Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INSOMNIA DAN TERAPI


RELAKSASI BENSON PADA KELUARGA BAPAK T
DI DUSUN BIRU RT 08
YOGYAKARTA

Topik : Keperawatan Dewasa

Sub Topik : insomnia

Sasaran : Individu

Tempat : Rumah Bapak T

Keterangan: Pemateri

Klien

Hari / tanggal : Sabtu, 23 November 2019

Waktu : 16.00 s/d 17.00 WIB

PENYULUHAN

I. ANALISIS DATA

A. Latar Belakang

Insomnia adalah gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami kesulitan

kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur atau tidur singkat atau tidur non

restoratife. Penderita insomnia mengeluarkan rasa ngantuk yang berlebihan di siang

hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup.

Insomnia dapat menandakan adanya gangguan fisik atau psikologis. Seseorang

dapat mengalami insomnia transient akibat stress situsional seperti masalah

keluarga, kerja, sekolah, kehilangan orang yang dicintai. Insomnia dapat terjadi
berulang tetapi di antara episode tersebut klien dapat tidur dengan baik. Namun,

kasus insomnia temporer akibat situasi stress dapat menyebabkan kesulitan kronik

untuk mendapatkan tidur yang cukup, mungkin disebabkan oleh kekhawatiran dan

kecemasan yang terjadi untuk mendapatkan tidur yang adekuat tersebut (Patriscia

dan Anne, 2005).

Tingginya masalah tidur yang terjadi pada lansia memerlukan penanganan

yang sesuai untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur. Pemenuhan

kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda dan terlihat dari kualitas tidurnya.

Kebutuhan kualitas tidur ada yang terpenuhi dengan baik dan ada yang mengalami

gangguan (Hidayat, 2006). Pemenuhan kebutuhan tidur terlihat dari parameter

kualitas tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk tidur, frekuensi

terbangun dan beberapa aspek subjektif, seperti kedalaman tidur, perasaan segar di

pagi hari, kepuasan tidur serta perasaan lelah siang hari (Bukit, 2003).

Peningkatan pemenuhan kebutuhan tidur dapat dilakukan dengan mengajarkan

cara-cara yang dapat menstimulus dan memotivasi tidur. Salah satu tindakan non

farmakologis untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia adalah

dengan melakukan Relaksasi Otot Progresif.

Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik untuk mengurangi

ketegangan otot dengan proses yang simpel dan sistematis dalam menegangkan

sekelompok otot kemudian merilekskan nya kembali yang dimulai dengan otot

wajah dan berakhir pada otot kaki. Tindakan ini biasanya memerlukan waktu 15- 30

menit dan dapat disertai dengan instruksi yang direkam yang mengarahkan individu

untuk memperhatikan urutan otot yang direlakskan. Rendahnya aktivitas otot


tersebut menyebabkan kekauan pada otot. Otot yang kaku akan menyebabkan tubuh

tidak menjadi rileks sehingga memungkinkan lansia mengalami insomnia.(Marks,

2011).

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada keluarga Bapak T di

Dusun Biru RT 05 Yogyakarta, didapatkan bahwa Ny.Sr mengalami gangguan pola

tidur yaitu terbangun di malam hari/ dini hari dan tak bisa tidur kembali dan nyeri

pada tengkuk. Maka saya tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang insomnia

dan teknik relaksasi otot progesif, sehingga dapat berguna untuk menambah

pengetahuan keluarga Bapak T tentang penanganan insomnia.

B. Karakteristik Peserta Didik

a. Peserta masih belum mengetahui diet hipertensi yang tepat.

b. Penyampaian materi menggunakan metode bimbingan (konseling) dan

berbahasa Indonesia.

c. Media yang digunakan menggunakan media PPT.

d. Tidak ada masalah sosial budaya yang berkaitan dengan penyuluhan.

C. Kebutuhan Peserta Didik

a. Peserta membutuhkan pemahaman mengenai insomnia melalui penyuluhan,

karena peserta belum mengetahui tentang insomnia.

b. Hambatan-hambatan yang mungkin muncul saat penyampaian materi adalah

peserta kurang kooperatif, tidak memperhatihan atau kurang fokus.


II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 1x30 menit diharapkan keluarga

Bapak T di dusun Biru Rt 05 Yogyakarta dapat memelihara kesehatanya khususnya pada

pola istirahat tidurnya.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 1x30 menit diharapkan keluarga

bapak T di dusun Biru RT 05 Yogyakarta dapat memelihara kesehatanya khususnya

pada insomnia yang meliputi:

a. Pengertian insomnia

b. Penyebab insomnia

c. Tanda dan gejala insomnia

d. Komplikasi insomnia

e. Klasifikasi an tipe insomnia

f. Dampak insomnia

g. Tatalaksana insomia

IV. MATERI

(Terlampir)

V. METODE

Metode Penyuluhan yang akan digunakan adalah metode bimbingan (konseling).

VI. MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN

a. PPT dan Leaflet


VII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 PEMBUKAAN a. Menjawab pertanyaan
menit b. Mendengarkan dan
a. Memberikan salam memperhatikan
b. Perkenalan c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang d. Mendengarkan dan
akan di sampaikan memperhatikan
e. Pretest e. Menjawab pertanyaan
2. 15 INTI a. Menjawab
menit a. Menjelaskan materi pertanyaan penyuluh
- Pengertian insomnia b. Mendengarkan dan
- Penyebab insomnia memperhatikan
- Tanda dan gejala c. Bertanya kepada
insomnia penyuluh bila masih
- Komplikasi insomnia ada yang belum jelas
- Klasifikasi dan tipe d. Mendengarkan dan
insomnia memperhatikan
- Dampak insomnia
- Tatalaksana insomia
b. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
menanyakan materi yang
belum jelas
c. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
3. 5 EVALUASI a. Menjawab pertanyaan
menit a. Post test b. Mendengarkan dan
b. Memberikan reinforcement memperhatikan
positif jika jawaban benar
dan membetulkan jika masih
ada kekurangan
4. 2 PENUTUP a. Menjawab salam
menit a. Mengucap salam penutup

VIII. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1. Keluarga Bapak T di Dusun Biru Rt 05 Yogyakarta bersedia berpartisipasi

dalam kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa.

2. Agenda dari kegiatan yang akan dilaksanakan sudah dipersiapkan sesuai jadwal.

b. Evaluasi proses

Kegiatan terlaksana sesuai jadwal dan klien berperan aktif dalam proses

penyuluhan dan diskusi kesehatan.

c. Evaluasi hasil

Keluarga Bapak T di dusun Biru Rt 05 Yogyakarta menyatakan senang ada

penyuluhan karena membuka wacana pengetahuan.

1. Ny. Sr dapat menjelaskan pengertian, klasifikasi, tipe, dampak, penyebab,

tandagejaladan tatalaksana insomnia

2. Ny. Sr dapat mempraktek kan ulang terapi relaksasi otot progesif dengan baik

Anda mungkin juga menyukai