Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Mengatasi Gangguan Pola Tidur Pada Lansia


Sub Pokok Bahasan : Cara Mengatasi Gangguan Pola Tidur
Sasaran : Lansia
Waktu : 15.30 s/d selesai
Tempat : Jagalan RW 9 RT 2
Hari/tgl Pelaksanaan : Jum’at 13 Januari 2023
Jam Pelaksanaan : 15.30 s/d selesai
I. PENDAHULUAN
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap
manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat memulihkan tingkat
aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai bagian sistem saraf pusat.
Apabila seseorang mengalami gangguan tidur dapat menimbulkan dua efek fisiologik
yaitu : efek pada sistem saraf dan efek pada struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem
saraf dapat mengacaukan fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri. Secara tidak
langsung kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat.
Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiran yang
progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku abnormal dari sistem
saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelambahan berfikir,
mudah tersinggung atau bahkan menjadi psikotik. Gangguan tidur ini sering dialami oleh
orang dewasa dan lansia yang disebabkan oleh berbagai hal seperti stress dan cemas.
Untuk itu perlu penanganan secara komprehensif.
Gangguan tidur pada lansia merupakan keadaan dimana individu mengalami
suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan rasa
tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang di inginkan.lansia rentan terhadap
gangguan tidur karena adanya tekanan pola tidur .Gannguan tidur pada lansia jika tidak
segera ditangani akan berdampak serius dan akan menjadi gangguan tidur yang
kronis.secara fisiologis, jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk
mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan
disorientasi.(Mickey Stanley, 2007). Beradasarkan analisa data dari pengkajian yang
telah dilakukan kelompok di Puskesmas Lapai, dari 20 lansia yang dikaji, lebih dari
setengah lansia mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu kelompok tertarik melakukan
penyuluhan mengenai gangguan tidur yang ditujukan pada pengunjung lansia.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan pemahaman kepada Lansia Desa Jagalan RW 9 RT 2 tentang
mengatasi gangguan pola tidur
b. Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan pengertian gangguan pola tidur
2. Mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur pada
lansia
3. Mampu mempraktikkan dan menyebutkan cara mengatasi gangguan pola
tidur
III. SASARAN
Warga Desa Kelurahan Jagalan RW 9 RT 2

IV. TARGET
Lansia Desa Jagalan RW 9 RT 2

V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
Ceramah, Tanya jawab

VII. MEDIA
Leaflet

VIII. STRATEGI PELAKSANAAN


a. Waktu :-
b. Tempat : Paud Melati Jagalan

IX. SUSUNAN ACARA


No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pra Interaksi Pembukaan :
a. Membuka kegiatan
dengan mengucapkan a. Menjawab salam
salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Menyimak penjelasan
c. Menjelaskan tujuan d. Mendengarkan
penyuluhan e. Menjawab pertanyaan
d. Menjelaskan materi
penyuluhan
e. Bertanya kepada peserta
apakah mengetahui
tentang gangguan pola
tidur

2 Interaksi Penyampaian Materi :


a. Menjelaskan pengertian
gangguan pola tidur a. Memperhatikan
b. Menjelaskan faktor- penjelasan
faktor yang b. Memberikan
mempengaruhi pola pertanyaan
tidur
c. Menjelaskan cara
mengatasi gangguan
pola tidur
d. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya

3 Post Interaksi Evaluasi :

Menanyakan kepada peserta a. Menjawab pertanyaan


tentang materi yang telah b. Menjawab salam
diberikan dan reinforcement c. Menerima leaflet
kepada peserta yang dapat
menjawab.

Terminasi ;
a. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian yang diberikan
b. Membagikan leaflet

X. MATERI
a. Pengertian
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional,
bukan hanya dalam keadaan beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan. Tidur dapat dikatakan sebagai kondisi Ketika sesorang tidak sadar,
tetapi dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai. Kondisi ini
ditandai dengan aktivitas fisik yang minim, tingkat kesadaran bervariasi, terjadi
perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respon terhadap stimulus
eksternal. Tidur diyakini dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah
seharian beraktivitas. Tidur juga dapat mengurangi stress dan menjaga
keseimbangan mental serta emosional saat melakukan berbagai aktivitas
( Hidayat, 2019 )
Gangguan pola tidur adalah kondisi dimana seseorang mengalami
gangguan dan perubahan waktu tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Perubahan pola tidur adalah suatu keadaan
dimana individu mengalami atau mempunyai resiko mengalami perubahan dalam
jumlaah dan kualitas pola tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan ( saputra,
2017 ).

b. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pola Tidur


Beberapa faktor yang mempengaruhi pola tidur ( Tarwoto, 2019 ) :
1. Penyakit
Penyakit merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi kenyamanan
seseorang, apabila orang tersebut tidak merasa nyaman maka akan berkaitan
dengan kenyamanan.
2. Kelelahan
Kelelahan yang berlebihan yang dihasilkan dari kerja yang dapat meletihkan
atau penuh stress membuat seseorang sulit tidur.
3. Lingkungan
Lingkungan dapat mendukung dan menghambat tidur. Temperature, ventilasi,
penerangan ruangan, dan kondisi bising yang berpengaruh terhadap tidur
seseorang.
4. Stress psikologis
Seseorang yang memiliki masalah psikologis maka dia akan merasa gelisah
sehingga membuatnya sulit tidur.
5. Obat -obatan
Beberapa dari obat-obatan terdapat suatu kandungan yang mempengaruhi
persyarafannya sehingga orang tersebut sulit tidur.

c. Cara Mengatasi Gangguan Pola Tidur


Beberapa cara mengatasi gangguan pola tidur yang dapat dilakukan secara
mandiri ( Alimul, 2020 ):
1. Hindari keinginan untuk tidur
Semakin keras usaha untuk tidur malah makin membuat susah tidur.
Membaca majalah, buku atau menonton tv dapat membuat mengantuk dan
selanjutnya tertidur.
2. Ciptakan lingkungan tidur ( kamar tidur ) yang nyaman
Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu dan
pastikan suhu ruang tidur nyaman.
3. Hindari makanan berat sebelum tidur
Konsumsi makanan ringan, seperti pisang dan susu yang rendah lemak.

Daftar Pustaka
Alimul (2020) “ Pengantar KDM dan Proses Keperawatan.” Jakarta : Salemba Medika
Hidayat ( 2019 ) “ Pengantar KDM Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan.” Jakarta :
Salemba Medika
Saputra ( 2017 ) “ Pengantar KDM.” Tangerang Selatan : Bina Rupa Aksara
Tarwoto ( 2019 ) “ Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.” Jakarta : Salemba
Indika

XI. KRITERIA EVALUASI


a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil

Anda mungkin juga menyukai