidak adekuat / tidak mencukupi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pola makan penderita Gagal Ginjal:
1. Cairan
Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan menurunnya
kemampuan ginjal. Karena jika pasien penyakit ginjal kronik
mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan
menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema
(pembengkakan).
2. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium
untuk mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi natrium menyebabkan kita menjadi banyak
minum, padahal asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik perlu
dibatasi.
3. Kalium
Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada
beberapa pasien , kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan
kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang diberikan.
4. Phospate
Pada penderita gagal ginjal akan terjadi penumpukan phosphate dalam
darah. Dokter akan memberi pengikat phosphate untuk mengurangi
penumpukan phosphate. Diet phosphate sangat berbeda-beda untuk masing-
masing individu. Dan diet phosphate tidak boleh terlalu ketat karena dapat
menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet phosphate ini anda harus
berkonsultasi dengan dokter anda.
5. Cara pengontrolan rasa haus pada penderita Gagal Ginjal
Cara mengontrol rasa haus dalam menjalani pengurangan asupan cairan
antara lain dengan mengurangi makanan asin yang dapat merangsang rasa
haus, minum air secara perlahan dengan gelas berukuran kecil, bekukan
minuman dalam bentuk es batu berukuran kecil dan kunyah secara perlahan
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2016. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Edisi Ke-6. Jakarta: Gramedia.

Purwanton, H. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Keperawatan

Medikal Bedah II. Jakarta: Kemenkes RI

Rendi, Clevo M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedal dan Penyakit Dalam.
Yogyakarta: Noha Medika
Kemenkes. 2018. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai