B DENGAN
HALUSINASI DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
SLEMAN YOGYAKARTA
Disusun oleh :
RISKA ISNAENI
1910206086
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
PENGKAJIAN PASIEN
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.B
Umur : 40 Tahun 5 bulan 16 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Tidak Kerja
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Kronggahan rt 9 rw 5 Trihanggo Gamping sleman
RM. No : 0-00-16-xx
Informan : perawat, rekam medis dan klien
Tgl Masuk Dirawat : 8-10-2019
Tgl Pengkajian : 14-10-2019
ALASAN MASUK:
Klien tidak bisa tidur, mondar mandir, bicara kacau, dan perilaku semaunya sendiri,
Keluarga mengatakan menendang pintu di rumah
Diagnosis Medis:
Axis 1: F.20.3
Axis 2: belum ada diagnosa
Axis 3: belum ada diagnose
Axis 4:
Axis 5: GAF 40-31
•RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Jelaskan kondisi saat pengkajian (jelaskan gejala,masalah keperawatan, terapi pasien)
IGD/POLI BIMA/ARIMBI R. Maintenance Saat Pengkajian
16 Oktober 2019 16 Oktober 2019 17 Oktober 2019 21 Oktober 2019
Keluarga klien Autistik Klien sangat kooperatif, Pada saat wawancara pasien
mengatakan mondar- ADL masih dimotivasi namun klien masih mondar kooperatif, tenang, adl sudah
mandir, tidak bisa tidur Mondar-mandir mandir, Klien bisa diarahkan mandiri, kohern, pasien
bisa sampai 3 hari, pada dan diajarkan cara mengatakan ada suara-suara yang
pagihari tiba-tiba mengontrol emosi. Klien membisikkan yang larangan dan
menendang pintu masih sering terbangun di perintah untuk transfer enegi ke
tengah malam, klien orang lain.
melakukan perilaku yang Pasien mengatakan jika pada saat
aneh seperti tidak bisa tidur, pasien
menyembuhkan orang mengatakan “kagol” dan rasanya
ingin emosi tidak jelas
•FAKTOR PRESIPITASI ( PENCETUS) DAN FAKTOR PREDISPOSISI (PENDUKUNG)
Ya
Jelaskan:
Pasien masuk ke RSJ Grhasia sudah yang ke 20, pertama kali mulai terganggu usia 20 tahun yang lalu
DX
STRESOR KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGIS PERILAKU SOSIAL KEPERAWAT
AN
Pasien ingin Klien mengatakan Klien mondar-mandir, Selama di rs: TD Mondar-mandir. Pasien mau keluar Halusinasi
menjadi tentara mendengar suara-suara Pasien tampak 125/82 N: 112x/m Saat pengkajian pasien kamar dan mau Pendengaran
menyuruh untuk berperilaku aneh selama di rs klien bisa mengatakan sudah bias berkomunikasi
transfer energi, pasien tidur walaupun sering transfer energi ke dengan temannya.
merasa mempunyai terbangun tengah perawat
kekuatan malam
Pasien pernah di Klien mengatakan Tampak ada yang Selama di rs: TD Mondar-mandir Klien tinggal sendiri Resiko Perilaku
pondok pesantren merasa tertekan, lalu dipikirkan 125/82 N: 112x/m Menendang pintu di rumah, dan Kekerasan
dipendam, lalu rasa Sesekalitampak mata selama di rs klien bisa pernah dating ke
ingin marah muncul, merah tidur walaupun sering rumah kakaknya lalu
pernah menonjokteman terbangun tengah mengganggu dan
karena berebut rokok malam tiba-tiba menendang
Pernah menendang pintu
pintu
Klien mengatakan Kuku tampak kotor, Kuku kotor, rambut Kuku kotor, tidak Duduk bersama Defisit
jarang memotong kuku, ppakaian kurang rapi, kaku dan kotor pernah cuci tangan, dengan klien lain. Perawatan Diri
jika mandi jarang rambut terlihat kaku Celaana tidak rapi tidak memakai sandal Sering mengikuti
keramas kegiatan bermain
bersama perawat.
Sumber Koping
Halusinasi Ketika pasien mendengar Pasien mengatakan Yang Berobat menggunakan Merasa yakin sembuh, Strategi pelakasannan
Pendengaran suara-suara kadang diam menjenguk di Rumah jaminan kesehatan : BPJS karene rutin minum obat halusianasi
saja, kadang pasien Sakit kakak dan ingin segera pulang
melakukannya perempuannya
Resiko Perilaku Pasien mengatakan sudah Belum ada dukungan Berobat menggunakan Klien rutin minum obat Strategi pelakasannan
Kekerasan mengetahui cara Tarik keluarga karena pasien jaminan kesehatan agar pasien cepat pulang resiko perilaku
nafas dan memukul bantal tinggal sendiri kekerasan
Defisit Perawatan Klien dapat menyebutkan Keluarga belum Berobat menggunakan Klien akan rutinlatihan Strategi pelakasannan
Diri manfaat perawatan diri memberikan dukungan jaminan kesehatan perawatan diri : seperti Defisit Perawatan Diri
perawatan diri klien potong kuku, dan cuci
tangan
1. MEKANISME KOPING
Sumber Koping : diam saja
Sumber Koping : Jika pasien mendengar suara-suara kadang diam saja
2. PENGKAJIAN FISIK
Keadaan Umum :Baik
Tingkat Kesehatan : Composmentis
Tanda Vital :TD 110/85 n : 85 s : 36 RR : 18X/mnit
TB 168 cm, BB : 74
Tidak ada keluhan fisik, hanya melakukan pemeriksaann TTV saja dan inspeksi
Riwayat Pengobatan Fisik :
- Pasien tidak memiliki riwayat kronis
- Pasien minum obat jika merasa pusing
3. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Paien tidak ada masalah dengan postur tubuh atau pada fisiknya
b. Identitas Diri : Sebelum dirawaat pasien bekerja sebagai serabutan
c. Ideal diri : Harapan pasien saat ini, pasien bisa pulang ke rumah, dan selalu menunggu kakaknya menjemput
d. Peran diri : Pasien belum menikah , sebelum dirawat pasien terkadang mengikuti gotong royong, pernah main dengan teman
e. Harga diri : Pasien mengatakan jika dirumah jarang keluar, karena terkadang ada yang membicarakan Tn.B jadi pasien jika keluar rumah hanya
sebentar
2. Hubungan dengan Masyarakat
a. Dirumah pasien tinggal sendiri
b. Pasien sebelum sakit sering membantu bantu kerja. Namun cepat bosan
c. Dirumah sakit pasien mau keluar kamar
d. Pasien tinggal sendiri di rumah, orang tua pasien sudah meninggal
3. Spritual/Keagamaan
a. Pasien beragama Islam
b. Pasien mengatakan selama dirawat melakukan sholat dan pasien sering melakukan sholat hajad karena minta sembuh dan cepat pulang
4. PENGKAJIAN STATUS MENTAL
1. Penampilan fisik : Penggunaan pakaian sesuai, namun tidak rapi, kuku Panjang, jadi harus dimotivasi untuk potong kuku
2. Pembicaraan : Lambat , berbicara nyambung dan lambat
3. Aktivitas Motorik : Agitasi, pasien mondar mandir
4. Alam Perasaan : Pasien mengatakan biasa saja, sudah tenang, terkadang merasa sedih karena ingin pulang
5. Afek : Datar, saat wawancara pasien tidak menunjukkan perubahan ekpresi wajah, juga saat diberikan stimulus yang membangun atau
menyedihkan
6. Interaksi selama wawancara : Defensif, selama wawancara pasien berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya
7. Persepsi sensori
a. Jenis : Halusinasi Pendengaran
b. Isi : Melarang-larang dan menuyuruh untuk transfer energi ke orang
c. Waktu munculnya halusinasi : kadang-kadang
d. Frekuensi Halusinasi : Hilang timbul
e. Stressor pencetus : Ingin menjadi tantara
f. Tindakan yang dilakukan : Menghardik
g. Keberhasilan tinndakan : Jika suara muncul Pasien tidak melakukan, terkadang hanya diam saja jika mendengar suara
8. Proses pikir : Flight of idea, pasien mengatakan mempunyai energi dalam dan bisa transfer ke orang lain
9. Isi Pikir : Ide yang terkait
Waham : Kebesaran, pasien mengatakan mampu menyembuhkan orang lain
10. Tingkat kesadaran: Pasien sadar jika pasien di RSJ Grhasia
11. Memori : Pasien ingat pada waktu apa dibawa ke grhasia
12. Tingkat kesadaran : Pasien sadar jika pasien berada di RSJ Grhasia
13. Kemampuan Penilaian : Pasien bisa mengabil keputusan makan dulu atau mandi dahulu
14. Daya tilik diri : Klien mengatakan berada di RSJ Grhasia, dan alas an dibawa kesini karena tidak bisa tidur
PENGETAHUAN KURANG TENTANG
a. Manajemen Hidup Sehat :
Pasien masih sering merokok, dan tidak mau berhenti rokok, pasien pernah ketahuan merokok di kamar mandi
TERAPI MEDIS
Risperidone 2 mg
Trifuoperazine 10mg
Clozapin 100mg
POHON MASALAH
Halusinasi
(Gangguan
Persepsi Sensori)
Isolasi Sosial
(menarik diri)
Analisa Data
No Hari/tanggal DATA Etiologi Problem
2. 14 Oktober 2019 Ds : Pasien mengatakan pernah berkelahi dengan Resiko Perilaku Kekerasan
teman, pernah menonjok karena berebut rokok
Pasien mengatakan pernah menendang pintu
Jam : 11.00
16 Oktober 2019 SP 2 S : Pasien mengatakan sudah berinteraksi dengan teman se kamar
1. Mengevaluasi jkh bernama Tn.A
2. Mengajarkan cara ke 2 kontrol O : Pasien kooperatif,tenang, pasien tampak bersosialisasi
halusinasi : bercakap-cakap dengan dengan teman se bangsal
orang lain A : Masalah halusinasi
P : Lanjutkan Intervensi
3. Menganjurkkan klien untuk
- Melatih suatu kegiatan
memasukkan dalam jadwal JKH
17 Oktober 2019
SP 3
1. Mengevaluasi jkh
2. Mengajarkan cara ke 3 kontrol Jam : 11.00
S : Pasien mengatakan senang saat kegiatan menggambar, dan
halusinasi : melatih suatu kegiatan
setelah menggambar pasien mengikuti rehab bermain sepak bola
3. Menajurkkan klien untuk O : Pasien kooperatif,tenang, melakukan kegiatan dengan senam
memasukkan dalam jadwal JKH A : Masalah halusinasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Evaluasi Perasaan klien
- Pantau Obat klien
Diagnosa TTD
No Hari/tanggal Tindakan Evaluasi
nama
Keperawatan
1. Resiko Perilaku 15 Oktober Resiko Perilaku Kekerasan Jam : 16.00
Kekerasan 2019 SP 1 S : Pasien mengatakan selama di RSJ tidak ada
keinginan marah atau memkul orang lain
1. Mengkaji Perilaku Kekerasan
O : Pasien kooperatif,tenang,klien bisa mempraktekkan
2. Mengajarkan SP 1 kontrol perilaku nafas dalam
kekerasan Klien mampumelakukan pukul bantal
3. Memasukkan kedalam JKH A : Masalah Resiko Perilaku Kekerasan
P : Lanjutkan Intervensi
- Evaluasi JKH
- Kontrol PK : Verbal